Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

SISTEM RUJUKAN PONEK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAJEN

KABUPATEN PEKALONGAN

2015
1
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG................................................................................ 1
B. DASAR HUKUM..................................................................................... 3
C. VISI DAN MISI....................................................................................... 4
D. TUJUAN................................................................................................. 4
E. SASARAN...............................................................................................5

BAB II

A. PENGERTIAN.........................................................................................6
B. SISTEM PELAYANAN RUJUKAN MATERNAL DAN PERINATAL.........6
C. ALUR RUJUKAN.....................................................................................8
D. KRITERIA PASIEN MASUK PONEK......................................................9

BAB II

PENUTUP...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha pengasih dan pemurah
karena atas rahmat dan pertolongan-NYA panduan sistem rujukan PONEK
dapat diselesaikan penyusunannya. Panduan sistem rujukan PONEK
merupakan regulasi yang terintegrasi dengan kegiatan penjamin mutu layanan
rumah sakit dengan standar akreditasi khususnya berkaitan dengan kesehatan
ibu dan anak. Hal ini sesuai dengan amanat Undanng-Undang No 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit yang didalamnya mewajibkan tiap rumah sakit untuk
mengikuti dan melaksanakan akreditasi rumah sakit sebagai bentuk
peningkatan mutu layanan yang berorientasi pada keselamatan pasien.

Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila dalam
perjalanan implementasi tidak sesuai dengan kondisi rumah sakit yang
berorientasi pada keselamatan pasien terkini.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan


setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dengan segala
upaya demi tersusunnya panduan sistem rujukan PONEK di Rumah Sakit
Umum Daerah Kajen Kabupaten Pekalongan

Kajen, September 2015

Tim Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita semua mengetahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka
Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan
nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Data AKB menurut
WHO sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup untuk tahun 2012. Kedua
data tersebut dapat kita bandingkan dengan targetan MDGs untuk AKB,
yakni 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa
penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia adalah perdarahan
(28%), Eklampsia (24%), infeksi (11%), partus macet / lama (8%) dan
aborsi (5%) sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang
terbanyak adalah karena BBLR (29%), Asfiksia (27%), infeksi dan
tetanus (15%), masalah pemberian minum (10%), gangguan hematologi
(6%), lain-lain (13%). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh
keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati.
Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan (25%),
infeksi (15%), pre eklampsia / eklampsia (15%), persalinan macet dan
abortus. Mengingat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan
mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi
harus dilakukan dalam sistem terpadu ditingkat nasional dan regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya


penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam
bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
di rumah sakit. Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari
sistem rujukan dalam pelayanan kegawatdaruratan dalam maternal dan
neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu
dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan
tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan
manajemen yang handal.

12
Untuk mencapai tujuan pembangunan milenium, tenaga kesehatan
memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan
ketrampilan dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien.
Komplikasi obstetrik tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan
mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang diidentifikasi normal. Oleh
karena itu kebijakan RSUD Kajen adalah mendekatkan pelayanan
obstetrik dan neonatal sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai
dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3
pesan kunci yaitu :

1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil


2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi
penanganan komplikasi abortus tidak aman.

Penyebab kematian pada masa prenatal / neonatal pada umumnya


berkaitan dengan kesehatan ibu selama kehamilan, kesehatan janin
selama didalam kandungan dan proses pertolongan persalinan yang
bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan kematian /
kesakitan maternal perinatal dengan Sistem Pelayanan Maternal
Perinatal Regional yaitu dukungan bagi MPS di Indonesia dengan upaya:

1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam


2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelaatihan berkala mengenai
pelayanan kegawatdaruratan
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan
4. Bekerjasama dengan dinas dalam surveilance / audit kematian ibu
dan bayi

Selanjutnya diharapkan panduan penyelenggaraan rujukan di RS ini


dapat dijadikan acuan bagi tim PONEK di RSUD Kajen, sehingga dapat
dipergunakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) diwilayah kerjanya.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

12
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan /
kebidanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5612;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran;
7. Permenkes Nomor 001 tahun 2012 tentang sistem rujukan;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional, diatur
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/Menkes/Sk/Xi/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan/
Pelayanan Obstetri Neonat Alemergensi Komprehensif (Ponek) 24
Jam Di Rumah Sakit.

C. VISI & MISI


1. Visi
Visi RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan adalah Memberikan
pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien.

2. Misi
a. Menyiapkan sumber daya manusia yang terlatih sesuai
profesinya.

12
b. Menyiapkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
kesehatan yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan
pasien.
c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standart pelayanan
medis pada seluruh lapisan masyarakat dengan mengedepankan
efisiensi dan efektifitas.
d. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan, pelayanan
kesehatan, pemerintah, asuransi dan masyarakat.
e. Mengembangkan organisasi rumah sakit yang sesuai dengan
tuntutan zaman dan meningkatkan managemen yang transparan,
akuntabel,serta berkualitas secara berkelanjutan.

D. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu
dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Kajen Kabupaten Pekalongan
2. Khusus
a. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen
dalam pelayanan PONEK
b. Terbentuknya tim PONEK RS
c. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar
d. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan
penanggung jawab pada tingkat kabupaten / kota, propinsi dan
pusat dalam manajemen program PONEK

E. Sasaran
1. Pimpinan RSUD Kajen
2. Seluruh petugas yang terlibat (dokter, bidan, perawat) ruang maternal
dan neonatal, serta IGD
3. Pengelola program kesehatan Ibu dan anak di RSUD Kajen
Kabupaten Pekalongan.

12
BAB II

SISTEM RUJUKAN

A. PENGERTIAN RUJUKAN
Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik
vertikal maupun horisontal, maupun struktural dan fungsional terhadap
kasus penyakit atau masalah penyakit atau permasalahan kesehatan.
Kegiatan rujukan mencakup :
1. Rujukan pasien
Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam satu
rumah sakit. Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar
rumah sakit dengan mengikuti sistem rujukan yang ada.

12
2. Rujukan pengetahuan dan teknologi, termasuk peningkatan
kemampuan tenaga kesehatan (dana, alat dan sarana)
3. Rujukan managemen
Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampuatau
bantuan kepada unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu
masalah tertentu, yang tidak dapat diatasi sendiri.

B. SISTEM PELAYANAN RUJUKAN MATERNAL DAN PERINATAL


Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri
segera rujuk ke sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan
tenaga kesehatannya. Harus ada koordinasi, mudah, sehingga tidak
memperlambat pertolongan dan tidak merugikan pasien. Mudah, cepat
dan tepat adalah yang utama.
Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan di
dalam rumah sakit dan mekanisme kerja dibagian / instalasi anak dan
obstetri & ginekologi. Rujukan eksternal mengikuti mekanisme rujukan
sesuai jenjang pelayanan.
1. Persiapan rujukan eksternal pasien :
a. Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingi pasien
b. Memberitahu penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien
dirujuk ke rumah sakit
c. Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan
resume medik pasien
d. Menyiapkan obat, alat-alat kesehatan dan administrasi pasien
e. Menghubungi bagian penunjang (mobil ambulan)
2. Rujukan masuk pasien ke RSUD Kajen :
a. Persiapan sebelum pasien dirujuk :
1) Petugas yang akan merujuk menghubungi RSUD Kajen
2) Petugas IGD bersiap-siap menerima pasien

b. Setelah pasien tiba di RSUD Kajen


1) Melakukan tindakan segera pada pasien gawat darurat
2) Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa
segala tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan
ibu dan bayinya
3) Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan/
perawatan yang akan dilaksanakan
4) Dokter IGD PONEK akan melakukan konsultasi kepada dokter
spesialis sesuai kasus
5) Pasien dikirim sesuai kriteria pasien masuk ruangan

12
C. ALUR RUJUKAN MATERNAL DAN NEONATAL

PASIEN DATANG
SENDIRI/RUJUKAN

MASUK IGD
PONEK

Pasien Maternal Pasien


Perinatal

Tidak Gawat Gawat Konsul Sp Perina


Darurat Darurat Anak

Atasi
Kegawatan

Konsul
Sp.OG Bayi patologi

Ibu & bayi Bangsal /


Partus di IGD
sehat RG
Konsul
RPK/ICU
Ibu patologi SPOG /
SPPD Rujuk

1. Informed
Tindakan
consent
Operatif 12 2. Konsul
CITO anestesi
3. Daftar
IBS
RPK/ ICU/
IBS
Bangsal

Masuk R. VK

Masuk

Rujuk RS lain

D. KRITERIA PASIEN MASUK PONEK


1. KRITERIA PASIEN MASUK VK
a) Observasi inpartu/inpartu kala I
b) KPD
c) Partus prematurus iminens
d) Perdarahan ante partum tidak aktif
e) Perdarahan post partum selain atonia uteri
f) Retensio plasenta
g) Partus macet kepala di Hodge III
h) Partus tak maju
i) Hipertensi gestasional/PEB
j) Serotinus
k) KEBT
l) IUFD
m) IUGR/kesejahteraan janin kurang baik
n) Hematom vulva post partum
2. KRITERIA PASIEN DARI IGD MASUK IBS
a) Inpartu/hamil aterm dengan gawat janin
b) Inpartu fase aktif dengan CPD/panggul sempit
c) Inpartu dengan malpresentasi atau malposisi (yang tidak bisa
lahir pervaginam)
d) Partus macet kepala masih tinggi
e) Solution plasenta
f) Plasenta previa berdarah mengarah syok
g) Inpartu / hamil aterm dengan impending / eklampsia
h) KET
i) Abortus insipiens
j) Ruptura uteri/rupture uteri iminens
k) Atonia uteri yang tidak berhasil dikelola konservatif

12
l) Tali pusat menumbung/terkemuka pada hamil cukup bulan ataui
janin bisa hidup
m) Letak lintang kasep
n) Inversio uteri

3. KRITERIA PASIEN MASUK ICU


a) Impending eklampsia/eklampsia
b) Perdarahan ante/post partum dengan syok
c) Pasien obstetric dengan kondisi sesuai kriteria masuk ICU
d) Sepsis puerpuralis
4. KRITERIA PASIEN MASUK BANGSAL PERAWATAN
a) Abortus inkompletus tanpa perdarahan
b) Missed abortion
c) Rencana operasi elektif
d) Hamil belum inpartu/post partum dengan anemia
e) Mola hidatidosa
f) Hamil/belum inpartu dengan penyakit penyerta tanpa kegawatan
g) HEG
h) Post partum dengan retensio urine
i) Wound dehiscence
j) Plasenta restan tanpa perdarahan aktif

12
BAB III

PENUTUP

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi semakin meningkat dan tidak
mengalami perubahan berarti pada lima tahun terakhir. Keadaan ini akan
meningkat bila tidak segera diantisipasi dengan berbagai terobosan yang
optimal. Kasus kebidanan yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan
kondisi kesehatan pada ibu hamil dan bayi di masyarakat dan akan
mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi mendatang.

Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar program pelayanan


Obstetrik dan Neonatal emergency komprehensif (PONEK) dijadikan prioritas.
Salah satu upaya yang dapat mendukung penurunan AKI dan AKB adalah
dengan pelaksanaan rujukan maternal dan neonatal yang cepat, tepat dan
sesuai standar. Oleh karena itu pelayanan rujukan untuk kasus emergensi
maternal dan neonatal perlu dibuat sistem jejaring yang baik.

Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar pelaksanaan rujukan


maternal dan neonatal yang cepat, tepat dan sesuai standar senantiasa dapat
ditingkatkan. Oleh karena itu dukungan dari manajemen dan pihak-pihak terkait
sangat penting untuk keberhasilan program ini.

Demikian buku panduan rujukan maternal dan neonatal ini disusun sebagai
panduan pihak-pihak terkait di RSUD Kajen agar dapat melaksanakan IMD dan
pemberian ASI Ekslusif sesuai dengan standar yang berlaku.

DIREKTUR RSUD KAJEN


KABUPATEN PEKALONGAN

12
dr. DWI ARIE GUNAWAN,Sp. B
NIP. 19700429 199903 1 002

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes (2008), Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal


Emergensi Komprehensif 24 jam di Rumah Sakit

2. Departemen Kesehatan (2002), Standar Tenaga Keperawatan di Rumah


Sakit, Cetakan Pertama, Jakarta
3. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelayanan Maternal dan
Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B,C dan D, Edisi Kedua, Jakarta
4. Departemen Kesehatan (2007), Pedoman Rawat Gabung Ibu dan Bayi,
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan, Direktorat Jendral Bina Pelayanan
Medik, Jakarta
5. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
Lahir Rendah Dengan Perawatan Metode Kanguru di Rumah Sakit dan
Jejaringnya, Depkes RI, Jakarta
6. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelaksanaan Program Rumah
Sakit Sayang Ibu dan Bayi, Depkes RI, Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai