Azelia Puteri
5115136228
Pak Murlidi mengatakan bahwa Ia sengaja menerapkan strategi marketing yang unik dan
berbeda karena sadar bahwa lokasi Mie Mbah Mo ini tidak strategis. Dan terbukti metode ini
berhasil. Ada 50 penjual bakmi sepanjang jalan menuju tempat kami, tapi toh mereka tetap
mencari Bakmi Mbah Mo Dua Jaman. Tempat kuliner jauh dan tidak strategis, menurutnya,
bukan kendala untuk berbisnis. Malah sangat menguntungkan, buktinya tiap hari orang
berbondong-bondong mencari mi Mbah Mo. Dengan cerdas, Pak Murlidi memanfaatkan rasa
penasaran para penikmat kuliner Jogja hingga rela berjauh jauh ria menyambangi warungnya.
Pak Murlidi mengatakan bahwa kalau mau usaha itu harus yakin, berani dan memburu ilmu
titen, kalau si A jualan ini si B jualan itu sukses, maka disimak apa yang membuatnya sukses.
Jangan ikut-ikutan jualan kuliner yang sama, cari celah yang lain. Untuk menjadi juragan
sukses tidak harus sekolah tinggi walau itu perlu, dengan jualan bakmi saya mampu memberi
upah koki Rp350 ribu/malam melebihi gaji Camat. Keberhasilanya dalam merumuskan strategi
marketing yang unik dan berbeda, inilah yang membuat Pak Murlidi diminta berbagai pihak
untuk membagikan kiat bisnis.
Ada tiga hal utama yang dibeberkan yaitu ilmu pemasaran sederhana, yaitu:
Rasa bumbu yang sudah dipatenkan, dan kelezatan maupun ke-khas-an Bakmi Mbah Mo,
membuat orang yang datang di Bakmi Pak Man sama seperti datang ke Bakmi mbah Mo.
Banyak dari kalangan EU yang mengambil franchise Bakmi Pak Man. Usaha Pak Murlidi
sekarang berkembang pesat dengan membuka cabang di Cirebon, Boyolali, Semarang, Tegal,
Magelang, Suracya, dan banyak lagi. Setelah banyak mengsukseskan orang lain, kini bakmi
mbah mo yang terkenal dengan kelezatannya sudah memiliki cabang di beberapa kota dengan
nama BAKMI PAK MAN JOGJA.