2. Pinjaman bank berjamin Bank dam imstitusi keuangan lainnya sering mengharuskan perusahaan untuk menyediakan jaminan atas pinjaman yang diberikan. Biasanya jamninan untuk pinjaman jangka pendek adalah persetiaan atau piutang usaha. 3. Sumber pendanaan jangka pendek lainnya Sumber pendanaan jangka pendek lainnya yang sering digunakan perushaan: a. Commercial paper adalah surat utang jangka pendek yang dikeluarkan oleh perusaan besar dengan rating surat yang tinggi. Jatuh tempo umumnya sampai dengan 270 hari. b. Bankers acceptance adalah perjanjianoleh sebuah bank untuk membayarkan sejumlah uang.
6.5 Investasi Idle Cash
Jika perusahaan memiliki surplus kas temporer, perusahaan dapat menginvestasikan kelebihan kas tersebut sekuritas jangka pendek. Pasar yang memperdagangkan sekuritas-sekuritas jangka pendek disebut dengan pasar uang.
6.5.1 Temporary Cash Surpluses
Terdapat dua alasan yang penting mengapa perusahaan memiliki surplus kas temporer yaitu: 1. Aktivitas musiman atau siklikal a. Beberapa perusahaan memilii pola arus kas yang dapar diprediksi. Mereka memiliki bulan-bulan tertentu dimana saldo kas mengalami surplus dan bulan- bulan lainnya ketika saldo kas mengalami kondisi defisit. b. Jika terjadi surplus kas, maka surplus akan diinvestasikan ke sekuritas jangka pendek namuun jika terjadi defisit maka perusahaan dapat menjual sekuritas jangka pendeknya atau meminjam uang ke bank. 2. Pendanaan untuk rencana pengeluaran di masa depan Perusahaan juga dapat mengakumulasikan investasi sekuritas jangka pendek untuk menyediakan kas atas pengeluaran yang sifatnya besar misalnya program konstruksi asset, pembayaran dividen, dan lain-lain.
6.5.2 Karakteristik Sekuritas Jangka Pendek
Saldo kas menganggur perusahaan perusahaan dapat ditempatkan dalam sekuritas-sekuritas jangka pendek. Karakteristik-karakteristik yang penting dari sekuritas jangka pendek adalah: 1. Maturity Perubahan pada tingkat bunga pasar akan mempengaruhi harga sekuritas. Sekuritas jangka panjang memiliki perubahan yang lebih besar dibandingkan dengan sekuritas jangka pendek untuk setiap perubahan pada tingkat bunga pasar. 2. Risiko gagal bayar Risiko disini merujuk pada probabilitas kupon bunga dan nilai pokoknya yang tidak akan dibayar dalam jumlah yang telah dijanjikan saat jatuh tempo. 3. Marketability Marketability merujuk pada seberapa mudah sekuritas dapat diubah menjadi kas, jadi sama dengan likuiditas. 4. Taxes Pajak yang dikenakan atas bunga yang berasal dari sekuritas jangka pendek harus diperttimbangkan dalam menentukan investasi dana kas yang menganggur.
6.6 Penentuan Target Saldo
Penentuan target saldo kas merupakan trade off antara opportunity cost yang timbul karena memegang kas terlalu banyak (kehilangan pendapatan bunga) dan trading cost yang muncul karena memegang kas dalam jumlah yang sedikit. Jika perusahaan memegang kas dalam jumlah yang sedikit, maka biasanya perusahaan tidak harus investasi jangka pendeknya agar saldo kasnya meningkat. 1. Trading cost akan menurun seiring dengan peningkatan saldo kas karena perushaan tidak harus sering melakukan penjualan sekuritas jangka pendek. 2. Opportunity cost akan meningkat seiring dengan peningkatan saldo kas karena perusahaan tidak dapat menginvestasikan saldo kasnya ke sekuritas jangka pendek.
Terdapat beberapa model untuk menentukan target saldo kas yaitu:
1. The Baumol-Allais-Tobbin (BAT) model Untuk menentukan saldo kas optimal, beberapa model matematik telah banyak dikembangkan. Salah satu model pertama yang dikembangkan oleh Baumol (1952) merupakan model persediaan dasar yang bisa diterapkan pada manajemen kas. Model ini menganggap rata-rata perusahaan tumbuh berkembang dan merupakan pihak pemakai uang kas. Surat berharga merupakan persediaan pengaman yang dibutuhkan pada periode diantara saat-saat dilakukan pinjaman dari luar negeri. Model penentuan kas optimal Baumol dikembangkan dengan memadukan dua jenis biaya. Secara konseptual, kas optimal akan dicapai pada titik pertemuan antara kurva biaya-biaya peluang dengan biaya-biaya perdagangan surat berharga. Pada titik pertemuan ini, biaya total memenggang kas mencapai titik minimal. Model ini punya bebebrapa keterbatasan, diantaranya adalah kas yang tidak boleh berfluktuasi, padahal kenyataan tidak demikian. Dalam model ini juga ditemukan bahwa arus kas harus terprediksi dengan baik, padahal banyak faktor ketidakpastian yang terdapat dalam kas. Salah satu faktor ketidakpastian kas tersebut adalah besarnya jumlah pengeluaran dan penerimaan kas di masa yang akan datang.
2. The Miller-Orr Model
Pada tahun 1966, Miller dan Orr mengembangkan lagi model Baumol dengan memasukkan proses statistik atas perubahan-perubahan saldo kas yang terjadi secara periodik. Berlawanan dengan Baumol yang penuh dengan asumsi yang benar-benar pasti, Miller-Orr beranggapan bahwa arus kas bersih berperilaku sedemikian rupa sehingga bekasnya seolah-olah merupakan akibat dari stationary random walk (jalan serampangan). Hal tersebut menunjukan bahwa perubahan saldo kas selama periode tertentu tidaklah menentu dalam hal besarnya maupun arah perubahan. Model ini dirancang untuk mengetahui waktu dan besarnya transfer antara investasi surat berharga dan uang tunai. Model Miller-Orr ini lebih realistis dalam mengelola saldo kas, karena mengizinkan adanya fluktuasi pada kas. Hanya saja perlu keakuratan dalam memprediksikan kebutuhan minimum (lower limit) dengan akurat, serta mengukur standar deviasi dari arus kas sehari-hari.
3. Implikasi dari BAT model dan Miller-Orr Model adalah
a. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin kecil target saldo kas b. Semakin besar order cost maka semakin tinggi target saldo kas
4. Faktor lain yang mempengaruhi target saldo kas adalah
a. Pinjaman kas Biaya meminjam lebih mahal dibandingkan trading cost sekuritas jangka pendek b. Relative cost Karena biaya untuk menjual dan membeli sekuritas jangka pendek mungkin bagi perusahaan besar dinilai tidak signifikan dibandingkan opportunity cost memegang kas.