Gadget, istilah yang sebenarnya telah ada sejak tahun 1850-an tertuang dalam Oxford English
Dictionary, menjadi istilah yang populer dalam lima tahun terakhir ini. Wikipedia
mengartikannya sebagai :
Perangkat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehiduan sehari-hari masyarakat
modern saat ini. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak sekolah dasar bahkan taman kanak-
kanak telah mengenal dan menggunakannya.
Tuntutan pengguna yang terus meningat didukung dengan perkembangan teknologi prosessor
dan sistem operai sebagai pembangun dasar sebuah perangkat dan dipicu olh persaingan
industri telekomunikasi telah menghasilkan inovasi perangkat bergerak yang canggih.
Bentuknya semakin portable dan mobile, kecepatan semakin tinggi, dan harganya semakin
terjangkau.
Masih belum telihat ujung dari inovai teknologi komputasi dan komunikasi yang terjadi
saat ini. Peringkat komputasi dan komunikasi yag tadinya memiliki ranah berbeda, telah
menyatu dalam sebuah perangkat yang kompak, multi fungsi dengan kecepatan tinggi.
Proses komputasi dan komunikasi telah menjadi satu dan tidak terpisahkan. Pemrosesan kata
dan alat komunikasi, sebelumnya dua alat yang berlaianan. Dua puluh tahun yang lalu
terdapat dua alat yang sama sekali tidak berhubungan , sebuah komputer yang berfungsi
untuk melakukan komputasi dengan bentuk yang besar, layar monitor tabung yang berat
dengan CPU duduk yang besar juga. Disampingnya terapat sebuah telepon rumh dengan
bentuk pegangan tangan yang besar, yang bersfungsi untuk menghubungkan antara dua titik
yang berbeda melalui jaringan public switch telephone network (PSTN). Keduanya berfungsi
dan sama sekali tidak berhubungan. Saat ini sebuah gadget pintar yang didalamnya terdapat
modul-modul aplikasi untuk komunikasi dan pengirimnya teks, vidio dan audio tersubut
dapat dibawa kemna-mana dengan mudah.
Dengan berbagai bentuk dan perkembangan perangkat yang ada terdapat satu konsep dasar
yang tidak berubah yaitu proses komputasi yang ada di dalamnya. Secara mendasar masih
tetap dikategorikan sebagai komputer yaitu sebuah perangkat yang melakukan proses
komputasi, apapun bentuknya.
Menjadi menarik untuk menelusuri konsep awal terbentuknya sebuah perangkat komputer.
Penelusuran ini berawal dari kondisi lingkungan yang paling sederhana dengan berbagai
perangkat mekanik, yang diikuti oleh penemuan-penemuan komponen dasar pembangun
komputer sehingga dapat berkembang menjadi komputer canggih seperti saat ini.
Perkembangan ini tidk terlepas dari peran para ilmuan, peneliti yang secara terus-menerus
melakukan uji coba yang menghasilkan titik-titik perubahan pada level komponen dasar.
Dengan penemuan komponen dasar ini menjadi titik awal perubahan komputer baik dari sisi
bentuk, kecepatan maupun fungsi.
Pada awalnya komputer tidak mengenal perangkat penyimpanan data. Setelah ada alat
penyimpanan data mulailah komputer memasuki babak baru dengan dikenalnya perangkat
lunak yang berawal dari program yang sangat sderhana. Pada saat ini perkembangan
perangkat keras dan perangkat lunak terus mengalami perubahan. Perpaduan keduanya
menghasilkan perangkat yang handal dan biaya produksi rendah.
Gambar 1.2
Sepuluh tahun setelah mesin pertamanya dirancang, tahun 1933, Babbage membuat konsep
mesin baru yaitu Analytic Engine. Mesin ini dapat dianggap sebagai konsep awal sebuah
komputer serbaguna yang dapatdigunakan untuk berbagai tujuan. Babbage meninggal tahun
1971 dengan menyisakan rancangan mesin yang belum terealisasi. Rancangan Babbage tidak
sia-sia, karena mesin yang dia buat menjadi inspirasi bagi perancang perancang berikutnya.
Programer Pertama
Ide-ide3 Babbage mempengaruhi generasi berikutnya termasuk didalamnya Luigi Manabrea
yang mempublikasikan tulisannya di Italia. Ada lovelace, dikenal juga sebagai Augusta Ada
Byron, seorang murid Babbage yang mempubikasikan tulisannya. Dia juga menulis
Algoritma pertama untuk menghitung bilangan Bernoulli pada analytical engine. Namanya
diabadikan sebagai nama bahasa permrograman Ada oleh departemen pertahanan Amerika
Serikat sejak tahun 1980 [4]
Gambar 1.3
John Atanashoff seorang sebuah ilmuwan dari Lowa State University, tahun 1930-an,
merancang sebuah mesin Linear Equation Solver (pemecah persamaan Linear). Tidak kurang
dari 300 buah tabung digunakannya sebagai teknologi dasar pembangunan rancangannya ini.
Mesin ini mampu menyelesaikan persamaan Lineardan integral diferensial.
Peralihan Generasi
Sebelum abad ke-20 mesin komputer dibangun dengan teknologi dasar perangkat mekanik
dan listrik. Mulai tahun 1930 bisa dianggap sebagai awal babak baru rancangan mesin
komputer yang merupakan awal era komputer modern.
Satu decade berikutnya adalah masa peralihan menuju awal generasi komputer.
Pengembangan komputer waktu tidak hanya sekedar untuk penelitian. Lebih dari itu,
komputer digunakan berbagai kepentingan dalam perang duni II. Perancang komputer
dilakukan secara terpisah, bahkan dirahasiakan.
Atanasoff-Berry Computer (ABC) (tahun 1937-1942) adalah komputer digital pertama yang
mengimplementasikan perhitungan biner untuk menyelesaikan persamaan Linear. Hampir
bersamaan, Konrad Zuse, ilmuwan Jerman merancang Z3 (1941), sebuah komputer elektrik-
mekanik serbaguna yang dapat di program. Di Inggris, Tommy Flowers merancang Colossus
(1944), komputer yang dapat di program. Havard Mark I (1944) dirancang oleh Howard
Aiken bekerja sama dengan IBM sejak tahun 1933. Havard Mark I dikenal juga IBM
ASCC( Automatic Sequence Controllled Calculator), merupakan komputer digital otomatis
pertama di Amerika.
Kelebihan Mark I adalah otomatis penuh-tidak memerlukan campur tangan orang untuk
mengendalikannya.
Tabung Hampa
Perkembangan komputer pada peralihan dari mekanik ke elektronik diawali dengan
perubahan komponen dasar dari komponen mekanik kepada tabung hampa. Berawal dari
publikasi Thomas Alva Edison pada tahun 1879 tentang bola lampu pijar (incandescent
electric light bulb) yang ditruskan dengan percobaannnya pada tahun 1883 tenteng electron
dalam ruang hampa yang dikenal dengan efek Edison (Edison Effect)
Penemuan Edison mempengaruhi peneliti lain di Inggris, John Ambrose Fleming, yang
menemukan bahwa efek Edison dapat menangkap gelombang radio dan mengubahnya
menjadi lisrtrik. Fleming membuat tabung hampa dua-elemen yang disebut diode (diode).
Pada tahun 1906 peneliti Amerika, Lee de Forest menemukan elektroda ketiga yang disebut
triode (triode) yang dapat berfungsi sebagai penguat sekaligus switch. Dengan
kemampuannya ini, triode, berdampak terhadap perkembangan komputer digital.
Gambar 1.4
Awal generasi komputer ditandai dengan kemampuan komputer untuk menyimpan program
dalam memori. Sebelumnya, baik komputer mekanik maupun elektrik, tidak menyimpan
program dalam memori komputer. Program-program ditulis dalam kartu yang dilubangi
kemudian dieksekusi. Bahkan beberapa komputer dibuat hanya untuk menyelesaikan satu
kasus tertentu.
Pada komputer stored-program operasi komputer dikontrol oleh program yang disimpan di
memori komputer. Stored program merupakan suatu konsep lompatan berarti. Program
disimpan dalam memori komputer dan dieksekusi secara berurutan. Program dibuat dengan
menggunakan bahasa mesin yang terdiri dari bilangan biner 0 dan 1.
Gambar 1.5
Sebagai perangkat masukannya digunakan card reader IBM dan sebagai piranti keluarannya
digunakan punch card.
Komponen utama ENIAC terdiri dari beberapa rangkaian dasar : akumulator (accumulator),
inisiator (intiator), pemrogramer utama (Master Programmer), pengali (Multiplier),
pembagi/pencari akar pangkat (divider/sequare-rooter), gerbang (gate), bufer (buffer),
pencetak (printer), unit sinkronisasi ( cycling unit ) dan tabel fungsi (Fungtion tables)
1. Akumulator berfungsi sebagai register pemroses (baca: pada komputer sekarang bisa
dianggap sebagai unit pemroses utama, (CPU). ENIAC mampu melakukan 5000
penjumlahan atau pengurangan sederhana dalam setiap detiknya.
2. Inisiator melakukan tugas-tugas khusus seperti menyalakan power atau
mematikannya.
3. Pemrogram utama berfungsi untuk mengendalikan eksekusi program.
4. Pengali sebagai bagian dari pemroses utam. ENIAC dapat melakukan 385 operasi
perkalian perdetik.
5. Pembagian/Pencari akar pangkat bagian dari pemroses utama dengan kemampuan 40
proses pembagian per detik dan 3 proses pencarian akar pangkat per detik.
6. Gerbang melakukan operasi logic AND.
7. Bufer berfungsi untuk melakukan operasi logic OR.
8. Pencetak berfungsi untuk menampilkan hasil proses.
9. Unit sinkronisasi berfungsi untuk proses sinkronisasi antar komponen.
10. Tabel berfungsi digunakan untuk pemrograman.
Gambar 1.6
EDVAC cukup efisien dan berarti pada waktu itu. Digunakan sampai tahun 1961 sebelum
diganti oleh komputer baru BRLSEC, komputer elektronik pertama yang sepenuhnya
dirancang oleh BRL (Ballistics Research Laboratory).
Gambar 1.8
UNIVAC memiliki fitur-fitur sebagai berikut :
1. Memori utama terdiri dari 1000 word yang masing-masing 12 karakter.
2. Instruksi terdiri dari 6 karakter alphanumeric.
3. Mampu melakukan 1000 perhitungan per detik.
4. Digit direpresentasikan menggunakan arithmetic excess-3 (XS3) BCD (binary
coded decimal).
5. Digunakan untuk aplikasi bisnis dan administrasi.
Gambar 1.9
EDSAC memliki 1024 lokasi memori. Intruksinya terdiri dari 5-bit kode operasi (Operation
code- opcode), 11-bit alamat memori 1-bit untuk intruksi khusus. Kumpulan intruksi yang
dapat di eksekusi dalam assembler-nya adalah: add, subtract, multiply, collate, shift,left, shift
right,multiplier register, store ( and optionally clear ) accumulator, condit ional skip, read
input tape, print character, round accumulator, no-op, dan stop.
