Tubuh manusia mengalami stress paling ringan dan berkondisi paling sehat jika menerima cukup asupan
makanan dan cairan, serta berada dalam lingkungan nyaman dengan suhu yang sedang, tekanan udara
normal. Dan grativasi standar namun tubuh memiliki kemampuan menakjubkan unruk mengatasi kondisi-
kondisi ekstrem, baik dalam jangka pendek menggunakan tanggapan darurat ataupun melalui adaptasi
bertahap lingkungan baru.
Kisaran suhu
Beraneka ragam proses dan perubahan kimiawi di dalam tubuh 36,5-37,5 oc (97,7-99,5of). sebagai bagian
dari kemampuannya untuk menyeimbangkan dan mempertahankan kondisi-kondisi internal, disebut
homeostatis, tubuh memiliki reaksi-reaksi otomatis yang dikenal sebagai termoregulasi (lihat hal. 30).
Reaksi-reaksi ini antara lain pelebaran pembuluh darah kulit saat suhu hangat atau penyempitanketika
suhu dingin. Kita juga memiliki respon-respon perilaku misalnya mengenakan pakaian lebih tebal
sewaktu kedinginan atau mencari tempat teduh ketika panas. Namun begitu suhu inti tubuh melenceng
lebih dari sekitar1,5oc (2,7 of) untuk waktu yang cukup lama, mulai terjadi reaksi-reaksi yang lebih jauh
dan lebih drastic, dan kerusakan dapat terjadi. Seseorang dinyatakan hipotermia bila suhu intinya 35 oc (95
o
f) atau lebih rendah yang tidak memadai untuk metabolisme normal. Serupa dengan itu hipertemia
dimulai ketika suhu inti naik lebih daripada sekitar 1 oc (1,8 of) di atas suhu tubuh normal dalam siklus 24
jam.
Efek kedinginan
citra panas (termogram) ini, yang menunjukkan suhu dari kuning yang berarti paling panas ke warna
indigo yang berarti paling dingin, menampakkan minuman dingin yang akan membantu mengatasi stress
panas dengan cara mendinginkan mulut, tekak, dan inti tubuh.
Reaksi-reaksi biologis, semisal gemetar dan berkeringat, serta tindakan-tindakan perilaku dapat
melindungi tubuh dari ekstrem suhu untuk waktu singkat. Akan tetapi dalam kondisi membeku,
ekstremitas tubuh berisiko mengalami masalah serius, misalnya radang beku dalam beberapa menit,
dengan akibat kehilangan jaringan secara permanen. Terlepas dari itu, bahkan meskipun ini terjadi, suhu
inti dalam organ-organ vital dalat dipertahankan cukup lama agar kita bertahan hidup.
Biological reactions, such as conditions, the extremities of from that, even though this is
shaking and sweating, as well the body at risk of serious the case, the core temperature
as measures of behavior can problems, such as frostbite in vital organs dalat
protect the body from within minutes, with the maintained long enough for
extreme temperatures for a consequent loss of a us to survive.
short time. But in the freezing permanent network. Apart
Extreme Cold Cold Cold Was A Little
Conditions hiportemia attack, The heart rate (pulse) and The heart rate (pulse) and
respiratory rate decreased, but respiratory rate slowed to save respiratory rate slightly
the heart rate may increase as a energy for the brain decreased
result of arrhythmia
Tissues surface of the ice and Blood circulation to the skin The skin blood vessels to
suffered frostbite that can not and extremities increasingly narrow, restricting blood flow
be restored, organs began to restricted, causing a pale look and heat loss from the skin so
stop their activities core "like a candle" and increase the keep the heat core and makes
risk of frostbite the skin pale
Memory loss and confusion Numbness and no longer The muscles that are linked to
may cause people to disarm nimble, no longer sensitive to skin hair shortened, straightened
clothes irrationally pain, movement becomes slow hair to insulate the heat on the
"paradoxical undressing" and difficult skin (causing goose bumps)
The brain is usually the last If shaking does not help the The muscles vibrating or
organ that ceases to function body to be silent in order to shaking unconsciously lead to
save energy and heat remaining the production of heat that
in vital organs circulated in the blood