Disusun oleh:
AZELIA PUTERI
5115136228
1. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Modulus kelenturan adalah elastisitas kekakuan, atau kecenderungan suatu benda
untuk berubah sepanjang suatu sumbu ketika gaya yang berlawanan diberikan sepanjang
sumbu tersebut. Hal ini dijelaskan sebagai perbandingan tegangan tekan terhadap tegangan
tarik.
Bila suatu batang diletakkan di atas dua tumpuan, dan di tengah-tengah batang
tersebut dikenakan gaya tarik, atau dikenakan beban, maka batang akan mengalami lenturan.
Sebuah batang di letakan di atas dua titik tumpu T dan di pasang kait K di tengah-
tengah batang tersebut,kemudian pada kait K tersebut di beri beban B yang berubah-ubah
besarnya. Pada K terdapat garis rambut yang di belakangnya dipasang skala S. Bila B di
tambah atau di kurangi maka kedudukan garis rambut (f) akan turun atau naik karena
lenturan yang dialami batang tersebut. Kedudukan garis rambut (f) dapat dibaca pada skala S.
Untuk mengurangi kesalahan gunakan lup untuk memperbesar skalanya.
BxL3
f= ( 1)
4 xExI
I =bx h3 (2)
BxL3
sehingga rumus menghitung modulus kelenturan=E=
4 xfxbx h3
Dimana : E = Modulus kelenturan (kg/cm2)
B = Beban (kg)
L = Panjang batang (diukur dari dua tumpuan)(cm)
h = Tebal bahan (cm)
b = Lebar bahan (cm)
I = Momen kelembaban terhadap garis netral
f = besarnya lenturan (cm)
1.2 Tujuan Percobaan
Dalam percobaan M-3 ini mahasiswa diharapkan dapat menentukan nilai modulus
kelenturan suatu bahan khususnya kayu.
3. LANGKAH PERCOBAAN
3.1 Letakkan batang diatas tumpuan dengan jarak antara tumpuan 100 cm.
3.2 Mengukur tebal dan lebar batang masing-masing 5 kali pada 5 titik yang berbeda
sepanjang batang yang berada di dalam titik tumpuan.
3.3 Letakkan garis rambut ditengah-tengah batang.
3.4 Mendekatkan garis rambut dengan cermin berskala. Membaca kedudukan garis rambut
diusahakan tidak terjadi kesalahan parallax.
3.5 Menambah beban satu persatu, dan mencatat kedudukan garis rambut pada setiap
penambahan beban.
3.6 Mengurangi beban satu persatu, dan mencatat kedudukan garis rambut pada setiap
pengurangan beban.
Beban (Kg) Kedudukan garis rambut Rata-rata Selisih kelenturan beban (mm)
(mm) (mm)
Penambaha
Pengurangan 1 Kg 2 Kg 3 Kg
n
0,0 0 0 0
0,5 0,6 0,7 0,65
1,0 1 1 1 1
1,5 1,5 1,6 1,55 0,9
2,0 1,9 2 1,95 0,95 1,95
2,5 2,4 2,5 2,45 0,9 1,8
3,0 3 3 3 1,05 2 3
Rata-Rata (f) (mm) 0,96 1,92 3
5. PERTANYAAN
5.1 Hitunglah modulus kelenturan bahan dengan beban 1 Kg, 2 Kg, dan 3 Kg serta
perhitungan ralatnya!
Jawab :
- Beban 1 Kg
Dik: B = 1 Kg b = 1,9 cm f1 = 0,96 cm
h = 1,976 cm L = 100 cm
3
B1 . L
E 1= 3
4 . f 1. b . h
1.(100)3 1000000 Kg
E 1= 3
= =17.765,14 2
4 .0,96 . 1,9 .1,976 56,296 cm
- Beban 2 Kg
Dik: B = 2 Kg b = 1,9 cm f2 = 1,92 cm
h = 1,976 cm L = 100 cm
3
B2. L
E 2= 3
4 . f 2. b . h
2 .(100)3 2000000 Kg
E 2= 3
= =17.872,53 2
4 .1,92 .1,9 . 1,976 111,9 cm
- Beban 3 Kg
Dik: B = 3 Kg b = 1,9 cm f3 = 3 cm
h = 1,976 cm L = 100 cm
B 3 . L3
E 3=
4 . f 3 .b . h3
3 .(100)3 3000000 Kg
E 3= 3
= =18.055,15 2
4 .3 . 1,9 .1,976 166,16 cm
Perhitungan ralat
- Nilai rata-rata
E +E + E
Eratarata = 1 2 3
3
17.765+17.872+18.055 m
=17.897,33 2
3 det
- Simpangan
S 1=|E 1Eratarata|=|17.76517.897,333|=|132,333|=132,33
S 3=|E 3Eratarata|=|18.05517.897,333|=|157,67|=157,67
S1 + S2 + S3
Sr =
3
132,33+25,33+157,67
=105,11
3
S b=
132,332 +25,332 +157,672
31
43.012,67
2
21.506,33
146,65
Sb
Penyimpangan = x 100
Eratarata
146,65
x 100 =0,82
17.897,33
5.3 Apa yang terjadi didalam batang bila benda mengalami lenturan?
Jawab : Yang terjadi adalah partikel penyusun bahannya akan melakukan deformasi
untuk menanggapi gaya yang datang dari luar bahan.
6. ANALISIS DATA
Dari hasil percobaan yang dilakukan jika penambahan beban dilakukan secara linear
tapi belum tentu besarnya lengkungan bertambah secara linear pula. Besarnya lengkungan
ketika penambahan dan pengurangan beban tidak sama karena pada saat setelah mengalami
lengkungan benda tidak langsung kembali ke keadaan semula. Ketidak pastian besarnya
lengkungan dikarenakan skala terkecil pada cermin pembacaan hanya terbatas pada
millimeter. Sehingga bisa memungkinkan adanya kesalahan pembacaan dan kesalahan
paralaks, oleh karena itu nilainya hanya bisa menggunakan nilai pendekatan saja. Dan
menghasilkan modulus kelenturan yang nilainya bertambah sesuai penambahan bebannya.
7. KESIMPULAN
m
130799,13
1. Nilai modulus kelenturan kayu berada pada kisaran det 2
2. Besarnya lenturan tidak bertambah secara linear.
3. Besarnya lengkungan ketika penambahan dan pengurangan beban tidak sama.
4. Untuk membaca besarnya lenturan diperlukan cermin pembacaan dengan skala lebih
kecil dari millimeter agar tidak ada kesalahan pembacaan.
8. DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Fisika Dasar, UNJ. Jakarta.