Anda di halaman 1dari 109

1.

Perkembangan Teknologi Komputer


Komputer telah mengalami metamorfosis bentuk yang luar biasa pada saat ni. Dipicu oleh
persaingan industri pengembangannya. Gadget, komputer cerdas, komputer saku adalah
contoh nyata bentuk lain dari komputer didalamnya. Itulah mengapa perangkat tersebut
disebut komputer. Bukan tanpa sebab terjadi perubahan-perubahan tersebut. Penemuan
teknologi dasar seperti tabung hampa, transistor, IC, SSI, MSI, LSI,dan VLSI adalah salah
satu pemicunya. Disamping itu akhir-akhir ini trend penggunaan komputer lebih luas dan
mode penggunaannya yang semakin berbeda menjadi pemicu lain dalam pengembangan
komputer. Sebut saja konsep Pervasif computing, Internet of Things, dan terakhir internet of
Everythings. Perkembangan ini tidak lepas juga oleh proses perkembangan industri yang
secara alami melakukan kompetisi dengan meakukan inovasi produk sehingga tetap
mendapatkan panga pasarnya. Pemicu teknologi komputer tidak hanya teknologi dasar
pembangunannya tetapi juga tuntutan pengguna terhadap sistem yang cerdas yang dapat
berkomunikasi langsung antar mesin, menciptakan sebuah infrastruktur yang cerdas.

Gadget, istilah yang sebenarnya telah ada sejak tahun 1850-an tertuang dalam Oxford English
Dictionary, menjadi istilah yang populer dalam lima tahun terakhir ini. Wikipedia
mengartikannya sebagai :

A gadget is a smalltechnological object (such as a device or an appliance) that has a


particular function, but is often thought of as a noelty. Gadgets are invariably considered to
be ore unusually or cleverly designed than formal technology at the time of their invention.
Gadgets are sometimes also referred to as gizmos.

Perangkat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehiduan sehari-hari masyarakat
modern saat ini. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak sekolah dasar bahkan taman kanak-
kanak telah mengenal dan menggunakannya.

Tuntutan pengguna yang terus meningat didukung dengan perkembangan teknologi prosessor
dan sistem operai sebagai pembangun dasar sebuah perangkat dan dipicu olh persaingan
industri telekomunikasi telah menghasilkan inovasi perangkat bergerak yang canggih.
Bentuknya semakin portable dan mobile, kecepatan semakin tinggi, dan harganya semakin
terjangkau.
Masih belum telihat ujung dari inovai teknologi komputasi dan komunikasi yang terjadi
saat ini. Peringkat komputasi dan komunikasi yag tadinya memiliki ranah berbeda, telah
menyatu dalam sebuah perangkat yang kompak, multi fungsi dengan kecepatan tinggi.

Proses komputasi dan komunikasi telah menjadi satu dan tidak terpisahkan. Pemrosesan kata
dan alat komunikasi, sebelumnya dua alat yang berlaianan. Dua puluh tahun yang lalu
terdapat dua alat yang sama sekali tidak berhubungan , sebuah komputer yang berfungsi
untuk melakukan komputasi dengan bentuk yang besar, layar monitor tabung yang berat
dengan CPU duduk yang besar juga. Disampingnya terapat sebuah telepon rumh dengan
bentuk pegangan tangan yang besar, yang bersfungsi untuk menghubungkan antara dua titik
yang berbeda melalui jaringan public switch telephone network (PSTN). Keduanya berfungsi
dan sama sekali tidak berhubungan. Saat ini sebuah gadget pintar yang didalamnya terdapat
modul-modul aplikasi untuk komunikasi dan pengirimnya teks, vidio dan audio tersubut
dapat dibawa kemna-mana dengan mudah.

Dengan berbagai bentuk dan perkembangan perangkat yang ada terdapat satu konsep dasar
yang tidak berubah yaitu proses komputasi yang ada di dalamnya. Secara mendasar masih
tetap dikategorikan sebagai komputer yaitu sebuah perangkat yang melakukan proses
komputasi, apapun bentuknya.

Menjadi menarik untuk menelusuri konsep awal terbentuknya sebuah perangkat komputer.
Penelusuran ini berawal dari kondisi lingkungan yang paling sederhana dengan berbagai
perangkat mekanik, yang diikuti oleh penemuan-penemuan komponen dasar pembangun
komputer sehingga dapat berkembang menjadi komputer canggih seperti saat ini.

Perkembangan ini tidk terlepas dari peran para ilmuan, peneliti yang secara terus-menerus
melakukan uji coba yang menghasilkan titik-titik perubahan pada level komponen dasar.
Dengan penemuan komponen dasar ini menjadi titik awal perubahan komputer baik dari sisi
bentuk, kecepatan maupun fungsi.

Pada awalnya komputer tidak mengenal perangkat penyimpanan data. Setelah ada alat
penyimpanan data mulailah komputer memasuki babak baru dengan dikenalnya perangkat
lunak yang berawal dari program yang sangat sderhana. Pada saat ini perkembangan
perangkat keras dan perangkat lunak terus mengalami perubahan. Perpaduan keduanya
menghasilkan perangkat yang handal dan biaya produksi rendah.

1.1 Komputer Primitif


Komputer pada mulanya adalah alat yang sederhana. Berawal dari alat sederhana ini
komputer modern dikembangkan. Terdapat segmentasi perkembangan dilihat dari komponen
dasar pembangunannya. Diistilahkan sebagai penggenerasian komputer.
Penggenerasian komputer sebenarnya tidak ada kesepakatan resmi. Ciri-ciri umum dan
teknologi dasar pembangun adalah dua hal yang bisa di jadikan acuan dasar penggenerasian
komputer. Dengan dua parameter itu kita setidaknya kita dapat mengelompokan
perkembangan komputer dengan melihat perbuahan-perubahan yang terjadi pada keduanya.
Berikut ini secara umum perkembangan komputer dari generasi ke generasi.
Jauh sebelum kita mengenal komputer digital seorang professor Matematika dari Universitas
Cambridge, 1827-1839, Charles Babbage (1791-1871) merancang suatu mesin yang dikenal
dengan Difference Engine, 1832. Mesin yang di buat ini masih sangat sederhana dengan
menggunakan bahan-bahan mekanik. Mesin ini mampu menghitung table matematis. Pada
tahun 1942, Babbage tidak meneruskan pengembangan mesin ini dan fokus pada
pengembangan mesin lain.

Gambar 1.2

Sepuluh tahun setelah mesin pertamanya dirancang, tahun 1933, Babbage membuat konsep
mesin baru yaitu Analytic Engine. Mesin ini dapat dianggap sebagai konsep awal sebuah
komputer serbaguna yang dapatdigunakan untuk berbagai tujuan. Babbage meninggal tahun
1971 dengan menyisakan rancangan mesin yang belum terealisasi. Rancangan Babbage tidak
sia-sia, karena mesin yang dia buat menjadi inspirasi bagi perancang perancang berikutnya.

Programer Pertama
Ide-ide3 Babbage mempengaruhi generasi berikutnya termasuk didalamnya Luigi Manabrea
yang mempublikasikan tulisannya di Italia. Ada lovelace, dikenal juga sebagai Augusta Ada
Byron, seorang murid Babbage yang mempubikasikan tulisannya. Dia juga menulis
Algoritma pertama untuk menghitung bilangan Bernoulli pada analytical engine. Namanya
diabadikan sebagai nama bahasa permrograman Ada oleh departemen pertahanan Amerika
Serikat sejak tahun 1980 [4]

Gambar 1.3
John Atanashoff seorang sebuah ilmuwan dari Lowa State University, tahun 1930-an,
merancang sebuah mesin Linear Equation Solver (pemecah persamaan Linear). Tidak kurang
dari 300 buah tabung digunakannya sebagai teknologi dasar pembangunan rancangannya ini.
Mesin ini mampu menyelesaikan persamaan Lineardan integral diferensial.

Peralihan Generasi
Sebelum abad ke-20 mesin komputer dibangun dengan teknologi dasar perangkat mekanik
dan listrik. Mulai tahun 1930 bisa dianggap sebagai awal babak baru rancangan mesin
komputer yang merupakan awal era komputer modern.

Satu decade berikutnya adalah masa peralihan menuju awal generasi komputer.
Pengembangan komputer waktu tidak hanya sekedar untuk penelitian. Lebih dari itu,
komputer digunakan berbagai kepentingan dalam perang duni II. Perancang komputer
dilakukan secara terpisah, bahkan dirahasiakan.

Atanasoff-Berry Computer (ABC) (tahun 1937-1942) adalah komputer digital pertama yang
mengimplementasikan perhitungan biner untuk menyelesaikan persamaan Linear. Hampir
bersamaan, Konrad Zuse, ilmuwan Jerman merancang Z3 (1941), sebuah komputer elektrik-
mekanik serbaguna yang dapat di program. Di Inggris, Tommy Flowers merancang Colossus
(1944), komputer yang dapat di program. Havard Mark I (1944) dirancang oleh Howard
Aiken bekerja sama dengan IBM sejak tahun 1933. Havard Mark I dikenal juga IBM
ASCC( Automatic Sequence Controllled Calculator), merupakan komputer digital otomatis
pertama di Amerika.
Kelebihan Mark I adalah otomatis penuh-tidak memerlukan campur tangan orang untuk
mengendalikannya.

Tabung Hampa
Perkembangan komputer pada peralihan dari mekanik ke elektronik diawali dengan
perubahan komponen dasar dari komponen mekanik kepada tabung hampa. Berawal dari
publikasi Thomas Alva Edison pada tahun 1879 tentang bola lampu pijar (incandescent
electric light bulb) yang ditruskan dengan percobaannnya pada tahun 1883 tenteng electron
dalam ruang hampa yang dikenal dengan efek Edison (Edison Effect)

Penemuan Edison mempengaruhi peneliti lain di Inggris, John Ambrose Fleming, yang
menemukan bahwa efek Edison dapat menangkap gelombang radio dan mengubahnya
menjadi lisrtrik. Fleming membuat tabung hampa dua-elemen yang disebut diode (diode).
Pada tahun 1906 peneliti Amerika, Lee de Forest menemukan elektroda ketiga yang disebut
triode (triode) yang dapat berfungsi sebagai penguat sekaligus switch. Dengan
kemampuannya ini, triode, berdampak terhadap perkembangan komputer digital.

Gambar 1.4

1.2 Komputer Tabung Hampa

Awal generasi komputer ditandai dengan kemampuan komputer untuk menyimpan program
dalam memori. Sebelumnya, baik komputer mekanik maupun elektrik, tidak menyimpan
program dalam memori komputer. Program-program ditulis dalam kartu yang dilubangi
kemudian dieksekusi. Bahkan beberapa komputer dibuat hanya untuk menyelesaikan satu
kasus tertentu.

Pada komputer stored-program operasi komputer dikontrol oleh program yang disimpan di
memori komputer. Stored program merupakan suatu konsep lompatan berarti. Program
disimpan dalam memori komputer dan dieksekusi secara berurutan. Program dibuat dengan
menggunakan bahasa mesin yang terdiri dari bilangan biner 0 dan 1.

Beberapa komputer yang mewakili generasi ini adalah :


ENIAC ( Electronic Numerical Integrator And Computer )
ENIAC dirancang oleh Dr. J. Presper Eckert dan Dr. John W. Mauchly dari Moore School,
Universitas Pennsylvania pada tahun 1943 dan selesai tahun 1945. Secara fisik ENIAC
adalah komputer raksasa dengan berat 30 ton.

Gambar 1.5

Sebagai perangkat masukannya digunakan card reader IBM dan sebagai piranti keluarannya
digunakan punch card.

Komponen utama ENIAC terdiri dari beberapa rangkaian dasar : akumulator (accumulator),
inisiator (intiator), pemrogramer utama (Master Programmer), pengali (Multiplier),
pembagi/pencari akar pangkat (divider/sequare-rooter), gerbang (gate), bufer (buffer),
pencetak (printer), unit sinkronisasi ( cycling unit ) dan tabel fungsi (Fungtion tables)
1. Akumulator berfungsi sebagai register pemroses (baca: pada komputer sekarang bisa
dianggap sebagai unit pemroses utama, (CPU). ENIAC mampu melakukan 5000
penjumlahan atau pengurangan sederhana dalam setiap detiknya.
2. Inisiator melakukan tugas-tugas khusus seperti menyalakan power atau
mematikannya.
3. Pemrogram utama berfungsi untuk mengendalikan eksekusi program.
4. Pengali sebagai bagian dari pemroses utam. ENIAC dapat melakukan 385 operasi
perkalian perdetik.
5. Pembagian/Pencari akar pangkat bagian dari pemroses utama dengan kemampuan 40
proses pembagian per detik dan 3 proses pencarian akar pangkat per detik.
6. Gerbang melakukan operasi logic AND.
7. Bufer berfungsi untuk melakukan operasi logic OR.
8. Pencetak berfungsi untuk menampilkan hasil proses.
9. Unit sinkronisasi berfungsi untuk proses sinkronisasi antar komponen.
10. Tabel berfungsi digunakan untuk pemrograman.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, ENIAC semakin ketinggalan . Walau demikian,


ENIAC dapat dianggap sebagai lompatan awal komputer modern. Pada tahun 1955 ENIAC
secara resmi dimatikan.

EDVAC (Electronic Discrete Variable Automatic computer)

Gambar 1.6

EDVAC merupakan kelanjutan ENIAC. Eckert dan Mauchly secara resmi


mempublikasikannya tahun 1947.EDVAC dirancang sebagai komputer serba guna,dapa
digunakan untuk berbagai tujuan (multipurpose computer). Komputer ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pada Laboratorium Riset Balistik ( Ballistics Research Laboratory )
milik departemen pertahanan Amerika Serikat. Aplikasi yang dapat diselesaikan adalah
perhitungan besar sudut rudal balistik sehigga rudal tepat mengenai sasaran. Program
sepenuhnya disimpan dalam memori komputer. Ide pembangunan EDVAC tidak terlepas dari
konsep dasar komputer modern Dr. Jhon Von Neumann dalam A very high- speed automatic
digital computing system, and in particular with its logical control.
Gambar 1.7

Beberapa organisasi dasar komputer EDVAC:


1. Pembaca-Perekam (Reader-Recorder) : Berfungsi untuk membaca dan merekam input
2. Bagian Kendali (Control Unit) : Bagian yang mengendalikan dan mengelola seluruh
komponen komputer.
3. Pengatur ( Dispatcher) : Bagian ini menerjemahkan permintaan dari bagian kendali
dan memori dan meneruskan jalur kendali pada bagian komponen-komponen lain.
4. Memori Kecepatan Tingggi ( High-Speed Memory) : Terdiri dari dua buah bagian
memori yang masing masingnya memiliki 64 baris dan setiap barisnya memiliki
kapasitas 8 word.
5. Penghitung (computer) : Bagian ini melakukan operasi-operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
6. Pewaktu (Timer) : Pengatur pulsa Clock dengan interval 1 s dan pulsa pewaktuan
dengan interval 48 s.

EDVAC cukup efisien dan berarti pada waktu itu. Digunakan sampai tahun 1961 sebelum
diganti oleh komputer baru BRLSEC, komputer elektronik pertama yang sepenuhnya
dirancang oleh BRL (Ballistics Research Laboratory).

UNIVAC I (Universal Automatic Computer I )


UNIVAC merupakan rancangan Mauchly dan Eckert berikutnya setelah EDVAC . Merekan
mendirikan perusahaan the Eckert Mauclhy Computer Company Dengan UNIVAC I
sebagai produk pertamanya.UNIVAC I adalah komputer komersial pertama yang di pasarkan
sejak tahun 1951 sampai tahun 1958 telah di buat 46 buah UNIVAC I untuk berbagai
kepentingan, seperti : Biro sensus Dpt. Perdagangan Amerika, Universitas New York,
Perusahaan asuransi Prudential, dan perusahaan General Electric.

Gambar 1.8
UNIVAC memiliki fitur-fitur sebagai berikut :
1. Memori utama terdiri dari 1000 word yang masing-masing 12 karakter.
2. Instruksi terdiri dari 6 karakter alphanumeric.
3. Mampu melakukan 1000 perhitungan per detik.
4. Digit direpresentasikan menggunakan arithmetic excess-3 (XS3) BCD (binary
coded decimal).
5. Digunakan untuk aplikasi bisnis dan administrasi.

IBM 305 RAMAC (Random Access Method of Accounting and Control)


RAMAC merupakan merk dagang IBM untuk komputer yang di buat secara massal bagi
kepentingan bisnis pada tahun 1956. RAMAC adalah komputer yang pertama kali
menggunakan tempat penyimpanan ( disc storage). Beberapa Komponen yang terdapat di
dalamnya :
Bagian pemroses utama ( Central Prosesing Unit, CPU) pembaca kartu (card reader ) dan
printer. Program dasar yang di buat oleh pabrik (Read Only Memory, RAM) dismpan dalam
magnetic drum. Program ini mengontrol fungsi-fungsi ang ada di dalam di komputer. Pada
tahun 1962 IBM membuat seri 1400 untuk menggantikan RAMAC.
EDSAC (Electronic Delay Storage Automatic Calculator)
EDSAC dibuatdi universitas Cambridge Inggris oleh tim yang dipimpin Maurice Wilkes.
Pertama kali dioperasikan pada tahun 1949 . Computer ini telah menggunakan assembler
sederhana yang disebut initial order . Dengan assembler ini, pemrogram tidak perlu
menuliskan program dalam bahasa mesin.

Gambar 1.9
EDSAC memliki 1024 lokasi memori. Intruksinya terdiri dari 5-bit kode operasi (Operation
code- opcode), 11-bit alamat memori 1-bit untuk intruksi khusus. Kumpulan intruksi yang
dapat di eksekusi dalam assembler-nya adalah: add, subtract, multiply, collate, shift,left, shift
right,multiplier register, store ( and optionally clear ) accumulator, condit ional skip, read
input tape, print character, round accumulator, no-op, dan stop.

Initial order adalah program yang ditulis secara fisik. Program ini secara permanen dibuat
oleh manufaktur dan tidak dapat diubah lagi. Pada saat komputer di jalankan, program ini
akan di ambil dan diletakkan ke dalam alamat awal memori. Fungsi ini mirip dengan fungsi
sistem operasi pada komputer-komputer modern.

Pada tahun 1951 fitur EDSAC diperbaharui. Salah satu kelebihannnya adalah sudah
mendukung paket subprogram (subroutine library ) yang dapat digunakan untuk berbagai
fungsi seperti: aritmetik floating point, operasi aritmetik pada bilangan komplek,
pengecekan, pembagian, eksponensial, persamaan diferensial, cetak dan tata letak, fungsi
trigonoretmi, fungsi kuadrat, operasi perhitungan, vector, metric, dan lain-lain.

Komputer komputer diatas merupakan perwakilan mesin pada generasi pertama. Di samping
yang telah dipaparkan tersebut, masih banyak lagi perusahaan-perusahaaan yang merancang
dan memproduksi komputer dengan berbagai tujuan. Beberapa diantaranya:

1. Honeywell pembuat Datamatic 1000


2. IBM (International Business Machine) pembuat Mark2, Mark3, IBM 702/704/709.
3. NCR (National Cash Register ) pembuat CRC, NRC, 102A, NCR 102D
4. BCA pembuat BIzMAC 1, BIZMAC 2
5. Sperry-rand-UNIVAC pembuat UNIVAC 2
6. Alan M. Turning dari National National Physical Laboratory, Inggris pembuat ACE
( Automatic Calculate Engine ).
7. Universitas London pembuat SEC ( Simple Elektronic Computer)
8. Dr. Jay Forester di MIT ( Massachussets Institute of Technology ) pembuat Whirlwind
1.
Ciri umum komputer generasi pertama adalah :
Teknologi dasar menggunakan tabung hampa udara (vaccum tube)
Program dibuat dengan bahasa lain ( machine language )
Menggunakan konsep stored program.
Memori utama menggunakan teknologi magnetic core storage.
Ukuran fisik komputer besar.
Fisik komputer cepat panas.
Membutuhkan daya listrik yang besar.

1.3 Komputer Transistor

Penemuan Transistor
Generasi kedua diawali dengan perubahan teknologi dasar pembangunan rangkaian. Pada
generasi pertama teknoogi dasar yang digunakan adalah tabung hampa, pada generasi kedua
teknologi dasarnya adalah transistor.

Transistor adalah semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, switch,modulasi sinyal dan
lain-lain. Fungsi tabung hampa Trioda- Fleming tercakup didalamnya. Transistor secara resmi
di buat pada tahun 1947 oleh William Shockley, Jhon Bardeen, dan Walter Brattain dari bell
Telephone Laboratories.

Gambar 1.10

Penemuan transistor merupakan awal teknologi komputer generasi kedua sebagai pengganti
tabung hampa. Ukurannya yang lebih kecil memungkinkan komputer generasi kedua dibuat
dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan komputer generasi pertama.

Beberapa komputer yang mewakili generasi ini adalah :

DEC PDP-1 (Digital Equipment Corporation Programmable Data Processor 1 )


DEC adalah perusahaan yang didirikan oleh Ken Olson dari Harlan Anderson pada tahun
1957. PDP -1 adalan mesin 18-bit yang pertama dibangun oleh DEC. Komputer interaktif
berukuran kecil. Mesin ini dikenalkan oleh DEC pada tahun 1960 sebagai komputer
komersial.

Gambar 1.11

Komponen-komponen pada dasar PDP-1:


1. Pemroses pusat terdiri dari bagian kendali, elemen aritmatik, pengalamatan memmori
dan register.
2. Sistem memori memiliki kapasitas sampai 4096 word (1 word = 18 bit ) dan dapat
diperluas sampai 65536 word. Waktu pembacaaan memori 5 s.
3. Piranti masukan-keluaran: Monitor CRT berdiameter 16 inci dengan 1024x1024 titik,
light pen dan parallel drum

UNIVAC III
UNIVAC III diperkenalkan pada tahun 1962. Mesin ini merupakan pengembangan dari
UNIVAC I dan UNIVAC II. Memorinya dibuat sebagai tumpukan 29 blok dari 4096 core.
Bagian pemroses pusat memilliki 15 register indeks. Sistem operasi yang digunakan untuk
mengatur sistem dikenal dengan nama CHIEF atau BOSS.

Beberapa perusahaan yang mengembangkan komputer dan termasuk pada generasi kedua
adalah:
1. Burroughs Adding Machine mengembangkan Burroughs 7070, IBM 7080, IBM 1400,
IBM 1600.
2. Control Data Corporation mengembangkan CDC 1604 , CDC 160A
3. Generasi Electric mengembangkan GE 635, GE 645, GE 200
4. Honeyell mengembangkan Honeyell 400, Honeywell 800.
5. IBM mengembangkan IBM 7070, IBM 7080, IBM 1400, IBM 1600.
6. National Crush Register mengembangkan NCR 300.
7. Sperry-Rand-UNIVAC mengembangkan UNIVAC 1107.

Komputer generasi kedua mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:


Teknologi dasar rangkaian transistor.
Menggunakan bahasa pemrograman seperti FORTRAN, COBOL, ALGOL, dan lain-
lan.
Kapasitas memori utama lebih besar dengan kemampuan menyimpan puluhan ribu
karakter.
Menggunakan memori skunder berupa magnetic tape dan magnetic disk untuk
menambah kapasitas penyimpanan.
Aplikasi yang dijalankan bisnis dan teknik.
Ukuran fisik lebih kecil dibandingkan komputer generasi pertama.
Membutuhkan lebih sedikit daya listrik.

1.4 Komputer Integrated Circuit (IC)

Penemuan IC (Integrated Circuit)


Transistor merupakan lompatan teknologi yang besar. Pada peneliti yahun 1950-an mencoba
membuat rangkaian yang terintegrasi dengan teknologi dasar transistor. Usaha ini dilakukan
untuk lebih mengefesienkan kerja komputer. Rangkaian yang terintegrasi akan meningkatkan
kecepatan proses. Perpindahan data dari satu komponen ke komponen yang lainnya
membutuhkan waktu yang lebih sedikit.

Jack S. Kilby seorang karyawan Texas Instrument yang pertama kali memiliki ide untuk
menyatukan seluruh komponen dalam satu blok (monolith) semikonduktor. Pada tahun 1958
ide Kilby ini di wujudkan, dia membuat IC yang pertama.

(Catatan : Konsep IC-nya sendiri pertama kali muncul tahun 1952 dikonsepkan oleh seorang
ilmuwan radar Inggris Geoffrey W.A. Drummer namun tidak berhasil mewujudkan rancangan
tersebut )

Gambar 1.12

Penemuan Kilby dilanjutkan oleh Robert Noyce yang merancang IC dengan jalur koneksinya
sehingga IC siap dipasarkan secara manual.
Penemuan IC merupakan sumbangan besar bagi Komputer generasi ketiga. Pada komputer
generasi ketiga IC mulai di gunakan menggantikan transistor.

Beberapa komputer yang mewaliki generasi ini adalah :

IBM S/360
Komputer IBM S/360 adalah sebuah mainframe yang dibuat pada tahun 1964 dengan
menggunakan IC sebagai teknologi dasar rangkaiannya. S/360 merupakan awal komputer
modern. Nama S/360 digunakan karena kemampuannya melakukan operasi satu lingkaran
penuh ( 360 derajat ) yaitu dapat digunakan untuk berbagi aplikasi bisnis maupun teknik.

Gambar 1.13

Sistem operasi yang digunakan pada IBM S/360 adalah :


DOS / 360 untuk mesin kecil seperti S/360 model-30 dan 40.
OS/ 360 untuk sistem Multiprogramming.
TSS/360 untuk sistem Time-Sharing Multi-User.

DG- Nova (Data General Corp. Nova)


Nova adalah komputer mini 16 bit pertama dirancang oleh Edson de Castro DG (Data
General). IC yang digunakan berjenis MSI (Medium-Scale Integrated Circuits). DG sendiri
adalah perusahaan yang didirikan oleh mantan karyawan DEC yang tidak puas atas kebijakan
perusahaan. DG membuat Nova pada tahun 1969. Rancangannya mirip dengan PDP-8
dengan kemampuan yang lebih baik. Kesuksesan Nova diikuti oleh penerusnya yaitu
Suvernova.

Gambar 1.14
Sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan Nova adalah DOS dan RDOS. Perangkat
lunak yang jalan pada NOVA adalah Algol 60 compiler, Fortan IV, dan Basic.

Beberapa perusahaan yang mengembangkan komputer dan termasuk pada generasi ketiga
adalah:
1. Burroughts Adding Machine mengembangkan Burroughs 5700, Burroughs 6700,
Burroughs 7700.
2. Control Data Corp. mengembangkan GE 600, CDC 6000, CDC 7000.
3. Digital Equipment Corporation mengembangkan PDP-8,PDP-11.
4. National Cash Register mengembangkan NCR Century
5. Sperry-Rand-UNIVAC mengembangkan UNIVAC 1108, UNIVAC 9000

Komputer generasi ketiga mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :


Teknologi dasar pembangunan rangkaian yang digunakan adalah IC (Integrated
Circuit)
Penggunaaan sistem operasi lebih bervariasi disesuaikan keperluan.
Piranti keluaran berupa layar terminal yang dapat menampilkan gambar dan grafik.
Kemampuan membaca tinta magnetic dengan MICR (Magnetic Ink Caracters
Recognation ) readers.
Menggunakan memori sekunder dengan kapasitas yang lebih besar yaitu magnetic
disk yang dapat menyimpan jutaan karakter.
Memiliki fitur multiproccesing dan multiprogrammer yaitu dapat memproses
sejumlah data dari berbagai sumber yang berbeda dan dapat mengerjakan beberapa
program secara bersamaan.
Memiliki fitur jaringan, satu komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain.
Kecepatan proses yang lebih baik. Satuan nanoseconds per detik.
Kapasitas memori lebih besar, dapat menyimpan ratusan ribu karakter.
Penggunaan daya listrik lebih hemat.

1.5 Hukum Moore

Gardon Moore- seorang insinyur pada Fairchild Semiconduktor- Pada tahun 1980
menyatakan bahwa kapasitas silikon secara konstan meninggat dua kali lipat stiap 18 sampai
20 sbulan (Mathaikutty (2007)). Perkembangan teknologi IC ini terus memicu adanya
peningkatan teknologi komputer. Pada saat ini bukanlah suatu yang mengherankan ketika
sebuah komputer dapat disimpan dalam bentuk perangkat dengan ukuran yang sangat mini.
Tingkat kekompakan perangkat IC terus mengalami peningkatan. Pada generasi komputer
sebelumnya, ukuran sebuah koomputer dapat mencapai ukuran kamar tidur. Dengan
ditemukannya IC yang terus menerus semakin kompak, maka ukuran komputer dapat terus
menerus iperkecil dengan kemampuan yang tetap sama atau lebih cepat.

Sampai saat ini, huku Moore masih menunjukkan akurasinya. Komputer-komputer yang ada
saat ini mengikuti trend Hukum Moorediatas. Tantangan yang timbul adalah dari
pemanfaatan teknologi IC tersebut yaitu proses perancangan komputer jenis baru yang lebih
baik. Proses perancangan ini semakin penting karena fungsionalitas sistem komputer akan
terbangun makimal dengan pengembangan perangkat yang maksimal sehingga perembangan
teknologi IC tidak sia-sia.

Disamping pengembangan IC dan perancangannya, tidak ketinggalan yang penting adalah


pengembangan aplikasinya sebagai fungsi yang langsung digunakan oleh pengguna.
Pengembangan aplikasi ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan IC dan
perancangannya.
Beberapa fakta perkembangan teknologi IC dan aplikasi-aplikasi yang ada diatasnya adalah
sebagai berikut.
1. Semakin padat teknologi IC menurut kemampuan untuk meletakkan miliaran
transistor pada suatu chip yang kecil.
2. Aplikasi semakin kompleks dengan adanya integrasi antara komunikasi, kendali
dan sistem komputasi bergerak.
3. Fungsionalitas perangkat keras dan perangkat lunak semakin fleksibel. Semua
fungs dapat diterapkan menjadi perangkat keras dan perangkat lunak. Sistem
erancangan dituntut untuk dapat melakukan pemisahan perangkat keras dan
perangkat lunak dengan optimal yang sesuai dengan spesifikasi sistem.

Hukum Moore ini telah menjadi bagian penting dalam perkembangan komputer generasi-
generasi berikutya. Setelah ditemukannya IC, sampai sekarang belum ada lagi penemuan
mendasar yang menjadi pemicu peningkatan kemampuan komputer. Perkembangan
selanjutnya adalah perkembangan teknologi IC menjadi LSI, VLSI, dan seterusnya.
Perkembangan ini dipicu oleh semakin ompaknya sebuah IC sementara komponen dasarnya
tidak berubah.

Diperlukan penemuan-penemuan komponen mendasar baru sehingga dapat digunakan untu


membangun komputer generasi berikutnya yang lebih canggih. Sampai saat ini penelitian
dibidang ini masih terus dikembangkan. Diantara peneliian yang berkaitan dengan penelitian
ini adalah teknologi meta material, teknologi nano, dan teknologi kuantum.

Tidak dipungkiri bahwa teknologi dasar menjadi pemicu awal perkembangan teknologi
komputer yang membedakan dari satu generasi ke generasi yang lain.

1.6 Komputer Very Large Scale Integration (VLSI)

Komputer generasi keempat merupakan pengembangan teknologi dasar IC menjadi lebih


kompak lagi. Terdapat beberapa variasi pengembangan teknologi IC dilihat dari kekompakan
komponen yang ada didalamnya.

LSI (Large-Scale Intergration) dan VLSI (Very Large Scale Integration)

LSI dan VLSI adalah teknologi pemampatan komponen elektronik dalam satu chip.

Klasifikasi Chip IC berdasarkan jumlah komponen elektronik didalamnya.

SSI (Small-Scale Intergration) : sampai 100 komponen elektronik per-chip.


MSI (Medium-Scale Integration) : dari 100 sampai 300 komponen elektronik per
chip.
LSI (Large-Scale Intergration) : dari 3000 sampai 100.000 komponen elektronik
per chip.
VLSI (Very Large Scale Integration) : dari 100.000 sampai 1.000.000 komponen
elektronik per chip.
ULSI (Ultra Large Scale Integration) : lebih dari 1 juta komponen elektronik per
chip.
Pada dasarnya teknologi komponen adalah hal yang logis karena dua alasan ekonomis dan
kecepatan. Semakin mempat maka biaya yang diperlukan semakin sedikit, sebalknya
kecepatannya semakin tinggi karena jarak antar komponen yang semakin dekat.

ULSI adalah efek pemampatan berikutnya. Ide pemampatan yang ekstrim adalah WSI
(Wafer-Scale Intergration) sebuah ide untuk menyatukan semua bagian fungsional komputer
dalam satu chip.

Beberapa komputer yang mewakili generasi ini adalah :

IBM S/370

IBM meluncurkan seri S/370 pada tahun 1970. Mesin ini menggunakan chip Lsi sebagai
tenologi dasarnya. Memori utama kecepatan tinggi menggunakan chip silikon tunggal.
Menambah kapasita memori dengan RCS.

Kode dasar kumpulan instruksi S/370 didimpan dalam RCS (Reloadable Control Stroage)
termasu juga fungsi kendali sistem.

Perkembangan komputer generasi ini tidak terbendung. Kepetingan bisnis mendominasi


perlombaan pengembangan teknologi komputer. Komputer tidak agi dianggap sebagai riset
dasar untuk sekaradar penelitian tapi untuk tujuan bisnis.

Komputer Mikro/Komputer Pribadi

IBM tidak pernah merencanakan untuk mengembangkan komputer mikro. Sebagai


perusaahaan besar, IBM lebih intensif mengembangkan komputer mainframe. Pada akhirnya
generasi keemat, tren pasar menunjukkan hal lain. Pasar menyambut komputer mikro dan
komputer pribadi.

Perushaan pembuat komputer pun bergeser dari komputer besar ke mikro dan pribadi.
Beberapa perusahaan yang mengembangkan komputer dan termasuk pada generasi keempat
adalah :

1. IBM mengembangkan POWER3-II, POWER3, POWER2, PowerPC RS64-III,


PowerPC A50, PowerPC 750, PowerPC604e, PowerPC604, PowerPC603e,
PowerPC603, PowerPC602 dan PowerPC601.
2. Sun Microsystems Corp. Mengembangkan mikroSPARC, UltraSPARC-I,
UltraSPARC-II, SuperSPARC-I dan SuperSPARC-II.
3. Intel Corp. Mengembangkan pentium IV, pentium III coppermine, Pentium III
Katmai, Pentium II Xeon, Pentium II, mobile pntium II, Celeron, Penntium Pro,
Mobile pentium with MMX Technology, Pentium II Overdrive, Pentium OverDrive,
Intel 486, Intel 386, Intel x86186, dan Intel i86o.
4. AMD (Advanced Mikro Device) mengembangkan K6-2, K6, K5, Am5x86, Nx586
dan Am486.
5. SGI MIPS mengembangkan MIPS R12000A, MIPS R12000, MIPS R10000, MIPS
R8000/8010, MIPS R5000 dan MIPS R3000.
6. Fujitsu Corp. Mengembangkan SPARC64-GP, MB8686o, dan TurboSPARC.
7. Digital mengembangkan Alpha 21464 (EV8), Alpha 21264 (EV6), Alpha 21264A
(EV67) dan Aplpha 21264B (EV68).
8. Hawlet Packard mengembangkan PA-8500, PA-8200, PA-8000 dan PA-7300LC.
9. NEC Corp. Mengembangkan VR12000, VR10000, VR5400, dan VR5000.
10. Cyrix mengembangkan M II 6x86MX MediaGX.
11. Texax Instruments mengembangkan TMS320C5x, TMS320C4x, TMS320C3x,
TMS320C8x, TMS320C67x, dan TMS320C27x.

1.7 Komputer Cerdas dan Isu Generasi Kelima.

Pada bagian akhir pengembangannya, teknologi komputer tidak hanya dipicu oleh komponen
teknologi dasar pembangunannya. Terdapat kebutuhan pengguna yang menjadi dasar
pengembangan komputer. Memenuhi kebutuhan pengguna yang memerlukan perangkat
asisten yang mudah dibawa dan mampu dibawa dan mampu mengerti, memahami, dan
secara tidak kentara melakukan komputasi bagi penggunanya.

Faktor kecerdasan menjadi isu yang menarik ada perkembangan teknologi komputer saat ini.
Komputer yang cerdas adalah yang dapat melakukan berbagai proses komputasi tanpa harus
dipicu oleh pengguna sendiri. Terdapat sebuah sistem kecerdasan yang ditanamkan di
dalamnya. Sistem cerdas ini berinteraksi dengan lingkungan menggunkan sensor-sensor dan
aktuator.

Dismaping kecerdasan, isu lain adala komunikasi antar mesin (machine to machine
communication) yang tidak lagi melibatkan pengguna. Isu akan menjadi lebih menarik ketika
fakta Internet of Things, dan Internet of Everythingsmenjadi isu berikutnya dalam
pembangunan sebuah infrastruktur yang cerdas. Tidak hanya komputernya yang cerdas, tetapi
infrastruktur yang dibangun oleh komputer tersebut juga adalah sebuah sistem yang cerdas.
Komputer telah mausk di berbagai area kehidupan baik ketara maupun tidak ketara.
Konsep komputasi tidak kentara yang saat ini sedang berkembang adalah konsep seamless
communication. Komunikasi antar berbagai entitas yang terjadi tanpa secara kasat mata dapat
dilihat. Seperti teknologi bluetooth yang secara otomatis dapat menghubungkan berbagai
perangkat prubadi. Begitu juga juga dengan perubahan pengatur suhu ruangan diakibatkan
dari perubahan suhu ruangan.

Perkembangan Internet menjadi mainstream teknologi saat ini. IP menjadi tulang punggung
komunikasi berbagai perangkat . semua perangkat keras yang berkomunikasi dapat dikenali
dari kode perangkat (MAC Address) yang dapat dipetakan dengan alamat IP. Alamat IP ini
menjadi identifikasi bagi perangkat-perangkat yang ada tidak hanya perangkat komunikasi.
Semua perangkat yang dapat dikomunikasikan. Sebuah mesin cuci, pompa air, lampu, pintu
garasi, pagar, mobil, dan berbagai perangkat lain dapat dikenali dengan alamat IP. Itulah
konsep dasar dibalik Internet of Things.

Perkembangan teknologi komputer tidak berhenti sapai disana. Saat ini seang dirancang
sebuah sistem dengan infrastruktur iternet yang leih luasyang dikenal dengan internet of
everythings. Lebih dari 50 milyar perangkat yang dapat berkomunikasi dengan menggunakan
jaringan internet. Jam tangan yang kita pakai, bolpoin, dompet, kondisi tubuh, dan bahkan
fikiran semuanya dapat dikenali secara otomatis dan sistem dapat melakukan respon yang
tepat terhadap perubahan-perubahan tersebut.

- SOAL LATIHAN

1. Apa yang melatarbelakangi pembagian generasi komputer ?


2. Mengapa Difference Engine dan Analytic Engine yang dirancanh oleh Charles
Babbage tidak termasuk dalam komputer generasi pertama ?
3. Sebutkan komputer-komputer yang dibuat pada masa peralihan ?
4. Apa peranan Efek Edison terhadap penemuan tabung hmapa ?
5. Apakah pengertian komputer stored-program ?
6. Apakah komputer yang pertama kali dijual secara komersial oleh Eckert dan Mauchly
?
7. Apakah kelebihan komputer EDSAC dibandingkan dengan komputer ain pada
masanya ?
8. Apakah komputer yang pertama kali dikembangkan oleh perusahan Burroughs ?
9. Apakah jenis komputer mainframe pertama yang dibuat oleh IBM ?
10. Kpankah mulai digunakan sistem operasi untuk mengoperasikan komputer secara
otomatis ?
11. Mengapa sistem komputer NOVA mirip dengan DEC PDP-8 ?
12. Siapa konseptor IC yang pertama ?
13. Apakah yang mendasari pengelompokan chip IC DDI, MSI, LSI dan VLSI ?
14. Mengapa WSI tidak terus dikembangkan ?
15. Mengapa perusahaan-perusahaan komputer pada generasi keempat lebih banyak
membuat komputer mikro dan prbadi ?
16. Jelaskan isu-isu penting yang memicu perkembangan komputer generasi kelima ?
17. Jelaskan euntungan dari konsep Internet of Thngs dan Internet of Everythings.
18. Jelaskan faktor-faktor pemicu perkembangan teknologi komputer.
19. Jelaskan konsep hukum Moore dan pengaruhnya terhadap perkembangan teknologi
komputer.
20. Jelaskan sistem cerdas yang membangun infrastruktur cerdas.

2. SISTEM BILANGAN : Biner, Oktal, desimal dan Heksa.


1+1 = 2 adalah suatu kebenaran yang diajarkan sejak kelas 1 sekolah dasar. Demikian juga
bahwa 1+1=10 adalah sebuah kekeliruan. Konsep tersebut benar ketika kita berbicara dalam
konteks bilangan desimal dengan basis 10 yang mengenalis sebanyak 10 simbol bilangan 0
s.d 9. Sistem bilangan ternyata tidak hanya terbatas pada konsep bilangan diatas saja.
Terdapat setidaknya 4 sistem bilangan yang populer dan digunakan yaitu sistem bilangan
biner (basis 2), oktal (basis 8), desimal (basis 10) dan hexadesimal (basis 16). Sistem
komputer hanya mengenali dua kondisi yaitu 1 (tinggi) dan 0 (rendah) ini artinya sistem
komputer hanya dapat cocok untuk merepresentasikannya adalah bilangan biner (basis 2).
Semua bilangan dapat dikenali dalam sistem komputer dengan syarat dipresentasikan dalam
bilangan biner yang terdiri dari 0 dan 1. Pernyataan 1+1=10 adalah benar dipandang dari
sistem bilangan biner yang hanya mengenali kondisi 0 dan 1. Bab ini membahas tentang
keempat sistem bilangan tersebut dan bagaimana satu bilangan direpresentasikan dalam
sistem bilangan yang lain.

Teori tentang bilangan adalah bagian penting dari ilmu matematika sering disebut sebagai
the queen of mathemathics. Sub ilmu ini penting karena bidang bahasannya yant penting
dan menjadi dasar bagi teori-teori lai pada bidang matematika.

Sistem bilangan adalah notasi untuk mempresentasikan bilangan. Pada sistem digital sistem
bilangan yang digunakan adalah bilangan biner dan hekadesimal yaitu bilangan basis 2 dan
16. Pada ehidupan sehari-hari sistem bilangan yang banak digunakan adalah sistem bilangan
oktal yaitu sistem bilangan basis 8.

Sistem bilangan yang digunakan dalam keseharian adalah bilangan desimal. Setelah bilangan
tertinggi pada suatu sistem bilangan angka berikutnya adalah gebungan dari dua buah
bilangan. Angka berikutnya adalah 10 untuk semua sistem bilangan.

Dalam hal ini simbol 10 bukan saja berarti sepuluh. Istilah sepuluh berlaku pada sistem
bilangan desimal. Simbol 10 pada bilangan biner sama dengan 2 pada sistem bilangan
desimal. Simbol 10 pada bialngan oktal sama dengan angka 8 pada sistem bilangan desimal.
Simbol 10 pada bilangan heksadesimal sama dengan 16 pada sistem bilangan desimal.

2.1 Basis Bilangan

Pada bagianini dijelaskan empat buah sistem bilangan yaitu sistem bilangan desimal (basis
10), biner (basis 2), oktal (basis 8) dan heksadesimal (basis 16). Secara mudah basis ini
menunjukkan banyaknya simbol biangan yang terdapat pada sistem bilangan tersebut. Misal
untuk basis 2 terdapat dua buah simbol yaitu 0 dan 1. Basis 8 memiliki 8 sibol yaitu
0,1,2,3,4,5,6 dan 7. Tabel 2.1 menunjukkan secara lengkap simbol pada setiap sistem
bilangan.

Tabel 2.1 Sistem Bilangan

No Sistem Bilangan Basis Simbol


1. Biner 2 0,1
2. Oktal 8 0,1,2,3,4,5,6,7
3. Desimal 10 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
4. Heksadesimal 16 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.

Bilangan Desimal (denary)

Bilangan desimal adalah bilangan paling populer karena digunakan dalam penghitungan
sehar-hari. Terdapat sepuluh simbol bilang yang digunakan sebagai lambang dalam sistem
bilangan desimalyatity 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 itulah mengapa dinamakan bilangan desimal .
desimal berasal dari bahasa latin decimus yang artinya puluhan.
Dalam sistem bilangan desimal untuk membangun bilangan yang leih besar, dilakukan
dengan cara menggabungkan beberapa simbol bilangan misalnya 11,231,1560,dst. Kolom
paling kanan menuntujkan satuan, kolom sebelah kirinya menunjukkan puluhan dan kolom
berikutnya ratusan, ribuan dst. Besarnya bilanga suatu kolom adalah sepuluh kali libat dari
kolom sebelahnya. Angka 328 pada sistem bilangan desimal menunjukan 3 ratusan, 2
puluhan dan 8 satuan.

Bilangan Biner (Binary)

Bilangan biner adalah bilangan yang lebih sederhana, hanya memiliki dua simbol bilangan
yaitu 0 dan 1. Satu bilangan biner sering diistilahkan bit yang menunjukan nilai 0 atau 1. Bit
singkatan dari binary digit yang bilangannya terdiri dari 0 dan 1. Setiap bilangan pada
bilangan biner memiliki bobot 2 kali dari kolom sebelah kanannya.

Misalnya bilangan biner 102, angka 0 bobotnya 1 angka 1 bobotnya 2. Sehingga nilai dari
biner 102 adalah (1x2)+(0x1) = 210

Nilai 1012 adalah (1x22) + (0x21) + (1x10) = 4 + 0 + 1 = 510

Karakteristik yang dimiliki bilangan biner menunjukan bahwa bilangan biner adalah bilangan
basis 2 dengan bobot kolomnya adalah 1, 2, 4, 8, 16, dst, dimulai dari kolom yang paling
kanan sampai yang paling kiri.

Contoh bilangan biner yang lebih komplek 101102

101102 = (1x24) + (0x23) + (1x22) + (1x21) + (0x20)

= (1x16) + (0x8) + (1x4) + (1x2) + (0x1)

= 16 + 0 + 4 + 2 + 0

= 2210

Jumlah Bit

Dalam penulisan bilangan, suatu sistem bilangan dapat ditulis dalam 1 atau beberapa bit.
Angka 1 dapat dituliskan sebagai 1 aatau 01, 001, 0001 dan seterusnya. Semakin besar
jumlah digit yang digunakan untuk mempresentasikan suatu bialnagan maka semakin besar
jumlah bilangan yang dapat dipresentasikan.

Tabel 2.2. representasi bilangan dan lebar bit

No Bilangan 1 bit 2 bit 3 bit 4 bit 5 bit


Desimal
1 0 0 00 000 0000 00000
2 1 1 01 001 0001 00001
3 2 10 010 0010 00010
4 3 11 011 0011 00011
5 4 100 0100 00100
6 5 101 0101 00101
7 6 110 0110 00110
8 7 111 0111 00111
9 8 1000 01000
10 9 1001 01001
11 10 1010 01010
12 11 1011 01011
13 12 1100 01100
14 13 1101 01101
15 14 1110 01110
16 15 1111 01111
17 16 10000
18 17 10001
19 18 10010
20 19 10011
21 20 Dst

Nilai maksimum 1 bit dalam bilangan biner adalah 110, nilai maksimu 2 bit dalam bilangan
biner adalah 112=310 , niai maksimum 4 bit dalam bilangan biner adalah 1111 = 15, dan
seterusnya. Semakin banyak jumlah bit, semakin besar nilai maksimum yang dapat
dipresentasikan

Bilangan Heksadesimal

Bilangan heksadesimal adalah bilangan berbasis 16 yang memiliki 16 simol bilangan yang
berbeda. Heksadesimal berasal dari kata heksadesimal yang diambil dari bahasa yunani, Hex
artinya enam. Menuliskan bilangan biner dalam jumlah yang besar cukup menyulitkan dan
peluang kesalahannya besar.pada bilangan heksadesimal empat buah bilangan biner
digabungkan untuk membangun satu bilangan heksadesimal. Sesuai dengan namanya
heksadesimal maka basis yang digunakan adalah basis 16. Sistem bilangan heksadesimal
memiliki simbol 16 bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ditambah dengan huruf A, B, C,
D, E, dan F. Bobot kolom adalah 16 kali kolom sebelah kanannya. Sama seperti bilangan
biner dan desimal.

Bilangan Oktal

Bilangan oktal adalah bilangan basis 8 yang memiliki 8 buah simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6
dan 7. Bilangan oktal disingkat juga oct. Bilangan oktal dapat diperoleh dari kumpulan 3 bit
bilangan biner.

Contoh bilangan biner 1011


Dikelompokan menjadi per 3 bit menjadi (00)1 011
Berikunya ditransformasikan kedalam bilangan oktal 562
Contoh yang lebih komplek adalah 101110010
Dikelompokan per 3 bit menjadi 101 110 010
Masing-masing 3 bit ditransformasikan ke dalam oktal 562
Penulisan Sistem Basis / Radix
Suatu nilai bilangan ditentukan oleh basis/radix bilangan yang digunakan. Penulisan basis
bilangan adalah dengan menulskan angka basis dalam huruf kecil sesudah bilangannya.
Contoh :
11012 = Bilangan 1011 pada basis dua (basis)
138 = Bilangan 13 pada basis delapan (oktal)
1010 = Bilangan 10 pada basis sepuluh (desimal)
2AC16 = Bilangan 2AC pada basis enambelas (heksadesimal)
Penulisan bilangan ini penting untuk membedakan nilai dari bilangan tersebut. Angka 10
dibaca sepuluh pada basis bilang desimal dan dibaco satu nol untuk basis bilangan lain.
2.2 Konversi Antasbasis Bilangan
Konversi sistem bilangan adalah proses pengubahan bilangan dari satu sistem bilangan ke
sistem bilangan yang lain. Bilang desimal biasanya dijadikan bilangan antara untuk konversi
antar sistem bilangan yang lain.
Contoh

Konversikan bilangan 1DC16 menjadi bilagan biner dan desimal.

Solusi :

Konversi dari heksadesimal ke dalam bilangan biner cukup mudah yaitu dengan mengganti
satu bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner 4 bit.

1 diubah ke dalam bilangan biner 4 bit menjadi 00012 (harus 4 bit).

D diubah ke dalam bilangan biner 4 bit menjadi 11012 (harus 4 bit).

C diubah ke dalam bilangan biner 4 bit menjadi 11012 (harus 4 bit).

Konversi Heksadesimal ke dalam Biner

Proses konversi dari bilangan heksadesimal ke dalam bilangan desimal adalah dengan
menghitung secara aritmatik denga basis 16.

1DC = (1x162) + (Dx16) + (Cx160) = (1x256) + (Dx16) + (Cx1)

= (1x256) + (13x16) + (12x1)

= 256 + 208 + 12
= 47610

Jadi konversi ilangan 1DC kedalam desimal adalah 46710

Konversi bilangan biner menjadi bilangan heksadesimal adalah mengelompokan bilangan


biner per 4 bit. Kemudian mengonversi masing-masing kelompok 4 bit tersebut ke dalam
bilangan heksadesimal.

Contoh :

Konversikan bilangan 10110102 ke dalam bilangan heksadesimal

Solusi :

Caranya adalah dengan memilih bilangan per 4 bit dari posisi bit paling kanan. Bilangan
biner tersebut menjadi 101 1010. Tidak boleh terbaik menjadi 1011 010.langah berikutnya
adalah mengubah bilangan tersebut ke dalam bilangan heksadesimal 101 1010 = 5A16

Jadi konversi bilangan biner 10110102 ke dalam bilangan heksadesimal adalah 5A16

Tabel 2.3 Bilangan Heksadesimal dan Padanannya

No Heksadesimal Biner Desimal


1 0 0000 0
2 1 0001 1
3 2 0010 2
4 3 0011 3
5 4 0100 4
6 5 0101 5
7 6 0110 6
8 7 0111 7
9 8 1000 8
10 9 1001 9
11 A 1010 10
12 B 1011 11
13 C 1100 12
14 D 1101 13
15 E 1110 14
16 F 1111 15

Konversi bilangan desimal ke dalam bilangan heksadesimal

Konversi antarbilangan dapat diakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan
sedikit menggunakan intuisi. Cara yang dimaksud adalah dengan mencari nilai kelipatan
pangkat basis yang terdekat dengan nilai yang akan dikonversi. Nilai tersebbut harus lebih
kecil dari nilai yang dicari.

Misalnya konversi bilangan desimal 33 ke dalam heksadesimal. Intuisinya adalah dengan


mencari 16 pangkat berapa yang dapat digunakan sehingga mendekati agka tersebut. Pertama
mencari dari yang paling rendah 160 = 1. Ini pasti bisa, tapi nilainya terlalu ecil. Berikutnya
adalah 161 = 16. Ini juga bisa karena nilainya masih dibawah 3310. Berikutnya 162=256. Nilai
ini sudah lebih dari 3310; Berdasarkan syarat bahwa harus lebih kecil dari nilai yang dicari
maka diperoleh angka 61.

Langah selanjutnya dengan menentukan koefesien yaitu dengan mencari pengali yng
mendekati angka 3310. Diperoleh angka koefesien 2. Langkah berikutnya dihitung sisanya
yaitu 33 (2x16) = 1. Sisanya sudah lebih kecil dari 16, jadi tidak perlu lagi dikonversi.
Maka diperoleh konversi desimal 33 kedalam heksadesimal adalah 2716.

Contoh :

Konversikan bilangan desimal 45710 ke dalam bilangan heksadesimal!

Solusi :

Konversi dari desimal ke heksadesimal sama seperti konversi desimal ke biner, dapat
dilakukan dari kiri atau kanan.

Harus dicari bilangan 16 pangkat yang paling dekat dan lebih kecil dari 475, dalam hal ini
adalah 256 yaitu 162. Untuk menentukan nilai yang tepat perlu sedikit intuisi. Kemudian
dilakukan pengurangan 475-256=219.

Tahap berikutnya adalah mencari lagi bilangan 16 pangkat yang lebih kecil dari pangkat
sebelumnya. Pangkat tertinggi yang diperoleh adalah pangkat 16 2. Proses berikutnya adalah
mencari pengali dari 16 yang mendekati dan lebih kecil dari 219. Diperoleh angkta 208 yaitu
13x16, angka 13 dalam bilangan heksadesimalnya adalah D. Selanjutnya dilakukan
pngurangan 219-208=11. Tahap akhir adalah konversi bilangan sisa ke dalam heksadesimal
yaitu B16 (11102).

Hasil konversi bilangan 45710 ke dalam heksadesimal adalah DB16.

Jika proses diatas terlalu sulit , proses konversi bolangan desimal ke dalam bilangan
heksadesimal dapat dilakukan dengan cara lain yaitu dengan menghitung sisa bagi.

457/16 = 29 sisa 11 (dalam heksadesimal adalah B)

29/16 = 1 sisa 13 (dalam heksadesimal adalah D)

1/16 = 0 sisa 1 (dalam heksadesimal adalah 1)

Hasil konversi ditunjukkan oleh sisa bagi yang ditulis mulai sisa bagi dengan mencari sisa
bagi dan ditulis dari sisa bagi terakhir. Hasil konversi 475 10 ke dalam heksadesimal adalah
1DB16. Hasilnya sma dengan cara sebelumnya.

Konversi bilangan desimal ke dalam bilangan biner.

Proses konversi bilangan desimal ke dalam bilangan biner adalah dengan mencari sisa bagi
dan ditulis dari sisa bagi terakhir.
Contoh :

Konversikan bilangan desimal 1810 ke dalam bilangan biner !

Solusi :

Konversi bilangan 1810 kedalam bilangan biner adalah dengan membagi bilangan dengan
basis dua.

18/2 = 9 sisa 0

9/2 = 4 sisa 1

4/2 = 2 sisa 0

= 0 sisa 1

Diperoleh gabungan sisa bagi dari urutan terakhir adalah 100102.

Jadi konversi ilangan 1810 ke dalam bilangan biner adalah 100102.

Konversi bilangan desimal ke dalam bilangan oktal

Proses konversi biangan desimal ke dalam bilangan oktal adalah dengan mencari sisa bagi
dan ditulis dari sisa bagi terakhir.

Contoh :

Konversikan bilangan desimal 2010 ke dalam bilangan oktal!

Solusi :

Konversi bilangan 2010 kedalam bilangan oktal adalah dengan membagi bilangan dengan
basis delapan.

20/8 = 2 sisa 4

2/8 = 0 sisa 2

Diperoleh gabungan sisa bagi dari urutan terakhir adalah 24 8. Jadi konversi bilangan 2010 ke
daam ilangan oktal adalah 248.

Konversi bilangan biner ke dalam bilangan desimal

Konversi bilangan biner ke desimal dilakukan dengan menghitung nilai per kolom
berdasarkan pangkat basis.

Contoh :

Konversikan bilangan biner 100102 ke dalam bilangan desimal!


Solusi :

Dilakukan perkalian masing-maing bilangan sesui dengan kolomnya dengan 2 pangkat secara
berturut-turut dimulai ari pangkat terendah 20 untuk kolom bilangan paling kanan.

Konversi 100102 adalah (1x24) + (0x23) + (0x22) + (1x21) + (0x20) = 16 + 0 + 0 + 2 + 0 =


1810.

Konversi bilangan heksadesimal ke dalam bilangan desimal

Konversi bilangan heksadesimal ke dalam bilangan desimal dilakukan dengan menghitung


nilai per kolom berdasarkan pangkat basis.

Contoh :

Konversikan bilangan heksadesimal 1DB ke dalam bilangan desimal !

Solusi :

Dilakukan perklaina masing-masing bilangan sesuai dengan kolomnya dengan 16 pangkat


secara berturut-turut dimulai dari pangkat terendah 160 untuk kolom bilangan paling kanan.

Konversi 1DB16 adalah :

= (1x162) + (Dx161) + (Bx160)

= (1x256) + (13x16) + 911x1)

= 256 +208 + 11

= 45710

Jadi konversi bilangan biner 1DB16 ke dalam bilangan desimal adalah 45710.

Konversi bilangan Oktal ke dalam bilangan desimal

Konversi bilangan Oktal ke dalam bilangan desimal dilakukan dengan menghitung nilai per
kolom berdasarkan pangkat basis.

Contoh :

Konversikan bilangan Oktal 248 ke dalam bilangan desimal !

Solusi :

Dilakukan perkalian dengan masing-masing bilangan sesuai dengan kolomnya dengan 8


pangkat secara berturut-turut dimulai dari pangkat terendah 8 0 untuk kolom bilnagan paling
kanan.

Konversi 248 adalah (2x8) + (4x80) = 16 +4 = 2010

Konversi bilangan Biner ke dalam bilangan heksadesimal


Konversi bilangan Biner ke dalam bilangan heksadesimaladalah dengan mengelompokan
bilangan biner per 4 bit dimuli dari 4 bit paling kanan. Berikutnya mengonversi 4 bit biner
tersebut kedalam bilangan heksa desimal.

Contoh :

Konversi bilangan Biner 001110110112 ke dalam bilangan heksadesimal !

Solusi :

Konversi bilangan Biner 001110110112 ke dalam bilangan heksadesimal adalah sebagai


berikut

Pengelompokan bilangan 001110110112 per 4 bit dari sebelah kanan menjadi :

001 1101 1011

Pada kelompok bit paling kiri hanya terdapat 3 bit 001, ini tidak menjadi masalah. Berikutnya
konversi kedalam bilangan heksadesimal.

0012 =116

11012 = ?

Tidak bisa langsung di konversi ke dalam heksadesimal harus dikonversi dulu ke dalam
bilangan desimal. Kemudian onversi dri desimal ke dalam heksadesimal.

Konversi 11012 ke dalam bilangan desimal adalah

(1x23) + (1x22) + (0x21) + (1x20) = 8 + 4 + 1 = 1310

Konversi bilangan desimal 13 ke dalam bilangan heksadesimal dapat dilakukan langsung


yaitu D16. Diperoleh konversi bilangan biner 11012 ke dalam heksadesimal adalah D16.

11012 = dengan cara yang sama diperoleh konversi ke heksadesimalnya B16.

Konversi bilangan heksadesimal ke dalam bilangan biner

Konversi bilangan heksadesimal ke dalam bilangan biner lebih mudah yaitu dengan
menuliskan satu bilangab heksadesimal ke dalam 4 bit bilangan biner.

Contoh :

Konversikan bilangan heksadesimal 1DB16 ke dalam bilangan biner adalah sebagai berikut

116 = 00012

D16 = 11012 (jika belum bisa langsung konersi dari heksadesimal ke dalam biner dapat
dilakukan dengan mongonversi bilang hesadesimal ke dalam bilangan desimal kemudian
konversi ke dalam bilangan biner)
B16 = 10112

Konversi bilangan oktal ke dalam bilangan biner dan heksadesimal

Proses Konversi bilangan oktal ke dalam bilangan biner dan heksadesimaldapat dilakukan
dengan mengonversi terlebih dahulu bilangan oktal ke dalam bilangan desimal. Dilanjutkan
konversi bilangan desimal ke dalam bilangan dan heksadesimal.

Konversi bilangan oktal ke dalam bilangan biner adalah kasus khusus. Prosesnya dengan cara
mengonversi masing-masing bilangan menjadi 3 digit bilangan biner.

Contoh :

Konversikan bilangan oktal 178 ke dalam bilingan biner dan heksadesimal dapat dilakukan
dengan mongonversi terlebih dahulu bilangan oktal ke dalam bilanga desimal. Dilanjutkan
konversi bilangan desimal ke dalam bilangan biner dan heksadesimal.

Konversi bilangan oktal ke dalam bilangan biner adalah kasus khusus. Prosesnya dengan cara
mengonversi masing-masing bilangan menjadi 3 digit bilangan biner.

Contoh :

Konversikan bilangan oktal ke dalam bilangan biner !

Solusi :

Masing-masing bilangan dikonversi ke dalam bilangan biner 3 digit.

178 = 001 111

= 0011112

Konversi bilangan oktal ke dalam heksadesimal dapat dilakukan dengan meneruskan


konversi dari biner ke heksadesimal. Jadi memerlukan dua tahap.

Contoh :

Konversikan bilangan oktal 378 ke dalam bilangan heksadesimal !

Solusi :

Konversi ke biner dilanjutkan ke heksadesimal

378 = 011 111

= 011111

011111 = 01 1111

= 1F16

Byte, Nibble
Bit (binary digit) adalah satuan bilangan biner yang paling sederhana. Dalam
mempresentasikan data bilangan biner biasa digunakan yang terdiri dari 8 bilangan biner
(bit). Ukuran data yang disimpan dalam komputer biasanya menggunakan byte bukan bit.

Nibble adalah satu grup bilangan yang terdiri dari 4 bit sering juga disebut setengah byte.
Mengingat satu digit bilangan heksadesimal biasa disimpan dalam satu digit bilangan
heksadesimal terdiri dari 4 bit bilangan biner maka satu digit bilangan heksadesimal biasa
disimpan dalam satu byte. Walau demikian istilah nibble saat ini jarang digunakan. Istilah
lain yang sering digunakan adalah word. Satu word terdiri dari bebrapa byte. Jumlah byte
dalam satu word berbeda-beda, ditentukan oleh perancangan sistem.

Dalam satu grup bilangan, posisi bit yang berada diujung paling kanan disebut bit yang
kurang berarti dan bit yang berada pada urutan terakhir paling kiri tersebut sebagai bit paling
berarti. Dalam sebuah word yang terdiri dari beberapa byte berlaku juga istilah byte yang
kurang berarti untuk byte yang posisinya paling kanan dan byte paling berarti untuk byte
paling kiri. Disini dibedakan dengan huruf b untuk bit dan B untuk byte.

Gambar 2.1. MSB-LSB

Estimasi satuan ukuran

Ukuran yang digunakan dalam menghitung data komputer menggunakan istilah yang sama
dengan ukuran dunia nyata seperti istilah kilo, mega dan giga. Bukan tanpa alasan
penggunaan istilah istilah tersebut. Terdapat kesesuaian walaupun tidak sama persis antara-
antara istilah yang digunakan dalam komputer dengan istilah dalam dunia nyata. Kesetaraan
istilah dalam satuan komputer, dengan dunia nyata sebagai berikut untuk satuan kilo dalam
dunia nyata biasa untuk menunjukan kelipatan 1000 dari satuannya.

Dalam dunia komputer satuan 1 kilo adalah 210= 1024 = 103 (1000). Disini terlihat bahwa
istilah 1 kilo dalam komputer mendekati nilai 1000 yaitu istilah 1 kilo dalam dunia nyata.
Istilah kilo dalam komputer menunjukan nilai 2 10. Misal 210 byte adalah satu kilo. Begitu
juga, mega menunjukan 220 = 106, dan giga menunjukan 230=109. Terdapat kesetaraan antara
istilah yang digunakan dalam dunia komputer dengan dunia nyata. Dapat dijadikan sebagai
estimasi besaranya data.

Contoh :
Estimasikan nilai 224 tanpa menghitung

Solusi :

Pisahkan eksponen kelipatan sepuluh dan sisanya. Dalam hal ini

223 = 2020 x 23 dimana 220 = 1juta dan 23=8

223 = 8 juta

Secara real 223 = = 8.388.608, angka 8 juta cukup dekat dengan angka realnya.

Penjumlahan bilangan biner

Prinsip penjumlahan bilangan biner sama dengan penjumlahan bilangan desimal. Jumlah
digitnya yang terbatas menjadikan penjumblahan bilangan biner lebih mudah dibandingkan
penjumlahan bilangan desimal. Penjumlahan dua billangan yang menghasilkan bilangna yang
lebih besar dari julah tertinggi 1 digit maka disimpan untnuk ditambahkan pada kolom
berikutnya.

Gambar 2.2

Pada penjumlahan bilangan desimal kolom paling kanan 6+8=14 yang tidak dapat disimpan
dalam satu digit karena lebih besar dari 9, sehingga nilai 10 disimpan untuk penjumlahan
kolom berikutnya dan menaruh nilai 4 sebagai hasil jumlahan. Hal ini sudah biasa dalam
penjumlahan bilangan desimal. Penjumlahan bilangan biner caranya sama,jika hasil jumlah
melebihi nilai tertinggi bilangan biner yaitu 1 maka harus disimpan untuk penjumlahan
kolom berikutnya.

Pada kolom paling kanan gambar 1+1=10, karena hasilnya tidak dapat disimpan dalam satu
digit maka 1 disimpan dan hasilnya 0. Angka 1 yang disimpan dijumlahkan dengan kolom
berikutna menjadi 1+0+1 = 10. Proses penjumlahan selanjutnya sama.

Gambar 2.3
Contoh :

Jumlahkan 01012+11012

Solusi : gambar 2.3 menunjukan hasil penjumlahan kedua bilangan tersebut. Hasilnya adalah
100102. Hasil ini dapat diperiksa dengan menggunakan bilangan desimal. 0101 2 = 510, 10012 =
910. Penjumlahan keduanya adalah 5+9=14. Dalam biner hasilnya adalah 1110.

Overflow

Operasi dalam sistem digital biasanya mengguakan jumlah digit yang tetap. Kelebihan
jumlah digit disebut dengan istilah overflow. Overflow menjadi jika hasilhasil penjumlahan
lebih besar dari digit yang tersedia. Misalan bilangan 4 bit hanya mampu menampung
bilangan 0 sampai 15. Penjumlahan yang menghasilkan 5 bit tidak dapat dtampung dengan 4
bit ini sehingga bit terakhir yang paling kiri akan dibuang. Hal ini menghasilkan nilai yang
salah. Overflow dapat dideteksi dengan menggunakan carry pada bit msb.

Contoh :

Hitunglah 1011 +0111. Apakah terjadi overflow ?

Solusi :

Gambar 2.4 menunjukan hasil penjumlahan yaitu 10010. Hal ini menunjukan terjadinya
overflow karena jumlah bit hasilnya melampaui 4 bit. Jika hasilnya harus disimpan dalam 4
bit maka msb-nya harus dibuag sehingga sisanya adalah 0010. Nilai ini aka menjadi salah.
Jika hasil penghitungan disimpan dalam penyimpanan yang terdiri dari 5 bit maka hasilnya
10010 akan benar.

2.3 Bilangan Biner Bertanda

Pada pembahasan sebelumnya digunakan bilangan-bilangan biner tidka bertanda yang


menunjukan nilai positif. Bilangan biner yang digunakan pada contoh-contoh sbelumnya
diasumsikan bernilai positif. Bilangan biner tersebut dinamakan bilangan biner tidak bertanda
yang tidak dapat di presentasikan nilai negatif.
Diperlukan sistem bilangan biner yang berbeda untuk dapat mempresentasikan bilangan
negtaif dan positif. Terdapat beebrapa cara untuk menunjukan bilangan biner bertanda. Dua
cara yang banyak digunakan adalah dengan tanda bilangan dan twos complement.

Bilangan sign/magnitude

Bilangan bertanda dengan menggunkan tanda bilangan secra intuitif lebih cocok untuk
menunjukan bilangan positif dan bilangan negatif karena pada umumnya tanda positif dan
negatif ditunjukan oleh suatu tanda + dan -. Bilangan bertanda N-bit menggunakan digit msb
untuk menunjukan tanda bilangan sementara sisanya N-1 bit adalah magnitude yang memiliki
nilai absout. Bit tand abernilai 0 menunjukan tanda positif dan 1 menunjukan tanda negatif.

Contoh :

Tulis angka 6 dan -6 sebagai bilangan 4 bit bertanda.

Solusi :

Kedua bilangan memiliki nilai magnitude 6 = 110. Jadii +6 = 0110 dan -6 = 1110.

Sistem ini memiliki kelemahan akrena tidak dapat digunkan untuk penjumlahan bilangan
biner. Contoh jumlahkan -6 + 6 akan menghasilkan 0110 + 1110 = 10100 =20, yang berbeda
dengan hasil yang diharapkan yaitu nilai 0.

Pada sistem bilangan bertanda sign/magitude memiliki kelemahan lain yaitu dalam
representasi bilangan 0. Pada sistem bilangan bertanda +0 = 00... 000000 atau -0 = 10...000.
hal ini kurang begiut bagus karena +0 dan -0 pada dasarnya sama. Jadi dalam representasi
bilangan sign/magnitude bilangan 0 memiliki 2 represetasi.

Bilangan Komplemen Dua

Dalam representasi bilangan twos complement, angka ol dituliskan dengan bilangan 0 semua
: 00...000 baik positif maupun negatif. Sementara dalam dunia nyata tidak dikenal -0 atau +0.
Bilangan -1 dituliskan sebagai 11...111. Bilangan positif memiliki nilai 0 untuk msb nya
sementara bilangan negatif msb-nya bernilai 1.

Proses untuk mendapatkan bilangan ini ada dua tahap sebagai berikut :

1. Bilangan dibalikan seluruh bitnya misal 011 menjadi 100


2. Ditambah 1, misal 100 + 1 = 101

Contoh :

Htiunglahh bilangan desimal -4 daam bilangan biner twos complement.

Solusi :
Pertama bilangan 4 dikonversi ke dalam bilangan biner menjadi 0100, untuk memperoleh -4,
balikan semua bit menjadi 1011 dan tambah dengan bilangan 1 mejadi 1100. Jadi bilangan -4
dalam twos complement adalah 1100.

Contoh lain :

Carilah nilai desimal untuk twos complement 1001

Solusi :

Bilangan 1001 diawal oleh angka 1. Ini menunjukan bilangan negatif. Untuk mencari
megnitude-nya maka bilangan tersebut dibalikan menjadi 0110 dan tambah 1 menjadi 0111.
Jadi bilangan magnitude nya adalah 7. Jadi bilangan 1001 adalah -7.

Untuk membuktikannya bisa dilakukan proses yang sama. 7 = 0111 kemudian dibalikan
menjadi 1000, langkah akhir tambah 1 menjadi 1001.

Sistem bilangan twos complement memiliki kelebhan dibandingkan dengan sistem bilangan
sign/megnitude karena proses penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan baik pada
bilangan positif maupun negatif. Dalam bilangan twos complement bilangan overflow
dibuang. Misalkan terdapat dua bilangan N-bit yang dijumlahkan. Jika hasilkan (N+1) bit
maka bit msb dihilangkan.

Contoh :

Hitunglah (a) -2 + 1 dan (b) -5 +5 dengan menggunakan twos complement.

Solusi :

(a) -2+1 = 1110 + 0001 = 1111 =-1


(b) -6+6 = 1010 +0110 = 10000. Pada kasus ini terjadi overflow menjadi 5 bit maka bit
kelima dihilangkan dan hasilnya menjadi 0000 = 0.

Proses pengurangan bilangan dapat dilakukan dengan menjumlahkan bilangan dengan


bilangan twos complement. Menambah dengan bilangan negatif sama denggan mengurangi.

Dalam sistem bilangan twos complement bilangan +0 dan -0 direpresentasikan sama aitu +0
= 000...000 sementara -0 adalah 111...111 + 1 hasilnya 000...000. hanya satu representasi
untuk bilangan 0.

Seperti halnya dengan bilangan tidak bertanda, bilangan N-bit mempresentasikan satu dari
2N nilai yang mungkin. Nilai tersebut terdiri dari nilai positif dan nilai negatif. Misal, 4-bit
bilangan tidak bertanda dapat mempresentasikan nilai dari 0 sampai 15. 4-bit bilangan twos
complement dapat mempresentasikan 16 nilai dri -8 sampai 7. Secara umum range bilangan
twos complement N-bit adalah [-2N-1, 2N-1-1]. Misal 4-bit range nya [-8,7].

Penambahan dua buah N-bit bilangan positif atau bilangan negatif memungkinkan untuk
terjadinya overflow yang hasilnya lebih besar dari 2N-1-1 atau lebih kecil dari -2N-1.
Contoh :

Pada bilangan twos complement overflow terjadi jika penjumlahan dua buah ilangan dengan
tanda yang sama menghasilan bilangan yang tandanya berbeda.

Contoh :

Hitunglah 4+6 menggunakan bilangan twos complement 4-bit. Apakh hasilnya overflow ?

Solusi :

4+6=0100 + 0110 = 1010 = -6. Hasil penjumlahan ini menunjukan terjadinya overflow
sehingga hasilnya tidak cocok dengan yang sehrausnya. Jika perhitungan dilakukan dengan
menggunakan lima bit atau lebih hasilnya akan menjadi 01010 = +10. Hasilnya benar.

Ketika bilangan twos complemet diperlear 1 atau beberapa bit, bit tana harus disalin kedalam
posisi bit msb. Proses ini disebut penambahan tanda. Contoh, 3 dan -3 jika dituis dalam 4-bit
adalah 0011 dan 1101. Representasi ini dapat diperlebar dengan menyalin bit tanda ke dalam
bit tambahan menjadi 0000011 dan 1111101.

Perbandingan sistem bilangan

Tiga buah sistem bilangan dalam bilangan biner yang banyak digunakan yaitu bilangan tidak
betanda, sign/magnitude dan twos complemen. Tabel 2.4 menunjukan range ketiga sistem
bilangan biner dengan lebar N-bit.

Tabel 2.4 Range sistem bilangan

No Sistem bilangan Range


1 Tidak bertanda [0,2N,-1]
2 Sign/magnitude [-2n-1+1,2N-1-1]
3 Twos complement [-2N-1, 2N-1-1]
Bilangan tidak bertanda 4-it terdiri dari bilangan :

00002 = 010, 00012 = 110,....,11102=1410,11112=1510.

Sign/magnitude 4-bit terdiri dari bilangan :

11112 = -710, 11102=610, ...., 10012=-1010, 10002=-010, 00002=010, 00012=+110, ..., 01112=+710.

Range diatas menunjukan nilai pada masing-masing sistem bilangan dengan lebar 4-bit.
Bilangan tidak bertanda memiliki range [0,15], bilangan twos complement memiliki range [-
8,7], bilangan sign/magnitude memiliki rnage [-7,7], bit msb adalah nit tanda. Bilangan
positifnya sama dengan bilangan tidak bertanda. Bilangan 0 diresentasikan dengan 0000 dan
10000. Karena itu bilangan sign/magnitude hanya mempresentasuka 2N-1 nilai.
-SOAL LATIHAN-

1. konversikan bilangan 9810 kedalam ilangan biner, oktal dan heksadesimal!


2. Konversikan bilangan 111011011112 ke dalam bilangan desimal, oktal dan
heksadesimal!
3. Hitunglah hasil penjumlahan 458 + 238 = ...8
4. Hitunglah hasil penjumlahan 110112 + 101102 =....2
5. Hitunglah hasil penjumlahan 342+518 = ....8s
6. Hitunglah hasil penjumlahan A616 + 2810 = ....
7. Hitunglah -710 = .....2 dengan sign/magnitude dan twos complement
8. Hitunglah 101112-10112=...2
9. Hitunglah pengurangan 4616-248 =...2 dengan menggunakan twos complement!
10. Apa kelemahan sistem bilangan sign/magnitude
11. Jelaskan range sistem bilangan twos complement 8-bit
12. Jelaskan range sistem bilangan sign/magnitude 8-bit
13. Jelaskan range sistem bilangan tidak bertanda 8-bit
14. Apakah penjumlahan 8+9 dengan menggunakan 4-bit bilangan biner menghasilakn
overflow? Buktikan!
15. Jelaskan penanganan overflow pada penjumlahan bilangan !

3.Gerbang Logik dan Rangkaian


Konsep logika adalah bagian dari proses yang terjadi pada manusia, persisnya apa yang
terjadi di dalam proses berfikir. Kelebihan manusia adalah memiliki kemampuan untuk
berfikir logis. Didalamnya terdapat pola baku sebagai sebuah rumus umum yang berlaku
universal pada setiap orang. Komputer sebagai perangkat yang membantu manusia dalam
komputasi perlu mengadaptasi proses logis yang dimiliki oleh manusia. Pada ini yang paling
dasar sebuah komputer terdapat sekumpulan proses logis yang dipresentasikan oleh gerbang
logik. Gerbang logik ini merupakan proses standar yang memiliki rumusan um. Dalam
komputer dikenal sebagai rumusan logik dasar sebagai logic dasar entitas tunggal. Antar
gerbang logik ini dapat dihubungkan membangun sebuah rangkaian yang bersifat
kombinasional maupun sekuensial. OR,AND dan NOT adalah contoh gerbang dasar.
Sementara NAND (NOT AND), NOR (NOT OR), XOR (EXCLUSIVE OR) dan XNOR
(EXCLUSIVE NOT OR) adalah contoh gerbang tutunan dari gerbang dasar. Pada bab ini
membahas tentang konse gerbang logik dasar, rangakian kombinasional dan sekuensial.

Komputer yang dikena sebagai perangkat canggih ternyata pada dasarnya adalah perangkat
pasif yang tidak memiliki kemampuan dasar. Kecanggihan yang dimilikinya adalah turunan
dari kemampuan manusia dalam merancang sistem komputer baik perangkat keras maupun
perangkat lunaknya. Komputer canggih adalah seperangkat mesin yang ditanamkan sistem
yang cerdas, sehingga komputer seolah-olah sebuah mesin yang hebat.

Komputer tidak mengenal huruf dan bilangan, bahkan tidak mengenal nilai 0 atau 1
sekalipun. Itulah mengapa komputer diistilahkan sebagai mesin bodoh. Komputer hanya
mengenal aliran listrik voltase tinngi atau rendah. Rangkaian listrik dirancang untuk
memanipulasi pulsa tinggi rendah ini agar dapat memberikan arti. Voltase tinggi dapat
dianggap mewakili angka 1 dan voltase rendah mewakili angka 0. Kemampuan komputer
yang terbatas ini dikelola sehigga dapat digunakan untuk mempresentasikan dara maupun
instruksi. Lebih jauh lagi komputer digunakan untuk berbagai tujuan.

3.1 Aljabar Boolean

Kemampuan komputer untuk membedakan nilai 0 dan 1 berdasarkan tegangan listrik dapat
digunakan untuk membentuk fungsi lain dengan mengkombinasikan berbagai sinyal logika
yang berbeda untuk menghasilkan suatu rangkaian yang memiliki logika proses tersendiri.
Rangkaian sederhana yang memproses sinyal masukan dan menghasilkan sinyal keluaran
dengan logka tertentu disebut gerbang logika.

Gerbang logika merupakan diagram blok simbol rangakaian digital yang memroses sinyal
masukan menjadi sinyal keluaran dengan prilku tertentu. Terdapat tiga tipe dasar gerbang
logika AND, OR dan NOT. Masing-masing gerbang dasar ini dapat dikombinasikan atu
dengan yang lainnya membentuk gerbang turunan yaitu NAND, NOR, XOR dan XNOR.
Masing-masing gerbang memiliki perilaku yang berbeda. Perbedaan ini dapat ditunjukan
dengan kombinasi keluaran yang digambarkan dalam kabel kebenaran.

Tabel kebenaran menunjukan fungsi gerbang logika yang berisi kombinasi masukan dan
keluaran. Dalam tabel kebenaran ditunjukan hasil eluaran setiap gerbang kombinasi yang
mungkin dari sinyal masukan pada gerbang logika.

Gerbang logika dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya membentuk rangkaian yang
lebih besar dengan fungsi baru. Beberapa kombinasi gerbang logika yang mempunyai fungsi
baru adalah : rangkaian penjumlahan, komponen dasar memori, multiplekser, decored,
penggeser pencacah dan lain-lain.

Gerbang logika secara fisik dibangun menggunakan dioda dan transistor , dapat juga
dibangun dengan menggunakan elemen elektromagnetik, relay dan switch.

Mengapa gerbang transistoryang kita gunakan untuk mengubag sinyal masukan menjadi
sinyal keluaran disebut dengan gerbang logika ? pernyatan ini bisa kita jawab dengan elihat
karakteristik proses gerbang yang mengikuti aturan Aljabar boolean. Aljabar boolean bekerja
berdasarkan prinsip benar-salah yang bisa dinyataan dengan nilai untuk kondisi true dan 0
untuk kondisi false.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam rangkaian digital adalah penyerdehanaan
rangkaian. Semakin sederhana rangkaian semakin baik. Ekspresi yang kompleks dapat dibuat
sesederhana mungkin tana mengubah perilakunya. Ekspresi yang lebih sederhana dapat
diimplementasikan dengan rangkaian yang lebih sederhana dan kecil dengan mengurangi
gerbang yang tidak perlu, mengurangi catu daya dan ruang untuk gerbang tersebut.
Perusahaan pembuat chip akan menghemat banyak biaya dngan penyerderhanaan rangkaian
digital.

Goerge Boole pada tahun 1854 mengenalkan perangkat untuk menyederhanakan rangkaian
yang kita kenal hari ini aljabar boolean. Aturan dalam aljabar boolean sederhana dan dapat
diimplementasikan pada berbagai ekspresi logika.

Aturan aljabar boolean :

Operasi AND (.)

O.O = O A.O = O

1.O = O A.1 = A

O.1 = O A.A = A

1.1 = 1 A.A = O

Operasi OR (+)

0+0 = 0 A+0 = A

1+0 = 1 A+1 = 1

0+1 = 1 A+A = A

1+1 = 1 A+A = 1

Operasi NOT ()

0 =1 1=0 A=A

Hukum asosiatif (Associative Law)

(A.B).C=A.(B.C)=A.B.C

(A+B)+C=A+(B+C)=A+B+C

Hukum Distributif (Distributive Law)


A.(B+C) = (A.B)+(A.C)

A+(B>C) = (A+B).(A+C)

Hukum komunikatif

A.B = B.A

A+B =B+A

Aturan Prioritas

AB = A.B

A.B+C=(A.B)+C

A+B.C = A+(B.C)

Teorema DeMorgan

(A.B)=A+B (NAND)

(A+B) = A.B

Simbol

Simbol digunakan untuk menggambarkan suatu gerbang logika. Terdapat dua jenis simbol
standar yang sering digunakan untuk menggambarkan gerbang, yang didefinisikan oleh
ANSI/IEEE std 91-1984 dan suplemennyanANSI/IEEE Std 91a-1991. Simbol pertama
menggambarkan masing-masing gerbang dngan bentuk yang khusus dan simbol kedua
berbentuk segi-empat. Simbol dengan bentuk utama segi-empat untuk semua jenis
gerbang. Berdasarkan standar IEC 60617-12.

3.2 Gerbang Logik Dasar

Gerbang Dasar

AND

Gerbang AND adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai voltase tinggi (1) jika
senua inputnya bernilai 1. Tanda titik (.) digunakan untuk menunjukan operasi AND.
Contoh : Q=A.B = A AND B

Simbol

Gambar 3.1
Tabel kebenaran gerbang AND

Masukan Keluaran
A B Q = A AND B
0 0 0
1 0 0
0 1 0
1 1 1

OR

Gerbang OR adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai voltase tinggi (1) hika
salah satu input-nya bernilai 1. Tanda tambah (+) digunakan untuk menunjukan operasi OR.
Contoh : Q = A+B = A OR B

Simbol

Gambar 3.2 simbol gerbang OR

Tabel kebenaran gerbang OR

Masukan Keluaran
A B Q = A OR B
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 1

NOT

Gerbang NOT adalah rangkaian elektronik yang menghasilkan keluaran bernilai kebalikan
dari nilai masukan. Dikenal juga sebagai inverter. Jika masukannya A maka keluarannya
NOT A. Simbol yang menunjukan operasi NOT adalah NOT, , atau . Contoh Q =
A
A= = NOT A.

Simbol

Gambar 3.3 simbol gerbangan NOT

Tabel kebenaran gerbang NOT

Masukan Keluaran
A Q = NOT A
0 1
1 0

Gerbang turunan

NAND (NOT AND)

Gerbang NAND adalah rangkaian elektronik yang menggabungkan gerbang AND diikuti
dengan gerbang NOT. Pada dasarnya NAND merupakan kebalikan dari gerbang OR .
lingkaran kecil dari sisi keluaran NOR menunjukan logika inversi. Keluaran gerbang NOR
adalah rendah (0) jika salah satu masukannya bernilai 1. Contoh Q = A NOR B.

Simbol

Tabel kebenaran gerbang NOR

Masukan Keluaran
A B Q = A NOR B
0 0 1
1 0 0
0 1 0
1 1 0

XOR (EXCLUSIVE OR)

Gerbang OR adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai tinggi jika salah satu, tapi
tidak keduanya , masukannya bernilai 1. Keluaran gerbang XOR akan berniali 1 jika
masukannya bebeda.

Gerbang XOR adalah gabungan dari bebrapa gerbang dasar. Logika proses gerbang XOR
sebagai berikut:

Fungsi yang dilakukan oleh rangkaian kombinasional dapat diketahui dengan menggunakan
tabel kebenaran. Dalam tabel kebenaran terdapat hubungan logis antara bagian masukan dan
keluaran. Rangkaian kombinasinal dapat disederhanakan dengan beberapa cara seperti
dengan penyederhanaan persamaan menggunakan kaidah aljabar atau dengan menggunakan
peta kranaugh (K-map) untuk rangkaian dengan jumlah kombinasi asukan tertentu.
Rangkaian ini disebut rangkaian kombinasional karena keluaran dari rangkaian ditentukan
oleh kombinasi sejumlah nilai masukan.

Setiap keluaran memiliki fungsi dari seluruh masukan. Jika terdapat 2 keluaran maka terdapat
2 buah fungsi yang memetakan dari seluruh masukan ke 2 keluaran.

Jumlah variabel masukan menentukan jumlah kombinasi nilai masukan. Jumlah kombinasi
masukan dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai :

kombinasi masukan = 2n

Dengan n = jumlah variabel masukan

Jika variabel masukannya 2 (misal A dan B) maka jumlah kombinasinya ada 4 yaitu :

Tabel 3.8 Tabel Kombinasi 2 Variabel

Masukan
A B
0 0
0 1
1 0
1 1
Demikian juga selanjutnya, jika jumlah variabel masukannya ada 3 (misal A, B dan C) maka
kombinasinya ada 23 = 8. Yaitu :

Masukan
A B C
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1

Demikian juga selanjutnya, jika jumlah variabel masukannya ada 3 (misal A, B dan C) maka
kombinasinya ada 23 = 8 yaitu :

Tabel 3.9 Tabel kombinasi 3 variabel

Masukan
A B C
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Demikian seterusnya jumlah kombinasi akan sesuai dengan jumlah variable masukan.

Berikut ini beberapa contoh rangkaian kombinasional.

Rangkaian kombinasional dengan 2 masukan

Berikut ini rangkaian kombinasional yang terderi dari 2 buah masukan yaiyu A dan B.

Gambar 3.9

Rangkaian di atas merupakan kombinasi antara gerbang NOT dengan AND degan 2 buah
masukan dan 1 keluaran. Fungsi keluaran Q dapat dinyatakan sebagai f(A,B) = Q = A AND
(NOT B). Proses yang dilakukan pertama kali adalah NOT B kemudian hasilnya di AND kan
dengan A. Keluaran yang dihasilkan ditentukan oleh kombinasi dari masukan A dan B.

Tabel 3.10 tabel kebenaran rangkaian kombinasi 2 gerbang

Masukan Keluaran
A B Q= A AND (NOT) B
0 0 0
0 1 0
1 0 1
1 1 0

Rangkaian Kombinasional dengan 3 masukan

Berikut ini rangkaian kombinasional yang terdiri dari 2 buah masukan yaitu A, B dan C.

Gambar 3.10

Rangkaian di atas merupakan kombinasi antara gerbang NOR, AND dan OR. Berdasarkan
rangkaian diatas dapat dinyatakan bahwa :

D = A NOR B

E = B AND C

Q = D NOR E = (A NOR B) NOR(B AND C)

Kombinasi nilai luaran luaran dapat ditunjukan dengan tabel kebenaran yang memetakan
seluruh kombinasi masukan.

Rangkaian Kombinasionnal dengan 4 masukan

Berikut ini rangkaian kombinasional yang terdiri dari 2 buah masuannya yaitu A, B, C dan D
dengan 2 buah keluaran yaitu Q1 dan Q2.

Gambar 3.11
Rangkaian di atas merupakan kombinasi 4 buah masukan yang di dalamnya terdapat 4 buah
gerbang yaitu 3 buah AND 2 masukan dan 1 buah NOR. Berdasarkan rangkaian diatas dapat
dinyatakan bahwa :

E=A AND B

F=C AND D

Q1= E AND F = (A AND B) AND (C AND D)

Q2 = E NOR F = (A AND B) NOR (C AND D)

Teorema DeMorgan

Teorema DeMorgan berguna untuk menginplementasikan operasi gerbang dasar dengan


gerbang alteratif. Secara mendasar teorem demorgan menyatakan bahwa ekspresi logika biner
tidak akan berubah jika :

1. Mengubah seluruh variabel menjadi komplemennya.


2. Mengubah semua operasi AND menjadi OR
3. Mengubah semua operasi OR menjadi AND
4. Mengimplemenkan seluruh ekspresi.

Berikut ini adalah contoh penerapan teorema de morgan

A.B A B
= +

A B A B
= .

Komplemen dari satu ekspresi dapat diubah dengan cara masing-masing variabelnya
dikomplemen dan perubahan operasi AND dengan OR atau sebaliknya.

Perubahan gerbang logika untuk mengimplementasikan suatu logika proses dapat dilakukan
degan menggunakan Teorema DeMorgan di atas :
Gambar 3.12

3.4 Rangkaian Sekuensial

Rangkaian sekuensila adalah bentuk khusu dari rangkaian kombinasional. Pada rangkaian ini
mendapat nilai dari keluaran sebelumnya yang menjadi masukan. Nilai ini disimpan
sementara di dalam sebuah penyimpanan. Berikut ini diagram rangkaian sekuensial.

Gambar 3.13 Rangkaian kombinasional

Perbeddaan antara rangkaian kombinasional dan sekuensial terletak pada masukan. Pada
rangkaian kombinasional terdapat masukan yang merupakan keluaran dari proses
sebelumnya. Register status adalah tempat penyimpanan bit data. Nilai keluaran sebelumnya
dari rangkaian kombinasional akan disimpan dalamregister status dan akan digunakan
sebagai masukan berikutnya.

Berikut ini contoh rangkaian sekuensial yang terdiri dari 3 buah masukan : A, B dan Y dan 2
buah keluaran yaitu Q dan x

Gambar 3.14

Q dapat dinyatakan sebagai fungsi dari A, B dan Y atau Q = f(A,B,Y). Demikian juga X dapat
dinyatakan sebagai X = f(A,B,Y).
Gambar 3.15

Misalkan pada saat t0 nilai A, B, C dan D berturut-turut adalah 0,0,1,1 maka pada saat t 1 nilai
Q2 adalah 0. Maka nilai D yang tadinya 1 akan berubah menjadi 0. Jika nilai A, B dan C tetap
0, 0, 1 maka kombinasi nilai masuka pada saat t 1 adalah 0,0,1,0. Pada saat t2 nilai Q2 adalah
1, sesuai dengan tabel 2.2.
--- Soal latihan ---

1. sebutkan tiga buah gerbang logika utama!


2. Sebutkan juga gerbang-gerbang turunan dari gerbang utama!
3. Ubahlah ekspresi berikut dalam bentuk lain dengan menggunakan Teorema
DeMorgan : (A.B)+A
4. Gambarkan rangkaian kombinasional untuk ekspresi di atas!
5. Gambarkan gerbang XOR dengan hanya menggunakan 1 gerbang AND !
6. Buatlah satu rangkaian kombinasional yang menggunakan lebih dari 6 gerbang
logika!
7. Buatlah rangkaian yang paling sederhana dari rangkaian yang telah dibuat diatas!
8. Buatlah rangkaian dalam ekspresi IEC!
9. Buatlah tabel kebenaran untuk rangkaian yang telah disederhanakan diatas!
10. Bagaimanakah prinsip teorema DeMorgan ?
11. Buatlah gerbang XNOR dalam bentuk yang lain!
12. Buatlah rangkaian dengan kombinasi 4 gerbang!
13. Sebutkan chip yang didalamnya terdapat kumpulan gerbang OR!
14. Jelaskan aturan-aturan aljabar boolean ?
15. Jelaskan hubungan antara aljabar boolean dengan penyederhanaan rangkaian!
16. Jelaskan perbedaan rangkaian kombinasional dan rangkaian sekuensial
17. Jelaskan fungsi register status pada rangkaian sekuensional
18. Jelaskan rumus julah kombinasi berdasarkan jumlah variabel masukan.
19. Bagaimanakah rumus fungsi pada rangkaian sekuensial.
20. Buatlah contoh rangkaian sekuensial dengan register status sebanyak 2 bit.

4. Aljabar Boolean
Sebuah rangkaian rumit sekalipun seharusnya dapat disederhanakan menjadi bentuk-bentuk
yang mudah dipahami. Konsep-kosep logis dapat digunakan untuk meminimalisir jumlah
variabel yang terlibat dalam sebuah rangkaian . dimungkikan terdapat variabel-variabel yang
dapat diabaikan dalam menentukan keluaran sistem baik rangkaian kombinasional maupun
sekuensional. Pada bab ini dibahas tentang teorema-teorema dasar Aljabar yang digunakan
dalam proses penyederhanaan persamaan. Penyederhaan ini dilakukan untuk meminimalkan
fungsi pembangunan rangkaian digital sehingga diperoeh sistem dengan struktur yang paling
sederhana. Dalam implementasi perangkat komputer, penyederhanaan menjadi sangat penting
karena faktor pengali yang besar. Suatu sistem komputer dapt diproduksi dalam orde jutaan
sehingga penghematan sebuah gerbang saja akan menjdi penghematan jutaan gerbang.
Aljabar adalah ilmu penting dalam ranah keilmuan matematika dan menjadi pondasi untuk
keilmuan-keilmuan yang lain. Penggunaan aljabar boolean tidak hanya dipakai dalam bilang
matematika dan unuk keperluan matematika saja tapi dapat digunakan di beberapa area yang
memiliki perilaku yang sama.

Aljabar adalah bagian dari ranah ilmu matematika. Aljabar merupakan cabang matematika
yang dapat dirincikan sebagai generalasi dari arimatika. Dalam Aljabar boolean terdapat
sekumpulan aturan yang dirumuskan oleh ahli matematika inggris George Boole.

Teorema yang terdapat dalam aljabar dapat digunakan untuk penyederhanaan persamaan
matematika. Salah satu sebmateri dalam aljabar boolean yang menangani persamaan yang
berbasis bilangan biner. Dalam aljabar boolean, proses penyederhaan bilangan biner
dilakukan dengan menggunakan teori umum aljabar.

4.1 Persamaan Boolean

Persamaan boolean berkenan dengan variabel yang bernilai BENAR atau SALAH, yang
dapat menjelaskan istilah yang sering digunakan pada persamaan Boolean. Berikutnya
dilanjutkan dengan membahas penulisan persamaan boolean untuk fungsi logika yang
diberikan dalam tabel kebenaran.

Dalam pembahasan aljabar boolean terdapat istilah-istilah umum yang digunakan untuk
memudahkan dalam pembahasan. Istilah umum itu sebagai berikut.

- Komplement : komplement dari A adalah A. Variabel dan komplemennya


disebuh literal. Contoh A, A, B dan B adalah literal.
- Product : operasi AND antara dua literal , dalam membentuk implicant.
Contoh AB, ABC dan B adalah implicant untuk tiga variabel.
- Sum : operasi OR antara satu literal dengan litera lain. Contoh A+B, A+C dan
B+C adalah operasi sum.
- Minterm : perkalian yang melibatkan semua input dari fungsi. Contoh : ABC,
ABC dan ABC adalah minterm untuk fungsi tiga variabel A, B dan C.
Sementara itu AB, AC dan AC bukan minterm dari fungsi tiga variabel A, B
dan C.
- Maxterm : penjumlahan yang melibatkan seluruh input fungsi. Contoh :
A+B+C, A+B+C dan A+B+Cadalah maxterm untuk fungsi tiga variabel A,
B dan C. Sementara itu A+B, A+C dan A+C tidak termasuk maxterm.

Pada persamaan 4.1 urutan prosesnya sebagai berikut.

Kompelen C adalah proses yang pertama.


Perkalian A.B.C dan A.C adalah adalah proses yang berikutnya.
Penjumlahan A.B.C + A.C adalah proses terakhir.

Bentuk penjumlahan dan perkalian

Tabel kebenaran yang terdiri dari input sebanyak N buah memiliki jumlah baris sebanyak
2n, satu baris untuk setiap satu nilai input. Misal inpuutnya ada 3 maka jumlah baris
dalam tabel kebenaran tersebut adalah 23=8 baris setiap baris dala tabel kebenaran
diasosiasikan dengan minterm yang benar untuk baris tersebut.

Gambar 4.1 menunjukan tabel kebenaran dua buah input A dan B. Setiap baris
menunjukan minterm yang bersesuaian. Contoh minterm untuk baris pertama adalah
(AB) karena AB bernilai BENAR jika A=0 dan B=0.

Persamaan boolean untuk setiap tabel kebenaran dapat dituliskan dengan menjumlahkan
setiap minterm yang output-nya (Y) bernilai BENAR. Contoh pada gambar 4.1 hanya
terdapat satu baris (minterm) yang outputnya (Y) bernilai benar (1), yaitu AB.

Gambar 4.2 menunjukan tabel kebenaran yang memiliki output bernilai BENAR lebih
dari satu baris. Persamaan boolean untuk tabel kebenaran tersebut adalah dengan
menjumlahan setiap minterm-nya, sehingga diperoleh persamaan untuk tabel kebenaran
tersebut adalah Y=AB + AB. Bentuk persamaan seperti ini disebut penjumlahan dari
perkalian dari fungsi Y karena bentuk ini menjumlahkan beberaa hasil perkalian.
Gambar 4.2

Contoh :

Sebuah tabel kebenaran untuk kondisi berikut. Andi pergi ke rumah neneknya jika hari
libur dan ada kendaraan. Dia tidak bisa pergi ke rumahnya neneknya jika tidak libur atau
tidak ada kendaraan. Rancanglah rangkaiannya yang menghasilakn hasil BENAR hanya
untuk kondisi Andi pergi kerumah neneknya.

Solusi :

Pertama ditentukan input dan output dari sistem. Inputnya adalah L dan K yang
mengindikasika adaya libur dan kendaraan. L bernilai Benar menunjukan adaya hari libur
dan Flase menunjukan tidak libur dan K bernilai bear menunjukan ada kendaraan dan fals
untuk menunjukan tidak ada kendaraan.

Gambar 4.3

Outputnya adalah N yaitu andi pergi ke rumah neneknya. Gambar 4.3 menggambarkan
tabel kebenaran untuk menggambarkan kondisi andi pergi ke rumah neneknya.
Menggunakan bentuk sum of product, diperolah persamaan N =L.K

Brntuk sum of product bukanlah bentuk paling sederhana ddalam persamaan boolean.
Diperlukan proses penyederhanaan untuk mendapatkan hasil yang palig minimal dengan
tetap memperoleh hasil yang sama. Proses penyederhaan persamaan boolean dapat
dilakukan dengan menggunakan operasi aljabar boolean atau dengan menggunakan peta
karnaugh.
Bentuk perkalian dari pejumlahan

cara lain mengekspresikan fungsi boolean adalah dalam bentuk perkalian dari
penjumlahan. Setiap baris pada tabel kebenaran bersesuaian dengan maxterm yang
bernilai SALAH pada baris tersebut. Contoh, maxterm untuk baris epertama pada tabel
kebenaran dua input adalah (A+B) karena (A+B) adalah saah ketika A=0 dan B=0.

Contoh :

Tuliskan persamaan dalam product of sum dari tabel kebenaran gambar 2.13

Solusi :

Tabel kebenaran memiliki dua baris yang output nya bernilai salah. Jadi fungsi dapat
dituliskan dalam bentuk product of sum sebagai Y = (A+B)(A+B). Maxterm pertama,
(A+B) memastikan bahwa Y=0 untuk A=0 dan B=1, karena setiap nilai yang AND kan
degan 0 akan bernilai 0. Sementara itu, maxterm kedua, (A+B), menghasilkan nilai Y=0
dan B=0.

Persamaan boolean untuk kondisi Andi pergi ke rumah neneknya dapat ditulis dalm bentu
product of sumdengan melingkari tiga baris yangbernilai 0 untuk memperoleh N =
(L+K)(L+K)(L+K). Penulisan ini lebih rumit dibandingkan dengan menuliskan dalam
bentuk product of sum yaitu N=L.K. dua buah persamaan yang berbeda tapi logikanya
sama.

Sum of product menghasilakn persamaan yang lebih pendek jika output yang bernilai
benar dalam tabel kebenaran lebih sedikit. Product of sum lebih sederhana jika output
yang bernilai salah dalam tabel kebenaran lebih sedikit.

4.2 Aljabar Boolean

Pada bagian sebelumnya telah dipeljari penulisan ekspresi boolea untk mempresentasikan
informasi yang terdapat dalam tabel kebenaran. Persamaan boolean yang dihasilkan untuk
mengekspresikan tabe kebenaran bukan merupakan persamaan paling sederhana dari
gerbang logika. Diperluan proses penyederhanaan yang salah satu caranya dengan
menggunakan aljabar boolean.

Aturan-aturan aljabar boolean banyak kemiripan dengan aljabar pada umumnya tapi
dalam beberapa kasus lebih sedrerhana karena hanya memiliki dua variabel yaitu 0 atau 1.
Prinsip operasi aljabar boelan didasarkan pada sekumpulan aksioma yang diasumsikan
benar. Aksioma tidak dapat dibuktian jika definisi tidak dapat dibuktikan.

Aksioma dan teorema dalam aljabar boolean mengikuti prinsip dualitas. Jika simbol 0 dan
1 dan operator. (AND) dan + (OR) dipertukarkan dengan mengikuti aturan tertentu maka
pernyataannya akan tetap benar.
Tabel 4.2 Aksioma-aksioma Aljabar Boolean

Aksioma Dualitas Nama


A1 B=0 jika B1 A1 B=1 jika B1 Biner
A2 0=1 A2 1=0 NOT
A3 0.0=0 A3 1+1=1 AND/OR
A4 1.1=1 A4 0+0=0 AND/OR
A5 0.1=1.0=0 A5 1+0=0+1=0 AND/OR

Aksioma

Tabel 4.1 menunjukan aksioma yang digunakan dalam aljabar boolean. Lima aksioma dan
dualitasnya mendefinisikan variabel boolean dan menjelaskan pengertian operasi NOT,
AND dan OR.

Aksioma A1 menyatakan bahwa variabel boolean B adalah 0 jika tidak bernilai 1.


Dualitasnya adalah aksioma A1 yang menyatakan bahwa suatu variabel bernilai 1 jika
tidak bernilai 0. Aksioma A2 dan A2 mendefiniskan operasi AND dan operasi OR.

Teorema satu variabel

Teorema T1 sampai T5 pada tabel 4.2 menjelaskan penyederhanaan persamaan yang


melibatkan satu variabel

Tabel Teorema Aljabar boolean untuk satu variabel

Aksioma Dualitas Nama


T1 B.1 = B T1 B+0 = B Identitas
T2 B.0 = 0 T2 B+1 = 1 Elemen Null
T3 B.B = B T3 B+B=B Idempoten
T4 B=B Involusi
T5 B.B = 0 T5 B+B=1 Komplemen

Teorema identitas , T1 menyatakan bahwa untuk setiap variabel boolean B berlaku aturan
B AND 1 = B. Hal ini berlaku juga ahwa B OR 0 = B. Dalam implementasi hardware,
yang ditunjukan pada gambar 4.5, T1 artinya bahwa jika salah satu input dari dua input
gerbang AND selalu bernilai 1, maka gerbang AND dapat dihilangkan diganti dengan
koneksi langsung. Sementara itu, T1 berarti bahwa jika salah satu input dari dua input
grbang OR selalu bernilai 0, maka gerbang OR dapat dihilangkan da diganti dengan
koneksi langsung.
Gambar 4.5

Secara umum adanya gerbang memerlukan biaya dan delay waktu yang memerlukan catu
daya. Dengan mengurangi gerbang artinya akan lebih menghemat biaya, waktu dan daya.
Penyederhanaan ini diperlukan untuk mengoptimasi rangkaian.

Teorema elemen NULL, T2 yang menyatakan bahwa operasi B AND 0 selalu bernilai 0.
Karena itu, 0 disebut elemen NULL untuk operasi AND, karena 0 akan membuat output
gerbang AND akan bernilai nol apapun inpu yang lainnya. Kondisi dualitasnya
menyatakan bahwa B OR 1 aan selalu bernilai 1. Karena itu, 1 adalah elemen NULL untu
operasi OR.

Gambar 4.6

Teorema idempoten, T3 menyatakan bahwa variabel yang dioperasikan dengan sendirinya


pada gerbang AND maka akan menghasilkan dirinya sendiri. Begitu jug variable yang
dioperasikan dengan dirinya sendiri pada gerbang OR maka akan menghasilakn dirinya
sendiri. Nama teorema ini mengambil dati bahasa Latin : Idem (sama) dan potent
(power). Jika terjadi hal seperti ini mka gerbang dapat dihilangkan dan diganti dengan
konteksi langsung.
Gambar 4.7

Teorema involusi, T4, menyatakan bahwa melakukan komplemen sebanyak dua kali
terhadapsuatu variabel akan menghasilakn dirrinya sendiri. Dua konverter yang berturut-
turut akan menghasilkan sinyal awal. Berdasarkan teorema ini maka proses operasi
inveerter sebanyak dua kali dapat dihilangkan dan diganti dengan variable dengan
variabel awal. Gambar 4.8 menunjukan proses involusi.

Gambar 4.8

Teorema kompemen, T5 menyatakan bahwa variabel yang dioperasikan dengan


kompemennya pada gerbang AND akan menghasilakn nilai 0. Begitu juga, variabel yang
di komplemenan dengan variabelnya akan di OR kan dengan komplemennya akan selalu
menghasilakan 1.

Gambar 4.9
Teorema untuk beberapa variabel

Teorema T6 sampai T12 dalam tabel 4.3 menjelaskan bagaimana penyederhanaan


persamaan yang melibatkan ebih dari satu varabel boolean.

Teorema komutatif dan asosiatf , T6 dan T7, aalah teorema yang digunakan seperti pada
aljabar tradisional. Dengan teorema komutatif, urutan input untuk fungsi AND atau OR
tidak mempengaruhi nilai output. Dengan teorema asosiatif, pengelompokan input tida
berpengaruh terhadap hasil.

Teorema distributif, T8, adalah teorema yang sama dengan aljabar bisa, hanya dualitasnya
T8 tidak sama. Dengan teorema 8, operasi AND terdistribusi diantara operasi OR , dan
teorema T8, operasi OR terdistribusi diantara operasi AND. Dalam aljabar tradisional
perkalian dapat didistribusikan terhadap operasi penjumlahan tapi tidak sebaliknya,
(B+C)x(B+D)B+(CxD).

Teorema covering, kombinasi dan konsensus, T9, T10, dan T11, adalah proses untuk
menyederhanakan fungsi-fungsi logika dengan menghilangkan variabel ganda.

Tabel 4.3 teorema Aljabar boolean untuk beberapa variabel

Aksioma Dualitas Nama


T6 B.C=C.B T6 B+C=C+B Komutatif
T7 (B.C).D=B.(C.D) T7 (B+C)+D=B+(C+D) Asosiatif
T8 (B.C)+(B.D)=B. T8 (B+C).(B+D)=B+ Distributif
(C+D) (C.D)
T9 B.(B+C)=B T9 B+(B.C) = B Covering
T10 (B.C)+(B.C)=B T10 (B+C).(B+C)=B Kombinasi
T11 (B.C)+(B.D)+(C.D) = T11 (B+C).(B+D).(C+D) = Konsesnsus
B.C+B.D (B+C).(B+D)
T12 (B0.B2.B3. ..) T12 (B0 + B2 + B3...) De morgan
= =
(B0 + B2 + B3...) (B0.B2.B3. ..)

Teorema De Morgan, T12 adalah aturan yang banyak digunakan pada penyederhanaan
perancangan rangkaian digital. Teorema ini menjelaskan bahwa komplemen dari product
seluruh term adalah sama dengan sum dari komplemen tiap term.

Berdasarkan teorema De Morgan , gerbang NAND adalah ekuivalen dengan gerbang OR


yang inputnya diinverter. Gambar 4.10 menunjukan gerbang ekivale De Morgan untuk
gerbang NAND dan NOR. Dua buah simbol menunjuka masing masing fungsi yang
disebut dualitas. Kedua fungsi tersebut secara logika sama dan dapat digunakan.

Gambar 4.10
De Morgan adalah nama seorang matematikawan Inggris yang lahir di India. De morgan
memiliki nama panjang Augustus De Morgan yang meninggal tahun 1871. Mendapat
gelar professor matematika pada London University pada usia 22 tahun. Morgan banyak
menulis tentang matematika dengan subjek Logika, Aljabar dan Paradox.

4.3 Penyederahaan Persamaan

Proses penyederhanaan persamaan boolean dilakukan dengan menggunakan teorema-


teorema aljabar boolean seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya. Misalkan
ekspresi sum of product dari tabel kebenaran 4.2 : Y = AB + AB. Dengan teorema T10,
persamaan ini disederhanakan menjadi Y=B.

Prinsip dasar penyederhanaan persamaan sum of product adalah menggabungkan term-


term menggunakan relasi PA+PA=P, dimana P adalah salah satu implicant.

Tingkat kesederhaan suatu persamaan ditentukan oleh sedikit banyaknya implicant yang
digunakan. Persamaan yang sederhana menggunakan sesdikit mungkin implicant. Jika
terdapat dua buah persamaan yang jumlah implicant-nya sama maka dicari yang paling
sedikit literalnya.

Contoh ;

Sederhanakan persamaan berikut : ABC + ABC + ABC!

Solusi :

Proses penyedrhanaan persmaan dimulai dengan melihat kemungkinan penggabungan


beberapa implicant untuk menjadi implicant yang lebih sederhana dengan menggunakan
teorema boolean setahap demi setahap. Proses penyederhanaan yang dilakukan sebagai
beerikut.

Dari persamaan diatas terdapat dua mnterm A,B,C, dan ABC yang memiliki perbedaan
satu variabel yaitu varibel A. Persamaan ini dapat digabungkan dalam bentuk BC.
Begitu juga dengan minterm ABC+ABC memiliki dua kesamaan dan satu perbedaan
yaitu variabel C. Maka proses penyederhaan pun dapat dilakukan dengan menggandakan
ABC. Proses penggandaan ini aturan idempoten yaitu B=B+B+B+... sehingga
persamaannya menjadi ABC+ABC+ABC+ABC. Persmaan akhir yang telah
disederhanakan menjadi: BC + AB.

Dalam proses penyederhanaan persamaan boolean ini diperlukan sedikit intuisi terutama
dalam mengurai implicant dan menyederhanakannya. Proses seperti ini sangat berguna
dalam penyederhanaan persamaan.

Gambar 4.11

Dari persamaan Logika ke Rangkaian

Diagram skematik adalah gambar rangkaian digital yang menunjukan elemen dan sinyal
yang menghubungkan elemen-elemen tersebut untuk mengimplementasikan suatu fungsi
persamaan boolean. Contoh diagram skematik seperti gambar 4.11 yang merupakan
implementasi hardware untuk mempresentasikan persamaan fungsi
Y=ABC+ABC+ABC.

Dengan menggambarkan diagram skematik secara konsisten, rangkaian dapat lebih


mudah dipahami. Pembuatan diagram rangkaian ini secara umum mengikuti aturan
sebagai berikut.

Input berada di sebelah kiri (atau atas) diagram skematik


Output berada di sebelah kanan (atau bawah) skematik
Diupayaan alur rangkaian mengalir dari kiri ke kanan
Garis lurus lebih baik daripada garis yang berbelok-belok
Garis selalu terhubung dengan persimpangan T
Tanda bulat menunjukan koneksi antara kabel yang bersimpangan
Garis yang bersimpangan tanpa tanda bulat kecil menunjukan tidak ada koneksi

Persamaan yang ditulis dalam bentuk sum of product Y = ABC + ABC + ABC dapat
digambarkan dalam diagram skematik seperti gambar 4.11
Gambar 4.12

Tahap awal, gambar kolom untuk inputtempatkan inverter pada kolom berikutnya untuk
menyediakan komplemen dari input jika nanti diperlukan. Gambar garis gerbang AND untuk
setiap minterm. Untuk setiap output, gambar gerbang OR yang terhubung dengan minterm
yang berhubungan dengan output. Gambar 4.12 menunjukan implementasi yang lebih
sederhana setelah proses penyederhanaan dengan menggunakan teorema aljabar boolean.

Contoh :

Tulislah persamaan boolean untuk sistem yang memiliki tabel kebenaran seperti tabel 4.4 dan
gambarkan rangkaian implementasi fungsi tersebut.

Tabel kebenaran dengan output lebih dari satu

A3 A2 A1 A0 Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 1 0
0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 1 0 1
0 1 1 0 0 1 1 0
0 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1
Solusi

Fungsi ini disebut rangkaian prioritas dengan empat input. Langkah pertama adalah menulis
sum of product untuk semua output dan disederhanakan dengan menggunakan persamaan
aljabar boolean. Berdasarkan tabel kebenaran dapat diambil beberapa pernyataan. Y3 selalu
benar kapan saja A3 aktif, sehingga Y3=A3. Y2 bernilai benar jika A2 aktif dan A3 tidak
aktif. Sehingga Y2=A3 A2. Y1 bernilai Benar jika A1 aktif dan A3, A2 tidak aktif, sehingga
Y1=A3.A2.A1. Y0 bernilai benar kapan saja A0 aktif dan tidak ada input lain yang aktif.
Sehingga Yo=A3.A2.A1.Ao. diagram skematik digambarkan pada gambar 4.13

Gambar 4.13

Catatan :

Jika A3 aktif dalam rangkaian prioritas, maka nilai input dari A2, A1 dan Ao diabaikan (dont
care). Digunakan simbol X untuk menggambarkan input yang outputnya diabaikan. Tabel 4.5
menunjukan tabel kebenaran rangkaian priorits 4 input yang lebih sederhana dengan
menggunakan dont care.

Tabel 4.5 rangkaian prioritas dengan dont care

A3 A2 A1 A0 Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1
0 0 1 X 0 0 1 0
0 1 X X 0 1 0 0
1 X X X 1 0 0 0
Rangkaian kombinasional multilevel

Logika yang digunakan dalam sum of product disebut rangkaian logika dua-level karena
terdiri dari dua tingkat rangkaian tingkat pertama dihubungkan satu leve gerbang AND dan
berikutnya dihubungkan dengan level gerbang OR. Rangkaian kombinasional multilevel ini
digunakan untuk lebih menghemat penggunaan komponen perangkat keras.
--SOAL LATIHAN

1. Jelaskan pengertian Aljabar boolean!


2. Jelaskan aksioma dan teorema yang terdapat dalam aljabar boolean!
3. Terdapat sebuah persamaan Y=ABC+ABC+ABC+ABC. Sederhanakan persamaan
tersebut dengan menggunakan prinsip aljabar boolean.
4. Buatlah persamaan sum of product untuk tabel kebenaran berikut.

A2 A1 A0 Y1 Y0
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 1 0
0 1 1 1 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 1 0 0 1
1 1 1 0 1
5. Buatlah persamaan yang paling sederhana dari soal no.4 yang disederhanakan.
6. Buatlah diagram skematik soal no.4 yang telah disederhanakan
7. Jelaskan tentang kondisi dont care pada tabel kebenaran.
8. Mengapa persamaan fungsi digital harus disederhanakan ?
9. Berapakah jumlah baris pada tabel kebenaran suatu fungsi yang memilik 5 input dan 3
output
10. Jelaskan penggunaan teorema de morgan dalam menyederhanakan persamaan
11. Jelaskan prinsip dualitas dalam aljabar boolean
12. Jelaskan dualitas antara minterm dan maxterm!
13. Apa yang diamksud level rangkaian dalam rangkaian kombinasional!
14. Apakah rangkaian pada gambar berikut sudah sederhana? Jelaskan!

15. Jelaskan fungsi tabel kebenaran!

5. RANGKAIAN KOMBINASI
Gerbang logic sebagai komponen dasar mimilki fungsi yang spesifik
dan tidak dapat di ubah untuk memenuhi sebuah fungsi yang lain.
Sebuah gerbang logic tidak memiliki fungsi yang cukup untuk
keperluan sebuah proses. Gabungan antar beberapa gerbang dapat
menjadi sebuah sistem yang memproses sekumpulan kombinasi
masukan dengan sekumpulan keluaran. Satu gerbang dengan
gerbang lainnya dihubungkan membangun sebuah rangkaian yang
melewatkan nilai dari bagian masukan ke bagian keluaran.
Rangkaian seperti ini disebut rangkaian kombinasional. Terdapat
banyak variasi bentuk rangkaian kombinasional untuk
mengimplementasikan satu proses. Diperlukan satu bentuk yang
paling sederhana untuk meminimalkan jumlah gerbang yang
diperlukan. Proses penyederhanaan rangkaian rasional sama
pentingnya dengan mendefinisikan rangkaian tersebut. Bab ini
menjelaskan tentang rangkaian kombinasional dan
penyederhanaannnya. Pembahasan pertama tentang konsep
rangkaian kombinasional pembahahasan terakhir tentang
penyederhanaan rangkaian kombinasional menggunakan peta
Karnaught.

Rangkaian elektronik adalah kumpulan gerbang elektronik yang


saling terhubung yang mereprentasikan suatu fungsi tertentu.
Masukan dan keluaran rangkaian ini brsifat diskrit yaitu sinyal
dengan level voltase rendah yang mereprentasikan bilangan 1.

Secara umum rangkaian elektronik dibagi menjadi dua jenis yaitu


rangkaian kombinasional dan rangkaian sekuensial. Pada bagian ini
dijelaskan tentang rangkaian kombinasional dan proses
penyederhanaannya menggunakan peta Karnaugh ( Karnaugh map).
Gambar 5.1

Rangkaian kombinasional adalah sebuah fungsi yang memetakan


sejumlah m masukan kedalam sejumlah n keluaran. Rangkain
kombinasional tersusun dari sejumlah gerbang logik yang
dihubungkan satu dengan lainnya, membangun sebuah fungsi.
Rumus umum fungsi pada rangkaian kombinasional adalah sebagai
berkut.

X= f ( A , B , C , . , m)

Y= f (A , B , C , . , m)


n f ( A , B , C , . ,m)

Nilai pada bagian keluaran merupakan nilai hasil kombinasi gerbang


dengan kombinasi nilai masukan pada suatu saat. Nilai ini tidak
dipengaruhi oleh nilai keluaran sebelumnya. Ini perbedaan
mendasar dengan rangkaian sekuensial.

5.1 Rangkaian Digital


Rangkaian, pada sistem elektronik digital, adalah jaringan yang
dapat memproses input yang bernilai diskrit yang didalamnya
terdapat elemen- elemen yang lebih kecil. Elemen- elemen
pembangun ini mungkin juga sebagai rangkaian lain yang lebih
sederhana. Rangkaian dapat di pandang dengan tingkat kerincian
yang berbeda-beda. Rangkaian pada level paling rendah memilliki
tingkat kerincian paling tinggi.

Rangkaian digital dapat dipandang sebagai suatu sistem dengan


karakterisrik sebagai berikut:
Terdapat satu atau beberapa terminal input yang benilai diskrit
dengan nilai 0 dan 1.
Terdapat satu atau beberapa terminal output yang bernilai diskrit
dengan nilai 0 dan 1.
Terdapat penjelasan fungsional yang menjelaskan proses dalam
rangkaian.
Terdapat spesifikasi sistem pewaktu yang menjelaskan waktu antara
perubahan input dan respon output .

Melihat proses yang lebih rinci yang terdapat dalam rangkaian , di


dalamnya terdapat rangkaian lain yang lebih sederhana dan sinyal
yang menghubungkan antar rangkaian. Rangkaian yang lebih
sederhana ini diistilahkan sebagai subrangkaian. Sinyal adalah
representase dari kabel yang memiliki nilai diskrit yang di
asumsikan sebagai listrik yang tinggi dan rendah. Sinyal input
menerima sinyal dari dunia luar. Sinyal yang bukan input dan output
disebut sinyal internal.

Pada gambar 5.1 mengilustrasikan rangkaian dengan tiga


subrangkaian SR1,SR2,SR3, dan SR4 dan enam sinyal. Sinyal A,B
dan C adalah input. X , Y dan Zadalah output . n1 adalah sinyal
internal antara SR1dan SR3.
Gambar 5.2

Rangkaian Kombinasional
Rangkaian digital diklasifikasikan menjadi dua yaitu rangkaian
kombinasional dan rangkaian sekuensial . Pada rangkaian
kombinasional output rangkaiannya hanya tergantung pada nilai
output saat ini, dengan kata lain, rangkaian ini
mengombinasikannilai input saat ini dan menghitung output-nya,
itulah mengapa disebut rangkaian kombinasional. Contoh rangkaian
kombinasional adalah gerbang logika.

Gambar 5.3

Spesifikasi fungsi rangkaian kombinasional ditunjukan oleh nilai


outputnya sesuai dengan nilai input saat ini. Gambar 5.3
menunjukan rangkaian kombinasional dengan dua buah input dan
satu output. Pada bagian kiri gambar terdapat input A dan B dan
pada sisi kanan terdapat output Y.
Pada contoh ini fungsi, F mengindikasikan fungsi OR. Y=F(A,B) =
A+B dengan kata lain, Y adalah fungsi dua buah input A dan B, yang
diberi nama Y= A OR B.

Gambar 5.4

Gambar 5.4 menunjukan dua implementasi yang mungkin untuk


rangkaian kombinasional OR. Dimungkinkan terdapat beberapa
implementasi untuk satu fungsi yang sama. Implementasi rangkaian
ditentukan sesuai dengan keperluan. Pemilihan implementasi dapat
mmempengaruhi area, kecepatan, daya dan waktu perancangan.

Gambar 5.5

Gambar 5.5. menunjukan rangkaian kombinasional dengan banyak


output. Rangkaian kombinasional ini disebut rangkaian penjumlahan
(full adder).
Untuk memudahkan menggambarkan sinyal yang jumlahnya
banyak, digunakan garis miring dan jumlah sinyal yang terdapat di
dalamnya. Jumlah kumpulan sinyal sering di sebut bus. Bilangan
menunjukan jumlah sinyal yang terdapat dalam bus tersebut.
Contoh gambar 5.6
Merepresentasikan sebuah rangkaian kombinasional dengan input
dan output lebih dari satu sinyal.

Gambar 5.6

Aturan penggabungan rangkaian kombinasional adalah cara untuk


membangun rangkaian kombinasional besar yang berasal dari
rangkaian kombinasional yang lebih kecil atau di istilahkan
subrangkaian.

Suatu rangkaian di sebut sebagai rangkaian kombinasional jika


rangkaian tersebut terdiri dari subrangkaian yang saling terhubung.
Yang memiliki karakteristik sebagai berikut.

Setiap subrangkaiannnya adalah rangkaian kombinasional


Setiap sinyal rangkaian dihubungkan dengan input rangkaian atau
menghubungkan satu terminal output rangkaian.
Rangkaian tidak mengandung sinyal sirkular : setiap jalur dalam
rangkaian terhubung dengan setiap subrangkaian paling banyak
sekali.

Contoh
Apakah gambar 5.7 rangkaian kombinasional sesuai dengan
aturan.?

Solusi:
Rangkaian (a) bukan rangkaian kombinasional karena terdapat
sinyal sirkular: output XOR kembali menjadi salah satu input XOR
tersebut. Rangkaian (c) adalah kombinasional. Rangkaian (e) adalah
kombinasional, menggambarkan tiga buah rangkaian kombinasional
yang terhubung membangun sebuah rangkaian kombinasionalyang
lebih besar. Rangkaian (d) bukan rangkaian kombinasional karena
tidak sesuai dengan aturan yaitu terdapat sinyal sirkular, output
rangkaian kanan menjadi input rangkaian kiri , output rangkaian kiri
menjadi input rangkaian kanan.

Gambar 5.7

Proses penyederhanaan rangkaian kombinasional dapat dilakukan


dengan menggunakan teorema aljabar Boolean. Salah satu
kelemahan aljabar Boolean adalah dalam menentukan teorema
yang digunakan harus benar-benar tepat . Jika salah langkah, maka
kemungkinan besar implementasi yang paling sederhana tidak
dapat tercapai.

Salah satu metode untuk menyederhanakan implementasikan


rangkaian kombinasional adalah dengan menggunakan peta
Karnaugh. Metode ini lebih muda digunakan karena menggunakan
model grafik dan secara visual dapat dilihat langsung. Disamping
peta Karnaugh, proses penyederhanaan dapat dilakukan dengan
menggunakan hukum-hukum dalam Aljabar Boolean.

Beberapa contoh rangkaian kombinasional sebagai berikut.


Terdapat rangkaian kombinasional dengan dua buah variable
masukan sampai ke keluaran. Jika melewati 1 level gerbang maka
rangkaian tersebut dikatakan 1 level. Jika terdapat 2 buah level
gerbang disebut 2 level seterusnya. Level ini ada kaitannya dengan
pewaktuan. Level ini ada kaitannya dengan pewaktuan. Setiap
sinyal melewati sebuah gerbang, akan memerlukan waktu proses.
Waktu proses ini nanti menentukan waktu total yang diperlukan dari
mulai sinyal masuk ke dalam rangkaian sampai keluaran.

Rangkaian kombinasional 2 variable masukan

Gambar 5.8

Pada gambar ini terdapat masukan A dan B. Pada gerbang pertama


yaitu gerbang OR masukan A dan B sementara pada gerbang AND
masukannya inverter A dan B.

Gambar .5.9
Pada contoh ini terdapat 2 level rangkaian. Lebih komplek dari pada
1 level keluaran masing-masing OR dan AND menjadi masukan bagi
gerbang XOR.

Gambar 5.10

Pada gambar diatas terdapat dua masukan A, B dan dua keluaran X


dan Y yang masing-masing mendapatkan masukan secara terpisah.

Gambar 5.11
Rangkaian kombinasional diatas cukup komplek dengan 3 level
rangkaian dan kombinasi 2 masukan. Prosesnya sama seperti
rangkaian kombinasional yang sederhana.

Rangkaian Kombinasional 3 variable masukan


Gambar 5.12

Dalam 1 gerbang OR dapat memiliki masukan lebih dari 2 dalam


hal ini A, B dan C yang menghasilkan keluaran X. secara terpisah Y
merupakan fungsi kombinasi dari A dan C.

Gambar 5.13
Dimungkinkan membangun rangkaian yang terdiri dari beberapa
level. Terdapat keluaran X hasil proses 2 level dan Y hasil proses 1
level.

Gambar 5.14

Pada gambar diatas terdapat 3 level variasi dengan output X.

Dalam beberapa kasus dimungkinkan terapat lebih dari satu


rangkaian dengan logika proses sama. Contoh seperti gambar 5.14
yang dimiliki tabel kebenaran sebagai berikut.

Tabel 5.1 kebenaran fungsi X


MASUKAN KELUARAN
A B C A NOT A
OR (A ) NOR X
B AND (NOT
OR C (B)
C NOR
C
0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 0
0 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 1 0 0
1 0 0 1 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0
1 1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0

Berdasarkan tabel kebenaran 5.1 ternyata hasil X apapun nilai A, B


dan C adala 0. Disini dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian
kombinasional diatas perubahan kombinasi masukan sebanyak 3
variable tidak memengaruhi sama sekali keluaran. Artinya dapat
disederhanakan bahwa kalau rangkaian ini dihilangkan apapun
nilai A, B dan C maka keluarannya tetap bernilai 0.

Cara yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam


penyederhanaan rangkaian adalah dengan menggunakan peta
karnaugh (karnaugh map) sebuah diagram visual yang
memudahkan dalam penyederhanaan rangkaian kombinasional.

5.2 Peta Karnaugh (karnaugh Map)


Penyederhanaa persamaan Boolean dengan menggunakan aljabar
Boolean memerlukan ketelitian dan ketepatan langkah disamping
sedikit intuisi. Jika kurang teliti dan pilihan langkahnya kurang tepat
maka mungkin jawaban akhirnya bukan persamaan yang paling
sederhana.

Peta karnaugh adalah metode penyederhanaan persamaan Boolean


dengan model grafik sehingga lebih memudahkan dalam proses
penyederhanaan persamaan Boolean. K-map ditemukan pada tahun
1953 oleh Maurice Karnaugh, seorang insinyur telekumunikasi dari
Bell Las. Peta Karnaugh dapat digunakan untuk menyederhanakan
persamaan sampai 4 variable.

Proses penyederhanaan persamaan dilakukan dengan kombinasi


dua atau leih term. Dua buah yang mengandung implicant, P.dan
memiliki variable lain yang bernilai true dan complemennya dapat
digabungkan untuk menghilangkan variable tersebut. Misal PA+PA=
P Dengan menggunakan Peta Karnaugh proses ini dapat lebih muda
dilakukan dengan melihat tabel kebenaran dalam bentuk Peta
Karnaugh.

Tabel 5.2 Tabel kebenaran fungsi Y


A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 1

Tabel 5.1 menunjukan tabel kebenaran untuk fungsi Y yang mewakili


3- input . Dengan 3 baris paling atas pada Peta Karnaugh terdapat
empat kemungkinan nilai untuk input A dan B. Kolom sebelah kiri
memberikan nilai untuk C.

Gambar 5.7 menunjukan peta Karnaugh untuk tabel kebenaran


tabel 5.1 Setiap kotak dalam peta karnaugh merepresentasikan
baris dalam tabel kebenaran dan nilainya sama dengan nilai output,
Y, untuk baris tersebut. Contoh , kotak kiri atas merepresentasikan
baris pertama dalam tabel kebenaran dan menunjukan bahwa nilai
Y=0 pada saat input ABC=000 seperti masing-masing baris dalam
tabelkebenaran, setiap kotak dalam peta Karnaugh menunjukan
suatu minterm. Gambar 5.7(b) merepresentasikan minterm yang
sesuai untuk setiap kotak dalam peta karnaugh.

Gambar 5.15
Setiap kotak, atau minterm, berbeda dari kotak yang berdekatan
dengan perubahan satu variable. Ini berarti kotak yang berdekatan
memiliki satu perbedaan huruf, yaitu nilai true dan komplemennya.
AB C
Contoh kotak yang merepresentasikan minterm dan ABC
adalah berdekatan dan berbeda satu variable yaitu C.

Kombinasi A dan B pada baris atas secara berurut memiliki nilai oo,
01,11, dan 10. Urutan ini disebut kode Gray. Ini berbeda dengan
urutan umum yaitu 00, 01 , 10 dan 11. Dalam kode Gray perubahan
terjadi pada kotak yang berdekatan hanya berbeda satu variabel
seperti 01:11 hanya berubah dari A 0 ke 1 sementara 01:10
berubah A dari 1 ke 0 dan B dari 0 ke 1.

Kode Gray dipatenkan oleh Frank Gray, peneliti Bell Labs pada tahun
1953. Kode Gray untuk 3-bit 000, 001,011,010,110,111,101,100.

Berfikir Sirkular
Dalam peta Karnaugh gambar 5.7 terdapat dua minterm dalam
AB C
persamaan . dan ABC yang memiliki nilai output 1 pada
kolom yang paling kiri. Membaca minterm dari peta Karnaugh sama
dengan membaca persamaan sum-of-product dari tabel kebenaran.

Seperti dibahas sebelumnya, persamaan dalam bentuk sum- of-


pruduct disederhanakan dengan persamaan aljabar Boolean.

Y=ABC + ABC = AB (C+C) =AB


Peta karnaugh membantu dalam menyederhanakan persamaan.
Proses penyederhanaan secara grafik dilakukan dengan melingkari
angka 1 yang berdekatan kotaknya, seperti yang terlihat pada
gambar 5.7 (c). untuk setiap lingkaran, ditulis implicant yang sesuai.
Variabel yang memiliki nilai true dan komplemen-nya dalam satu
lingkaran, dikeluarkan dari implicant, sehingga lebih sederhana.
Dalam hal ini, variabel C memiliki nilai true (1) dan komplemennya
(o) dalam lingkaran, sehingga dapat dikeluarkan dari implicant.
Dengan kata lain, bahwa Y bernilai benar jika A=B=1, independent
terhadap C ,sehingga implicantnya menjadi AB. Hasil akhir ini sesuai
dengan yang di peroleh menggunakan peta karnaught.

5.3 Minimasi dengan Peta Karnaugh


Proses penyederhanaan dengan peta Karnaugh lebih muda
dilakukan karena proses pengelompokannya dapat langsung
dilakukan secara visual. Lingkari satu blok kotak yang bernilai 1,
gunakan sedikit mungkin jumlah lingkaran . setiap lingkaran dibuat
sebesar mungkin. Setiap lingkaran dalam peta Karnaugh
menunjukan implicant. Lingkaran yang paling besar adalah
implicant utama.

AB C
Contoh, dalam peta Karnaugh pada gambar 5.7 (c) , dan ABC
adalah implicant tapi bukan implicant utama. Hanya AB yang
merupakan implicant utama.

Aturan untuk menemukan persamaan yang paling sederhana dari


peta Karnaugh adalah sebagai berikut.
Gunakan sedikit mungkin lingkaran untuk melingkupi seluruh nilai 1.
Semua kotak yang terdapat dalam lingkaran harus bernilai 1.
Setiap kotak harus terdiri dari blok segiempat yang merupakan
kelipatan pangkat dua seperti 1, 2, 4 dan 8 buah segiempat dalam
setiap lingkaran.
Lingkaran harus sebesar mungkin.
Lingkaran dapat dilakukan untuk sisi kotak peta Karnaugh.
Kotak yang bernilai 1 dapat dilingkari berkali-kali sesuai keperluan
penyederhanaan.

Gambar 5.16
Contoh:
Minimalkan fungsi tiga variabel menggunakan peta Karnaugh missal
terdapat sebuah fungsi Y= F(A,B,C) dengan peta Karnaugh seperti
yang terlihat pada gambar 5.8 minimalkan persamaan tersebut
menggunakan peta Karnaugh.

Solusi
Lingkari angka 1 dalam peta Karnaugh menggunakan sesedikit
mungkin lingkaran, seperti yang terlihat pada gambar 5.9.

Gambar 5.17

Setiap lingkaran dalam peta Karnaugh merepresentasikan implicant


utama. Ukuran lingkaran ada yang melingkupi 2x1 dan 2x2. Hasil
akhir yang di proeh yaitu dengan menulliskan variabel yang bernilai
benar saja atau hanya bernilai salah saja. Contoh dalam lingkaran
2x1, bentuk true dan komplemen variabel B terdapat dalam
lingkaran tersebut sehingga B tidak dimasukkan dalam implicant
utama. Variabel A dan C bernilai 1 (true) dalam lingkaran tersebut.
Sehingga keduanya dimasukkan ke dalam implicant utama yaitu AC.
Begitu juga, lingaran 2x2 yang melingkupi seluruh kotak dimana
B=0, sehingga implicant utamanya adalah B.

Gambar 5.18
perlu dicatat bahwa terdapat satu buah mintern ( Kanan bawah)
yang dilingkari 2 kali untuk memperoleh lingkaran implicant utama
seluas mungkin. Hal ini sama dengan proses penyederhanaan pada
aljabar Boolean, yaitu dengan membagi minterm untuk mengurangi
ukuran implicant . Perlu dicatat juga bahwa bahwa proses
melingkari kotak ini bisa melampaui sisi sebelah kanan dan kiri. Hal
ini menunjukan konsep gambar melingkar. Anggap saja bahwa sisi
kanan dan sisi kiri tersebut menyatu sehingga dapat di lingkari
secara langsung.

Gambar 5.19

Contoh:
Dekoder display 7-segmen
Sebuah dekorder display 7- segmen memiliki input data 4-bit, D 3-0
dan menghasilkan tujuh output untuk mengontrol lampu light-
emitting diode (LED) untuk menampilkan bilangan dari 0-9. Tujuh
buah output sering disebut segmen a sampai g, atau S a-Sg., seperti
yang ditunjukan pada gambar 5.11. buatlah tabel kebenaran untuk
output dan gunakan peta Karnaugh untuk mendapatkan persamaan
Boolean untuk output Sa dan Sb. Asumsikan bahwa nilai input illegal
(0-15) dan tidak mengeluarkan nilai.

Solusi:
Tabel kebenaran ditujukan pada tabel 5.2. Contoh, input 0000
seharusnya menyalakan seluruh segmen kecuali Sg.

Tabel 5.3 Tabel kebenaran 7-segmen


D3-0 Sa Sb Sc Sd Se Sf Sg
0000 1 1 1 1 1 1 0
0001 0 1 1 0 0 0 0
0010 1 1 0 1 1 0 1
0011 1 1 1 1 0 0 1
0100 0 1 1 0 0 1 1
0101 1 0 1 1 0 1 1
0110 1 0 1 1 1 1 1
0111 1 1 1 0 0 0 0
1000 1 1 1 1 1 1 1
1001 1 1 1 0 0 0 0
Lain2 0 0 0 0 0 0 0

Masing-masing, ketujuh output teersebu, adalah fungsi independen


dari empat variabel. Peta Karnaugh output untu S a dan Sg ditunjukan
pada gambar 5.12.

Gambar 5.20

Lingkari implicant utama. Perlu diingat bahwa antara satu kotak


dengan kotak lain yang berdekatan memiliki perbedaan 1 variabel.
Sehingga label untuk baris dan kolomnya 00, 01, 11 dan 10.
Berikkutnya lingkari implicant utama gunakan sedikit mungkin
lingkaran untuk mengcover seluruh nilai 1. Lingkaran dapat
melampaui sisi kiri, kanan, atas, dan bawah. Gambar 5.13
menunjukan implicant utama dan persamaan Boolean yang di
sederhanakan.

Gambar 5.12

Nilai Dont care


Mengulang kembali pengertian Dont care yaitu isi dari input data
pada tabel kebenaran yang disimbolkan dengan tanda X yang
artinya nilai input dapat bernilai 1 maupun 0.
Dont care juga dapat muncul pada bagian output tabel kebenaran
dimana nilai outputnya tidak penting atau kombinasi input yang
bersesuian dengan output tersebut dapat tidak terjadi.

Dalam peta Karnaugh, X dapat digunakan untuk proses minimasi


persamaan logika. Dont care dapat dijadikan nilai 1 jika diperlukan
untuk proses penyederhanaan. Jika tidak diperlukan maka dapat
diabaikan atau dianggap nilai 0.

Contoh:
Dekoder display 7-segment dengan dont care
Contoh sebelumnya jika kita tidak peduli dengan nilai output untuk
input yang illegal 10 sampai 15.

Solusi:
Peta Karnaugh ditunjukan pada gambar 5.14dengan input X
menunjukan nilai dont care. Karena dont care dapat bernilai 0 atau
1, maka nilai yang digunakan adalah 1 karena dapat digunakan
untuk digabungkan dengan yang lain dalam
meminimalkanpersamaan. Penggunaan Dont care dapat
menyederhanakan logika.

Gambar 5.12

5.4 Contoh Rangkaian Kombinasional


Rangkaian Kombinasional dikelompokan dalam sebuah rangkaian
yang komplek. Pada bagian ini dijelaskan tentang dua contoh
rangkaian Kombinasional yaitu Multiplexer dan dekoder.

Multiplexer
Multiplexer adaalah rangkaian kombinasional yang banyak
digunakan. Multiplexer sering disebut secara singkat mux.

Tabel 5.4 Tabel kebenaran Mux 2:1


S I0 I1 0
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 1
Mux 2:1
Gambar 5.15 menunjukan symbol multiplexer 2:1 dengan dua input
data Io dan I1, input select S dan satu leuaran O. multiplexer
memilih antara dua input data berdasarkan nilai select S : jika S=o,
O=Io dan jika S=1, O=I1. S disebut juga sinyal kendali karena
fungsinya mengendalikan apa yang harus dilakukan oleh
multiplexer.

Gambar 5.23

Multiplexer 2:1 dibangun dengan logika sum-of- product seperti


yang terlihat dalam gambar 5.16 persamaan Boolean untuk
multiplexer dapat dibangun dengan peta Karnaugh.

Gambar 5.24

Implementasi Mux 2:1 dapat menggunakan beberapa gerbang


logika seperti pada gambar 5.17

Gambar 5.25
Multiplexer yang lebih lebar
Multiplexer 4:1 memiliki inputdata empat buah dan satu buah
output, seperti yang terlihat pada gambar 5.18

Gambar 5.26

Diperlukan dua buah select untuk memilih salah satu diantara


keempat input data. Multiplexer 4:1 dapat dibangun dengan logika
sum-of-product atau multiplexer 2:1, seperti yang ditunjukan pada
gambar 5.19

Gambar 5.27
Sistemnya mirip dengan multiplexer 2:1 yang membedakan adalah
jumlah input dan jumlah select. Untuk input sebanyak 4 buah
diperlukan 2 buah select. Secara umum multiplexer N:1
memerlukan jalur select sebanyak log2N.

Tabel 5.5 Tabel kebenaran dekoder 2 input


sss I0 03 02 01 00
0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0
1 1 1 0 0 0

Dekoder
Decoder memiliki N buah input dan 2N output. Dekoder
mengeluarkan nilai output sesuai dengan kombinasi input.

Tabel 5.4 menunjukan tabel kebenaran untuk dekoder 2:4 jika I 1,0 =
00 maka 00 bernilai 1. Dan begitu seterusnya.

Gambar 5.28
Contoh Implementasi dekoder

Soal
Implementasikan dekoder 2:4 dengan gerbang AND, OR
dan NOT.

Solusi
Gambar5:21 menunjukan implementasi untuk dekoder 2:4
menggunakan empat buah gerbang AND. Setiap gerbang
tergantung pada nilai true atau komplemen setiap input.
Secara umum, dekoder N:2N dapat dibangun dari 2N N- input
gerbang AND yang dapat menerima berbagai input TRUE atau
komplemennya.

Gambar 5.29
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian rangkaian kombinasional !
2. Gambarkan skema rangkaian kombinasional !
3. Jelaskan syarat-syarat suatu rangkaian disebut rangkaian
kombinasional !
4. Jelaskan tentang penemuan peta Karnaugh !
5. Jelaskan tentang kode Gray !
6. Apa fungsi multiplexer dan dekoder !
7. Jelaskan penggunaan nilai dont care pada penyederhanaan
rangkaian !
8. Jelaskan rangkaian untuk menyederhanakan rangkaian
kombinasional !
9. Apa yang disebut implicant utama !
10. Mengapa multiplexer termasuk dalam rangkaian
kombinasional !
11. Jelaskan rangkaian lain selain Mux dan dekoder yang
termasuk rangkaian sekuensial !
12. Mengapa rangkaian pada no.10 dikategorikan rangkaian
sekuensial !
13. Apa pengertian rangkaian digital !
14. Apakah perbedaan penyederhanaan dengan persamaan
aljabar Boolean dengan menggunakan peta Karnaugh !
15. Jelaskan penyederhanaan dalam peta karnaugh !
16. Bagaimanakah hubungan antara peta Karnaugh dengan
aljabar Boolean !
17. Buatlah nilai kombinasi untuk masing-masing keluara
gerbang dari rangkaian tersebut !

18. Dapatkah rangkaian kombinasional diatas


disederhanakan ? Jelaskan ?
19. Buatlah rangkaian kombinasional 3 masukkan 3 level.
20. Sederhanakan gambar rangkaian tersebut dengan
menggunakan K-Map.

6. RANGKAIAN SEKUENSIAL: FLIP-FLOP

Rangkaian sekuensial adalah kasus khusus dari rangkaian


kombinasional. Sesuai dengan namanya, informasi yang lalu
menjadi bagian dari masukan proses yang sedang dikerjakan. Disini
terdapat proses penyimpanan sementara nilai keluaran yang lalu
untuk digunakan pada proses selanjutnya. Sebagaian keluaran pada
saat t0 akan dismpan dan menjadi masukan rangkaian pada saat t 1.
Inilah yang membedakan rangkaian sekuensial dari rangkaian
kombinasional. Terdapat satu register yang dapat menyimpan data.
Salah satu komponen dasar untuk membangun rangkaian
sekuensial adalah flip-flop yaitu komponen yang dapat menyimpan
informasi. Bab ini membahas tentang flip-flop dari mulai konsep
sederhana sampai beberapa jenis Flip-flop yang banyak digunakan.
Beberapa jenis rangkaian Flip-flop tersebut yang dibahas dan cara
pembentukan rangkaian Flip-flop tersebut. Flip-flop dibangun dari
beberapa gerbang dasar yang memiliki perilaku yang berbeda-beda.
Flip-flop digunakan sebagai pembangun berbagai jenis komponen
register.

Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang rangkaian


kombinasional. Keluaran rangkaian kombinasional. Keluaran
rangkaian kombinasional hanya tegantung dari input saat ini.
Berdasarkan spesifikasi tabel kebenaran atau persamaan Boolean,
rangkaian kombinasional dapat dirancang.

Pada bagian ini dirancang dan dianalisis rangkaian sekuensial.


Keluaran rangkaian sekuensial tergantung dari input saat ini dan
nilai keluaran sebelumnya. Dalam hal ini, rangkaian sekuensial
memiliki memori penyimpanan nilai yang lalu. Rangkaian
kombinasional dapat mengingat nilai dari input sebelumnya atau
menyimpan hasil input sebelumnya dalam sebuah penyimpanan
yang disebut register status (state register ) dari sistem. Status
suatu rangkaian sekuensial diset dalam serangkaian variabel yang
disebut variabel status yang mengandung semua informasi tentang
kondisi sebelumnya untuk menjelaskan perilaku rangkaian yang
akan datang.

Gambar 6.1

Pada rangkaian sekuensial terdapat sejumlah m masukan di tambah


sejumlah i ,masukan dari keluaran sebelumnya. Jumlah keluaran
rangkaian sekuensial adalah n buah keluaran ditambah j buah
keluaran yang nilainya disimpan sementara dalam register status.

Rangkaian sekuensial adalah rangkaian yang tergantung dari nilai


input saat ini dan sebelumnya, dengan kata lain, rangkaian ini
tergantung dari serangkaian input. Rangkaian sekuensial memiliki
kemampuan untuk menimpan nilai input atau berperan sebagai
memoripenyimpanan, sementara rangkaian kombinasional tidak
dapat menyimpan informasi.

Pada bagian ini dibahas tentang latched an flip-flop yang


merupakan rangkaian sekuensial sederhana yang menyimpan satu
bit status. Secara umum, Rangkaian sekuensial cukup sulit untuk
dianalisis. Untuk menyederhanakan rancangan, rancangan yang
pertama dibangun adalah rangkaian sekuensial yang terdiri dari
rangkaian kombinasional ditambah sekumpulan rangkaian flip-flop
yang menyimpan status rangkaian.
Gerbang dasar adalah komponen sederhana yang tidak bisa
menyimpan nilai dalam rangkaian sejalan dengan kebutuhan
tempat penyimpan dan komponen-komponen lain. Rangkaian yang
digunakan adalah rangkaian sekuensial yaitu rangkaian yang salah
satu masukannya merupakan keluaran dari sistem tersebut. Dengan
rangkaian sekuensial ini kita dapat menyimpan data dalam
rangkaian. Rangkaian sekuensial sederhana adalah flip-flop yaitu
rangkaian yang dapat menyimpan nilai 1 bit.

Flip-flop adalah nama umum yang digunakan untuk r angkaian sekuensial


yang terdiri dari beberapa gerbang logika yang menyimpan dan
dapat diakses melalui jalur keluarannya. Nilai yang terdapat dalam
flip-flop akan tetap tersimpan walaupun sinyal masukannya tidak
aktif.

Flip-flop memiliki 2 nilai keluaran yang satu sama lain nilainya


berkebalikan. Keluaran ditandai dengan Q dan Q atau symbol
lainnya. Rangkaian ini banyak digunakan untuk tempat menyimpan
data digital dan mentransfernya. Kombinasi beberapa flip-flop
membentuk satu fungsi khusus dinamakan register.

6.1 Flip Flop Set-Reset (SR-Flip-Flop)


SR-Flip Flop dibangun dari beberapa gerbang logika. Flip Flop SR
memiliki 2 buah masukan S unt Set dan R untuk Reset. Gerbang
NAND bisa digunakan untuk membangun Flip Flop SR. Simbol logika
menunjukan dua masukan yang diberi label dengan set reset. Flip
Flop SR ini mempunyai dua keluaran komplemeter. Keluaran ini
diberi label Q dan Q. Nilai Q dengan Q selalu berlawanan.

Gambar 6.2
Sinyal SR yang masuk kedalam flip flop dapat memiliki 4
kemungkinan kondisi yaitu 00, 01, 10, dan 11. Pada saat SR bernilai
00 maka kondisi flip flop tidak berubah, nilai Q akan seperti nilai
sebelumnya. Jika SR bernilai 01 maka keluaran Q akan bernilai 0,
kondisi ini akan menyebabkan flip flop reset. Jika SR bernilai 10
maka keluaran Q akan bernilai 1 atau flip flop set. Bagaimana kalau
SR bernilai 11, ini menarik, karena kondisi ini menyebabkan
keluaran Q tidak pasti, tergantung sinyal mana yang datang lebih
cepat.
Kondisi ini disebut kondisi berlomba ( race condition). Karena nilai Q
tidak pasti maka kondisi ini tidak digunakan. Kondisi QQ bernilai 00
terjadi pada saat perpindahan dari nilai SR 01 ke-10.

Jika delay menunjukan delay pada setiap gerbang, maka kita


dapat membuat rumus umum persamaan Boolean untuk flip flop SR
sebagai berikut:

Q(t+2)= (R(t+). [S(t)+y(t+)])


= (R(t+))+[S(t)+y(t+)]

Simbol
Simbol untuk flip flop SR sebagai berikut:

Gambar 6.3

Detak (Clock)
Flip flop SR di atas bekerja secara asinkron. Nilai S dan R dapat
berubah kapan saja dan dalam tempo yang tidak bersamaan. Detak
(clock) ditambahkan pada sisi masukan untuk menjaga sinyal
masukan agar bekerja dalam tenggang tempo yang bersamaan.
Kendali ini membantu flip flop lebih stabil. Detak ditambahkan
sebelum sinyal S dan R masuk ke dalam rangkaian flip flop. Masing
masing sinyal masukan di NAND-kan dengan detak.
Pada saat dekat bernilai 0,tidak ada perubahan sinyal yang masuk
ke dalam flip flop. Sebaliknya, jika detak bernilai 1 maka kondisi
keluaran flip flop , Q, akan menyesuaikan dengan kondisi masukan S
dan R, berdasar aturan dalam tabel kebenaran.

Flip flop SR yang disempurnakan memiliki 3 sinyal masukan dan 2


jalur keluaran.

Gambar 6.4

Simbol
Simbol untuk flip flop SR yang telah ditambah detak :

Gambar 6.5

6.2 Flip Flop Data (D-Flip flop)


Kelebihan flip flop adalah dapat menyimpan nilai 1 bit pada jalur
keluarannya. Kelbihan ini memungkinkan flip flop digunakan sebagai
rangkaian untuk menyimpan data, sebagai sel memori.

Gambar 6.6
Flip flop D dirancang untuk menyimpan satu bit 0 atau 1. Dengan
sedikit modifikasi flip flop SR, flip flop D dapat melakukan fungsi
tersebut. Sel penyimpanan data hanya perlu dua kondisi yaitu
bernilai 0 atau 1. Karakter tersebut diperoleh dengan mengatur nilai
S dan R agar tidak bernilai sama. Nilai SR=01 menyebabkan flip flop
bernilai 1 dan nilai SR=10 menyebabkan flip flop bernilai 0.
Diperlukan konverter antara masukan S dan R aar nilai keduanya
berkebalikan. Berikut ini rangkaian flip flop D hasil modifikasi dari
rangkaian flip flop SR:

Pada saat D bernilai 1 menyebabkan keluaran Q akan bernilai 1


pada kondisi berikutnya (next state). Sebaliknya, Q bernilai 0 pada
saat D bernilai 0. Karakter ini sesuai dengan karakter tmpat
penyimpanan 1 bit.

Berdasarkan perilaku flip flop D maka tabel kebenarannya sebagai


berikut:

CK D Q
0 NC
1 0 0
1 1 1

Flip-flop D akan bekerja jika nillai CK =1. Pada saat CK tidak aktif
maka apapun nilai D nilai flip flop nilai D tidak berubah (NC, no
change ). Pada saat CK aktif maka sinyal D berfungsi. Kondisi Q dari
tergantung masukan D.

Simbol
Simbol untuk flip flop D adalah :
Gambar 6.7

Pemicu Tepi (Edge Trigger )


Aktif dan tidaknya suatu flip flop dikendalikan oleh detak CK yang
masuk. Jika detak bernilai 1 maka flip flop aktif. Kapankah
perubahan itu terjadi ?
Detak (clock) adalah pulsa yang senantiasa berubah nilainya dari 01
atau sebaliknya. Detak memiliki frekuensi. Perubahan detak inilah
yang dijadikan pemicu detak komponen flip flop untuk berubah.
Pada saat terjadi perubahan detak dari 0 ke 1 maka gerbang-
gerbang akan aktif dan nilai D akan masuk ke dalam flip flop.

Perubahan flip flop yang dipicuoleh perubahan tegangan detak dari


1 ke 0 disebut pemicu tepi (edge triggering), karena flip flop
bereaksi pada saat detak berubah keadaan. Pemicu terjadi pada
awal pulsa naik. Proses itu disebut pemicu tepi positif. Perubahan
keadaan terjadi saat pulsa naik.

Diagram Detak (Clock Diagram)


Perubahan kondisi flip flop disebabkan oleh perubahan detak dapat
digambarkan dalam diagram detak, sebagai berikut :

Gambar 6.8
Preset dan clear
Preset dan clear adalah dua buah jalur yang ditambahkan pada flip
flop untuk mengendalikan nilai flip flop tanpa harus menunggu
detak. Pengaktifan preset menyebabkan nilai flip flop berubah
langsung menjadi 1, apapun kondisi sebelumnya. Pengaktifan Clear
menyebabkan nilai flip flop berubah langsu ng menjadi 0.

Nilai Preset dan clear tidak boleh sama sama rendah karena akan
menyebabkan kondisi pacu. Bila preset bernilai 0 dan clear bernilai
1 maka isi flip-flop akan di reset. Sebaliknya jika preset bernilai 1
dan clear bernilai 0 maka isi flip flop akan di set.

Gambar 6.9

Simbol
Simbol flip flop D dengan pemicu tepi positif sebagai berikut :

Gambar 6.10
Tanda segitiga pada detak (CLK) menunjukan adanya proses pemicu
tepi untuk mengaktifkan flip flop.

6.3 Flip Flop J-K (J-K Flip Flop)


Kelemahan flip flop SR adalah terdapat kondisi pacu (race condition)
yang tidak terprediksi yaitu pada saat nilai SR=11. Pada flip flop JK
dibuat jalur balik dari masing masing keluaran. Keluaran Q dan Q
menuju gerbang gerbang masukan NAND, hal ini tidak masalah
karena gerbang NAND dapat memiliki lebih dari dua masukan.

Nama flip flop JK diambil untuk membadakan dengan masukan pada


flip flop SR karena ada perbedaan jalur balik di atas. Secara umum
cara kerja flip flop JK sama dengan flip flop SR. Perbedaannya pada
saat JK bernilai 11yang menyebabkan kondisi keluaran berubah
( 10 dan 01)
Rangkaian Flip Flop JK

Gambar 6.11

Flip flop JK memiliki 2 masukan yang biasanya ditandai dengan


huruf J dan K berbeda maka keluaran Q akan sama dengan nilai J
pada detak berikutnya ( next clock). Jika J dan K keduanya o maka
tidak terjadi perubahan apa apa pada flip flop. Jika J dan K keduanya
1 maka kondisi Q akan berubah dari kondisi sebelumnya, jika
sebelumnya Q bernilai 0 maka akan bernilai 1 dan sebaliknya.
Karakter flip flop JK yang lebih pasti untuk semua kondisi maka flip
flop ini banyak digunakan untuk membangun berbagai komponen
register seperti : register geser (shift register), pencach biner
(binary counter), pendeteksi sekuensial (sequence detector)dan
lain.

Gambar 6.12

Tabel 6.3 Tabel kebenaran flip flop JK


MASUKAN KELUARAN
J K CK Q
0 0 Naik Q (tidak berubah)
0 1 Naik 0
1 0 Naik 1
1 1 Naik Q(Komplemen)
Turun Q ( tidak berubah )

Keterangan : = apa punkondisinya ( dont care )

Pada saat CK naik/aktif/ bernilai 1 maka kondisi keluaran Q


ditentukan oleh masukan JK. Kondisi Set (keluaran bernilai 1)
tercapai pada saat JK bernilai 10. Kondisi reset (keluaran bernilai 0 )
tercapai pada saat JK bernilai 01. Pada flip flop JK tidak ada lagi
kondisi pacu ( race condition ) seperti pada flip flop SR. Pada saat JK
bernilai 11 maka nilai keluaran Q akan berubah-ubah ( toggle ) pada
setiap detaknya.
Gambar 6.13

Diagram detak ( clock diagram )


Perubahan kondisi flip flop disebabkan oleh perubahan detak dapat
digambarkan dalam diagram detak. Pada diagram tersebut
digambarkan bagaimana pengaruh setiap perubahan detak
terhadap nilai kebenaran flip flop JK.

Flip flop JK master dan slave.


Flip flop master-slave dibangun agar kerja flip flop JK lebih stabil
yaitu dengan menggabungkan dua buah flip flop JK. Flip flop
pertama disebut master dan flip flop kedua disebut slave. Master
merupakan flip flop yang diatur oleh sinyal pendetak pada saat naik
(positif), sedangkan slave merupakan flip flop yang diatur oleh
sinyal pendetak pada saat turun (negatife). Pada saat sinyal detak
berada pada kondisi naik, master yang aktif dan slave menjadi tidak
aktif dan sebaliknya pada saat sinyal detak pada kondisi turun,
master tidak aktif dan slave.

Gambar 6.14
6.4 Flip Flop Toggle ( T Flip Flop )
Flip flop T adalah kondisi khusus dari flip flop JK. Masukan T
dihubungkan dengan JK sekaligus. Pada flip flop T,J dan K akan
bernilai sama 00 atau 11

Tabel 6.4 Tabel Kebenaran flip flop


Masukan Keluaran
T CK Q
0 Naik Q (tidak berubah)
1 Naik Q (komponen)
Turun Q (tidak berubah)
Pada saat CK naik maka kondisi keluaran Q tergantung masukan T.
Kondisi keluaran Q berubah-ubah (Togle) dicapai pada saat masukan
T bernilai 1. Jika CK turun maka tidak ada perubahan pada flip flop.
Komponen flip-flop adalah penyimpanan data 1 bit. Dengan
menggunakan flip-flop yang stabil dapat menyimpan data sesuai
masukan. Flip-flop ini menjadi komponen sebuah register.
SOAL LATIHAN
1. Apakah pengertian rangkaian sekuensial (sequential circuit) ?
2. Apakah perbedaan rangkaian sekuensial dari rangkaian
kombinasional ?
3. Gambarkan skema rangkaian sekuensial ?
4. Bagaimanakah keterkaitan antara rangkaian kombinasional
dan sekuensial ?
5. Jelaskan konsep clock ?
6. Jelaskan pemicu tepi dalam mengubah nilai keluaran ?
7. Apakah pengertian kondisi pacu (race condition ) ?
8. Mengapa flip flop SR jarang digunakan untuk pembuatan
komponen register ?
9. Apakah tujuan adanya flip flop JK master slave ?
10. Diantara beberapa flip flop manakah yang cocok untuk
dijadikan ?
11. Mengapa flip flop T disebut flip flop Toggle ?
12. Apakah yang terjadi pada flip flop yang memiliki pemicu
detak, jika detak bernilai o ?
13. Apa yang dimaksud kondisi dont care () ?
14. Apa yang dimaksud dengan edge triggering ?
15. Jelaskan bagaimana pembentukan flip flop JK dari flip
flop SR ?
16. Jelaskan aliran sinyal pada flip flop !
17. Buatlah tabel kebenaran berdasarkan aliran sinyal flip
flop JK tersebut !
18. Gambarkan diagram waktu flip flop !
19. Dapatkah flip flop JK dijadikan sel memori ! jelaskan !
20. Bagaimana sebuah register penyimpanan terbentuk ?
Jelaskan !
7 Komponen Level Register
Register adalah komponen yang lebih kompak dibandingkan dengan sebuah gerbang
logik dan flip-flop. Komponen pada evel register memilki fungsi tertentu. Terdapat
beberapa komponen level register yang dibangun dari rangkaian sekuensial.
Karakteristiknya sama dengan rangkaian pembangunnya tersebut. Register dibangun
dari gerbang logik dan flip flop. Bab ini membahas komponen-komponen tersebut
diabnun. Bagian ini merupakan kelanjutan dari rangkaian flip flop. Beberapa
komponen register dibangun dari beberapa rangkaian flip flop. Beberapa komponen
register dibangun dari beberapa bagian flip flop. Pada akhir dibahas tentang
komponen-komponen yang terdaftar pada level register, seperti : multiplexer, dekode,
enkoder dan register umum lainnya.

Register merupakan komponen yang melakukan fungsi tertentu. Komponen pada


level ini menggunakan jumlah gerbang dan flip flop yang lebih komplek. Terdapat
beberapa komponen standar pada level ini seperti register penyimpanan data,
penggeser, penjumlah, pencacah, pembanding, dll.

Setelah dibahas berbagai macam jenis flip flop pada bagian sebelumnya, dteruskan
dengan pembahasan komponen yang lebih fungsional yang berada pada level register.
Pembangunan level register tidak terlepas dari fungsi-fungsi pada level flip flop.

7.1 Register

Register adalah komponen dalam komputer yang dibangun dari flip flop dan gerbang.
Register biasanya diukur berdasarkan banyaknya bit (binary digit) yang dapat
disimpan. Misalnya, register geser 8 bit, adalah register yang dapat menyimpan 8 bit
data dan berfungsi untuk menggeser.

Berdasarkan data yang dikelolanya, register dapat dibedakan menjadi:

1. Register data yang ddigunakan untuk mnyimpan bilangan integer


2. Register alamat yang menyimpan alamat yang digunakan untuk mengakses
memori
3. Register tujuan umum yang dapat menyimpan data maupun alamat
4. Register floating point yang menyimpan bilangan floating point
5. Register konstanta yang menyimpan data untuk hanya baca
6. Register vektor yang menyimpan data untuk melakukan pemrosesan vektor
7. Register tujuan khusu menyimpan kondisi program (program state) termasuk
di dalamnya pencacah prgram, penunjuk tumpukan dan register status.
8. Register yang berhubungan dengan pengaksesan memori seperti register
penahanan, register data dan register alamat.
Register terdiri dari beberapa gerbang flip fop yang saling berhubngan disusun
dalam sebuah rangkaian. Register dibuat dengan tujuan tertentu. Terdapat dua
jenis rangkaian yaitu rangkaian kombinasional dan sekuensial.

Pada level register terdapat komponen-komponen untuk masing-masing jenis


rangkaian sebagai berikut.

Tipe Komponen Fungsi


Kombinasi Gerbang word Operasi Boolean
Multiplexer Perurutan data
Dekoder dan enkoder Pemeriksaan kode dan
konversi
Array yang dapat diprogram Operasi numerik
Elemen aritmatik
Sekuensial Register paralel Penyimpanan informasi
Register geser Penyimpanan informasi,
koversi serial-paralel
Pencacah Kontrol/penghasil sinyal
pewaktu

7.2 Multiplekser

Multiplekser adalah rangkaian yang memilih satu dari beberapa jalur masukan ke satu
jalur keluaran, jalur sumber yang diteruskan ke jalur keluaran dikendalikan ileh sinyal
select. Jika data sumber yang masuk sejumlah k dan setiap jalur masukan data terdiri
dari m bit, multiplekser tersebut dinamakan multipexer k input m-bit.

Simbol

Simbol multiplexer terdiri dari k buah input dan masing-masing memiliki m-bit, s
buah select, satu buat enable e dan 1 buah m bit keluaran.

Gambar 7.1

Jumlah masukan k menentukan beberapa buah select yang diperlukan. Jumlah select
2 log k. Misalkan ai = 1 jika input Ln i yang dipilih. Jika a = 1 ketika bilangan
i

biner i diterapkan pada jalur select, mmaka Ln i akan dihubungkan dengan out jika
e=1. Jalur enable e adalah jalur untuk mengaktifkan multiplexer. Jika e bernilai 0
maka multiplexer tidak aktif. Operasi multiplexer dapat didefiniskan secara formal
dengan persamaan boolean m-SOP sebagai berikut.
k=1

Outj = ln i , j aie untuk j= 0,1,2,....,m-1


i=0
Multiplexer mempunyai properti penting yang dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai
fungsi kombinasional dan dapat digambarkan sebagai diagram logika yang universal .
spesifiknya, pada n-variabel fungsi out dapat dibuat oleh multiplexer 2 n-input 1- Hal ini,
dapat dilakukan dengan menghubungkan n variabel input ( Ino, In1, in2, In n-1) dengan
jalur control select.

Gambar 7.2

Jika In I menyatakan jalur input data ke-i, maka output out, didefinisikan sebagai berikut :
2 n1

Out j = i ai e
i=0

Gambar 7.2 menunjukan implementasi multiplexer 2 masukan 4 bit


Multiplexer di atas terdiri dari 2 input yaitu In O dan in 1 yang masing masingnya terdiri dari
4 bit. Karena terdapat 2 buah masukan maka SELECT diperlukan sebanyak 2log In = 2log 2 =
1. SELECT dapat bernilai 0 untuk memilih In 0 dan dapat bernilai 1 untuk memillih In 1.

Gambar 7.3

Rangkaian multiplexer biasanya digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih sinyal
digital ke dalam 1 jalur,dengan menempatkan pada waktu yang berbeda. Cara seperti ini
dikenal dengan istilah multiplex berdasarkan pembagian waktu (Time Division
Multiplexing ). Multiplexer banyak digunakan dalam komputer salah satu implementasi nya
adalah pada saat memillih satu masukan dari beberapa masukan sumber untuk ALU
( Arihtmetic and Logical Unit)

Gambar 7.4
7.4 Dekoder (decoder)
Aplikasi utama Dekoder pengamatan, diman n bit masukan iin diinterpretasikan sebagai
sebuah alamat untuk memilih satu jalur keluaran. Aplikasi yang lain adalah member rute data
dari sebuah sumber ke beberapa tujuaan. Dekoder juga disebut multiplexer. Aplikasi ini dapat
mengendalikan input dari Dekoder yang di pandang sebagai 1 bit data sumber.
Sebuah Dekoder 1-out-of-2n atau adalah rangkaian kombinasional dengan n jalur data
masukan 2n jalur data keluaran.

Sinyal keluaran yang aktif tergantung dari nilai masukan In 0, In, 1 , In 2. Berikutnya ini
daftar kombinasi sinyal masukan dan efek sinyal keluaran yang aktif.

Tabel 7.2 Tabel kebenaran pada diagram logika Dekoder 1/8

SINYAL MASUKAN Keluaran


Aktif
In 0 In 1 In2 In3
0 0 0 1 Out 0
0 0 1 1 Out 1
0 1 0 1 Out 2
0 1 1 1 Out 3
1 0 0 1 Out 4
1 0 1 1 Out 5
1 1 0 1 Out 6
1 1 1 1 Out 7
Tidak ada
Kombinasi sinyal masukan akan menetukan sinyal keluaran yang aktif. Chip decoder dikenali
oleh chip enable (EN). Pada saat nilai EN rendah maka decoder tidak berfungsi, apapun
kombinasi masukanya. Kalau diperhatikan jalur keluaran yang aktif ditentukan oleh nilai
kombinasi In. pada saat In 0 In 1 In 2 +001 maka keluaran yan aktif adalah Out 1.

Simbol dekoder terdiri dari k buah masukan, sebuah jalur EN, dan n buah jalur keluaran
denngan syarat k 2 log n. Misal jumlah keluarannya 8 jalur maka k minimal sama dengan
2 log 8=3. Bagaimana kalau jumlah keluarannya 10 jalur, maka jumlah k minimal sama
dengan 4.

7.4 Enkoder

Encoder adalah rangkaian yang digunakan untuk menghasilkan alaat atau nama dari jalur
masukan yang aktif. Encoder kebalikan dari decoder. Peambahan keluaran ln aktif digunakan
untuk mengetahui apakah ada atau tidak sebuah jalur yang aktif. Pada saat tidak ada jalur
yang aktif, kluaran akan bernilai 00, ini akan saa artinya dengan jalur ln 0 yang aktif.
Keluaran ln aktif dibuat untuk membedakan antara tidak ada masukan yang aktif dengan
masukan ln 0 yang aktif. Gambar dibawah ini menunjukan sebuah encoder 4 bit yang
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai