Anda di halaman 1dari 36

RESUME MATAKULIAH MANAJEMEN INDUSTRI

MANAJEMEN LABORATORIUM

(RESUME KE II)

KELOMPOK 2

Azelia Puteri (5115136228)

Lutfiah Mamluatul I. (5115136230)

Ilham Ramadona (5115131455)

Nicho A.S. (5115131420)

Ferdi Ramdhani S.K (5115127095)

Dosen Pembimbing

Drs. Faried Wadjdi, M.Pd, M.M

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
TUJUAN MATERI3
BAB I PENDAHULUAN4
RUMUSAN MASALAH5
BAB II PENYELESAIAN MASALAH6
a. Langkah-Langkah Pengelolaan Laboratorium6
b. Desain, Spesifikasi, dan Tata Letak Laboratorium9
c. Komponen Laboratorium30
d. Jenis Bengkel dan Spesisikasinya34
BAB III KESIMPULAN36
SOAL37
DAFTAR PUSTAKA40

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 2
Tujuan Materi

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam

pengelolaam laboratorium.

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami desain, tata letak dan

spesifikasi bangunan laboratorium.

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komponen laboratorium.

4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis bengkel beserta

spesifikasinya

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 3
BAB I
PENDAHULUAN

Laboratorium adalah bagian integral dari bidang akademik, maka

manajemen laboratorium perlu direncanakan seiring dengan perencanaan

akademik (program dan anggarannya). Peranan laboratorium sangat besar dalam

menentukan mutu pendidikan karena laboratoriumlah yang menghasilkan karya-

karya ilmiah yang membanggakan, yang tak dapat dihasilkan oleh institusi

lainnya.

Laboratorium ialah tempat untuk berlatih dalam hal keterampilan

melakukan praktek, demonstrasi, percobaan, penelitian, dan pengembangan ilmu

pengetahuan. Laboratorium yang dimaksud di sini tidak hanya berarti ruangan

atau bangunan yang dipergunakan untuk percobaan ilmiah, misalnya dalam

bidang sains (science), biologi, kimia, fisika, teknik, dan sebagainya; melainkan

juga termasuk tempat aktivitas ilmiahnya sendiri baik berupa

percobaan/eksperimen, penelitian/riset, observasi, demontrasi yang terkait dalam

kegiatan belajar-mengajar. Dengan kata lain laborary work adalah kegiatan

(kerja) ilmiah dalam suatu tempat yang dilakukan oleh mahasiswa atau

guru/dosen atau pihak lain, baik berupa praktikum, observasi, penelitian,

demonstrasi dan pengembangan model-model pembelajaran yang dilakukan

dalam rangka kegiatan belajar-mengajar. Yang menjadi pertanyaan bagaimana

memanajemen laboratorium agar laboratorium bisa dijadikan sumber belajar yang

optimal?

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 4
Rumusan Masalah

1 Apa saja langkah-langkah dalam pengelolaan laboratorium?


2 Bagaimana desain, tata letak dan spesifikasi bangunan laboratorium?
3 Apa sajakah yang menjadi komponen laboratorium?
4 Apa saja jenis-jenis bengkel dan spesifikasinya?

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 5
BAB II
PENYELESAIAN MASALAH

A. Langkah Langkah dalam Pengelolaan Laboratorium

Pengelolaan laboratorium adalah kegiatan menggerakkan sekelompok

orang (sdm),keuangan, peralatan, fasilitas dan atau segala obyek fisik lainnya

secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang di

harapkan secara optimal. Terdapat 4 langkah dalam pengelolaan laboratorium,

yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan yaitu proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis

tentang kegiatanyang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM,

tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan secara efektif dan efisien.


2. Penataan
Penataan alat dan bahan yaitu proses pengaturan alat atau bahan di

laboratorium agar tertata dengan baik. Penataan alat dan bahan di

laboratorium harus ditata sebagus mungkin agar terlihat teratur, tidak

terkesan ruangan menjadi sempit karena penempatan alat dan bahan yang

kurang tepat.
Pada dasarnya semua peralatan di sekolah adalah milik negara maka

sekolah mengelola peralatan laboratorium itu dan juga harus

dipertanggung-jawabkan serta harus dilengkapi dengan dokumen

pendukungnya (ada berita acara serah terima alat, hari/tanggal, spesifikasi

alat/bahan, jumlah).

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 6
Ada 4 prinsip agar semua peralatan dan bahan di laboratorium mudah

dideteksi, yaitu :
1) Mudah dilihat
2) Mudah dijangkau
3) Aman untuk alat
4) Aman untuk pemakai

Penataan dan inventarisasi alat didasarkan pada keadaan laboratorium,

yang ditentukan oleh:

Fasilitas seperti : ada tidaknya ruang persiapan, ruang penyimpanan


Keadaan alat seperti : jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa

sering alat tersebut digunakan, termasuk alat mahal atau tidak,


Keadaan bahan seperti : wujud (padat, cair, gas), sifat bahan

(asam/basa) seberapa bahaya bahan tersebut dan seberapa sering

digunakan.

Untuk mengetahui tentang keadaan dan keberadaan alat/bahan maka

diperlukan perangkat seperti:

a) Buku inventaris
b) Buku/kartu stock alat atau bahan
c) Buku/kartu daftar alat rusak atau bahan habis
d) Buku daftar usulan penggandaan alat atau bahan
e) Buku/kartu peminjaman alat
3. Pelaksanaan
Ketika kita sudah merencanakan bagaimana pengelolaan laboratorium

dan juga sudah kita lakukan penataan peralatan dan bahan yang bagus dan

rapih, kemudian kita laksanakan pengelolaan laboratorium yang telah kita

susun rencananya. Pelaksanaan pengelolaan laboratorium harus sistematis

dan sesuai dengan perencanaan yang telah kita buat di awal agar tidak

terjadi kekacauan atau kesalahan dalam mengelola laboratorium.

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 7
4. Pengendalian
Pengendalian disini maksudnya adalah cara kita mengatur tentang

peminjaman alat yakni diadakannya kartu peminjaman alat kepada semua

siswa atau mahasiswa yang ingin meminjam alat, agar tahu apabila

terjadinya kerusakan alat maka siswa atau mahasiswa tersebut harus

mempertanggung jawabkan alat yang rusak. Kemudain pengkontrolan

pada saat pembelian bahan yang sudah habis, penyimpanan alat dan bahan

yang rapih dengan memberi nomor pada alat atau bahan serta pada lemari

penyimpanannya, dan hal lainnya.


5. Penyempurnaan
Penyempurnaan menjadi langkah akhir dalam pengelolaan

laboratorium setelah perencanaan, penataan, pelaksanaan, dan

pengendalian telah dilakukan. Tahap ini bertujuan agar fungsi

laboratorium dapat lebih berjalan dengan maksimal.

B. Desain, Spesifikasi dan Tata letak Laboratorium


Bagaimanakah bentuk laboratorum yang ideal? Berapa besarkah

ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita dijawab,

karena sebuah laboratium dibangun untuk tujuan tertentu. Artinya sebelum

laboratoium itu dibangun harus tahu dulu untuk keperluan apa dan untuk

dipakai siapa laboratorium tersebut. Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata

ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga pemakai

laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.


Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian,

karena fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk

percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 8
berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah

siswa yang melebihi kapasitas ruangan laboratorium dalam satu kali

percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan atau

aktivitas lainnya.
1) Desain Laboratorium
Laboratorium didesain berbentuk persegi dengan ukuran 1:2

sampai dengan 2:3. Lebar minimum laboratorium 3,5 m dan

maksimum 10 m dan tinggi ruangan laboratorium 4 m. Luas lantai

laboratorium untuk satu orang ialah 3-5 m2 dengan ventilasi

minimal 25% dari luas lantai. Selain itu, pewarna ruangan dan alat

yang tidak silau juga harus diperhatikan demi kenyamanan dan

keselamatan kerja.
2) Tata Letak Laboratorium
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau

layout bangunan laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak

dipercayakan begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan.

Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak

faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun

laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan

laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.


Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak

terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas

berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan atau dibangun

pada lokasi sumber air. Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 9
dengan bangunan lainnya. Lokasi laboratorium harus mudah

dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya

misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil kebakaran harus dapat

menjangkau bangunan laboratorium. Laboratorium juga letaknya

harus terpisah jauh dari bangunan lain supaya dapat memberi sirkulasi

udara dan penerangan cahaya yang memadai. Jarak minimum

disyaratkan sama dengan tinggi bangunan terdekat sejauh 3 m.


Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak

ruangan. Ruangan laboratorium untuk pembelajaran umumnya terdiri

dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama adalah

ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan praktikum.

Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang

penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat

dan bahan-bahan yang akan dipakai praktikum atau percobaan baik

untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau gudang

terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan

(termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap

saat (jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah

laboratorium memiliki ruang gelap (dark room), ruangan spesimen,

ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruang

adminitrasi / staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan

berbagai peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna

laboratorium. Penyimpanan alat-alat di dalam gudang tidak boleh

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 10
disatukan dengan bahan kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat

gelas tidak boleh disatukan dengan alat-alat yang terbuat dari logam.
Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan

dan ruang penyimpanan. Contoh apabila luas lantai untuk sebuah

2 2
bangunan laboratorium 100 m , 70 80 m digunakan untuk

ruang utama tempat praktikum. Ruang penyimpanan harus dapat

ditempati lemari yang akan digunakan untuk menyimpan alat-alat atau

bahan. Demikian juga ruang persiapan, harus dapat ditempati meja

dan alat-alat untuk keperluan penyiapan bahan-bahan atau alat-alat

untuk percobaan. Contoh tata letak ruangan-ruangan laboratorium

beserta ukurannya dapat dilihat pada gambar berikut.

3) Kelengkapan Ruang Laboratorium


Dalam aspek kelengkapan ruang laboratorium, terdapat dua

ruangan yang harus dimiliki suatu laboratorium yaitu :

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 11
Ruang kegiatan utama (ruang praktikum) adalah ruangan

tempat para siswa atau mahasiswa melakukan praktikum.


Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan

ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk

menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai

praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk

guru. Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan

untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan

kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat

(jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga

sebuah laboratorium memiliki ruang gelap (dark room),

ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-

bahan kimia dan ruang adminitrasi / staf atau guru.

a. Ruang praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah

laboratorium sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat

berlangsungnya proses pembelajara di laboratorium. Proses

pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan

atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan

penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut

tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal di

dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang praktikum harus

dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru

selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 12
tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan

melaksanakan proses pembelajaran fisika di dalamnya. Luas

ruang praktikum biasanya antara satu setengah sampai dua kali

luas ruang kelas. Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam

ruang praktikum dapat berjalan dengan baik, maka ruang

praktikum hendaknya memiliki fasilitas-fasilitas utama sebagai

berikut:
Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan

dan lain-lain), instalasi air dengan bak cucinya, instalasi

gas, dan instalasi limbah.


Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk

siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker

penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat

praktikum.
Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD untuk

penyajian materi.
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di

dalamnya,sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas

sebagai berikut:
Ventalasi udara yang cukup (minimal 25% persen dari luas

lantai), dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak

tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).


Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun

pintu terbuka ke luar.


Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan

dan ruang guru serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu.


Kotak P3K.

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 13
Fasilitas pemadam kebakaran.

b. Ruang Persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk

melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium. Bila

sekolah atau laboratorium memiliki petugas laboran, ruang

persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran

dalam melayani kegiatan laboratorium kepada guru dan siswa.

Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang

praktikum dan ruang ruang penyimpanan atau gudang. Ruang

persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding

berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini

guru atau laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam

ruang praktikum.
Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi

udara yang baik.


Memiliki fasilitas mebeler seperti :
Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan

persiapan alat-alat laboratorium..


Lemari atau rak alat-alat.
Loket peminjaman alat-alat.
Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan

pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium seperti :


Memeriksa jumlah kelengkapan alat.
Memeriksa keadaan .
Memperbaiki.
Membersihkan.
Mengkalibrasi ulang.

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 14
Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan

mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam

kegiatan laboratorium seperti :


Pemeliharaan dan perawatan.
Setting.
Uji coba

c. Ruang Penyimpanan
Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut

sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan

khusus untuk menyimpan alat-alat yang sedang tidak digunakan.

Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah

dalam ruang persiapan.


Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan

pengambilan alat-alat, ruang penyimpanan atau gudang

biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar

melalui ruang persiapan.


Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi

listrik dan ventilasi udara yang baik.


Memiliki fasilitas mebeler seperti :
Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan.
Macam-macam rak untuk alat-alat.
Sekali lagi dapat diperhatikan bahwa pada

kenyataannya di lapangan, jumlah, bentuk, ukuran,

kualitas dan lokasi setiap ruang-ruang laboratorium

dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan

sekolah lainnya, bergantung kepada keadaan di

masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi

misalnya karena laboratorium didirikan dengan

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 15
memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah

ada di sekolah. Akan tetapi, seandainya laboratorium

di bangun baru di tanah kosong, maka

perencanaannya hendaklah memperhatikan

perbandingan yang proporsional antara ruang yang

satu dengan ruang yang lainnya, dan antara setiap

ruangan yang dibuat hendaknya mudah saling

mengakses selama kegiatan laboratorium

berlangsung.
d. Ruang Guru atau Staff
Ruang guru atau staff di laboratorium adalah tempat kerja

bagi penanggung jawab laboratorium dan guru yang

melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium.


Ruang guru atau staff terdapat di dalam laboratorium,

dengan satu pintu masuk dan keluar yang sama melalui

ruang praktikum.
Ruang guru atau staff dan ruang praktikum sebaiknya

disekat dengan dinding berkaca bening sehingga dari

dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang

terjadi di dalam ruang praktikum.


Ruang guru atau staff memiliki instalasi listrik dan

ventilasi udara yang baik.


Memiliki fasilitas mebeler seperti :
Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih.
Lemari atau rak buku.
Lemari untuk keperluan administrasi.
Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa

yang akan diperiksa oleh guru. Dalam ruang ini dapat

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 16
dilaksanakan pekerjaan administrasi laboratorium

seperti:
Inventarisasi alat-alat laboratorium.
Administrasi penggunaan alat-alat laboratorium.
Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium.
Pengelolaan kegiatan laboratorium.
Di dalam ruang guru juga dapat dilaksanakan pekerjaan

akademik laboratorium seperti :


Merencanakan kegiatan laboratorium.
Menyusun jadwal kegiatan laboratorium.
Memeriksa pekerjaan siswa.
Di dalam ruang guru dan staff juga terdapat kelengkapan

laboratorium yang berupa:


Buku inventaris, merupakan daftar yang memuat semua

barang yang ada hubungannya dengan kegiatan

praktikum di dalam laboratorium.

Kartu stock, merupakan catatan pergerakan transaksi

keluar-masuk suatu bahan yang terdapat di dalam

laboratorium. Kartu ini diletakkan bersamaan/berdekatan

dengan alat/bahan yang bersangkutan. Pencatatan kartu

stock dilakukan rutin dari hari ke hari.

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 17
Kartu peminjaman alat dan bahan, berisi daftar alat dan

bahan yang diperlukan suatu kelompok atau oleh guru

yang bersangkutan untuk melakukan sekali praktikum

dan ditujukkan kepada laboran. Pencatatannya dilakukan

setiap akan melakukan praktikum.

Buku catatan harian, berisi daftar kegiatan yang

berlangsung di laboratorium pada satu hari.

Kartu reparasi, memuat informasi mengenai perbaikan

atau reparasi suatu alat. Kartu ini diisi oleh teknisi dan

dilaporkan kepada kepala coordinator lab.

4) Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai

fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan

aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 18
(utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas

yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium contohnya

penerangan,ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas

khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja

siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat,

lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K,

pemadam kebakaran dll.


a) Penerangan.
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan

yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat

berasal dari cahaya matahari atau dari listrik.


b) Ventilasi.
Laboratorium membutuhkan ventilasi yang baik, Ventilasi

yang ada tidak dapat dicukup jika hanya dari jendela, sehingga

dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling

fans). Adanya kipas penyedot ini dapat membantu pergantian

udara menjadi lebih baik.


c) Listrik.
Pada laboratorium teknik elektro, listrik sangat diperlukan.

Selain untuk penerangan lab, sumber-sumber listrik seperti

stop kontak untuk menguji rangkaian listrik atau pada

praktikum pemasangan instalasi. Tegangan listrik harus selalu

dicek apakah stabil atau tidak. Tegangan listrik yang tidak

stabil dapat merusak alat-alat.


d) Mebeler
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan

mebel seperti meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 19
prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi

dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium

biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan tertentu

yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan

tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler

laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam meja, kursi,

lemari, rak dan loker, seperti yang akan dikemukakan berikut

ini :
Meja
Macam-macam meja di laboratorium adalah meja

praktikum, meja demonstrasi, meja persiapan dan meja

tulis.
1. Meja praktikum
Untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan

pembelajaran di laboratorium.
Satu meja untuktuk satu percobaan dan satu

percobaan dapat dilakukan oleh dua sampai 4

orang siswa.
Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja

belajar di kelas dengan atau misalnya tinggi 75 cm,

lebar 70 cm dan panjang 120 cm.


Dilengkapi dengan instalasi listrik.
Sebaiknya satu meja dipasang terpisah (jangan

berimpit) dengan meja yang lainnya.


2. Meja demonstrasi
Untuk guru melakukan demonstrasi atau kegiatan

pembelajaran di laboratorium.

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 20
Dipasang di bagian depan ruang praktikum di

depan papan tulis.


Ukuran panjangnya kira-kira dua kali meja

praktikum dengan lebar dan tinggi yang sama atau

bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang

200 cm.
Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop

kontak.
Di samping meja demonstrasi dapat dipasang bak

cuci.
3. Meja persiapan
Untuk guru dan atau laboran untuk mempersiapkan

alat-alat yang akan digunakan untuk proses

pembelajaran.
Dipasang di ruang persiapan.
Ukurannya kira-kira sama dengan meja

demonstrasi.
Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop

kontak.
4. Meja tulis
Untuk guru.
Di pasang di ruang guru di laboratorium.
Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada

umumnya, lengkap dengan laci-lacinya.


Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa

untuk guru dan kursi praktikum untuk siswa melakukan

percobaan atau mengikuti pembelajaran di laboratorium.


1. Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran

punggung dan tangan.

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 21
2. Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi

tingginya sekita 50 cm dan tempat duduknya terbuat

dari kayu berbentuk dengan diameter sekitar 25 cm.


3. Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak

menimbulkan suara berisik ketika digeser, bagian

bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik,

kayu atau karet.


Lemari
Lemari di laboratorium terutama dapat dibedakan atas

lemari alat, lemari buku, dan lemari administrasi.


1. Lemari alat
Dibuat dan disediakan khusus untuk menyimpan

alat-alat laboratorium.
Lemari alat di laboratorioum dibedakan atas lemari

tinggi yang disimpan di ruang penyimpanan, dan

lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir

ruang praktikum.
Lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir

ruang praktikum, juga dapat digunakan sebagai

meja praktikum, misalnya untuk percobaan yang

menggunakan instalasi gas..


Semua lemari laboratorium, terutama lemari alat-

alat harus terbuat dari bahan yang kuat untuk

menahan beban yang cukup berat, sebaiknya tidak

dari partikel blok atau tripleks dan multiplek yang

terlalu tipis.
Agar tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari

alat-alat biasanya berupa pintu geser.

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 22
Bagian depan lemari alat di ruang penyimpanan

sebaiknya terbuat dari kaca, agar mudah dilihat alat

apa yang terdapat di dalamnya.


Pintu lemari alat-alat harus dilengkapi dengan

kunci yang menjamin keamaan alat-alat di

dalamnya.
Alas tahapan lemari alat sebaiknya dapat

dibongkar-pasang untuk memudahkan

penyimpanan alat-alat yang lebih tinggi dari tinggi

tahap yang tersedia.


2. Lemari administrasi
Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan

untuk menyimpan segala format administrasi

laboratorium.
Lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat logam,

dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan dan ketersediaan tempat.


Jumlah lemari administrasi jangan terlalu banyak

dibandingkan dengan jumlah lemari alat.


Lemari ini disimpan di ruang guru, dan diberi

kunci.
3. Lemari buku
Digunakan untuk menyimpan berbagai buku

kepustakaan laboratorium.
Lemari ini sebaiknya berninding kaca, dan tidak

dikunci, agar setiap pengguna laboratorium dapat

menggunakan buku yang disimpan di dalmnya.


Lemari ini dapat disimpan di ruang guru.

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 23
Rak
Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan

untuk menyimpan alat-alat. Alat-alat yang disimpan

dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki

kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu

memerlukan perlindungan dari cuaca dan debu. Rak

dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang

persiapan, dan di ruang guru.


Loker
Loker siswa adalah lemari yang disediakan di

laboratorium khusus untuk menyimpan buku dan

tas siswa di dalam laboratorium.


Loker ditempatkan dibagian pinggir depan atau

belakang ruang praktikum.


Loker di laboratorium biasanya dibuat hanya

berupa kotak-kota dari sekat-sekat dan tahap-tahap

tanpa pintu.
Loker dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran

yang ideal untuk siswa.


Sebaiknya disediakan satu kotak untuk tiap satu

siswa.
e) Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain.

Bak cuci yang terbuat dari porcelain mudah ternoda apabila kena

bahan-bahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi dengan saringan

untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa

bahan padat. Untuk menghindari adanya kerusakan bak cuci,

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 24
hindarkan pembuangan bahan-bahan kimia seperti asam-basa kuat

dan bahan-bahan korosif lainnya.


5) Tata Letak Peralatan Laboratorium
Menurut Utomo dan Tedjo (1989), perencanaan tata letak alat

adalah merupakan suatu perencanaan lantai guna menentukan serta

menyusun alat dan peralatan yang diperlukan oleh bengkel atau lab

pada tempat yang tepat. Pedoman yang digunakan dalam tata letak

alat ialah tata letak berdasarkan fungsi (fungsional layout),berdasarkan

produk (product layout), berdasarkan lokasi material tetap (Fixed

Position Layout), dan berdasarkan kelompok produk.


1) Tata letak berdasarkan fungsi (fungsional layout)
Merupakan metode pengaturan dan penempatan segala

mesin dan peralatan produksi yang memiliki tipe / jenis sama

kedalam satu departemen. Jadi mesin dikelompokkan sesuai

dengan kesamaan proses atau fungsi kerjanya. Tata letak ini cocok

untuk produksi produk dengan variasi produknya tinggi dan

volume produksinya rendah.


2) Tata letak berdasarkan produk (product layout)
Layout berdasarkan produk maka peralatan atau mesin

yang ada di bengkel dikelompokkan menurut kebutuhan untuk

menghasilkan suatau jenis produk. Mesin disusun menurut urutan

proses yang ditentukan pada pengurutan produksi, tidak peduli

macam/ jenis mesin yang digunakan. Tiap komponen berjalan dari

satu mesin ke mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi

yang dibutuhkan. Jadi misalnya suatu produk dibuat suatu tahapan

pengerjaan misalnya dibubut, dibor, dan kemudian dikerjakan

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 25
dengan mesin gerinda, maka ketiga jenis mesin tersebut berada

dalam satu ruangan.


3) Tata letak berdasarkan lokasi material tetap (Fixed Position

Layout)
Merupakan metode pengaturan suatu fasilitas produksi

seperti mesin, manusia, dan komponen lainnya yang bergerak

menuju komponen produk utama yang berada pada posisi tetap.

Biasanya tata letak ini digunakan untuk kegiatan produksi yang

menghasilkan produk - produk dengan skala ukuran yang besar

seperti pesawat terbang, kapal laut, dan lainnya.

4) Tata letak berdasarkan kelompok produk


Merupakan tata letak yang didasarkan pada pengelompokan

produk atau komponen yang akan dibuat. Dalam hal ini

pengelompokan tidak didasarkan pada kesamaan jenis produk

akhir, tetapi dikelompokkan berdasarkan langkah pemprosesan,

bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai.

C. Komponen Laboratorium
1. Peralatan
Peralatan sangat penting agar kegiatan yang akan dilaksanakan di

laboratorium dapat terlaksana dengan baik. Setiap jenis laboratorium

memiliki peralatan yang berbeda, tergantung tujuan yang hendak dicapai.

Perencanaan peralatan laboratorium terbagi dua, yaitu peralatan tangan

dan mesin. Faktor pertimbangan perencanaan kualitas alat laboratorium

antara lain:
Potensial alat untuk unit prduksi
Kemampuan alat melakukan pekerjaan
Kesesuaian alat dengan pengguna

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 26
Kualitas kelistrikan alat
Kualitas pembuatannya
Kesederhanaan komponen dan penampilannya
2. Bahan
Sama halnya dengan peralatan, setiap jenis laboratorium juga

memiliki bahan yang berbeda untuk melakukan ekperimen, tergantung

tujuan yang hendak dicapai. Namun, beberapa bahan di laboratorium

masuk kategori bahan yang berbahaya, hal tersebut dapat dikenali dengan

symbol-simbol seperti dibawah ini:

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 27
RESUME MANAJEMEN INDUSTRI
MANAJEMEN LABORATORIUM | 28
3. Program
Program kerja laboratorium yang realistis dan disusun sesuai

dengan kondisi sekolah/universitas merupakan syarat utama untuk

mencapai tujuan pengajaran yang berbasis laboratorium. Untuk

mewujudkan tujuan tersebut, rencana kegiatan yang dibuat harus

menitikberatkan pada ruang lingkup di bawah ini:


a. Kegiatan perencanaan ini meliputi:
Penyusunan jadwal kegiatan
Digunakan sebagai pedoman pengaturan kegiatan yang

terkait dengan penggunaan ruang dan alokasi waktunya,

supaya tidak terjadi tumbukan jadwal dan adil/berimbang

untuk setiap bidang ilmu.


Penyusunan program kerja
Dibuat pada awal tahun dan disusun dalam jangka waktu

1 tahun yang digunakan sebagai pedoman kegiatan

laboratorium, yang meliputi pengelolaan anggaran

(didasarkan pada evaluasi program tahun sebelumnya),

kegiatan, alat dan bahan (meliputi kegiatan inventarisasi dan

pengadaan), serta SDM (rekruitmen dan program

peningkatan kompetensi tenaga laboran dan teknisi).


b. Pelaksanaan kegiatan
Di tahap ini, ada beberapa hal yang perlu dikondisikan agar

kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan secara baik:


Pengadaan tempat dan bahan praktikum: untuk mengecek

setelah praktikum dan untuk persiapan praktikum baru.


Penataan administrasi kegiatan laboratorium, meliputi:
penataan agenda/jurnal harian di tiap mata pelajaran, format
laporan dan pengumpulannya, daftar penilaian praktikum,

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 29
prosedur peminjaman alat, dan pengarsipan surat keluar dan
masuk, serta tata tertib laboratorium.
Pengamanan dan perawatan peralatan yang ada di

laboratorium: suatu rangkaian kegiatan yang berlangsung

saling terkait antara setiap warga laboratorium.


c. Evaluasi program
Dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan

dan kendala yang dialami dalam tahap perencanaan dan

pelaksanaan program. Evaluasi program kerja ini dapat disusun

dalam bentuk laporan kegiatan yang dibuat oleh kepala atau

koordinator laboratorium setiap 6 bulan (1 semester). Laporan

terserbut digunakan sebagai rujukan untuk perencanaan kegiatan

pada tahun berikutnya, supaya berjalan lebih baik.


4. Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang

melekat keberadaannya pada seorang pegawai yang terdiri atas potensi

fisik dan potensi non-fisik. Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang

terakumulasi pada seorang pegawai, sedangkan potensi non-fisik adalah

kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik dari latar belakang

pengetahuan, inteligensia, keterampilan, human relations.

Analisis dan klasifikasi pegawai lab perlu dilakukan dalam

merencanakan kebutuhan tenaga laboratorium. Analisis pegawai adalah

usaha-usaha mempelajari, mengumpulkan informasi serta merumuskan

secara jelas mengenai kepegawaian dan batasan kualifikasi minimal

pegawai yang dikehendaki untuk melakukan pekerjaan secara tepat guna

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 30
dan berhasil guna. Sedangkan klasifikasi pegawai adalah tindakan

pengelompokan pegawai berdasarkan kesamaan jenis ke dalam suatu

kesatuan pegawai.

Analisis pegawai lab dapat memfokuskan peramalan (forecasting)

dan perencanaan (planning) kepegawaian. Informasi analisis pegawai

sangat dibutuhkan baik untuk kepentingan restrukturisasi, program

perbaikan kualitas, perencanaan human resources, analisis tugas,

penarikan pegawai, rotasi pegawai, program training, pengembangan

karier, pengukuran performance maupun kompensasi.

D. Jenis Jenis Bengkel beserta Spesifikasinya


1. Bengkel Kerja Bangku
Luas : 160 m2
Jenis lantai : beton dengan permukaan dasar
Ventilasi : 20% dari luas lantai (30 m2)
Tinggi langit-langit : 4 5 m
Penerangan : cahaya alam dengan luas kaca 25 % dari luas lantai

dan cahaya listrik 500 lux.


Utilitas : supply daya 1 phase dan 3 phase
Alat : kikir, ragum, jangka, meja perata, pahat, penitik, penggores, dll.
Jobdesk : pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk

melakukan pembentukan, perbaikan, dan perakitan yang sesuai

dengan masing-masing. Fungsi peralatan tangan dengan mesin dan

semua pekerjaan dilakukan di atas meja kerja (work bench). Kerja

bangku meliputi pekerjaan yang bisa atau dapat dilakukan diatas

meja. Contohnya: Mengikir, mengetap, menggeerinda, melukis

,menandai, menggergaji, menekuk, mengebor dan pekerjaan.


2. Bengkel Pengukuran

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 31
Luas : 130 m2
Jenis lantai : lunal (kayu atau karpet)
Ventilasi : 20% - 25% dari luas lantai (30 m2)
Tinggi langit-langit : 3 4 m
Penerangan : cahaya alam dengan luas kaca 25 % dari luas lantai

dan cahaya listrik 500 lux.


Utilitas : supply daya 1 phase dilengkapi AC, pencatat kelembapan

udara dan dilengkapi klem.

BAB III
KESIMPULAN
Pengelolaan laboratorium terbagi menjadi 5 tahap yaitu perencanaan,

penataan, pelaksanaan, pengendalian, dan penyempurnaan.


Sarana dan prasarana laboratorium terdiri dari ruang laboratorium (untuk

kegiatan laboratorium, ruang admin, ruang persiapan dan penyimpaan),

fasilitas (instalasi air, jaringan listrik, saluran gas, lemari asap, blower/kipas

angina, meja, kursi, dll), peralatan/bahan.


Ruang administrasi dan staff berisi buku invetaris, kartus stock, bendelan

format permintaan/peminjaman, kartu/buku daftar alat dan bahan yang rusak,

dan kartu reparasi.


Spesifikasi bangunan lab:
a. Kelengkapan ruang: ruang kegiatan utama dan pelengkap.
b. Bentuk denah ruangan: persegi dengan ukuran 1:2 atau 2:3
c. Lebar: minimal 3,5 m 10 m
d. Luas lantai: 2,5 m2 per orang; ruang pelengkap 10% dari ruang

utama
e. Tinggi ruangan: 4 m

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 32
f. Ventilasi: minimal 25% dari luas lantai
Komponen laboratorium terdiri dari peralatan, bahan, program, dan

manusia.

SOAL
Soal PG

1. Berikut yang bukan langkah-langkah mengelola laboratorium?

a. Mecanangkan tahapan tahapan agar laboratorium berfungsi

b. Pengendalian (mengatur peminjaman alat)

c. Penyempurnaan

d. Pengecekan sebagian laboratorium

Jawaban: d

2. Berapakah lebar minimum sebuah laboratorium?

a. 2,5 m

b. 3 m

c. 3,5 m

d. 4 m

Jawaban: c

3. Berapakah jarak minimum laboratorium yang disyaratkan sama dengan tinggi

bangunan setempat?

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 33
a. 2,5 m

b. 3 m

c. 3,5 m

d. 4 m

Jawaban: b

4. Buku inventaris, kartu stock, bendelan format permintaan/peminjaman,

kartu/buku daftar alat dan bahan yang rusak, dan kartu reparasi terdapat di

ruang
a. Administrasi dan staff
b. Perlengkapan
c. Penyimpanan
d. Persiapan alat dan bahan
Jawaban: a

5. Yang bukan merupakan factor pertimbangan perencanaan kualitas alat

laboratorium adalah
a. Potensial alat untuk unit produksi
b. Kesederhanaan komponen dan penampilan
c. Kesesuaian alat dengan pengguna
d. Mudah dikelompokkan dalam satu jenis
Jawaban: d

Soal Essay
1. Sebutkan 4 komponen laboratorium!
Jawaban: peralatan, bahan, program, dan manusia.
2. Berapa ukuran standar untuk ruangan staff/guru dan ruangan gudang dalam

standar ruangan laboratorium?


Jawaban: ruangan staff/guru = 20 m2. Ruangan Gudang = 20 m2.
3. Mengapa sebuah laboratorium harus terpisah sejauh minimal 3 m dari gedung

lain?
Jawaban: agar sirkulasi udara dan penerangan cahaya laboratorium

memadai.
4. Sebutkan 4 faktor yang harus diperhatika dalam penataan peralatan!

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 34
Jawaban: kerapihan & keindahan, efisiensi ruangan, kemudahan &

keamanan pemakai, dan keselamatan alat.


5. Sebutkan kegiatan yang bisa dilakukan di bengkel kerja bangku!
Jawaban: Kerja bangku meliputi pekerjaan yang bisa atau dapat dilakukan

diatas meja. Contohnya: Mengikir, mengetap, menggeerinda, melukis

,menandai, menggergaji, menekuk, mengebor dan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku catatan berdasarkan materi manajemen laboratorium oleh Pak Faried

https://books.google.co.id/books?id=5DM534zfzzcC&printsec=frontcover

https://semangatbn.files.wordpress.com/2014/09/rg_kelompok-5_algoritma-

blocplan1.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196305011988031-

RIANDI/Bahan_Kuliah/Pengelolaan_Laboratorium.pdf

http://pj-fisika.blogspot.co.id/2012/11/pengelolaan-laboratorium.html

http://bettysirait1992.blogspot.co.id/2014/06/administrasi-laboratorium.html

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 35
http://www.slideshare.net/DzikriianiiiaMaLiiaaaYugii/pembuatan-program-kerja-

laboratorium

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI


MANAJEMEN LABORATORIUM | 36

Anda mungkin juga menyukai