PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Pengertian Budaya Perusahaan
Pengertian budaya perusahaan secara luas yaitu suatu sistem dari nilai-nilai yang
dipegang bersama tentang apa yang penting serta keyakinan tentang bagaimana dunia itu
berjalan.
Menurut Susanto, AB. (1997) budaya perusahaan adalah suatu nilai-nilai yang
menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan
penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan, sehingga masing-masing anggota organisasi
harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana meraka harus bertindak atau
berperilaku.
Menurut Koentjoroningrat (1994), budaya itu sendiri memiliki tiga tingkatan yang
saling berinteraksi satu sama lain. Tingkatan yang pertama berupa benda-benda hasil
kecerdasan dan kreasi manusia (artefacts dan creation). Tingkatan kedua adalah nilai-nilai
dan ideologi yang merupakan aturan, prinsip, norma, nilai, dan moral yang menuntun
organisasi dan merupakan harta kekayaan yang ingin mereka penuhi. Tingkatan ketiga
adalah asumsi dasar yang tidak disadari mengenai keadaan kebenaran dan kenyataan,
kemanusiaan, hubungan manusia dengan alam, hubungan antar manusia, keadaan waktu dan
alam semesta.
Menurut Hofstade, Geerst (1990), budaya perusahaan didefinisikan sebagai
perencanaan bersama dari pola pikir (collective programming mind) yang membedakan
anggota-anggota dari suatu kelompok masyarakat dengan kelompok dari suatu budaya yang
lain. Pola pikir ini pada dasarnya hanya ada dalam pikiran individu yang kemudian
mengalami kristalisasi dan memiliki bentuk. Pada gilirannya pola pikir bersama ini akan
meningkatkan sikap mental para anggota kelompok tersebut.
Budaya organisasi yang terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau bahkan diubah,
memerlukan praktik yang dapat membantu menyatukan nilai budaya anggota dengan nilai
budaya organisasi. Praktik tersebut dapat dilakukan melaluiinduksi atau sosialisasi, yaitu
melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasi organisasi merupakan serangkaian
aktivitas yang secara substantif berdampak kepada penyesuaian aktivitas individual dan
keberhasilan organisasi, antara lain komitmen, kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah
sosialisasi yang dapat membantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah melalui
seleksi calon karyawan, penempatan, pendalaman bidang pekerjaan, penialian kinerja, dan
pemberian penghargaan, penanaman kesetiaan pada nilai-nilai luhur, perluasan cerita dan
berita, pengakuan kinerja dan promosi. Berbagai praktik di atas dapat memperkuat budaya
organisasi dan memastikan karyawan yang bekerja sesuai dengan budaya
organisasi memberikan imbalan sesuai dukungan yang dilakukan. Sosialisasi yang
efektif akan menghasilkan kepuasan kerja, komitmen organisasi, rasa percaya diri
3
pada pekerjaan, mengurangi tekanan serta kemungkinan keluar dari pekerjaan. Beberapa hal
yang dapat dilakukan organisasi untuk mempertahankan organisasi adalah menyusun asumsi
dasar, menyatakan dan memperkuat nilai yang diinginkan dan menyosialisasikan melalui
contoh.
Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan pada teori budaya perusahaan, yaitu:
5
Menurut Cameron dan Quinn, Handy (dalam Amstrong 2003) yang diterjemahkan
oleh Sudarmanto (2009), mengemukakan 4 (empat) tipe budaya perusahaan yaitu :
1. Budaya Kekuasaan(Power Culture)
Merupakan sumber kekuatan inti yang menonjolkan kontrol. ada beberapa
peraturan atau prosedur dan atmosfer kompetitif, berorientasi pada kekuatan, dan
politis.
2. Budaya Peran (Role Culture)
Pekerjaan dikontrol oleh prosedur dan peraturan. Peran atau deskripsi jabatan
adalah lebih penting daripada orang yang mengisi jabatan tersebut.
3. Budaya Pendukung (Support Culture)
Tujuannya bersama-sama membawa orang yang tepat dan membiarkan mereka
melakukan tugas. Pengaruhnya lebih didasarkan pada kekuatan ahli daripada kekuatan
posisi atau pribadi.
4. Budaya Orang (People Culture)
Individu adalah titik utama, perusahaan hanya ada untuk melayani individu yang
ada dalam perusahaan.
Menjadi bagian dari keluarga yang bekerja, mengikuti tradisi dan adaptasi,
kerjasama dan semangat, manajemen diri, dan pengaruh sosial merupakan karakteristik
budaya keluarga. Karyawan bersedia untuk bekerja keras untuk suatu kompensasi yang
adil, sesuai dan paket tunjangan tambahan. Dalam budaya keluarga, karyawan
bersosialisasi dengan karyawan lainnya. Anggota saling menolong sesama dan sukses
bersama.
6
4) Budaya Pasar (Market Culture)
Suatu penekanan pada pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa pasar, stabilitas
keuangan dan keuntungan merupakan atribut-atribut budaya pasar. Karena karyawan
mempunyai hubungan yang bersifat kontrak dengan perusahaan. Hanya terdapat sedikit
rasa kerjasama dan hubungan dalam tipe budaya seperti ini.
7
Dapat membuat program-program pengembangan usaha dan pengembangan
sumber daya manusia dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran sumber daya
manusia yang ada.
2. Ritual / Upacara-Upacara
Semua masyarakat memiliki corak ritual sendiri-sendiri. Di dalam perusahaan, tidak
jarang ditemui acara-acara ritual yang sudah mengakar dan menjadi bagian hidup
perusahaan. Sehingga tetap dipelihara keberadaannya, contohnya adalah selamatan mulai
musim giling di pabrik gula.
3. Simbol-Simbol Material
Simbol-simbol atau lambang-lambang material seperti pakaian seragam, ruang
kantor dan lain-lain, atributfisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya
organisasi yang harus diperhatikan sebab dengan simbol-simbol itulah dapat dengan cepat
8
diidentifikasi bagaimana nilai, keyakinan, norma, dan berbagai hal lain itu menjadi milik
bersama dan dipatuhi anggota organisasi.
4. Bahasa
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, tiap bidang, divisi, strata atau semacamnya
memiliki bahasa atau jargon yang khas, yang kadang-kadang hanya dipahami oleh kalangan
itu sendiri. Hal ini penting karena untuk dapat diterima di suatu lingkungan dan menjadi
bagian dari lingkungan, salah satu syaratnya adalah memahami bahasa yang berlaku di
lingkungan itu. Dengan demikian menjadi jelas bahwa bahasa merupakan unsur penting
dalam budaya perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budaya perusahaan adalah suatu sistem dari nilai-nilai yang dipegang bersama serta
keyakinan tentang bagaimana dunia itu berjalan.
Terdapat beberapa tipe budaya perusahaan yaitu :
Budaya Kekuasaan
Budaya Peran
Budaya Pendukung
Budaya Orang
Dimensi budaya terbagi menjadi 4, yaitu penghindaran atas ketidakpastian,
maskulin vs feminisme, jarak kekuasaan, dan individualisme.
9
DAFTAR PUSTAKA
10