Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia dalam kemasan mitos globalisasi memacu pergerakan

pendidikan memasuki persaingan sangat ketat. Kondisi demikian menuntut

optimalisasi peran strategis yang diemban dunia pendidikan dalam membangun

sumber daya manusia. Konsekuensinya perlu akselerasi dan perpaduan yang koheren

dan penggunaan metode serta media belajar yang sesuai dengan perkembangan yang

terus berlangsung. Solusi terhadap berbagai tuntutan majemuk yang semakin

berkembang harus didukung oleh sikap akomodatif lembaga pendidikan terhadap

masyarakat dan pasar, yaituu terciptanya link and match (memiliki keterkaitan dan

kesepadanan) antara kemampuan teoritis yan diperoleh di bangku kuliah dengan

kemampuan praktik sebagai tuntutan pragmatis. Hal ini juga sesuai dengan apa yang

telah di gariskan dalam konsep pembelajaran berbasis KKNI, yang saat ini tengah

dikembangkan di Indonesia.

Hal demikian dimaksudkan untuk mempersempit jurang serta memperkecil

distorsi yang mungkin timbul dalam pengetahuan teori dengan aktualisasi praktik.

Sehingga menimbulkan kesan bahwa ketika mahasiswa lulus dari perguruan tinggi

mereka harus kembali belajar dari nol, artinya perguruan tinggi di anggap tidak
pernah memberikan solusi yang memadai terhadap persoalan kesenjangan yang

terjadi dalam dunia pasar kerja.

Alternatif yang dapat dijadikan acuan sekaligus solusi yang dapat

menjembatani maksud di atas, perlu dikembangkan model yang sepenuhnya

bertujuan membangun karakter serta kemampuan lulusan agar dapat beradaptasi serta

memiliki peluang yang mampu dimanfaatkan secara maksimal ketika mahasiswa

selesai menempuh studinya di perguruan tinggi. Salah satu model tersebut adalah

Magang, yang merupakan perpaduan signifikan dan unsure-unsur Tri Dharma

Perguruan Tinggi, meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian

pada Masyarakat, dalam satu peket yang mengarah kepada terciptanya tiga komponen

kecerdasan utama manusia secara utuh yaitu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan

Emosional dan Kecerdasan Spiritual.

Magang di Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung merupakan

kegiatan intra kulikuler yang wajib diikuti seluruh mahasiswa, sebagai konsekuensi

dikeluarkannya SK Mendiknas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Peyusunan

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahahsiswa.

Magang adalah bentuk penyelenggaraan perkuliahan yang pelaksanaannya

merupakan perpaduan yang harmonis antara pengetahuan teoritis dengan pemahaman

praktis, antara belajar di bangku kuliah dengan belajar du dunia kerja. Kegiatan ini

sekaligus melibatkan beberapa berbagai media/sarana yang terdapat dalam


masyarakat, yaitu pendidikan tinggi sebagai pusat dan aktivitas pembelajaran

mahasiswa dengan bantuan perusahaan, instansi, kantor pengacara, notariat, institusi

pendiidikan serta berbagai struktur kelembagaan lainnya dimana mahasiswa langsung

terlibat di dalamnya yang hasilnya diharapkan terjadi hubungan signifikan antara

kebutuhan dunia kerja dengan lulusan yang dihasilkan lembaga pendidikan.

B. Maksud dan Tujuan Kegiatan

Dalam perkuliahan, mahasiswa diharapkan tidak hanya dapat menerima ilmu

pengetahuan yang bersifat teori saja, melainkan juga harus memiliki kemampuan

bersosialisasi dengan masyarakat supaya kemampuan soft skill-nya bisa terlatih

dengan baik, karena soft skill ini sangat bermanfaat untuk menyesuaikan diri dalam

kehidupan nyata nya di lingkungan masyarakat yang majemuk.

Maksud dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja (Magang) ini adalah untuk

memenuhi salah satu komponen mata kuliah semester VII yang harus dipenuhi oleh

setiap mahasiswa, tingkat akhir sebelum mengerjakan tugas akhir, yang

pelaksanaannya berupa magang, praktek lapangan, dan pengabdian masyarakat.

Pada kesempatan kali ini, penulis mengambil judul Kajian Terhadap

Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi Dalam Perkara Nomor:

63/Pid.Sus-TPK/2016/PN Pn.Jkt.Pst" dalam Kuliah Kerja (Magang) dengan tujuan

supaya masyarakat dapat memahami implementasi pasal tentang gratifikasi dan suap
supaya terjadi fiksi hukum dan pasal-pasl tersebut tersosialisasi dan terlaksana secara

baik.

Magang adalah program intra kurikuler dengan tujuan utama untuk

memberikan pendidikan yang lebih spesifik dan mengarah kepada kemampuan

professional mahasiswa, yang pelaksanaannya berkorelasi dengan peluang kerja,

keterampilan serta pengembangan diri (soft skill), karena Magang memiliki fungsi

ganda yaitu:

a. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang penanganan

beberapa persoalan di masyarakat dan memberikan solusinya; sekaligus


b. Membangun dan mengembangkan pelung kerja, serta lebih mendekatkan

mahasiswa dengan masyarakat.

Melalui Magang akan terlihat, bahwa perguruan tinggi bukan merupakan

lembaga yang terpisah dari masyarakat. Hal ini merupakan wujud nyata dan

tanggungjawab perguruan tinggi akan prospek lulusannya yang pada gilirannya akan

terasa bahwa peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni menjadi lebih nyata.

