Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok

MAKALAH STATISTIK TERAPAN


UNIFORM, BINOMIAL, POISON DAN HIPERGEOMETRI

OLEH:
KELOMPOK III

1. PANDI ALPANDI (D1F116020)


2. RAHMA DANIA (D1F116021)
3. RAHMADANI RISKA (D1F116022)
4. RAHMANA (D1F116023)
5. RASMAYANA (D1F116025)
6. RISMANA ELFIANAWATI (D1F116026)
7. ROSNIA (D1F116027)
8. SARIPA NIMA (D1F116028)

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
A. Pengertian Distribusi Uniform Diskrit ( Seragam Distribusi)
Distribusi Uniform Diskrit ( Seragam Diskrit) adalah probabilitas distribusi sederhana
yang semua peubah acaknya mempunyai probabilitas yang sama. Bila peubak acak X
mendapat harga X1, X2,,,,,,Xn dengan peluang yang sama maka distribusi uniform diberikan
oleh :
P( X= x)= dengan x= X1, X2,.., Xk
Lambang f(x;k) sebagai pengganti f(x), yang menunjukan bahwa distribusi seragam

tersebut bergantung pada parameter x.

Mean (X), =
2
Varians(X), =

Bukti: Mean (X), = E(X)=

=
=
Varians(X), = E(X-)2 = f(x;k)

=
2
=

Contoh:
1. Sebuah dadu seimbang dilemparkan satu kali, maka tiap unsur dalam ruang sampel
S={1, 2,3 4, 5, 6}. Muncul dengan probabilitas 1/6. Jadi jika X menyatakan mata dadu
yang muncul, maka X terdistribusi peluang seragam (uniform) yakni f(x;6)=1/6, untuk x

= 1, 2, 3, 4, 5, 6
Penyelesaian:
Menurut Definisi:

Mean (X), =
2
Varians(X), =

Cari mean dan variansi dari contoh diatas:


Jawab: = = 3,5

=
=+++ :6
=
=

Distribusi Eksponensial
Distribusi eksponensial ini diperoleh dari distribusi gamma dengan = 1 dan = .
Sehingga kita peroleh definisi distribusi eksponensial berikut:
Fungsi Densitas Eksponensial
Peubah X dikatakan berdistribusi eksponensial, jika dan hanya jika fungsi densitasnya
berbentuk:
F(x)= ( ). e ; x > , > 0

= 0 ; x lainnya.
Peubah acak X yang bersistribusi eksponensial di sebut juga peubah acak
eksponensial. Penulisan notasi dari peubah acak X berdistribusi eksponensial adalah Exp(x;
), artinya peubah acak X berdistribusi eksponensial dengan parameter .
Peubah acak X yang berdistribusi eksponensial dengan parameter bisa juga ditulis
sebagai:
X~ Exp ()
Parameter Distribusi Eksponensial
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi eksponensial dirumuskan
sebagai berikut.
1. =
2. 2 =
3. Mx(t) = (1- t)-1 ; t <
Bukti :
1. Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka:
= E(X) = . f(x) dx
= . f(x) dx + . f(x) dx
= . 0 dx + . dx
= 0+ . dx
= . dx
Integral di atas diselesaikan dengan menggunakan integral parsial.
Misalnya : u = x, maka du= dx
dv = dx, maka v= - .
= E(x) =
=
=
=
= E(x)= (terbukti)
2. Berdasarkan definisi varians, maka:
= Var(x) = E(X)-
dengan:
E(X) = . f(x) dx

= . f(x)dx+ . dx
= .0 dx + . dx
= 0+ . dx
Integral ini diselesaikan dengan menggunakan integral parsial.

Misalnya: u= x2, maka du= 2x dx

dv= dx, maka v= -.


E(X2) =

Integral yang ada di dalam kurung diselesaikan dengan menggunakan integral parsial.
Misalnya: u= x, maka du= dx

dv= dx, maka v= -.


E(X2) =

=
=
= (0-0-0 2)
E(X2) = 2
Maka : = Var(X) = 2 -

= Var(X) = (terbukti)

3. Berdasarkan definisi fungsi pembangkit momen kontinu, maka:


Mx(t) = . f(x) dx
= . f(x) dx + . f(x) dx
= .0 dx+ . dx
= 0 + dx
= dx
=
=
= (1- t)-1
= (1- t)-1. (0+1)
M(x)t = (1-t)-1; t< (terbukti).

B. PENGERTIAN DISRTIBUSI BINOMIAL

Distribusi binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan apabila
suatu proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernaulli. Misalnya, dalam
pelemparan sekeping uang logam sebanyak 5 kali, hasil setiap ulangan mungkin muncul sisi
gambar atau sisi angka. Begitu pula kartu di ambil berturut turut kita dapat bemberi label
berhasil bila kartu yang terambil adalah kartu merah gagal bila tang terambil adalah kartu
hitam. Ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang setiap keberhasilan ulangan tetap
sama, yaitu sebesar .

Syarat distribusi Binomial

1. jumlah trial merupakan bilangan bulat Contoh melambungkan coin 2 kali, tidak
mungkin2 kali.

2. Setiap eksperiman mempunya idua outcome (hasil). Contoh:sukses/gagal,laki/perempuan,


sehat/sakit,setuju/tidaksetuju.

3. Peluang sukses sama setiap eksperimen.


Contoh: Jika pada lambungan pertama peluang keluar mata H/sukses adalah , pada
lambungan seterusnya juga . Jika sebuah dadu, yang diharapkan adalah keluar mata
lima, maka dikatakan peluang sukses adalah 1/6, sedangkan peluang gagal adalah
5/6.Untuk itu peluang sukses dilambangkan p, sedangkan peluang gagal adalah (1-p) atau
biasa juga dilambangkan q, di mana q = 1-p.

Ciri-ciri Distribusi Binomial.

Distribusi Binomial dapat diterapkan pada peristiwa yang memiliki ciri-ciri percobaan
Binomial atau Bernoulli trial sebagai berikut :
1. Setiap percobaan hanya mempunyai 2 kemungkinan hasil : sukses(hasil yang
dikehendakai, dan gagal(hasil yang tidak dikehendaki)

2. Setiap percobaan beersifat independen atau dengan pengembalian.

3. Probabilita sukses setiap percobaan harus sama, dinyatakan dengan p. Sedangkan


probabilita gagal dinyatakan dengan q, dan jumlah p dan q harus sama dengan satu.

4. Jumlah percobaan, dinyatakan dengan n, harus tertentu jumlahnya.

Penerapan Distribusi Binomial

Beberapa kasus dimana distribusi normal dapat diterapkan yaitu:

1. Jumlah pertanyaan dimana anda dapat mengharapkan bahwa terkaan anda benar dalam
ujian pilihan ganda.
2. Jumlah asuransi kecelakaan yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi.
3. Jumlah lemparan bebas yang dilakukan oleh pemain basket selama satu musim.

Rumus Distribusi Binomial

b(x;n,p) = nCx px qn-x dimana x = 0,1,2,3,,n


n : banyaknya ulangan
x : banyaknya keberhasilan dalam peubah acak x
p : peluang berhasil dalam setiap ulangan
q : peluang gagal, dimana q = 1-p dalam setiap ulangan

Contoh Distribusi Binomial :

1. Berdasarkan data biro perjalanan PT Mandala Wisata air, yang khusus menangani
perjalanan wisata turis manca negara, 20% dari turis menyatakan sangat puas berkunjung ke
Indonesia, 40% menyatakan puas, 25% menyatakan biasa saja dan sisanya menyatakan
kurang puas. Apabila kita bertemu dengan 5 orang dari peserta wisata turis manca negara
yang pernah berkunjung ke Indonesia, berapakah probabilitas :
a) Paling banyak 2 di antaranya menyatakan sangat puas.
b) Paling sedikit 1 di antaranya menyatakan kurang puas
c) Tepat 2 diantaranya menyatakan biasa saja
d) Ada 2 sampai 4 yang menyatakan puas
Jawab :

a.X 2
Lihat tabel dan lakukan penjumlahan sebagai berikut :
b(x;n,p) =b(0;5,0.20)+b(1;5,0.20)+b(2;5,0.20)
=0.32768+0.40960+0.20480=0.94208 atau
b(x=0)=5C0(0.20)0(0.80)5=0.32768
b(x=1)=5C1(0.20)0(0.80)4=0.40960
b(x=2)=5C2(0.20)0(0.80)3=0.20480+ Maka hasil x2 adalah =0.94208
b.X 1

Lihat tabel dan lakukan penjumlahan sebagai berikut :

b(1;5,0.15)+b(2;5,0.15)+b(3;5,0.15)+b(4;5,0.15+b(5;5,0.15)=0.3915 + 0.1382 + 0.0244 +


0.002+0.0001=0.5562atau
b(x1;5,0.15)=1b(x=0)
15C0(0.15)0(0.85)5
10.4437=0.5563
c.X = 2

b(2; 5, 0.25) = 0.2637

d.X 2 X 4

RATA-RATA dan RAGAM DISTRIBUSI BINOMIAL

Rata rata = n . p
Ragam 2 = n . p . q
n : ukuran populasi
p : peluang berhasil dalam setiap ulangan
q : peluang gagal, dimana q = 1-p dalam setiap ulangan
Contoh
Rata rata dan Ragam Distribusi Binomial :
Untuk b (5; 5, 20) dimana x = 5, n = 5 dan p = 0.20
q = 1-p ; q = 1-0.20 = sehingga q = 0.80
maka : = 5 x 0.20 = 1
2 = 5 x 0.20 x 0.8 = 0.80
= 0.80 = 0.8944.

.C. Definisi Distribusi Poisson


Distribusi Poisson diberi nama sesuai dengan penemunya yaitu Siemon D.
Poisson. Distibusi ini merupakan distribusi probabilitas untuk variabel diskrit acak yang
mempunyai nilai 0,1, 2, 3 dst. Suatu bentuk dari distribusi ini adalah rumus pendekatan
peluang Poisson untuk peluang Binomial yang dapat digunakan untuk pendekatan
probabilitas Binomial dalam situasi tertentu.

Rumus Poisson dapat digunakan untuk menghitung probabilitas dari jumlah kedatangan,
misalnya : probabilitas jumlah kedatangan nasabah pada suatu bank pada jam kantor.
Distribusi Poisson ini digunakan untuk menghitung probabilitas menurut satuan waktu.

Probabilitas dari kelas sukses (x) dari n percobaan Binomial dalam situasi dimana n
sangat besar dan probabilitas kelas sukses (p) sangat kecil. Aturan yang diikuti oleh
kebanyakan ahli statistika adalah bahwa n cukup besar dan p cukup kecil, jika n adalah 20
atau lebih dari 20 dan p adalah 0.05 atau kurang dari 0.05. Pada pendekatan ini
rumusnya lebih mudah untuk digunakan dibandingkan dengan rumus Binomial.

Rumus pendekatannya adalah :


P ( x ; ) = e . X
X ! Dimana : e = 2.71828
= rata ratakeberhasilan = n . p
x = Banyaknya unsur berhasil dalam sampel
n = Jumlah / ukuran populasi
p = probabilitas kelas sukses

Contoh soal :
1. Dua ratus penumpang telah memesan tiket untuk sebuah penerbangan luar negeri. Jika
probabilitas penumpang yang telah mempunyai tiket tidak akan datang adalah 0.01 maka
berapakah peluang ada 3 orang yang tidak datang.
2. Rata-rata seorang sekretaris baru melakukan lima kesalahan mengetik per halaman.
Berapakah peluang bahwa pada halaman berikut ia :
1. Tidak ada kesalahan ( x = 0 )
2. Tidak lebih dari tiga kesalahan ( x 3) atau ( 0,1,2,3 )
3. Lebih dari tiga kesalahan ( x > 3 ) atau ( 4,,15)

Jawab :
1. Dik : n = 200, P = 0.01, X = 3, = n . p = 200 . 0.01 = 2
P ( x ; ) = e . X
X!
= 2.71828 2 . 2 3 = 0.1804 atau 18.04 %
3!
2. Dik : = 5
a). x = 0 P ( x ; ) = e . X
X!
P ( 0 ; 5 ) = 2.71828 5 . 5 0 = 0.0067
0!
b). x 3 ; P ( x ; ) = e . X
X!
P (x 3 , 5) = P( x 1, ) +.+p(x3, )
= P( 0, 5 ) + P (1, 5 ) + P ( 2, 5 ) + P ( 3, 5 )
= 0.0067 + 0.0337 + 0.0842 + 0.1404
= 0.2650 atau 26.5 %
c). X > 3 ; P ( x ; ) = e . X
X!
P (X > 3 , 5) = P( X 4, ) +.+p(X 15, )
= P( 4, 5 ) + P (5, 5 ) + + P ( 15, 5 ) atau
P (X > 3 , 5) = 1 [P ( X 3 , 5 ) ]
= 1 [ P ( X 0, ) +.+ p (X 3, ) ]
= 1 [ P ( 0, 5 ) +.+p ( 3, 5 ) ]
= 1 [ 0.2650 ] = 73.5 %
Rumus Proses Poisson
Distribusi Poisson dalam konteks yang lebih luas dari pada rumus pertama tadi. Sebagai
ilustrasi, misalkan pada hari Senin ini adalah jam kerja yang sibuk pada suatu bank, dan kita
tertarik oleh jumlah nasabah yang mungkin datang selama jam kerja tersebut, dengan
ketertarikan kita sebenarnya terletak pada interval waktu dan jumlah kedatangan dalam
interval waktu jika proses kedatangannya mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Tingkat kedatangan rata rata setiap unit waktu adalah konstant.


Dalam ilustrasi tadi dapat berarti bahwa jika tingkat kedatangan rata rata untuk
periode jam adalah, misalkan 72 kedatangan setiap jam, maka tingkat ini melambangkan
interval waktu pada jam kerja tadi : yaitu tingkat yang dapat dirubah kepada rata rata yaitu
36 kedatangan setiap jam atau 1.2 kedatangan setiap menit.

2. Jumlah kedatangan pada interval waktu tidak bergantung pada bebas apa yang terjadi di
interval waktu yang sudah lewat. Dalam ilustrasi tadi, dapat berarti bahwa kesempatan dari
sebuah kedatangan di menit berikutnya adalah sama.

3. Tidak memiliki kesamaan bahwa akan lebih dari satu kedatangan dalam interval pendek,
semakin pendek interval, semakin mendekati nol adalah probabilitas yang lebih dari satu
kedatangan. Dalam ilustrasi tadi, bisa berarti bahwa adalah tidak mungkin untuk lebih dari
satu nasabah yang dapat melawati jalan masuk dalam waktu satu detik.

Rumus proses poisson :


P ( x ) = e . t . ( . t ) x
X! Dimana : = Tingkat rata rata kedatangan tiap unit waktu
t = Jumlah unit waktu
x = Jumlah kedatangan dalam t unit waktu

Contoh soal :
Jika rata rata kedatangan = 72 setiap jam, berapakah peluang dari x = 4
kedatangan dan t = 3 menit. Gunakan proses poisson.!
Jawab :
Dik : = 72 kedatangan setiap jam atau 72 / jam maka 1 jam atau 60 menit adalah unit
waktunya. Berarti 3 menit adalah 3 / 60 = 1 / 20 unit waktu maka t t = 1 / 20 dan x = 4
P ( x ) = e . t . ( . t ) x
X!
P ( x ) = e 72 . ( 1/ 20 ) . ( 72 . 1 / 20 ) 4
4!= 0.191 atau 19.1 %

D. Pengertian Hipergiometrik

Distribusi hipergeometrik adalah distribusi teoretis yang menggunakan variabel acak


diskrit dengan 2 kejadian yang berkomplemen, seperti distribusi binomial. Distribusi
Hipergeometrik Dipergunakan untuk memecahkan masalah penarikan sampel tanpa
pengembalian.Distribusi peluang peubah acak hipergeometrik X, yaitu banyaknya sukses
dalam sampel acak ukuran n yang diambil dari N benda yang mengandung k bernama sukses
dan N-k gagal,
Ialah
k N k
p(x)=
( x )( nx )

( Nn )
Probabilitas kejadian suatu obyek dengan tanpa dikembalikan disebut sebagai distribusi
hipergeometrik. Contohnya adalah pada pengujian elektronik, dan pengendalian mutu.
Ciri-ciri percobaan hipergeometrik :
1. Sampel acak berukuran n diambil dari populasi berukuran N
2. k dari N objek dikategorikan sebagai sukses dan N k dikategorikan gagal.

Misalkan ada sebuah populasi berukuran N yang diantaranya terdapat k buah termasuk

kategori tertentu
(sukses). Dari populasi tersebut diambil sebuah sampel acak berukuran n. Berapa peluang
dalam sampel tersebut terdapat x buah termasuk kategori tertentu tersebut?
Untuk menjawabnya dapat diperoleh dari distribusi hipergeometrik yang berbentuk :
k N k
P( x)=
( x )( nx )

( Nn )
Untuk p( x) = 0,1,2,.... k
Keterangan :
N = Populasi
k
= Sample
n
= jumlah sample yang akan diambil
x
= jumlah sample yang diharapkan
A. Mean ( Nilai Harapan ) dan Varians
nk
=
Mean : N

N n k k
Varians :
2=
N 1 (
. n . 1
n N )
Contoh Soal
Sebuah panitia yang terdiri dari 5 orang diambil secara acak dari 3 perempuan dan 5 laki-laki.
Tentukanlah distribusi peluang bagi banyaknya perempuan dalam panitia tersebut.
Jawab :
Misal X adalah banyaknya perempuan yang duduk dalam kepanitiaan. Maka distribusi
hipergeometriknya adalah untuk X = 0, 1, 2, 3. Nilai 0 berarti tidak ada perempuan dalam
kepanitian tersebut.
k n
N = 8, = 3, =5
x
(Perempuan yang duduk dalam kepanitiaan) = 0,1,2,3
k N k
p(x)=
( )( )
x nx
N
n ( )
3 83
P ( X=0 )= p ( 0 )=
( 0)( 50 ) 1
=
(5) 56
8

3 83
P ( X=1 )= p ( 1 )=
( 1)( 51 ) 15
=
(5) 56
8

3 83
P ( X=2 ) =p ( 2 ) =
( 2 )( 52) 30
=
(5) 56
8

3 83
P ( X=3 )= p (3 )=
( 3 )( 53 ) 10
=
( 5) 56
8
Sekelompok mahasiswa terdiri dari 50 orang dan 3 diantaranya lahir pada tanggal 1
Januari. Dari kelompok tersebut dipilih 5 orang secara acak. Berapakah peluang bahwa
diantara 5 orang tersebut :
a. tidak terdapat yang lahir pada tanggal 1 Januari
b. terdapat tidak lebih dari 1 orang yang lahir pada tanggal 1 Januari
Jawab :
a. Diketahui : n = 5 , N = 50 , k = 3.
Maka peluang kelima mahasiswa tidak lahir pada tanggal 1 Januari adalah :
k N k
p ( x )=
( )( )
x nx
N
n ( )
3 503
P ( X=0 )= p ( 0 )=
( 0)( 50 )

(505 )
3! 47!

p ( 0 )=
( 0 ! ( 30 ) ! 5 ! ( 475 ) ! )
)(
50 !
( 5 ! ( 505 )! )

3! 47 !
p ( 0 )=
( 0 ! 3 ! 5 ! 42! )
)(
( 550!
! 45 ! )

47.46 .45.44 .43.42 !


p ( 0 )=
(
(1)
5 ! 42 ! )
( 50.49 .48.47 .46 .45 !
5 ! 45 ! )
184072680
p ( 0 )=
(
(1)
120 )
( 254251200
120 )
( 1 )( 1533939 )
p ( 0 )= =0,7239
(2118760)

b. Tidak lebih dari 1 orang yang lahir tanggal 1 Januari mengandung arti bahwa nilai-nilai
x hanya 0 dan 1. Dari soal a) kita sudah hitung p(0), jadi tinggal menghitung p(1) yaitu
:
Asbasjka
Asa
3 503
P ( X=1 )= p ( 1 )=
( 1)( 51 )

(505 )
3! 47 !

p (1 ) =
( 1! ( 31 ) ! )( 4 ! ( 474 ) ! )
50 !
( 5 ! ( 505 )! )

3! 47.46 .45.44 .43 !


p (1 ) =
( 1! 2 ! )( 4 ! 43 ! )
( 50.49 .48.47
5 ! 45 !
.46 .45 !
)
4280760
( 3 )(
24 )
p (1 ) =
( 254251200
120 )
( 3 )( 178365 )
p (1 ) = =0,2525
(2118760 )

Jadi peluang dari kelima mahasiswa paling banyak 1 mahasiswa lahir pada tanggal 1 Januari
adalah 0,7239 + 0,2525 = 0,9764

Distribusi Hipergeometrik peubah Acak X yg menyatakan banyaknya keberhasilan dalam


contoh acak berukuran n.
C kn C n
Nk
x
h ( x; N ;n ;k)= N
Cn

untuk x = 0,1,2,3...,k.
Peluang Hipergeometrik ada penyekatan dan pemilihan/kombinasi obyek (BERHASIL dan
GAGAL).

Anda mungkin juga menyukai