Ambarsari, E.S., 2013. Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Intrusi Air
Laut Studi Kasus Semarang Utara, Skripsi, Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Arief, D., 2005. Pengukuran Salinitas Air Laut dan Peranannya Dalam Ilmu
Kelautan, Jurnal Oseana, 9 (1).
Ashriyati, H., 2011. Kajian kerentanan pada wilayah terintrusi air laut di DKI
Jakarta, Tesis, Universitas Indonesia, Depok.
Dharmawan, A.A. 2014. Pemetaan Salinitas Air Laut Akibat Pasang Surut Di
Muara Saluran Jongaya, Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Indriastoni, R.N. dan Kustini, I. 2014. Intrusi Air Laut Terhadap Kualitas Air
Tanah Dangkal Di Kota Surabaya, Rekayasa Teknik Sipil, 3 (3), 249.
Irham, M. dan Widodo, R.A.S., 2006. Pemetaan Sebaran Air Tanah Asin Pada
Aquifer Dalam di Wilayah Semarang Bawah, Berkala Fisika, 9(3).
Nisa, K., Yulianto, T. dan Widada, S. 2012. Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan
Jenis Untuk Menentukan Zona Intrusi Air Laut Di Kecamatan Genuk
Semarang, Berkala Fisika.15 (1), 9.
Purnomo, N.A., Wahyudi dan Suntoyo, 2013. Studi Pengaruh Air Laut Terhadap
Air Tanah di Wilayah Pesisir Surabaya Timur, Jurnal Teknik Pomits, 1
(1).
Rumaijuk, A.F., 2009. Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Pada Penggunaan
Lahan Tanaman Industri (Kopi) Di Sub Das Lau Biang,Skripsi,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Saila, M., Muhajjir dan Azmeri. 2013. Pengaruh Intrusi Air Laut Terhadap
Aquifer Pantai Pada Kawasan Wisata Pantai Iboih Sabang, Konferensi
Nasional Teknik Sipil 7, Surakarta, 24-26 Oktober 2013.
Satapona, A. 2015. Studi Geologi Dan Potensi Mineralisasi Emas Desa Tawanga
Kecamatan Uluiwoi Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi
Tenggara, Skripsi, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Suhartono, E., Purwanto dan Suripin. 2013. Faktor Penyebab Intrusi Air Laut
Terhadap Air Tanah Pada Akifer Dalam Di Kota Semarang, Prosiding
Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Semarang, 2013
Susana, T., 2009. Tingkat Keasaman (pH) dan Oksigen Terlarut sebagai Indikator
Kualitas Perairan Sekitar Muara Sungai Cisadane. Jurnal Teknologi
Lingkungan, 5 (2).