Secara eksplisit tujuan yang hendak dicapai melalui program Magang adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian akademik dan professional

yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat.


2. Memperkokoh kesepadanan antara dunia pendidikan dan dunia praktik,
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pendidikan yang menuju

profesionalisasi yang humanis,


4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman

bermasyarakat sebagai bagian dari proses belajar mengajar.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Magang ini sangat bermanfaat bagi

penulis, setidaknya dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Magang ini

memberikan pengalaman dan mempersiapkan penulis dalam menghadapi dunia

kerja dan persaingan di dunia kerja. Apalagi dengan adanya program ini penulis

bisa langsung mengimplementasikan teori-teori yang penulis pelajari di bangku

perkuliahan sehingga hal tersebut mengasah soft skill penuis dalam ranah

implementasi teori tentunya. Adapun Manfaat dari program Kuliah Kerja Magang

ini adalah sebagai berikut

1. Mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan tentang cara berpikir dan bekerja secara

interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya saling

kergantungan, hubungan dan kerja sama antar sector.


b. Memperdalam pengertian dn penghayatan tentang manfaat ilmu,

teknologi dan seni yang dipelajarinya dalam melaksanakan

pembangunan.
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian terhadap kesulitan yang

dihadapi dalam memasuki pasar kerja serta tantangan dimasa depan

yang lebih berat.


d. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya nalar

mehasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan

masalah secara pragmatis ilmiah.


e. Memberikan keterampilan yang layak kepada mahasiswa serta rasa

percaya diri untuk turut serta melaksanakan dan mengembangkan

penciptaan peluang kerja yang signifikan dengan kebutuhan

pembangunan berdasarkan ilmu, teknologi dan seni secara

interdisipliner atau antar sector


f. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
g. Memberikan pemahaman bahwa proses bellajar berkaitan erat dengan

bekerja serta menyadarkan bahwa bekerja merupakan konsekuensi

yang harus dihayati melalui prose pembelajaran.


h. Melalui pengalaman terjun di masyarakat dalam melakukan

penelaahan, merumuskan dan memecahkan masalah secara langsung

akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian social dalam

diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian tanggung jawab,

maupun rasa kesejawatan.


2. Bagi Perusahaan, Masyarakat dan Pemerintah Daerah
1. Bagi masyarakat, menciptakan iklim yang kondusif karena peluang

kerja berkorelasi dengan kenyamanan hidup dan ketentraman di

masyarakat, serta meningkatkan taraf hidup dan penciptaan peluang

kerja yang lebih luas.


2. Bagi pemerintah daerah, kegiatan ini memberikan kontribusi yang

kuat mengenai program pembangunan yang tengah dilaksanakan


terutama kaitannya dengan usaha memperkecil angka pengangguran

serta pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang partisipatif.


3. Manjalin kemitraan bahwa diantara dunia pendidikan tinggi dengan

pemerintah daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam

membangun dan mengembangkan sumber daya menusia sebagai usaha

peningkatan pembangunan daerah.


4. Bagi pemerintah daerah/swasta dapat menjalin sinergi kemitraan

misalnya pemanfaatan tim Biro Bantuan dan Konsultasi Hukum

(BBKH), Clinical Legal Education (CLE), Pusat Pengembangan Ilmu

Hukum (PPIH) dll.


3. Perguruan Tinggi
1. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya

dengan proses pembelajaran di lapangan kerja, sehingga kurikulum,

materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang dibina di perguruan

tinggi dapat disesuaikan dengan tuntunan perubahan.


2. Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai materi

perkuliahan dan menentukan berbagai masalah untuk pengembangan

penelitian.
3. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan

instansi serta departemen terkait melalui rintisan kerjasama dan

mahasiswa yang melaksanakan Magang.

D. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Di dalam Kuliah Kerja (Magang) ini penulis menggunakan metode

pelaksanaan deskriptif analisis, yaitu dengan menggambarkan dan

menguraikan suatu fakta dengan cara melakukan observasi (pengamatan) dan


partisipatif dari berbagai pihak yang barada di lapangan (lokasi Kuliah Kerja

Magang). Hal ini ditunjukkan dengan melibatkan secara langsung penulis

dalam aktifitas sehari-hari di HDH Law Office Gedung Prudential Centre 22nd

floor, Kota Kasablanka, Jalan Casablanka Raya Kav. 88 Jakarta Selatan yang

bertujuan melaksanakan kegiatan kerja yang telah ditetapkan, oleh pihak

HDH Law Office maupun atas pengajuan mahasiswa itu sendiri.

E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Magang (KKM) ini penulis

menggunakan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab I ini penulis mengemukakan mengenai latar belakang,

maksud dan tujuan kegiatan, manfaat kegiatan, metode pelaksanaan kegiatan,

sistematika penulisan

BAB II RENCANA KEGIATAN KERJA

Dalam Bab II ini penulis mengemukakan mengenai Kondisi Umum di

Lokasi Magang, Program Kerja di Lokasi Magang, Hal-hal lain yang perlu

dimuat dalam rencana program kerja

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Dalam Bab III ini penulis mengemukakan mengenai prolog,

pandangan umum mengenai gratifikasi dan suap, tahapan-tahapan penanganan


perkara nomor: 63/Pid.Sus-TPK/2016/PN Pn.Jkt.Pst, hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi dalam Undang-

uandang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 30 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

BAB IV PENUTUP

Bab IV ini berisikan kesimpulan dari seluruh laporan dan saran

mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai