Pengertian Auditing
Secara umum Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan -
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya
dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan
keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan - catatan pembukuan dan
Pengertian Auditing dari Konrath adalah suatu proses sistematis untuk secara objektif
kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan
kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Menurut Arrens, auditing adalah akumulasi dan evaluasi dari bukti tentang informasi
untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara laporan dan kriteria yang telah
ditetapkan. Untuk melakukan audit, harus ada informasi yang dihasilkan dari form yang telah
diverifikasi dan beberapa standart atau kriteria yang dapat dievaluasi oleh auditor.
sistematis yang dilakukan oleh auditor yang independen dan kompeten terhadap laporan
keuangan yang disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukung untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut.
yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal
yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Standar atestasi ini terbagi menjadi tiga
tipe perikatan atestasi yakni pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang
disepakati.
Pemeriksaan menghasilkan kesimpulan positif. Dalam jenis laporan ini, akuntan public
membuat pernyataan langsung mengenai apakah penyajian asersi sesuai dengan kriteria yang
akuntan public menyatakan apakah ada informasi yang diperoleh oleh akuntan public yang
mengindikasikan bahwa asersi tidak disajikan dengan cara yang benar-benar sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan. Prosedur yang disetujui, semua prosedur yang akan dilakukan
akuntan public disepakati oleh akuntan public, pihak yang bertanggung jawab membuat
Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP
mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi
laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (GAAP). Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit ini merupakan
akuntansi yang berlaku umum, sama seperti audit. Akuntan publik hanya
memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang terhadap review atas
laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi untuk
permintaan akan jenis-jenis assurance ini. Banyak fungsi bisnis, seperti pemesanan
transaksi dan informasi dipakai bersama secara online dan real-time, para pelaku
bisnis meminta kepastian yang lebih tinggi lagi mengenai informasi, transaksi, dan
merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis, karena
sebuah asersi sebelum akuntan dapat memberikan atestasi. Sebagai contoh, apabila
bank meminjamkan uang kepada suatu perusahaan, maka perjanjian pinjaman itu
Keyakinan (assurance) merupakan tingkat kepastian yang dicapai dan yang ingin
disampaikan oleh praktisi bahwa simpulannya yang dinyatakan dalam laporannya adalah
benar.
Audit atau pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan bukti dan
mengvaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa audit adalah salah satu jasa atestasi. Dalam atestasi,
selain jasa audit juga terdapat jasa review. Audit dan review ini untuk meningkatkan
keandalan informasi, yang merupakan salah satu ciri dari atestasi. Atestasi tidak selalu
berkaitan dengan informasi keuangan. Atestasi ini jika diambil kata dasarnya dan diartikan,
yaitu to attest, yang berarti to provide assurance. Jadi, jika atestasi meningkatkan keandalan
Setelah membahas jasa kompilasi dan kaji ulang untuk perusahaan non public, dan juga
kaji ulang dari informasi keuangan interim untuk perusahaan public, selanjutnya memeriksa
jenis lain dari audit dan jasa atestasi yang bada dalam standar auditing tetapi bukan
merupakan audit dari laporan keuangan historis yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntasi
yang diterima secara umum. Beberapa dari jasa tersebut meliputi . audit laporan keuangan
yang disiapkan atas dasar akuntasi komprehensif lain (other comprehensive basis of
accounting (OCBOA), audit dari elemen, akun, atau item tertentu dan surat ketaatan utang).
Auditor sering kali mengaudit laporan yang disusun atas dasar selain dari prinsip-
prinsip akuntansi yang diterima umum, SAS 62 (AU 623) menyatakan bahwa standar
auditing yang dapat diterima dapat diterpakan pada penugasan audit tersebut. Dasar-dasar
selain dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum yang mengatur penerbitan laporan
antara lain:
a) Dasar kas atau dasar kas yang dimodifikasi. Dengan akuntansi dasar kas, hanya
penerimaan kas dan pengeluaran dicatat. Berdasarkan akuntans dasar kas yang
dimodifikasi, dasar kas ditelusuri kecuali untuk item-item tertentu, seperti aktiva
tetap dan penyusutan. Dokter dan pengacara sering kali memilih metode seperti ini.
b) Dasar yang digunakan untuk mentaati persyaratan dari agen peraturan. Contoh
yang umum mencakup system akun yang seragam yang diperlukan oleh
akuntansi yang diterima secara umum. Banyak isnis kecil menggunakan metode
ini.
d) Serangkaian criteria pasti yang memiliki dukungan substansial. Contohnya adalah
dasar akuntansi tingkat harga. Metode akuntansi harus diterapkan untuk semua
keuangan yang bersifat implisit dan eksplisit, dimana pernyataan tersebut dapat
diklasifikaisikan dalam penggolongan besar yaitu, Existence (keberadaan)/Occurance
Valuation and allocation (Penilaian atau alokasi) dan Presentation and disclosure
(penyajian).
1. Existence/ occurance.
Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah aktiva atau
utang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi
selama periode tertentu. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa sediaan
produk jadi yang tercantum dalam neraca adalah tersedia untuk dijual. Begitu pula,
pertukaran barang atau jasa dengan kas atau aktiva bentuk lain (misalnya piutang)
dengan pelanggan.
2. Completeness.
Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun
Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa seluruh pembelian barang dan
jasa dicatat dan dicantumkan dalam laporan keuangan. Demikian pula, manajemen
membuat asersi bahwa utang usaha di neraca telah mencakup semua kewajiban
entitas.
Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak
entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. Sebagai
contoh manajemen membuat asersi bahwa jumlah sewa guna usaha (leased) yang
membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga pemerolehannya dan
akuntansi yang semestinya. Demikian pula manajemen membuat asersi bahwa piutang
usaha yang tercantum di neraca dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang dapat
direalisasikan.
diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang di neraca tidak akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun. Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa jumlah yang
disajikan sebagai pos luar biasa dalam laporan laba-rugi diklasifikasikan dan
diungkapkan semestinya.
keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen
secara keseluruhan.
2 Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya
terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit,
ditinjau dari jenis pemeriksaan maka jenis jenis audit dapat dibedakan atas:
yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah
Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi 4 yaitu:
1 Auditor Ekstern
Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya
manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena
itu tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis
compliance audit.
3 Auditor Pajak
Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit
oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan untuk menilai
milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang
dikeluarkan pemerintah. Auditing yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat
Sumber:
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan