Anda di halaman 1dari 2

Analisis Masalah

1. Dasar hukum PAS


Berdasarkan Undang-Undang tersebut, dapat dilihat adanya tiga unsur
penting, yaitu:

1. Ibu
Hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan pembunuhan
anak sendiri, tidak dipersoalkan apakah ibu telah menikah atau belum.
Sedangkan, bagi orang lain yang melakukan atau turut membunuh anak
tersebut maka dikenakan hukuman oleh karena pembunuhan atau termasuk
dalam pembunuhan berencana, dengan hukuman yang lebih berat, yaitu 15
tahun penjara ( pasal 338 pembunuhan tanpa rencana), atau 20
tahun, seumur hidup/hukuman mati (pasal 339 dan 340, pembunuhan
dengan rencana).

2. Waktu
Dalam undang-undang tidak disebutkan batasan waktu yang tepat, tetapi
hanya dinyatakan pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian
sehingga boleh dianggap pada saat belum timbul rasa kasih sayang seorang
ibu terhadap anaknya. Bila rasa kasih sayang sudah timbul maka ibu
tersebut akan merawat dan bukan membunuhanaknya.

3. Psikis
Ibu membunuh anaknya karena terdorong oleh rasa ketakutan akan
diketahui orang lain bahwa ia telah melahirkan anak tersebut, biasanya
anak yang dilahirkan tersebut didapatkan dari hubungan yang tidak sah.

Bila ditemukan mayat bayi ditempat yang tidak semestinya, seperti di


tempat sampah, got, sungai, dan sebagainya, maka bayi tersebut mungkin
adalah korban pembunuhan anak sendiri (pasal 341, 342), pembunuhan
(pasal 338, 339, 340, 343), lahir mati kemudian dibuang (pasal 181), atau
bayi yang diterlantarkan sampai mati (pasal 308) (Idries, 1997).

Idris, A. M. 1997 Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Binarupa Aksara,


Jakarta.

LO
2. Apakah ibunya niat membunuh?

Pada kasus pembunuhan anak sendiri penting untuk memeriksa ada


atau tidaknya tanda-tanda perawatan pada bayi tersebut, karena erat sekali
dengan tindak pidana yang mungkin dilakukan tersangka. Apabila terdapat
adanya tanda perawatan menunjukan telah adanya kasih sayang dari si ibu
terhadap bayinya dan apabila terjadi pembunuhan terhadap anak tersebut
maka tidak termasuk dalam infanticide tetapi termasuk kasus pembunuhan
atau bahkan pembunuhan berencana.
Pada skenario kali ini disebutkan hasil dari pemeriksan ditemukan
bayi dalam kondisi kotor dengan ari-ari masih utuh pada perut. Hal itu
menunjukan bahwa tidak adanya tanda perawatan pada bayi tersebut,
dengan demikian dapat diketahui bahwa sang ibu membunuh bayi secara
spontan tanpa disertai niat (Apuranto, 2010).

Apuranto, H. 2010. Luka Akibat Benda Tumpul, dalam Buku Ajar Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikoegal. Edisi 7. Surabaya; Departemen
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai