Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengertian Auditing

Secara umum Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan

kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan -

pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya

kepada pemakai yang berkepentingan.

Sedangkan menurut Sukrisno Agoes, Auditing adalah suatu pemeriksaan yang

dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan

keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan - catatan pembukuan dan

bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai

keawajaran laporan keuangan tersebut.

Pengertian Auditing dari Konrath adalah suatu proses sistematis untuk secara objektif

mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan

kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan

kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

Menurut Arrens, auditing adalah akumulasi dan evaluasi dari bukti tentang informasi

untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara laporan dan kriteria yang telah

ditetapkan. Untuk melakukan audit, harus ada informasi yang dihasilkan dari form yang telah

diverifikasi dan beberapa standart atau kriteria yang dapat dievaluasi oleh auditor.

Dari beberapa definisi di atas, auditing merupakan suatu proses pemeriksaan

sistematis yang dilakukan oleh auditor yang independen dan kompeten terhadap laporan

keuangan yang disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukung untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

tersebut.

2. Perbedaan antara Atestasi, Assurance dan Audit

Atestasi (attestasion) merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang

yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal

yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Standar atestasi ini terbagi menjadi tiga

tipe perikatan atestasi yakni pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang

disepakati.

Pemeriksaan menghasilkan kesimpulan positif. Dalam jenis laporan ini, akuntan public

membuat pernyataan langsung mengenai apakah penyajian asersi sesuai dengan kriteria yang

diharapkan. Review, akuntan public menyediakan kesimpulan assurance negative, laporan

akuntan public menyatakan apakah ada informasi yang diperoleh oleh akuntan public yang

mengindikasikan bahwa asersi tidak disajikan dengan cara yang benar-benar sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan. Prosedur yang disetujui, semua prosedur yang akan dilakukan

akuntan public disepakati oleh akuntan public, pihak yang bertanggung jawab membuat

asersi, dan pihak pemakai laporan akuntan public.

Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP

mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi

dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

1. Audit atas Laporan Keuangan Historis.


Dalam suatu audit atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa

laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi

yang berlaku umum (GAAP). Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk

jasa atestasi di mana auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan


pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar

sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit ini merupakan

jasa assurance yang paling umum diberikan oleh KAP.


2. Atestasi Mengenai Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan.
Di Amerika Serikat, untuk sebuah atestasi mengenai pengendalian internal atas

pelaporan keuangan, manajemen menegaskan bahwa pengendalian internal telah

dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah mapan.


3. Telaah (Review) atas Laporan Keuangan Historis.
Untuk review atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa

laporan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum, sama seperti audit. Akuntan publik hanya

memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang terhadap review atas

laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi untuk

audit, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan.


4. Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi.
Untuk atestasi mengenai teknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai

asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi elektronik. Pertumbuhan

teknologi Internet dan perdagangan elektronik (e-commerce) telah menciptakan

permintaan akan jenis-jenis assurance ini. Banyak fungsi bisnis, seperti pemesanan

dan pembayaran, sekarang dilakukan melalui Internet atau secara langsung

antarkomputer dengan menggunakan electronic data interchange (EDI). Oleh karena

transaksi dan informasi dipakai bersama secara online dan real-time, para pelaku

bisnis meminta kepastian yang lebih tinggi lagi mengenai informasi, transaksi, dan

sistem pengamanan yang melindunginya. WebTrust dan SysTrust adalah jasa-jasa

atestasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan assurance ini.


5. Jasa Atestasi Lain.
Akuntan publik memberikan banyak jasa atestasi lainnya, yang kebanyakan

merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis, karena

pemakai menginginkan kepastian yang independen menyangkut jenis-jenis


informasi lainnya. Dalam setiap kasus, organisasi yang diaudit harus menyediakan

sebuah asersi sebelum akuntan dapat memberikan atestasi. Sebagai contoh, apabila

bank meminjamkan uang kepada suatu perusahaan, maka perjanjian pinjaman itu

mungkin mengharuskan perusahaan menugaskan seorang akuntan untuk

memberikan kepastian tentang ketaatan perusahaan pada ketentuan keuangan

menyangkut pinjaman itu.

Keyakinan (assurance) merupakan tingkat kepastian yang dicapai dan yang ingin

disampaikan oleh praktisi bahwa simpulannya yang dinyatakan dalam laporannya adalah

benar.

Audit atau pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan bukti dan

mengvaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-

kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut

dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak

yang berkepentingan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa audit adalah salah satu jasa atestasi. Dalam atestasi,

selain jasa audit juga terdapat jasa review. Audit dan review ini untuk meningkatkan

keandalan informasi, yang merupakan salah satu ciri dari atestasi. Atestasi tidak selalu

berkaitan dengan informasi keuangan. Atestasi ini jika diambil kata dasarnya dan diartikan,

yaitu to attest, yang berarti to provide assurance. Jadi, jika atestasi meningkatkan keandalan

informasi, maka asurans meningkatkan keandalan dan relevansi informasi.

Setelah membahas jasa kompilasi dan kaji ulang untuk perusahaan non public, dan juga

kaji ulang dari informasi keuangan interim untuk perusahaan public, selanjutnya memeriksa

jenis lain dari audit dan jasa atestasi yang bada dalam standar auditing tetapi bukan

merupakan audit dari laporan keuangan historis yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntasi
yang diterima secara umum. Beberapa dari jasa tersebut meliputi . audit laporan keuangan

yang disiapkan atas dasar akuntasi komprehensif lain (other comprehensive basis of

accounting (OCBOA), audit dari elemen, akun, atau item tertentu dan surat ketaatan utang).

Auditor sering kali mengaudit laporan yang disusun atas dasar selain dari prinsip-

prinsip akuntansi yang diterima umum, SAS 62 (AU 623) menyatakan bahwa standar

auditing yang dapat diterima dapat diterpakan pada penugasan audit tersebut. Dasar-dasar

selain dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum yang mengatur penerbitan laporan

antara lain:

a) Dasar kas atau dasar kas yang dimodifikasi. Dengan akuntansi dasar kas, hanya

penerimaan kas dan pengeluaran dicatat. Berdasarkan akuntans dasar kas yang

dimodifikasi, dasar kas ditelusuri kecuali untuk item-item tertentu, seperti aktiva

tetap dan penyusutan. Dokter dan pengacara sering kali memilih metode seperti ini.
b) Dasar yang digunakan untuk mentaati persyaratan dari agen peraturan. Contoh

yang umum mencakup system akun yang seragam yang diperlukan oleh

perusahaan kereta api, utilitas, dan asuransi.


c) Dasar pajak pendapatan. Aturan pengukuran yang digunakan untuk pengajuan

pengambalian pajak sering kali digunakan juga untuk penyusunan

laporankeuangan, walaupun hal ersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi yang diterima secara umum. Banyak isnis kecil menggunakan metode

ini.
d) Serangkaian criteria pasti yang memiliki dukungan substansial. Contohnya adalah

dasar akuntansi tingkat harga. Metode akuntansi harus diterapkan untuk semua

item yang material dalam laporan keuangan.

3. Auditing dan Asersi Manajemen

Arsesi Manajemen adalah pernyataan managemen yang terkandung didalam laporan

keuangan yang bersifat implisit dan eksplisit, dimana pernyataan tersebut dapat
diklasifikaisikan dalam penggolongan besar yaitu, Existence (keberadaan)/Occurance

(kejadian), Completeness(kelengkapan), Right and Obligation (Hak dan kewajiban),

Valuation and allocation (Penilaian atau alokasi) dan Presentation and disclosure

(penyajian).

1. Existence/ occurance.

Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah aktiva atau

utang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi

selama periode tertentu. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa sediaan

produk jadi yang tercantum dalam neraca adalah tersedia untuk dijual. Begitu pula,

manajemen membuat asersi bahwa penjualan dalam laporan laba-rugi menunjukkan

pertukaran barang atau jasa dengan kas atau aktiva bentuk lain (misalnya piutang)

dengan pelanggan.

2. Completeness.

Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun

yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya.

Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa seluruh pembelian barang dan

jasa dicatat dan dicantumkan dalam laporan keuangan. Demikian pula, manajemen

membuat asersi bahwa utang usaha di neraca telah mencakup semua kewajiban

entitas.

3. Right and Obligation.

Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak

entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. Sebagai

contoh manajemen membuat asersi bahwa jumlah sewa guna usaha (leased) yang

dikapitalisasi dineraca mencerminkan nilai pemerolehan hak entitas atas kekayaan


yang disewa-guna-usahakan (leased) dan utang sewa guna usaha yang bersangkutan

mencerminkan suatu kewajiban entitas.

4. Valuation and allocation

Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah komponen-

komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam

laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. Sebagai contoh, manajemen

membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga pemerolehannya dan

pemerolehan semacam itu secara sistematik dialokasikan ke dalam periode-periode

akuntansi yang semestinya. Demikian pula manajemen membuat asersi bahwa piutang

usaha yang tercantum di neraca dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang dapat

direalisasikan.

5. Presentation and disclosure

Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah komponen-

komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan

semestinya. Misalnya, manajemen membuat asersi bahwa kewajiban-kewajiban yang

diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang di neraca tidak akan jatuh tempo dalam

waktu satu tahun. Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa jumlah yang

disajikan sebagai pos luar biasa dalam laporan laba-rugi diklasifikasikan dan

diungkapkan semestinya.

4. Jenis Jenis Audit


1 Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan

keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen

dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan

secara keseluruhan.
2 Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya

terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)

dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit,

misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.

ditinjau dari jenis pemeriksaan maka jenis jenis audit dapat dibedakan atas:

1 Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan

operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional

yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah

kegiatan operasi telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.


Prosedur yang biasa digunakan dalam operasional audit ini ialah :
Analytical review procedures
Membadingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu,

budget dan realisasinya serta analisis rasio


Evaluasi atas management control system
Tujuannya antara lain untuk mengetahui apakah terdapat sistem pengendalian

manajemen dan pengendalian intern yang memadai dalam perusahaan, untuk

menjamin keamanan harta perusahaan, dapat dipercayainya data keuangan dan

mencegah terjadinya pemborosan dan kecurangan


Pengujian ketaatan
Untuk menilai efektivitas dari pengendalian manajemen dengan melakukan

pemeriksaan secara sampling atas bukti bukti pembukuan, sehingga bisa

diketahui apakah transaksi bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya

sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh manajemen


Tahapan dalam suatu manajemen audit :
1 Survei pendahuluan
2 Penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen
3 Pengujian terinci
4 Pengembangan laporan
2 Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan

untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan dan


kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan

maupun pihak ekstern perusahaan.


3 Pemeriksaan Intern (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian

internal audit perusahaan yang mencakup laporan keuangan dan

catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan serta ketaatan terhadap kebijakan

manajemen yang telah ditentukan.


4 Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor

Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses

data akuntansi dengan menggunakan sistem Elektronic Data Processing (EDP).


Ada dua metode yang dapat digunakan oleh auditor :
Audit Around The Computer
Audit Through The Computer

Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi 4 yaitu:

1 Auditor Ekstern
Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya

diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor ekstern

menghasilkan laporan atas financial audit.


2 Auditor Intern
Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit

manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena

itu tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis

compliance audit.
3 Auditor Pajak
Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit

terhadap undangundang perpajakan yang berlaku.


4 Auditor Pemerintah
Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi keuangan yang disusun

oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan untuk menilai

efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang

milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang
dikeluarkan pemerintah. Auditing yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat

dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Sumber:
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan

Publik Buku 1. Jakarta. Salemba Empat


Ebook Arens Auditing & Assurance Services Private Chapter 1
Tuanakotta, Theodorus M. 2015. Audit Kontemporer. Jakarta. Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai