Anda di halaman 1dari 3

40

DAFTAR PUSTAKA

Aslan, M. Laode. 1998. Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


105 hlm.
Asni, A. 2015. Analisis Poduksi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii)
Berdasarkan Musim dan Jarak Lokasi Budidaya di Perairan Kabupaten
Bantaeng. Jurnal Akuatika. 6(2): 140-153.
Atmadja, W.S. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Jakarta:
Puslitbang Oseonologi-LIPI.
Bal. D.V and K. V. Rao. 1984. Marine Fisheries. Tata McGraw-Hill Publishing
Company Limited, New Dehli.
Brotowidjoyo et al. 1995. Penganta rLingkungan Perairan dan Budidaya Air.
Penerbit Liberty, Yogyakarta
Boyd, C.E. 1981. Water Quality in Warm Water Fish Pond. Auburn University,
Auburn.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius: Yogyakarta.
Hartoko, A. dan K. Alexander. 2009. Spatial Modeling for Marine Culture Site
Selection Based on Ecosystem Parameters at Kupang Bay, East Nusa
Tenggara-Indonesia. International Journal of Remote Sensing and Earth
Science. ISSN : 0216-6739. 6 (3) : 57 64.
Hutabarat, S dan S. M. Evans. 1995. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia
Press. Jakarta.
Hutagalung, H. P., dan A. Rozak. 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan
Biota, Buku 2. P3O. LIPI Jakarta.
Kordi, M. G. H. 2010. Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal. Andi Offset,
Yogyakarta.
Kordi, M. G. H. 2011. Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di laut dan Tambak.
Andi Offset. Yogyakarta. 134 Hal.
Lillesand, T. M. dan R. W. Kiefer. 1987. Remote Sensing and Image Interpretation.
second edition. Johnwilley and Sons. New York.
Loupatty, G. 2013. Karakteristik Energi Gelombang dan Arus Perairan di Provinsi
Maluku. Jurnal Barekeng. 7(1): 19-22.
Marpaung, F. F., W. S. Pranowo, N. P. Purba, L. P. S. Yuliadi, M. L. Syamsudin.
dan N. A. R. Setyawidati. 2015. Kondisi Perairan Teluk Ekas Lombok Timur
pada Musim Peralihan. Jurnal Akuatika. 6(2): 198-205.
41

Milne, P. H. 1979. Fish and Sellfish Farming in Coastal Farming Waters. Fishing
News book Ltd, Farnham Surrey.
Mudeng, J. D., M. E. F. Kolopita. dan A. Rahman. 2015. Kondisi Lingkungan
Perairan Pada Lahan Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii di Desa
Jayakarsa Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Budidaya Perairan. 3(1): 172-
186.
Mukhtasor. 2007. Pencemaran pesisir dan laut. PT Prandnya Paramita. Jakarta.
Odum, E. P. 1971. Dasar-Dasar Ekologi. Terj. Fundamentals of Ecology Oleh
Cahjono Samingan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Patty, S. I. 2013. Distribusi Suhu, Salinitas dan Oksigen Terlarut Di Perairan Kema,
Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 1(3): 148-157.
Patty, S. I. 2014. Karakteristik Fosfat, Nitrat dan Oksigen Terlarut di Perairan Pulau
Gangga dan Pulau Siladen, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 2(2): 74-84.
Pillay, T. V. R. 1990. Quality Criteria for Water. US Environmental Protection
Agency, Washington DC.
Prahasta. 2002. Sistem Informasi Geografis : Tutorial Arcview. CV. Informatika.
Bandung.
Puja Y., Sudjiharno, T. W Aditya. 2001. Teknologi Budidaya Rumput Laut
(Kappaphicus alvarezii), Pemilihan Lokasi. Balai Budidaya Laut Lampung.
Hlm 13 18.
Purwadhi, F. S. H. 2001. Interpretasi Citra Digital. PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia. Jakarta.
Putra, B. D., Riris A. dan Isnaini. 2011. Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria
sp. dengan Metode Penanaman yang Berbeda di Perairan Kalianda, Lampung
Selatan. Maspari Journal. 3: 36-41.
Raharjo, S. 2008. Pemilihan Lokasi Budidaya Rumput Laut. Departemen Kelautan
dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Balai Budidaya Air
Payau. Takalar.
Rifai, S. A. dan K. Pertagunawan. 1985. Biologi Perikanan I. PT. Harapan Masa.
Jakarta.
Sastrawijaya, A. T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
274 hal
Sihotang, C. 2006. Penuntun Praktikum Limnologi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan UNRI : Pekanbaru. 26 hal
Sidjabat. M. M. 1976. Pengantar Oceanografi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 238
hal
42

Siwi, S. E. dan W. K. Harsanugraha. 2008. Pemanfaatan Citra Satelit


Penginderaan Jauh Untuk Pengelolaan Sumber Daya Air. LAPAN. 501-512
hlm
SNI. 2010. Produksi rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 2: Metode
long-line. 2-4 hlm
Sutanto. 1979. Pengetahuan Dasar Interpretasi Citra. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press. 18-23 hlm
Susilowati, T., S. Rejeki, E. N. Dewi. dan Zulfitriani. 2012. Pengaruh Kedalaman
Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) yang
Dibudidayakan dengan Metode Longline di Pantai Mlonggo, Kabupaten
Jepara. Jurnal Saintek Perikanan. 8(1): 7-12.
Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kalautan. Penerbit PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta. 226 hal
Widodo J. dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta.
250 hal
Wijayanto, T., M. Hendri dan R. Ariyawati. 2011. Studi Pertumbuhan Rumput Laut
Eucheuma cottonii dengan Berbagai Metode Penanaman yang berbeda di
Perairan Kalianda, Lampung Selatan. Maspari Journal. 3: 51-57.
Winanto, Tj. 2004. Memproduksi Benih Tiram Mutiara. Penebar Swadaya, Jakarta.
WWF. 2014. Budidaya Rumput Laut. WWF-Indonesia: Jakarta. 11-15 hlm
Yulius, Ardiansyah, M. Ramdhan, A. Heriati, H. L Salim, D. Purbani, S. N. Amri
dan T. Arifin. 2016. Kesesuaian Kawasan Budi Daya Rumput Laut di Teluk
Saleh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. J. Segara. 12(1): 11-19.

Anda mungkin juga menyukai