Initial order adalah program yang ditulis secara fisik. Program ini secara permanen dibuat
oleh manufaktur dan tidak dapat diubah lagi. Pada saat komputer di jalankan, program ini
akan di ambil dan diletakkan ke dalam alamat awal memori. Fungsi ini mirip dengan fungsi
sistem operasi pada komputer-komputer modern.
Pada tahun 1951 fitur EDSAC diperbaharui. Salah satu kelebihannnya adalah sudah
mendukung paket subprogram (subroutine library ) yang dapat digunakan untuk berbagai
fungsi seperti: aritmetik floating point, operasi aritmetik pada bilangan komplek,
pengecekan, pembagian, eksponensial, persamaan diferensial, cetak dan tata letak, fungsi
trigonoretmi, fungsi kuadrat, operasi perhitungan, vector, metric, dan lain-lain.
Komputer komputer diatas merupakan perwakilan mesin pada generasi pertama. Di samping
yang telah dipaparkan tersebut, masih banyak lagi perusahaan-perusahaaan yang merancang
dan memproduksi komputer dengan berbagai tujuan. Beberapa diantaranya:
Penemuan Transistor
Generasi kedua diawali dengan perubahan teknologi dasar pembangunan rangkaian. Pada
generasi pertama teknoogi dasar yang digunakan adalah tabung hampa, pada generasi kedua
teknologi dasarnya adalah transistor.
Transistor adalah semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, switch,modulasi sinyal dan
lain-lain. Fungsi tabung hampa Trioda- Fleming tercakup didalamnya. Transistor secara resmi
di buat pada tahun 1947 oleh William Shockley, Jhon Bardeen, dan Walter Brattain dari bell
Telephone Laboratories.
Gambar 1.10
Penemuan transistor merupakan awal teknologi komputer generasi kedua sebagai pengganti
tabung hampa. Ukurannya yang lebih kecil memungkinkan komputer generasi kedua dibuat
dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan komputer generasi pertama.
Gambar 1.11
UNIVAC III
UNIVAC III diperkenalkan pada tahun 1962. Mesin ini merupakan pengembangan dari
UNIVAC I dan UNIVAC II. Memorinya dibuat sebagai tumpukan 29 blok dari 4096 core.
Bagian pemroses pusat memilliki 15 register indeks. Sistem operasi yang digunakan untuk
mengatur sistem dikenal dengan nama CHIEF atau BOSS.
Beberapa perusahaan yang mengembangkan komputer dan termasuk pada generasi kedua
adalah:
1. Burroughs Adding Machine mengembangkan Burroughs 7070, IBM 7080, IBM 1400,
IBM 1600.
2. Control Data Corporation mengembangkan CDC 1604 , CDC 160A
3. Generasi Electric mengembangkan GE 635, GE 645, GE 200
4. Honeyell mengembangkan Honeyell 400, Honeywell 800.
5. IBM mengembangkan IBM 7070, IBM 7080, IBM 1400, IBM 1600.
6. National Crush Register mengembangkan NCR 300.
7. Sperry-Rand-UNIVAC mengembangkan UNIVAC 1107.
Jack S. Kilby seorang karyawan Texas Instrument yang pertama kali memiliki ide untuk
menyatukan seluruh komponen dalam satu blok (monolith) semikonduktor. Pada tahun 1958
ide Kilby ini di wujudkan, dia membuat IC yang pertama.
(Catatan : Konsep IC-nya sendiri pertama kali muncul tahun 1952 dikonsepkan oleh seorang
ilmuwan radar Inggris Geoffrey W.A. Drummer namun tidak berhasil mewujudkan rancangan
tersebut )
Gambar 1.12
Penemuan Kilby dilanjutkan oleh Robert Noyce yang merancang IC dengan jalur koneksinya
sehingga IC siap dipasarkan secara manual.
Penemuan IC merupakan sumbangan besar bagi Komputer generasi ketiga. Pada komputer
generasi ketiga IC mulai di gunakan menggantikan transistor.
IBM S/360
Komputer IBM S/360 adalah sebuah mainframe yang dibuat pada tahun 1964 dengan
menggunakan IC sebagai teknologi dasar rangkaiannya. S/360 merupakan awal komputer
modern. Nama S/360 digunakan karena kemampuannya melakukan operasi satu lingkaran
penuh ( 360 derajat ) yaitu dapat digunakan untuk berbagi aplikasi bisnis maupun teknik.
Gambar 1.13
Gambar 1.14
Sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan Nova adalah DOS dan RDOS. Perangkat
lunak yang jalan pada NOVA adalah Algol 60 compiler, Fortan IV, dan Basic.
Beberapa perusahaan yang mengembangkan komputer dan termasuk pada generasi ketiga
adalah:
1. Burroughts Adding Machine mengembangkan Burroughs 5700, Burroughs 6700,
Burroughs 7700.
2. Control Data Corp. mengembangkan GE 600, CDC 6000, CDC 7000.
3. Digital Equipment Corporation mengembangkan PDP-8,PDP-11.
4. National Cash Register mengembangkan NCR Century
5. Sperry-Rand-UNIVAC mengembangkan UNIVAC 1108, UNIVAC 9000
Gardon Moore- seorang insinyur pada Fairchild Semiconduktor- Pada tahun 1980
menyatakan bahwa kapasitas silikon secara konstan meninggat dua kali lipat stiap 18 sampai
20 sbulan (Mathaikutty (2007)). Perkembangan teknologi IC ini terus memicu adanya
peningkatan teknologi komputer. Pada saat ini bukanlah suatu yang mengherankan ketika
sebuah komputer dapat disimpan dalam bentuk perangkat dengan ukuran yang sangat mini.
Tingkat kekompakan perangkat IC terus mengalami peningkatan. Pada generasi komputer
sebelumnya, ukuran sebuah koomputer dapat mencapai ukuran kamar tidur. Dengan
ditemukannya IC yang terus menerus semakin kompak, maka ukuran komputer dapat terus
menerus iperkecil dengan kemampuan yang tetap sama atau lebih cepat.
Sampai saat ini, huku Moore masih menunjukkan akurasinya. Komputer-komputer yang ada
saat ini mengikuti trend Hukum Moorediatas. Tantangan yang timbul adalah dari
pemanfaatan teknologi IC tersebut yaitu proses perancangan komputer jenis baru yang lebih
baik. Proses perancangan ini semakin penting karena fungsionalitas sistem komputer akan
terbangun makimal dengan pengembangan perangkat yang maksimal sehingga perembangan
teknologi IC tidak sia-sia.
Hukum Moore ini telah menjadi bagian penting dalam perkembangan komputer generasi-
generasi berikutya. Setelah ditemukannya IC, sampai sekarang belum ada lagi penemuan
mendasar yang menjadi pemicu peningkatan kemampuan komputer. Perkembangan
selanjutnya adalah perkembangan teknologi IC menjadi LSI, VLSI, dan seterusnya.
Perkembangan ini dipicu oleh semakin ompaknya sebuah IC sementara komponen dasarnya
tidak berubah.
Tidak dipungkiri bahwa teknologi dasar menjadi pemicu awal perkembangan teknologi
komputer yang membedakan dari satu generasi ke generasi yang lain.
LSI dan VLSI adalah teknologi pemampatan komponen elektronik dalam satu chip.
ULSI adalah efek pemampatan berikutnya. Ide pemampatan yang ekstrim adalah WSI
(Wafer-Scale Intergration) sebuah ide untuk menyatukan semua bagian fungsional komputer
dalam satu chip.
IBM S/370
IBM meluncurkan seri S/370 pada tahun 1970. Mesin ini menggunakan chip Lsi sebagai
tenologi dasarnya. Memori utama kecepatan tinggi menggunakan chip silikon tunggal.
Menambah kapasita memori dengan RCS.
Kode dasar kumpulan instruksi S/370 didimpan dalam RCS (Reloadable Control Stroage)
termasu juga fungsi kendali sistem.
Perushaan pembuat komputer pun bergeser dari komputer besar ke mikro dan pribadi.
Beberapa perusahaan yang mengembangkan komputer dan termasuk pada generasi keempat
adalah :
Pada bagian akhir pengembangannya, teknologi komputer tidak hanya dipicu oleh komponen
teknologi dasar pembangunannya. Terdapat kebutuhan pengguna yang menjadi dasar
pengembangan komputer. Memenuhi kebutuhan pengguna yang memerlukan perangkat
asisten yang mudah dibawa dan mampu dibawa dan mampu mengerti, memahami, dan
secara tidak kentara melakukan komputasi bagi penggunanya.
Faktor kecerdasan menjadi isu yang menarik ada perkembangan teknologi komputer saat ini.
Komputer yang cerdas adalah yang dapat melakukan berbagai proses komputasi tanpa harus
dipicu oleh pengguna sendiri. Terdapat sebuah sistem kecerdasan yang ditanamkan di
dalamnya. Sistem cerdas ini berinteraksi dengan lingkungan menggunkan sensor-sensor dan
aktuator.
Dismaping kecerdasan, isu lain adala komunikasi antar mesin (machine to machine
communication) yang tidak lagi melibatkan pengguna. Isu akan menjadi lebih menarik ketika
fakta Internet of Things, dan Internet of Everythingsmenjadi isu berikutnya dalam
pembangunan sebuah infrastruktur yang cerdas. Tidak hanya komputernya yang cerdas, tetapi
infrastruktur yang dibangun oleh komputer tersebut juga adalah sebuah sistem yang cerdas.
Komputer telah mausk di berbagai area kehidupan baik ketara maupun tidak ketara.
Konsep komputasi tidak kentara yang saat ini sedang berkembang adalah konsep seamless
communication. Komunikasi antar berbagai entitas yang terjadi tanpa secara kasat mata dapat
dilihat. Seperti teknologi bluetooth yang secara otomatis dapat menghubungkan berbagai
perangkat prubadi. Begitu juga juga dengan perubahan pengatur suhu ruangan diakibatkan
dari perubahan suhu ruangan.
Perkembangan Internet menjadi mainstream teknologi saat ini. IP menjadi tulang punggung
komunikasi berbagai perangkat . semua perangkat keras yang berkomunikasi dapat dikenali
dari kode perangkat (MAC Address) yang dapat dipetakan dengan alamat IP. Alamat IP ini
menjadi identifikasi bagi perangkat-perangkat yang ada tidak hanya perangkat komunikasi.
Semua perangkat yang dapat dikomunikasikan. Sebuah mesin cuci, pompa air, lampu, pintu
garasi, pagar, mobil, dan berbagai perangkat lain dapat dikenali dengan alamat IP. Itulah
konsep dasar dibalik Internet of Things.
Perkembangan teknologi komputer tidak berhenti sapai disana. Saat ini seang dirancang
sebuah sistem dengan infrastruktur iternet yang leih luasyang dikenal dengan internet of
everythings. Lebih dari 50 milyar perangkat yang dapat berkomunikasi dengan menggunakan
jaringan internet. Jam tangan yang kita pakai, bolpoin, dompet, kondisi tubuh, dan bahkan
fikiran semuanya dapat dikenali secara otomatis dan sistem dapat melakukan respon yang
tepat terhadap perubahan-perubahan tersebut.
- SOAL LATIHAN
Teori tentang bilangan adalah bagian penting dari ilmu matematika sering disebut sebagai
the queen of mathemathics. Sub ilmu ini penting karena bidang bahasannya yant penting
dan menjadi dasar bagi teori-teori lai pada bidang matematika.
Sistem bilangan adalah notasi untuk mempresentasikan bilangan. Pada sistem digital sistem
bilangan yang digunakan adalah bilangan biner dan hekadesimal yaitu bilangan basis 2 dan
16. Pada ehidupan sehari-hari sistem bilangan yang banak digunakan adalah sistem bilangan
oktal yaitu sistem bilangan basis 8.
Sistem bilangan yang digunakan dalam keseharian adalah bilangan desimal. Setelah bilangan
tertinggi pada suatu sistem bilangan angka berikutnya adalah gebungan dari dua buah
bilangan. Angka berikutnya adalah 10 untuk semua sistem bilangan.
Dalam hal ini simbol 10 bukan saja berarti sepuluh. Istilah sepuluh berlaku pada sistem
bilangan desimal. Simbol 10 pada bilangan biner sama dengan 2 pada sistem bilangan
desimal. Simbol 10 pada bialngan oktal sama dengan angka 8 pada sistem bilangan desimal.
Simbol 10 pada bilangan heksadesimal sama dengan 16 pada sistem bilangan desimal.
Pada bagianini dijelaskan empat buah sistem bilangan yaitu sistem bilangan desimal (basis
10), biner (basis 2), oktal (basis 8) dan heksadesimal (basis 16). Secara mudah basis ini
menunjukkan banyaknya simbol biangan yang terdapat pada sistem bilangan tersebut. Misal
untuk basis 2 terdapat dua buah simbol yaitu 0 dan 1. Basis 8 memiliki 8 sibol yaitu
0,1,2,3,4,5,6 dan 7. Tabel 2.1 menunjukkan secara lengkap simbol pada setiap sistem
bilangan.
Bilangan desimal adalah bilangan paling populer karena digunakan dalam penghitungan
sehar-hari. Terdapat sepuluh simbol bilang yang digunakan sebagai lambang dalam sistem
bilangan desimalyatity 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 itulah mengapa dinamakan bilangan desimal .
desimal berasal dari bahasa latin decimus yang artinya puluhan.
Dalam sistem bilangan desimal untuk membangun bilangan yang leih besar, dilakukan
dengan cara menggabungkan beberapa simbol bilangan misalnya 11,231,1560,dst. Kolom
paling kanan menuntujkan satuan, kolom sebelah kirinya menunjukkan puluhan dan kolom
berikutnya ratusan, ribuan dst. Besarnya bilanga suatu kolom adalah sepuluh kali libat dari
kolom sebelahnya. Angka 328 pada sistem bilangan desimal menunjukan 3 ratusan, 2
puluhan dan 8 satuan.
Bilangan biner adalah bilangan yang lebih sederhana, hanya memiliki dua simbol bilangan
yaitu 0 dan 1. Satu bilangan biner sering diistilahkan bit yang menunjukan nilai 0 atau 1. Bit
singkatan dari binary digit yang bilangannya terdiri dari 0 dan 1. Setiap bilangan pada
bilangan biner memiliki bobot 2 kali dari kolom sebelah kanannya.
Misalnya bilangan biner 102, angka 0 bobotnya 1 angka 1 bobotnya 2. Sehingga nilai dari
biner 102 adalah (1x2)+(0x1) = 210
Karakteristik yang dimiliki bilangan biner menunjukan bahwa bilangan biner adalah bilangan
basis 2 dengan bobot kolomnya adalah 1, 2, 4, 8, 16, dst, dimulai dari kolom yang paling
kanan sampai yang paling kiri.
= 16 + 0 + 4 + 2 + 0
= 2210
Jumlah Bit
Dalam penulisan bilangan, suatu sistem bilangan dapat ditulis dalam 1 atau beberapa bit.
Angka 1 dapat dituliskan sebagai 1 aatau 01, 001, 0001 dan seterusnya. Semakin besar
jumlah digit yang digunakan untuk mempresentasikan suatu bialnagan maka semakin besar
jumlah bilangan yang dapat dipresentasikan.
Nilai maksimum 1 bit dalam bilangan biner adalah 110, nilai maksimu 2 bit dalam bilangan
biner adalah 112=310 , niai maksimum 4 bit dalam bilangan biner adalah 1111 = 15, dan
seterusnya. Semakin banyak jumlah bit, semakin besar nilai maksimum yang dapat
dipresentasikan
Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal adalah bilangan berbasis 16 yang memiliki 16 simol bilangan yang
berbeda. Heksadesimal berasal dari kata heksadesimal yang diambil dari bahasa yunani, Hex
artinya enam. Menuliskan bilangan biner dalam jumlah yang besar cukup menyulitkan dan
peluang kesalahannya besar.pada bilangan heksadesimal empat buah bilangan biner
digabungkan untuk membangun satu bilangan heksadesimal. Sesuai dengan namanya
heksadesimal maka basis yang digunakan adalah basis 16. Sistem bilangan heksadesimal
memiliki simbol 16 bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ditambah dengan huruf A, B, C,
D, E, dan F. Bobot kolom adalah 16 kali kolom sebelah kanannya. Sama seperti bilangan
biner dan desimal.
Bilangan Oktal
Bilangan oktal adalah bilangan basis 8 yang memiliki 8 buah simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6
dan 7. Bilangan oktal disingkat juga oct. Bilangan oktal dapat diperoleh dari kumpulan 3 bit
bilangan biner.
Solusi :
Konversi dari heksadesimal ke dalam bilangan biner cukup mudah yaitu dengan mengganti
satu bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner 4 bit.
Proses konversi dari bilangan heksadesimal ke dalam bilangan desimal adalah dengan
menghitung secara aritmatik denga basis 16.
= 256 + 208 + 12
= 47610
Contoh :
Solusi :
Caranya adalah dengan memilih bilangan per 4 bit dari posisi bit paling kanan. Bilangan
biner tersebut menjadi 101 1010. Tidak boleh terbaik menjadi 1011 010.langah berikutnya
adalah mengubah bilangan tersebut ke dalam bilangan heksadesimal 101 1010 = 5A16
Jadi konversi bilangan biner 10110102 ke dalam bilangan heksadesimal adalah 5A16
Konversi antarbilangan dapat diakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan
sedikit menggunakan intuisi. Cara yang dimaksud adalah dengan mencari nilai kelipatan
pangkat basis yang terdekat dengan nilai yang akan dikonversi. Nilai tersebbut harus lebih
kecil dari nilai yang dicari.
Langah selanjutnya dengan menentukan koefesien yaitu dengan mencari pengali yng
mendekati angka 3310. Diperoleh angka koefesien 2. Langkah berikutnya dihitung sisanya
yaitu 33 (2x16) = 1. Sisanya sudah lebih kecil dari 16, jadi tidak perlu lagi dikonversi.
Maka diperoleh konversi desimal 33 kedalam heksadesimal adalah 2716.
Contoh :
Solusi :
Konversi dari desimal ke heksadesimal sama seperti konversi desimal ke biner, dapat
dilakukan dari kiri atau kanan.
Harus dicari bilangan 16 pangkat yang paling dekat dan lebih kecil dari 475, dalam hal ini
adalah 256 yaitu 162. Untuk menentukan nilai yang tepat perlu sedikit intuisi. Kemudian
dilakukan pengurangan 475-256=219.
Tahap berikutnya adalah mencari lagi bilangan 16 pangkat yang lebih kecil dari pangkat
sebelumnya. Pangkat tertinggi yang diperoleh adalah pangkat 16 2. Proses berikutnya adalah
mencari pengali dari 16 yang mendekati dan lebih kecil dari 219. Diperoleh angkta 208 yaitu
13x16, angka 13 dalam bilangan heksadesimalnya adalah D. Selanjutnya dilakukan
pngurangan 219-208=11. Tahap akhir adalah konversi bilangan sisa ke dalam heksadesimal
yaitu B16 (11102).
Jika proses diatas terlalu sulit , proses konversi bolangan desimal ke dalam bilangan
heksadesimal dapat dilakukan dengan cara lain yaitu dengan menghitung sisa bagi.
Hasil konversi ditunjukkan oleh sisa bagi yang ditulis mulai sisa bagi dengan mencari sisa
bagi dan ditulis dari sisa bagi terakhir. Hasil konversi 475 10 ke dalam heksadesimal adalah
1DB16. Hasilnya sma dengan cara sebelumnya.
Proses konversi bilangan desimal ke dalam bilangan biner adalah dengan mencari sisa bagi
dan ditulis dari sisa bagi terakhir.
Contoh :
Solusi :
Konversi bilangan 1810 kedalam bilangan biner adalah dengan membagi bilangan dengan
basis dua.
18/2 = 9 sisa 0
9/2 = 4 sisa 1
4/2 = 2 sisa 0
= 0 sisa 1
Proses konversi biangan desimal ke dalam bilangan oktal adalah dengan mencari sisa bagi
dan ditulis dari sisa bagi terakhir.
Contoh :
Solusi :
Konversi bilangan 2010 kedalam bilangan oktal adalah dengan membagi bilangan dengan
basis delapan.
20/8 = 2 sisa 4
2/8 = 0 sisa 2
Diperoleh gabungan sisa bagi dari urutan terakhir adalah 24 8. Jadi konversi bilangan 2010 ke
daam ilangan oktal adalah 248.
Konversi bilangan biner ke desimal dilakukan dengan menghitung nilai per kolom
berdasarkan pangkat basis.
Contoh :
Dilakukan perkalian masing-maing bilangan sesui dengan kolomnya dengan 2 pangkat secara
berturut-turut dimulai ari pangkat terendah 20 untuk kolom bilangan paling kanan.
Contoh :
Solusi :
= 256 +208 + 11
= 45710
Jadi konversi bilangan biner 1DB16 ke dalam bilangan desimal adalah 45710.
Konversi bilangan Oktal ke dalam bilangan desimal dilakukan dengan menghitung nilai per
kolom berdasarkan pangkat basis.
Contoh :
Solusi :
Contoh :
Solusi :
Pada kelompok bit paling kiri hanya terdapat 3 bit 001, ini tidak menjadi masalah. Berikutnya
konversi kedalam bilangan heksadesimal.
0012 =116
11012 = ?
Tidak bisa langsung di konversi ke dalam heksadesimal harus dikonversi dulu ke dalam
bilangan desimal. Kemudian onversi dri desimal ke dalam heksadesimal.
Konversi bilangan heksadesimal ke dalam bilangan biner lebih mudah yaitu dengan
menuliskan satu bilangab heksadesimal ke dalam 4 bit bilangan biner.
Contoh :
Konversikan bilangan heksadesimal 1DB16 ke dalam bilangan biner adalah sebagai berikut
116 = 00012
D16 = 11012 (jika belum bisa langsung konersi dari heksadesimal ke dalam biner dapat
dilakukan dengan mongonversi bilang hesadesimal ke dalam bilangan desimal kemudian
konversi ke dalam bilangan biner)
B16 = 10112
Proses Konversi bilangan oktal ke dalam bilangan biner dan heksadesimaldapat dilakukan
dengan mengonversi terlebih dahulu bilangan oktal ke dalam bilangan desimal. Dilanjutkan
konversi bilangan desimal ke dalam bilangan dan heksadesimal.
Konversi bilangan oktal ke dalam bilangan biner adalah kasus khusus. Prosesnya dengan cara
mengonversi masing-masing bilangan menjadi 3 digit bilangan biner.
Contoh :
Konversikan bilangan oktal 178 ke dalam bilingan biner dan heksadesimal dapat dilakukan
dengan mongonversi terlebih dahulu bilangan oktal ke dalam bilanga desimal. Dilanjutkan
konversi bilangan desimal ke dalam bilangan biner dan heksadesimal.
Konversi bilangan oktal ke dalam bilangan biner adalah kasus khusus. Prosesnya dengan cara
mengonversi masing-masing bilangan menjadi 3 digit bilangan biner.
Contoh :
Solusi :
= 0011112
Contoh :
Solusi :
= 011111
011111 = 01 1111
= 1F16
Byte, Nibble
Bit (binary digit) adalah satuan bilangan biner yang paling sederhana. Dalam
mempresentasikan data bilangan biner biasa digunakan yang terdiri dari 8 bilangan biner
(bit). Ukuran data yang disimpan dalam komputer biasanya menggunakan byte bukan bit.
Nibble adalah satu grup bilangan yang terdiri dari 4 bit sering juga disebut setengah byte.
Mengingat satu digit bilangan heksadesimal biasa disimpan dalam satu digit bilangan
heksadesimal terdiri dari 4 bit bilangan biner maka satu digit bilangan heksadesimal biasa
disimpan dalam satu byte. Walau demikian istilah nibble saat ini jarang digunakan. Istilah
lain yang sering digunakan adalah word. Satu word terdiri dari bebrapa byte. Jumlah byte
dalam satu word berbeda-beda, ditentukan oleh perancangan sistem.
Dalam satu grup bilangan, posisi bit yang berada diujung paling kanan disebut bit yang
kurang berarti dan bit yang berada pada urutan terakhir paling kiri tersebut sebagai bit paling
berarti. Dalam sebuah word yang terdiri dari beberapa byte berlaku juga istilah byte yang
kurang berarti untuk byte yang posisinya paling kanan dan byte paling berarti untuk byte
paling kiri. Disini dibedakan dengan huruf b untuk bit dan B untuk byte.
Ukuran yang digunakan dalam menghitung data komputer menggunakan istilah yang sama
dengan ukuran dunia nyata seperti istilah kilo, mega dan giga. Bukan tanpa alasan
penggunaan istilah istilah tersebut. Terdapat kesesuaian walaupun tidak sama persis antara-
antara istilah yang digunakan dalam komputer dengan istilah dalam dunia nyata. Kesetaraan
istilah dalam satuan komputer, dengan dunia nyata sebagai berikut untuk satuan kilo dalam
dunia nyata biasa untuk menunjukan kelipatan 1000 dari satuannya.
Dalam dunia komputer satuan 1 kilo adalah 210= 1024 = 103 (1000). Disini terlihat bahwa
istilah 1 kilo dalam komputer mendekati nilai 1000 yaitu istilah 1 kilo dalam dunia nyata.
Istilah kilo dalam komputer menunjukan nilai 2 10. Misal 210 byte adalah satu kilo. Begitu
juga, mega menunjukan 220 = 106, dan giga menunjukan 230=109. Terdapat kesetaraan antara
istilah yang digunakan dalam dunia komputer dengan dunia nyata. Dapat dijadikan sebagai
estimasi besaranya data.
Contoh :
Estimasikan nilai 224 tanpa menghitung
Solusi :
223 = 8 juta
Secara real 223 = = 8.388.608, angka 8 juta cukup dekat dengan angka realnya.
Prinsip penjumlahan bilangan biner sama dengan penjumlahan bilangan desimal. Jumlah
digitnya yang terbatas menjadikan penjumblahan bilangan biner lebih mudah dibandingkan
penjumlahan bilangan desimal. Penjumlahan dua billangan yang menghasilkan bilangna yang
lebih besar dari julah tertinggi 1 digit maka disimpan untnuk ditambahkan pada kolom
berikutnya.
Gambar 2.2
Pada penjumlahan bilangan desimal kolom paling kanan 6+8=14 yang tidak dapat disimpan
dalam satu digit karena lebih besar dari 9, sehingga nilai 10 disimpan untuk penjumlahan
kolom berikutnya dan menaruh nilai 4 sebagai hasil jumlahan. Hal ini sudah biasa dalam
penjumlahan bilangan desimal. Penjumlahan bilangan biner caranya sama,jika hasil jumlah
melebihi nilai tertinggi bilangan biner yaitu 1 maka harus disimpan untuk penjumlahan
kolom berikutnya.
Pada kolom paling kanan gambar 1+1=10, karena hasilnya tidak dapat disimpan dalam satu
digit maka 1 disimpan dan hasilnya 0. Angka 1 yang disimpan dijumlahkan dengan kolom
berikutna menjadi 1+0+1 = 10. Proses penjumlahan selanjutnya sama.
Gambar 2.3
Contoh :
Jumlahkan 01012+11012
Solusi : gambar 2.3 menunjukan hasil penjumlahan kedua bilangan tersebut. Hasilnya adalah
100102. Hasil ini dapat diperiksa dengan menggunakan bilangan desimal. 0101 2 = 510, 10012 =
910. Penjumlahan keduanya adalah 5+9=14. Dalam biner hasilnya adalah 1110.
Overflow
Operasi dalam sistem digital biasanya mengguakan jumlah digit yang tetap. Kelebihan
jumlah digit disebut dengan istilah overflow. Overflow menjadi jika hasilhasil penjumlahan
lebih besar dari digit yang tersedia. Misalan bilangan 4 bit hanya mampu menampung
bilangan 0 sampai 15. Penjumlahan yang menghasilkan 5 bit tidak dapat dtampung dengan 4
bit ini sehingga bit terakhir yang paling kiri akan dibuang. Hal ini menghasilkan nilai yang
salah. Overflow dapat dideteksi dengan menggunakan carry pada bit msb.
Contoh :
Solusi :
Gambar 2.4 menunjukan hasil penjumlahan yaitu 10010. Hal ini menunjukan terjadinya
overflow karena jumlah bit hasilnya melampaui 4 bit. Jika hasilnya harus disimpan dalam 4
bit maka msb-nya harus dibuag sehingga sisanya adalah 0010. Nilai ini aka menjadi salah.
Jika hasil penghitungan disimpan dalam penyimpanan yang terdiri dari 5 bit maka hasilnya
10010 akan benar.
Bilangan sign/magnitude
Bilangan bertanda dengan menggunkan tanda bilangan secra intuitif lebih cocok untuk
menunjukan bilangan positif dan bilangan negatif karena pada umumnya tanda positif dan
negatif ditunjukan oleh suatu tanda + dan -. Bilangan bertanda N-bit menggunakan digit msb
untuk menunjukan tanda bilangan sementara sisanya N-1 bit adalah magnitude yang memiliki
nilai absout. Bit tand abernilai 0 menunjukan tanda positif dan 1 menunjukan tanda negatif.
Contoh :
Solusi :
Kedua bilangan memiliki nilai magnitude 6 = 110. Jadii +6 = 0110 dan -6 = 1110.
Sistem ini memiliki kelemahan akrena tidak dapat digunkan untuk penjumlahan bilangan
biner. Contoh jumlahkan -6 + 6 akan menghasilkan 0110 + 1110 = 10100 =20, yang berbeda
dengan hasil yang diharapkan yaitu nilai 0.
Pada sistem bilangan bertanda sign/magitude memiliki kelemahan lain yaitu dalam
representasi bilangan 0. Pada sistem bilangan bertanda +0 = 00... 000000 atau -0 = 10...000.
hal ini kurang begiut bagus karena +0 dan -0 pada dasarnya sama. Jadi dalam representasi
bilangan sign/magnitude bilangan 0 memiliki 2 represetasi.
Dalam representasi bilangan twos complement, angka ol dituliskan dengan bilangan 0 semua
: 00...000 baik positif maupun negatif. Sementara dalam dunia nyata tidak dikenal -0 atau +0.
Bilangan -1 dituliskan sebagai 11...111. Bilangan positif memiliki nilai 0 untuk msb nya
sementara bilangan negatif msb-nya bernilai 1.
Proses untuk mendapatkan bilangan ini ada dua tahap sebagai berikut :
Contoh :
Solusi :
Pertama bilangan 4 dikonversi ke dalam bilangan biner menjadi 0100, untuk memperoleh -4,
balikan semua bit menjadi 1011 dan tambah dengan bilangan 1 mejadi 1100. Jadi bilangan -4
dalam twos complement adalah 1100.
Contoh lain :
Solusi :
Bilangan 1001 diawal oleh angka 1. Ini menunjukan bilangan negatif. Untuk mencari
megnitude-nya maka bilangan tersebut dibalikan menjadi 0110 dan tambah 1 menjadi 0111.
Jadi bilangan magnitude nya adalah 7. Jadi bilangan 1001 adalah -7.
Untuk membuktikannya bisa dilakukan proses yang sama. 7 = 0111 kemudian dibalikan
menjadi 1000, langkah akhir tambah 1 menjadi 1001.
Sistem bilangan twos complement memiliki kelebhan dibandingkan dengan sistem bilangan
sign/megnitude karena proses penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan baik pada
bilangan positif maupun negatif. Dalam bilangan twos complement bilangan overflow
dibuang. Misalkan terdapat dua bilangan N-bit yang dijumlahkan. Jika hasilkan (N+1) bit
maka bit msb dihilangkan.
Contoh :
Solusi :
Dalam sistem bilangan twos complement bilangan +0 dan -0 direpresentasikan sama aitu +0
= 000...000 sementara -0 adalah 111...111 + 1 hasilnya 000...000. hanya satu representasi
untuk bilangan 0.
Seperti halnya dengan bilangan tidak bertanda, bilangan N-bit mempresentasikan satu dari
2N nilai yang mungkin. Nilai tersebut terdiri dari nilai positif dan nilai negatif. Misal, 4-bit
bilangan tidak bertanda dapat mempresentasikan nilai dari 0 sampai 15. 4-bit bilangan twos
complement dapat mempresentasikan 16 nilai dri -8 sampai 7. Secara umum range bilangan
twos complement N-bit adalah [-2N-1, 2N-1-1]. Misal 4-bit range nya [-8,7].
Penambahan dua buah N-bit bilangan positif atau bilangan negatif memungkinkan untuk
terjadinya overflow yang hasilnya lebih besar dari 2N-1-1 atau lebih kecil dari -2N-1.
Contoh :
Pada bilangan twos complement overflow terjadi jika penjumlahan dua buah ilangan dengan
tanda yang sama menghasilan bilangan yang tandanya berbeda.
Contoh :
Hitunglah 4+6 menggunakan bilangan twos complement 4-bit. Apakh hasilnya overflow ?
Solusi :
4+6=0100 + 0110 = 1010 = -6. Hasil penjumlahan ini menunjukan terjadinya overflow
sehingga hasilnya tidak cocok dengan yang sehrausnya. Jika perhitungan dilakukan dengan
menggunakan lima bit atau lebih hasilnya akan menjadi 01010 = +10. Hasilnya benar.
Ketika bilangan twos complemet diperlear 1 atau beberapa bit, bit tana harus disalin kedalam
posisi bit msb. Proses ini disebut penambahan tanda. Contoh, 3 dan -3 jika dituis dalam 4-bit
adalah 0011 dan 1101. Representasi ini dapat diperlebar dengan menyalin bit tanda ke dalam
bit tambahan menjadi 0000011 dan 1111101.
Tiga buah sistem bilangan dalam bilangan biner yang banyak digunakan yaitu bilangan tidak
betanda, sign/magnitude dan twos complemen. Tabel 2.4 menunjukan range ketiga sistem
bilangan biner dengan lebar N-bit.
11112 = -710, 11102=610, ...., 10012=-1010, 10002=-010, 00002=010, 00012=+110, ..., 01112=+710.
Range diatas menunjukan nilai pada masing-masing sistem bilangan dengan lebar 4-bit.
Bilangan tidak bertanda memiliki range [0,15], bilangan twos complement memiliki range [-
8,7], bilangan sign/magnitude memiliki rnage [-7,7], bit msb adalah nit tanda. Bilangan
positifnya sama dengan bilangan tidak bertanda. Bilangan 0 diresentasikan dengan 0000 dan
10000. Karena itu bilangan sign/magnitude hanya mempresentasuka 2N-1 nilai.
-SOAL LATIHAN-
Komputer yang dikena sebagai perangkat canggih ternyata pada dasarnya adalah perangkat
pasif yang tidak memiliki kemampuan dasar. Kecanggihan yang dimilikinya adalah turunan
dari kemampuan manusia dalam merancang sistem komputer baik perangkat keras maupun
perangkat lunaknya. Komputer canggih adalah seperangkat mesin yang ditanamkan sistem
yang cerdas, sehingga komputer seolah-olah sebuah mesin yang hebat.
Komputer tidak mengenal huruf dan bilangan, bahkan tidak mengenal nilai 0 atau 1
sekalipun. Itulah mengapa komputer diistilahkan sebagai mesin bodoh. Komputer hanya
mengenal aliran listrik voltase tinngi atau rendah. Rangkaian listrik dirancang untuk
memanipulasi pulsa tinggi rendah ini agar dapat memberikan arti. Voltase tinggi dapat
dianggap mewakili angka 1 dan voltase rendah mewakili angka 0. Kemampuan komputer
yang terbatas ini dikelola sehigga dapat digunakan untuk mempresentasikan dara maupun
instruksi. Lebih jauh lagi komputer digunakan untuk berbagai tujuan.
Kemampuan komputer untuk membedakan nilai 0 dan 1 berdasarkan tegangan listrik dapat
digunakan untuk membentuk fungsi lain dengan mengkombinasikan berbagai sinyal logika
yang berbeda untuk menghasilkan suatu rangkaian yang memiliki logika proses tersendiri.
Rangkaian sederhana yang memproses sinyal masukan dan menghasilkan sinyal keluaran
dengan logka tertentu disebut gerbang logika.
Gerbang logika merupakan diagram blok simbol rangakaian digital yang memroses sinyal
masukan menjadi sinyal keluaran dengan prilku tertentu. Terdapat tiga tipe dasar gerbang
logika AND, OR dan NOT. Masing-masing gerbang dasar ini dapat dikombinasikan atu
dengan yang lainnya membentuk gerbang turunan yaitu NAND, NOR, XOR dan XNOR.
Masing-masing gerbang memiliki perilaku yang berbeda. Perbedaan ini dapat ditunjukan
dengan kombinasi keluaran yang digambarkan dalam kabel kebenaran.
Tabel kebenaran menunjukan fungsi gerbang logika yang berisi kombinasi masukan dan
keluaran. Dalam tabel kebenaran ditunjukan hasil eluaran setiap gerbang kombinasi yang
mungkin dari sinyal masukan pada gerbang logika.
Gerbang logika dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya membentuk rangkaian yang
lebih besar dengan fungsi baru. Beberapa kombinasi gerbang logika yang mempunyai fungsi
baru adalah : rangkaian penjumlahan, komponen dasar memori, multiplekser, decored,
penggeser pencacah dan lain-lain.
Gerbang logika secara fisik dibangun menggunakan dioda dan transistor , dapat juga
dibangun dengan menggunakan elemen elektromagnetik, relay dan switch.
Mengapa gerbang transistoryang kita gunakan untuk mengubag sinyal masukan menjadi
sinyal keluaran disebut dengan gerbang logika ? pernyatan ini bisa kita jawab dengan elihat
karakteristik proses gerbang yang mengikuti aturan Aljabar boolean. Aljabar boolean bekerja
berdasarkan prinsip benar-salah yang bisa dinyataan dengan nilai untuk kondisi true dan 0
untuk kondisi false.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam rangkaian digital adalah penyerdehanaan
rangkaian. Semakin sederhana rangkaian semakin baik. Ekspresi yang kompleks dapat dibuat
sesederhana mungkin tana mengubah perilakunya. Ekspresi yang lebih sederhana dapat
diimplementasikan dengan rangkaian yang lebih sederhana dan kecil dengan mengurangi
gerbang yang tidak perlu, mengurangi catu daya dan ruang untuk gerbang tersebut.
Perusahaan pembuat chip akan menghemat banyak biaya dngan penyerderhanaan rangkaian
digital.
Goerge Boole pada tahun 1854 mengenalkan perangkat untuk menyederhanakan rangkaian
yang kita kenal hari ini aljabar boolean. Aturan dalam aljabar boolean sederhana dan dapat
diimplementasikan pada berbagai ekspresi logika.
O.O = O A.O = O
1.O = O A.1 = A
O.1 = O A.A = A
1.1 = 1 A.A = O
Operasi OR (+)
0+0 = 0 A+0 = A
1+0 = 1 A+1 = 1
0+1 = 1 A+A = A
1+1 = 1 A+A = 1
Operasi NOT ()
0 =1 1=0 A=A
(A.B).C=A.(B.C)=A.B.C
(A+B)+C=A+(B+C)=A+B+C
A+(B>C) = (A+B).(A+C)
Hukum komunikatif
A.B = B.A
A+B =B+A
Aturan Prioritas
AB = A.B
A.B+C=(A.B)+C
A+B.C = A+(B.C)
Teorema DeMorgan
(A.B)=A+B (NAND)
(A+B) = A.B
Simbol
Simbol digunakan untuk menggambarkan suatu gerbang logika. Terdapat dua jenis simbol
standar yang sering digunakan untuk menggambarkan gerbang, yang didefinisikan oleh
ANSI/IEEE std 91-1984 dan suplemennyanANSI/IEEE Std 91a-1991. Simbol pertama
menggambarkan masing-masing gerbang dngan bentuk yang khusus dan simbol kedua
berbentuk segi-empat. Simbol dengan bentuk utama segi-empat untuk semua jenis
gerbang. Berdasarkan standar IEC 60617-12.
Gerbang Dasar
AND
Gerbang AND adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai voltase tinggi (1) jika
senua inputnya bernilai 1. Tanda titik (.) digunakan untuk menunjukan operasi AND.
Contoh : Q=A.B = A AND B
Simbol
Gambar 3.1
Tabel kebenaran gerbang AND
Masukan Keluaran
A B Q = A AND B
0 0 0
1 0 0
0 1 0
1 1 1
OR
Gerbang OR adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai voltase tinggi (1) hika
salah satu input-nya bernilai 1. Tanda tambah (+) digunakan untuk menunjukan operasi OR.
Contoh : Q = A+B = A OR B
Simbol
Masukan Keluaran
A B Q = A OR B
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 1
NOT
Gerbang NOT adalah rangkaian elektronik yang menghasilkan keluaran bernilai kebalikan
dari nilai masukan. Dikenal juga sebagai inverter. Jika masukannya A maka keluarannya
NOT A. Simbol yang menunjukan operasi NOT adalah NOT, , atau . Contoh Q =
A
A= = NOT A.
Simbol
Masukan Keluaran
A Q = NOT A
0 1
1 0
Gerbang turunan
Gerbang NAND adalah rangkaian elektronik yang menggabungkan gerbang AND diikuti
dengan gerbang NOT. Pada dasarnya NAND merupakan kebalikan dari gerbang OR .
lingkaran kecil dari sisi keluaran NOR menunjukan logika inversi. Keluaran gerbang NOR
adalah rendah (0) jika salah satu masukannya bernilai 1. Contoh Q = A NOR B.
Simbol
Masukan Keluaran
A B Q = A NOR B
0 0 1
1 0 0
0 1 0
1 1 0
Gerbang OR adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai tinggi jika salah satu, tapi
tidak keduanya , masukannya bernilai 1. Keluaran gerbang XOR akan berniali 1 jika
masukannya bebeda.
Gerbang XOR adalah gabungan dari bebrapa gerbang dasar. Logika proses gerbang XOR
sebagai berikut:
Fungsi yang dilakukan oleh rangkaian kombinasional dapat diketahui dengan menggunakan
tabel kebenaran. Dalam tabel kebenaran terdapat hubungan logis antara bagian masukan dan
keluaran. Rangkaian kombinasinal dapat disederhanakan dengan beberapa cara seperti
dengan penyederhanaan persamaan menggunakan kaidah aljabar atau dengan menggunakan
peta kranaugh (K-map) untuk rangkaian dengan jumlah kombinasi asukan tertentu.
Rangkaian ini disebut rangkaian kombinasional karena keluaran dari rangkaian ditentukan
oleh kombinasi sejumlah nilai masukan.
Setiap keluaran memiliki fungsi dari seluruh masukan. Jika terdapat 2 keluaran maka terdapat
2 buah fungsi yang memetakan dari seluruh masukan ke 2 keluaran.
Jumlah variabel masukan menentukan jumlah kombinasi nilai masukan. Jumlah kombinasi
masukan dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai :
kombinasi masukan = 2n
Jika variabel masukannya 2 (misal A dan B) maka jumlah kombinasinya ada 4 yaitu :
Masukan
A B
0 0
0 1
1 0
1 1
Demikian juga selanjutnya, jika jumlah variabel masukannya ada 3 (misal A, B dan C) maka
kombinasinya ada 23 = 8. Yaitu :
Masukan
A B C
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Demikian juga selanjutnya, jika jumlah variabel masukannya ada 3 (misal A, B dan C) maka
kombinasinya ada 23 = 8 yaitu :
Masukan
A B C
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Demikian seterusnya jumlah kombinasi akan sesuai dengan jumlah variable masukan.
Berikut ini rangkaian kombinasional yang terderi dari 2 buah masukan yaiyu A dan B.
Gambar 3.9
Rangkaian di atas merupakan kombinasi antara gerbang NOT dengan AND degan 2 buah
masukan dan 1 keluaran. Fungsi keluaran Q dapat dinyatakan sebagai f(A,B) = Q = A AND
(NOT B). Proses yang dilakukan pertama kali adalah NOT B kemudian hasilnya di AND kan
dengan A. Keluaran yang dihasilkan ditentukan oleh kombinasi dari masukan A dan B.
Masukan Keluaran
A B Q= A AND (NOT) B
0 0 0
0 1 0
1 0 1
1 1 0
Berikut ini rangkaian kombinasional yang terdiri dari 2 buah masukan yaitu A, B dan C.
Gambar 3.10
Rangkaian di atas merupakan kombinasi antara gerbang NOR, AND dan OR. Berdasarkan
rangkaian diatas dapat dinyatakan bahwa :
D = A NOR B
E = B AND C
Kombinasi nilai luaran luaran dapat ditunjukan dengan tabel kebenaran yang memetakan
seluruh kombinasi masukan.
Berikut ini rangkaian kombinasional yang terdiri dari 2 buah masuannya yaitu A, B, C dan D
dengan 2 buah keluaran yaitu Q1 dan Q2.
Gambar 3.11
Rangkaian di atas merupakan kombinasi 4 buah masukan yang di dalamnya terdapat 4 buah
gerbang yaitu 3 buah AND 2 masukan dan 1 buah NOR. Berdasarkan rangkaian diatas dapat
dinyatakan bahwa :
E=A AND B
F=C AND D
Teorema DeMorgan
A.B A B
= +
A B A B
= .
Komplemen dari satu ekspresi dapat diubah dengan cara masing-masing variabelnya
dikomplemen dan perubahan operasi AND dengan OR atau sebaliknya.
Perubahan gerbang logika untuk mengimplementasikan suatu logika proses dapat dilakukan
degan menggunakan Teorema DeMorgan di atas :
Gambar 3.12
Rangkaian sekuensila adalah bentuk khusu dari rangkaian kombinasional. Pada rangkaian ini
mendapat nilai dari keluaran sebelumnya yang menjadi masukan. Nilai ini disimpan
sementara di dalam sebuah penyimpanan. Berikut ini diagram rangkaian sekuensial.
Perbeddaan antara rangkaian kombinasional dan sekuensial terletak pada masukan. Pada
rangkaian kombinasional terdapat masukan yang merupakan keluaran dari proses
sebelumnya. Register status adalah tempat penyimpanan bit data. Nilai keluaran sebelumnya
dari rangkaian kombinasional akan disimpan dalamregister status dan akan digunakan
sebagai masukan berikutnya.
Berikut ini contoh rangkaian sekuensial yang terdiri dari 3 buah masukan : A, B dan Y dan 2
buah keluaran yaitu Q dan x
Gambar 3.14
Q dapat dinyatakan sebagai fungsi dari A, B dan Y atau Q = f(A,B,Y). Demikian juga X dapat
dinyatakan sebagai X = f(A,B,Y).
Gambar 3.15
Misalkan pada saat t0 nilai A, B, C dan D berturut-turut adalah 0,0,1,1 maka pada saat t 1 nilai
Q2 adalah 0. Maka nilai D yang tadinya 1 akan berubah menjadi 0. Jika nilai A, B dan C tetap
0, 0, 1 maka kombinasi nilai masuka pada saat t 1 adalah 0,0,1,0. Pada saat t2 nilai Q2 adalah
1, sesuai dengan tabel 2.2.
--- Soal latihan ---
4. Aljabar Boolean
Sebuah rangkaian rumit sekalipun seharusnya dapat disederhanakan menjadi bentuk-bentuk
yang mudah dipahami. Konsep-kosep logis dapat digunakan untuk meminimalisir jumlah
variabel yang terlibat dalam sebuah rangkaian . dimungkikan terdapat variabel-variabel yang
dapat diabaikan dalam menentukan keluaran sistem baik rangkaian kombinasional maupun
sekuensional. Pada bab ini dibahas tentang teorema-teorema dasar Aljabar yang digunakan
dalam proses penyederhanaan persamaan. Penyederhaan ini dilakukan untuk meminimalkan
fungsi pembangunan rangkaian digital sehingga diperoeh sistem dengan struktur yang paling
sederhana. Dalam implementasi perangkat komputer, penyederhanaan menjadi sangat penting
karena faktor pengali yang besar. Suatu sistem komputer dapt diproduksi dalam orde jutaan
sehingga penghematan sebuah gerbang saja akan menjdi penghematan jutaan gerbang.
Aljabar adalah ilmu penting dalam ranah keilmuan matematika dan menjadi pondasi untuk
keilmuan-keilmuan yang lain. Penggunaan aljabar boolean tidak hanya dipakai dalam bilang
matematika dan unuk keperluan matematika saja tapi dapat digunakan di beberapa area yang
memiliki perilaku yang sama.
Aljabar adalah bagian dari ranah ilmu matematika. Aljabar merupakan cabang matematika
yang dapat dirincikan sebagai generalasi dari arimatika. Dalam Aljabar boolean terdapat
sekumpulan aturan yang dirumuskan oleh ahli matematika inggris George Boole.
Teorema yang terdapat dalam aljabar dapat digunakan untuk penyederhanaan persamaan
matematika. Salah satu sebmateri dalam aljabar boolean yang menangani persamaan yang
berbasis bilangan biner. Dalam aljabar boolean, proses penyederhaan bilangan biner
dilakukan dengan menggunakan teori umum aljabar.
Persamaan boolean berkenan dengan variabel yang bernilai BENAR atau SALAH, yang
dapat menjelaskan istilah yang sering digunakan pada persamaan Boolean. Berikutnya
dilanjutkan dengan membahas penulisan persamaan boolean untuk fungsi logika yang
diberikan dalam tabel kebenaran.
Dalam pembahasan aljabar boolean terdapat istilah-istilah umum yang digunakan untuk
memudahkan dalam pembahasan. Istilah umum itu sebagai berikut.
Tabel kebenaran yang terdiri dari input sebanyak N buah memiliki jumlah baris sebanyak
2n, satu baris untuk setiap satu nilai input. Misal inpuutnya ada 3 maka jumlah baris
dalam tabel kebenaran tersebut adalah 23=8 baris setiap baris dala tabel kebenaran
diasosiasikan dengan minterm yang benar untuk baris tersebut.
Gambar 4.1 menunjukan tabel kebenaran dua buah input A dan B. Setiap baris
menunjukan minterm yang bersesuaian. Contoh minterm untuk baris pertama adalah
(AB) karena AB bernilai BENAR jika A=0 dan B=0.
Persamaan boolean untuk setiap tabel kebenaran dapat dituliskan dengan menjumlahkan
setiap minterm yang output-nya (Y) bernilai BENAR. Contoh pada gambar 4.1 hanya
terdapat satu baris (minterm) yang outputnya (Y) bernilai benar (1), yaitu AB.
Gambar 4.2 menunjukan tabel kebenaran yang memiliki output bernilai BENAR lebih
dari satu baris. Persamaan boolean untuk tabel kebenaran tersebut adalah dengan
menjumlahan setiap minterm-nya, sehingga diperoleh persamaan untuk tabel kebenaran
tersebut adalah Y=AB + AB. Bentuk persamaan seperti ini disebut penjumlahan dari
perkalian dari fungsi Y karena bentuk ini menjumlahkan beberaa hasil perkalian.
Gambar 4.2
Contoh :
Sebuah tabel kebenaran untuk kondisi berikut. Andi pergi ke rumah neneknya jika hari
libur dan ada kendaraan. Dia tidak bisa pergi ke rumahnya neneknya jika tidak libur atau
tidak ada kendaraan. Rancanglah rangkaiannya yang menghasilakn hasil BENAR hanya
untuk kondisi Andi pergi kerumah neneknya.
Solusi :
Pertama ditentukan input dan output dari sistem. Inputnya adalah L dan K yang
mengindikasika adaya libur dan kendaraan. L bernilai Benar menunjukan adaya hari libur
dan Flase menunjukan tidak libur dan K bernilai bear menunjukan ada kendaraan dan fals
untuk menunjukan tidak ada kendaraan.
Gambar 4.3
Outputnya adalah N yaitu andi pergi ke rumah neneknya. Gambar 4.3 menggambarkan
tabel kebenaran untuk menggambarkan kondisi andi pergi ke rumah neneknya.
Menggunakan bentuk sum of product, diperolah persamaan N =L.K
Brntuk sum of product bukanlah bentuk paling sederhana ddalam persamaan boolean.
Diperlukan proses penyederhanaan untuk mendapatkan hasil yang palig minimal dengan
tetap memperoleh hasil yang sama. Proses penyederhaan persamaan boolean dapat
dilakukan dengan menggunakan operasi aljabar boolean atau dengan menggunakan peta
karnaugh.
Bentuk perkalian dari pejumlahan
cara lain mengekspresikan fungsi boolean adalah dalam bentuk perkalian dari
penjumlahan. Setiap baris pada tabel kebenaran bersesuaian dengan maxterm yang
bernilai SALAH pada baris tersebut. Contoh, maxterm untuk baris epertama pada tabel
kebenaran dua input adalah (A+B) karena (A+B) adalah saah ketika A=0 dan B=0.
Contoh :
Tuliskan persamaan dalam product of sum dari tabel kebenaran gambar 2.13
Solusi :
Tabel kebenaran memiliki dua baris yang output nya bernilai salah. Jadi fungsi dapat
dituliskan dalam bentuk product of sum sebagai Y = (A+B)(A+B). Maxterm pertama,
(A+B) memastikan bahwa Y=0 untuk A=0 dan B=1, karena setiap nilai yang AND kan
degan 0 akan bernilai 0. Sementara itu, maxterm kedua, (A+B), menghasilkan nilai Y=0
dan B=0.
Persamaan boolean untuk kondisi Andi pergi ke rumah neneknya dapat ditulis dalm bentu
product of sumdengan melingkari tiga baris yangbernilai 0 untuk memperoleh N =
(L+K)(L+K)(L+K). Penulisan ini lebih rumit dibandingkan dengan menuliskan dalam
bentuk product of sum yaitu N=L.K. dua buah persamaan yang berbeda tapi logikanya
sama.
Sum of product menghasilakn persamaan yang lebih pendek jika output yang bernilai
benar dalam tabel kebenaran lebih sedikit. Product of sum lebih sederhana jika output
yang bernilai salah dalam tabel kebenaran lebih sedikit.
Pada bagian sebelumnya telah dipeljari penulisan ekspresi boolea untk mempresentasikan
informasi yang terdapat dalam tabel kebenaran. Persamaan boolean yang dihasilkan untuk
mengekspresikan tabe kebenaran bukan merupakan persamaan paling sederhana dari
gerbang logika. Diperluan proses penyederhanaan yang salah satu caranya dengan
menggunakan aljabar boolean.
Aturan-aturan aljabar boolean banyak kemiripan dengan aljabar pada umumnya tapi
dalam beberapa kasus lebih sedrerhana karena hanya memiliki dua variabel yaitu 0 atau 1.
Prinsip operasi aljabar boelan didasarkan pada sekumpulan aksioma yang diasumsikan
benar. Aksioma tidak dapat dibuktian jika definisi tidak dapat dibuktikan.
Aksioma dan teorema dalam aljabar boolean mengikuti prinsip dualitas. Jika simbol 0 dan
1 dan operator. (AND) dan + (OR) dipertukarkan dengan mengikuti aturan tertentu maka
pernyataannya akan tetap benar.
Tabel 4.2 Aksioma-aksioma Aljabar Boolean
Aksioma
Tabel 4.1 menunjukan aksioma yang digunakan dalam aljabar boolean. Lima aksioma dan
dualitasnya mendefinisikan variabel boolean dan menjelaskan pengertian operasi NOT,
AND dan OR.
Teorema identitas , T1 menyatakan bahwa untuk setiap variabel boolean B berlaku aturan
B AND 1 = B. Hal ini berlaku juga ahwa B OR 0 = B. Dalam implementasi hardware,
yang ditunjukan pada gambar 4.5, T1 artinya bahwa jika salah satu input dari dua input
gerbang AND selalu bernilai 1, maka gerbang AND dapat dihilangkan diganti dengan
koneksi langsung. Sementara itu, T1 berarti bahwa jika salah satu input dari dua input
grbang OR selalu bernilai 0, maka gerbang OR dapat dihilangkan da diganti dengan
koneksi langsung.
Gambar 4.5
Secara umum adanya gerbang memerlukan biaya dan delay waktu yang memerlukan catu
daya. Dengan mengurangi gerbang artinya akan lebih menghemat biaya, waktu dan daya.
Penyederhanaan ini diperlukan untuk mengoptimasi rangkaian.
Teorema elemen NULL, T2 yang menyatakan bahwa operasi B AND 0 selalu bernilai 0.
Karena itu, 0 disebut elemen NULL untuk operasi AND, karena 0 akan membuat output
gerbang AND akan bernilai nol apapun inpu yang lainnya. Kondisi dualitasnya
menyatakan bahwa B OR 1 aan selalu bernilai 1. Karena itu, 1 adalah elemen NULL untu
operasi OR.
Gambar 4.6
Teorema involusi, T4, menyatakan bahwa melakukan komplemen sebanyak dua kali
terhadapsuatu variabel akan menghasilakn dirrinya sendiri. Dua konverter yang berturut-
turut akan menghasilkan sinyal awal. Berdasarkan teorema ini maka proses operasi
inveerter sebanyak dua kali dapat dihilangkan dan diganti dengan variable dengan
variabel awal. Gambar 4.8 menunjukan proses involusi.
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Teorema untuk beberapa variabel
Teorema komutatif dan asosiatf , T6 dan T7, aalah teorema yang digunakan seperti pada
aljabar tradisional. Dengan teorema komutatif, urutan input untuk fungsi AND atau OR
tidak mempengaruhi nilai output. Dengan teorema asosiatif, pengelompokan input tida
berpengaruh terhadap hasil.
Teorema distributif, T8, adalah teorema yang sama dengan aljabar bisa, hanya dualitasnya
T8 tidak sama. Dengan teorema 8, operasi AND terdistribusi diantara operasi OR , dan
teorema T8, operasi OR terdistribusi diantara operasi AND. Dalam aljabar tradisional
perkalian dapat didistribusikan terhadap operasi penjumlahan tapi tidak sebaliknya,
(B+C)x(B+D)B+(CxD).
Teorema covering, kombinasi dan konsensus, T9, T10, dan T11, adalah proses untuk
menyederhanakan fungsi-fungsi logika dengan menghilangkan variabel ganda.
Teorema De Morgan, T12 adalah aturan yang banyak digunakan pada penyederhanaan
perancangan rangkaian digital. Teorema ini menjelaskan bahwa komplemen dari product
seluruh term adalah sama dengan sum dari komplemen tiap term.
Gambar 4.10
De Morgan adalah nama seorang matematikawan Inggris yang lahir di India. De morgan
memiliki nama panjang Augustus De Morgan yang meninggal tahun 1871. Mendapat
gelar professor matematika pada London University pada usia 22 tahun. Morgan banyak
menulis tentang matematika dengan subjek Logika, Aljabar dan Paradox.
Tingkat kesederhaan suatu persamaan ditentukan oleh sedikit banyaknya implicant yang
digunakan. Persamaan yang sederhana menggunakan sesdikit mungkin implicant. Jika
terdapat dua buah persamaan yang jumlah implicant-nya sama maka dicari yang paling
sedikit literalnya.
Contoh ;
Solusi :
Dari persamaan diatas terdapat dua mnterm A,B,C, dan ABC yang memiliki perbedaan
satu variabel yaitu varibel A. Persamaan ini dapat digabungkan dalam bentuk BC.
Begitu juga dengan minterm ABC+ABC memiliki dua kesamaan dan satu perbedaan
yaitu variabel C. Maka proses penyederhaan pun dapat dilakukan dengan menggandakan
ABC. Proses penggandaan ini aturan idempoten yaitu B=B+B+B+... sehingga
persamaannya menjadi ABC+ABC+ABC+ABC. Persmaan akhir yang telah
disederhanakan menjadi: BC + AB.
Dalam proses penyederhanaan persamaan boolean ini diperlukan sedikit intuisi terutama
dalam mengurai implicant dan menyederhanakannya. Proses seperti ini sangat berguna
dalam penyederhanaan persamaan.
Gambar 4.11
Diagram skematik adalah gambar rangkaian digital yang menunjukan elemen dan sinyal
yang menghubungkan elemen-elemen tersebut untuk mengimplementasikan suatu fungsi
persamaan boolean. Contoh diagram skematik seperti gambar 4.11 yang merupakan
implementasi hardware untuk mempresentasikan persamaan fungsi
Y=ABC+ABC+ABC.
Persamaan yang ditulis dalam bentuk sum of product Y = ABC + ABC + ABC dapat
digambarkan dalam diagram skematik seperti gambar 4.11
Gambar 4.12
Tahap awal, gambar kolom untuk inputtempatkan inverter pada kolom berikutnya untuk
menyediakan komplemen dari input jika nanti diperlukan. Gambar garis gerbang AND untuk
setiap minterm. Untuk setiap output, gambar gerbang OR yang terhubung dengan minterm
yang berhubungan dengan output. Gambar 4.12 menunjukan implementasi yang lebih
sederhana setelah proses penyederhanaan dengan menggunakan teorema aljabar boolean.
Contoh :
Tulislah persamaan boolean untuk sistem yang memiliki tabel kebenaran seperti tabel 4.4 dan
gambarkan rangkaian implementasi fungsi tersebut.
A3 A2 A1 A0 Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 1 0
0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 1 0 1
0 1 1 0 0 1 1 0
0 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1
Solusi
Fungsi ini disebut rangkaian prioritas dengan empat input. Langkah pertama adalah menulis
sum of product untuk semua output dan disederhanakan dengan menggunakan persamaan
aljabar boolean. Berdasarkan tabel kebenaran dapat diambil beberapa pernyataan. Y3 selalu
benar kapan saja A3 aktif, sehingga Y3=A3. Y2 bernilai benar jika A2 aktif dan A3 tidak
aktif. Sehingga Y2=A3 A2. Y1 bernilai Benar jika A1 aktif dan A3, A2 tidak aktif, sehingga
Y1=A3.A2.A1. Y0 bernilai benar kapan saja A0 aktif dan tidak ada input lain yang aktif.
Sehingga Yo=A3.A2.A1.Ao. diagram skematik digambarkan pada gambar 4.13
Gambar 4.13
Catatan :
Jika A3 aktif dalam rangkaian prioritas, maka nilai input dari A2, A1 dan Ao diabaikan (dont
care). Digunakan simbol X untuk menggambarkan input yang outputnya diabaikan. Tabel 4.5
menunjukan tabel kebenaran rangkaian priorits 4 input yang lebih sederhana dengan
menggunakan dont care.
A3 A2 A1 A0 Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1
0 0 1 X 0 0 1 0
0 1 X X 0 1 0 0
1 X X X 1 0 0 0
Rangkaian kombinasional multilevel
Logika yang digunakan dalam sum of product disebut rangkaian logika dua-level karena
terdiri dari dua tingkat rangkaian tingkat pertama dihubungkan satu leve gerbang AND dan
berikutnya dihubungkan dengan level gerbang OR. Rangkaian kombinasional multilevel ini
digunakan untuk lebih menghemat penggunaan komponen perangkat keras.
--SOAL LATIHAN
A2 A1 A0 Y1 Y0
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 1 0
0 1 1 1 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 1 0 0 1
1 1 1 0 1
5. Buatlah persamaan yang paling sederhana dari soal no.4 yang disederhanakan.
6. Buatlah diagram skematik soal no.4 yang telah disederhanakan
7. Jelaskan tentang kondisi dont care pada tabel kebenaran.
8. Mengapa persamaan fungsi digital harus disederhanakan ?
9. Berapakah jumlah baris pada tabel kebenaran suatu fungsi yang memilik 5 input dan 3
output
10. Jelaskan penggunaan teorema de morgan dalam menyederhanakan persamaan
11. Jelaskan prinsip dualitas dalam aljabar boolean
12. Jelaskan dualitas antara minterm dan maxterm!
13. Apa yang diamksud level rangkaian dalam rangkaian kombinasional!
14. Apakah rangkaian pada gambar berikut sudah sederhana? Jelaskan!
5. RANGKAIAN KOMBINASI
Gerbang logic sebagai komponen dasar mimilki fungsi yang spesifik
dan tidak dapat di ubah untuk memenuhi sebuah fungsi yang lain.
Sebuah gerbang logic tidak memiliki fungsi yang cukup untuk
keperluan sebuah proses. Gabungan antar beberapa gerbang dapat
menjadi sebuah sistem yang memproses sekumpulan kombinasi
masukan dengan sekumpulan keluaran. Satu gerbang dengan
gerbang lainnya dihubungkan membangun sebuah rangkaian yang
melewatkan nilai dari bagian masukan ke bagian keluaran.
Rangkaian seperti ini disebut rangkaian kombinasional. Terdapat
banyak variasi bentuk rangkaian kombinasional untuk
mengimplementasikan satu proses. Diperlukan satu bentuk yang
paling sederhana untuk meminimalkan jumlah gerbang yang
diperlukan. Proses penyederhanaan rangkaian rasional sama
pentingnya dengan mendefinisikan rangkaian tersebut. Bab ini
menjelaskan tentang rangkaian kombinasional dan
penyederhanaannnya. Pembahasan pertama tentang konsep
rangkaian kombinasional pembahahasan terakhir tentang
penyederhanaan rangkaian kombinasional menggunakan peta
Karnaught.
X= f ( A , B , C , . , m)
Y= f (A , B , C , . , m)
n f ( A , B , C , . ,m)
Rangkaian Kombinasional
Rangkaian digital diklasifikasikan menjadi dua yaitu rangkaian
kombinasional dan rangkaian sekuensial . Pada rangkaian
kombinasional output rangkaiannya hanya tergantung pada nilai
output saat ini, dengan kata lain, rangkaian ini
mengombinasikannilai input saat ini dan menghitung output-nya,
itulah mengapa disebut rangkaian kombinasional. Contoh rangkaian
kombinasional adalah gerbang logika.
Gambar 5.3
Gambar 5.4
Gambar 5.5
Gambar 5.6
Contoh
Apakah gambar 5.7 rangkaian kombinasional sesuai dengan
aturan.?
Solusi:
Rangkaian (a) bukan rangkaian kombinasional karena terdapat
sinyal sirkular: output XOR kembali menjadi salah satu input XOR
tersebut. Rangkaian (c) adalah kombinasional. Rangkaian (e) adalah
kombinasional, menggambarkan tiga buah rangkaian kombinasional
yang terhubung membangun sebuah rangkaian kombinasionalyang
lebih besar. Rangkaian (d) bukan rangkaian kombinasional karena
tidak sesuai dengan aturan yaitu terdapat sinyal sirkular, output
rangkaian kanan menjadi input rangkaian kiri , output rangkaian kiri
menjadi input rangkaian kanan.
Gambar 5.7
Gambar 5.8
Gambar .5.9
Pada contoh ini terdapat 2 level rangkaian. Lebih komplek dari pada
1 level keluaran masing-masing OR dan AND menjadi masukan bagi
gerbang XOR.
Gambar 5.10
Gambar 5.11
Rangkaian kombinasional diatas cukup komplek dengan 3 level
rangkaian dan kombinasi 2 masukan. Prosesnya sama seperti
rangkaian kombinasional yang sederhana.
Gambar 5.13
Dimungkinkan membangun rangkaian yang terdiri dari beberapa
level. Terdapat keluaran X hasil proses 2 level dan Y hasil proses 1
level.
Gambar 5.14
Gambar 5.15
Setiap kotak, atau minterm, berbeda dari kotak yang berdekatan
dengan perubahan satu variable. Ini berarti kotak yang berdekatan
memiliki satu perbedaan huruf, yaitu nilai true dan komplemennya.
AB C
Contoh kotak yang merepresentasikan minterm dan ABC
adalah berdekatan dan berbeda satu variable yaitu C.
Kombinasi A dan B pada baris atas secara berurut memiliki nilai oo,
01,11, dan 10. Urutan ini disebut kode Gray. Ini berbeda dengan
urutan umum yaitu 00, 01 , 10 dan 11. Dalam kode Gray perubahan
terjadi pada kotak yang berdekatan hanya berbeda satu variabel
seperti 01:11 hanya berubah dari A 0 ke 1 sementara 01:10
berubah A dari 1 ke 0 dan B dari 0 ke 1.
Kode Gray dipatenkan oleh Frank Gray, peneliti Bell Labs pada tahun
1953. Kode Gray untuk 3-bit 000, 001,011,010,110,111,101,100.
Berfikir Sirkular
Dalam peta Karnaugh gambar 5.7 terdapat dua minterm dalam
AB C
persamaan . dan ABC yang memiliki nilai output 1 pada
kolom yang paling kiri. Membaca minterm dari peta Karnaugh sama
dengan membaca persamaan sum-of-product dari tabel kebenaran.
AB C
Contoh, dalam peta Karnaugh pada gambar 5.7 (c) , dan ABC
adalah implicant tapi bukan implicant utama. Hanya AB yang
merupakan implicant utama.
Gambar 5.16
Contoh:
Minimalkan fungsi tiga variabel menggunakan peta Karnaugh missal
terdapat sebuah fungsi Y= F(A,B,C) dengan peta Karnaugh seperti
yang terlihat pada gambar 5.8 minimalkan persamaan tersebut
menggunakan peta Karnaugh.
Solusi
Lingkari angka 1 dalam peta Karnaugh menggunakan sesedikit
mungkin lingkaran, seperti yang terlihat pada gambar 5.9.
Gambar 5.17
Gambar 5.18
perlu dicatat bahwa terdapat satu buah mintern ( Kanan bawah)
yang dilingkari 2 kali untuk memperoleh lingkaran implicant utama
seluas mungkin. Hal ini sama dengan proses penyederhanaan pada
aljabar Boolean, yaitu dengan membagi minterm untuk mengurangi
ukuran implicant . Perlu dicatat juga bahwa bahwa proses
melingkari kotak ini bisa melampaui sisi sebelah kanan dan kiri. Hal
ini menunjukan konsep gambar melingkar. Anggap saja bahwa sisi
kanan dan sisi kiri tersebut menyatu sehingga dapat di lingkari
secara langsung.
Gambar 5.19
Contoh:
Dekoder display 7-segmen
Sebuah dekorder display 7- segmen memiliki input data 4-bit, D 3-0
dan menghasilkan tujuh output untuk mengontrol lampu light-
emitting diode (LED) untuk menampilkan bilangan dari 0-9. Tujuh
buah output sering disebut segmen a sampai g, atau S a-Sg., seperti
yang ditunjukan pada gambar 5.11. buatlah tabel kebenaran untuk
output dan gunakan peta Karnaugh untuk mendapatkan persamaan
Boolean untuk output Sa dan Sb. Asumsikan bahwa nilai input illegal
(0-15) dan tidak mengeluarkan nilai.
Solusi:
Tabel kebenaran ditujukan pada tabel 5.2. Contoh, input 0000
seharusnya menyalakan seluruh segmen kecuali Sg.
Gambar 5.20
Gambar 5.12
Contoh:
Dekoder display 7-segment dengan dont care
Contoh sebelumnya jika kita tidak peduli dengan nilai output untuk
input yang illegal 10 sampai 15.
Solusi:
Peta Karnaugh ditunjukan pada gambar 5.14dengan input X
menunjukan nilai dont care. Karena dont care dapat bernilai 0 atau
1, maka nilai yang digunakan adalah 1 karena dapat digunakan
untuk digabungkan dengan yang lain dalam
meminimalkanpersamaan. Penggunaan Dont care dapat
menyederhanakan logika.
Gambar 5.12
Multiplexer
Multiplexer adaalah rangkaian kombinasional yang banyak
digunakan. Multiplexer sering disebut secara singkat mux.
Gambar 5.23
Gambar 5.24
Gambar 5.25
Multiplexer yang lebih lebar
Multiplexer 4:1 memiliki inputdata empat buah dan satu buah
output, seperti yang terlihat pada gambar 5.18
Gambar 5.26
Gambar 5.27
Sistemnya mirip dengan multiplexer 2:1 yang membedakan adalah
jumlah input dan jumlah select. Untuk input sebanyak 4 buah
diperlukan 2 buah select. Secara umum multiplexer N:1
memerlukan jalur select sebanyak log2N.
Dekoder
Decoder memiliki N buah input dan 2N output. Dekoder
mengeluarkan nilai output sesuai dengan kombinasi input.
Tabel 5.4 menunjukan tabel kebenaran untuk dekoder 2:4 jika I 1,0 =
00 maka 00 bernilai 1. Dan begitu seterusnya.
Gambar 5.28
Contoh Implementasi dekoder
Soal
Implementasikan dekoder 2:4 dengan gerbang AND, OR
dan NOT.
Solusi
Gambar5:21 menunjukan implementasi untuk dekoder 2:4
menggunakan empat buah gerbang AND. Setiap gerbang
tergantung pada nilai true atau komplemen setiap input.
Secara umum, dekoder N:2N dapat dibangun dari 2N N- input
gerbang AND yang dapat menerima berbagai input TRUE atau
komplemennya.
Gambar 5.29
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian rangkaian kombinasional !
2. Gambarkan skema rangkaian kombinasional !
3. Jelaskan syarat-syarat suatu rangkaian disebut rangkaian
kombinasional !
4. Jelaskan tentang penemuan peta Karnaugh !
5. Jelaskan tentang kode Gray !
6. Apa fungsi multiplexer dan dekoder !
7. Jelaskan penggunaan nilai dont care pada penyederhanaan
rangkaian !
8. Jelaskan rangkaian untuk menyederhanakan rangkaian
kombinasional !
9. Apa yang disebut implicant utama !
10. Mengapa multiplexer termasuk dalam rangkaian
kombinasional !
11. Jelaskan rangkaian lain selain Mux dan dekoder yang
termasuk rangkaian sekuensial !
12. Mengapa rangkaian pada no.10 dikategorikan rangkaian
sekuensial !
13. Apa pengertian rangkaian digital !
14. Apakah perbedaan penyederhanaan dengan persamaan
aljabar Boolean dengan menggunakan peta Karnaugh !
15. Jelaskan penyederhanaan dalam peta karnaugh !
16. Bagaimanakah hubungan antara peta Karnaugh dengan
aljabar Boolean !
17. Buatlah nilai kombinasi untuk masing-masing keluara
gerbang dari rangkaian tersebut !
Gambar 6.1
Gambar 6.2
Sinyal SR yang masuk kedalam flip flop dapat memiliki 4
kemungkinan kondisi yaitu 00, 01, 10, dan 11. Pada saat SR bernilai
00 maka kondisi flip flop tidak berubah, nilai Q akan seperti nilai
sebelumnya. Jika SR bernilai 01 maka keluaran Q akan bernilai 0,
kondisi ini akan menyebabkan flip flop reset. Jika SR bernilai 10
maka keluaran Q akan bernilai 1 atau flip flop set. Bagaimana kalau
SR bernilai 11, ini menarik, karena kondisi ini menyebabkan
keluaran Q tidak pasti, tergantung sinyal mana yang datang lebih
cepat.
Kondisi ini disebut kondisi berlomba ( race condition). Karena nilai Q
tidak pasti maka kondisi ini tidak digunakan. Kondisi QQ bernilai 00
terjadi pada saat perpindahan dari nilai SR 01 ke-10.
Simbol
Simbol untuk flip flop SR sebagai berikut:
Gambar 6.3
Detak (Clock)
Flip flop SR di atas bekerja secara asinkron. Nilai S dan R dapat
berubah kapan saja dan dalam tempo yang tidak bersamaan. Detak
(clock) ditambahkan pada sisi masukan untuk menjaga sinyal
masukan agar bekerja dalam tenggang tempo yang bersamaan.
Kendali ini membantu flip flop lebih stabil. Detak ditambahkan
sebelum sinyal S dan R masuk ke dalam rangkaian flip flop. Masing
masing sinyal masukan di NAND-kan dengan detak.
Pada saat dekat bernilai 0,tidak ada perubahan sinyal yang masuk
ke dalam flip flop. Sebaliknya, jika detak bernilai 1 maka kondisi
keluaran flip flop , Q, akan menyesuaikan dengan kondisi masukan S
dan R, berdasar aturan dalam tabel kebenaran.
Gambar 6.4
Simbol
Simbol untuk flip flop SR yang telah ditambah detak :
Gambar 6.5
Gambar 6.6
Flip flop D dirancang untuk menyimpan satu bit 0 atau 1. Dengan
sedikit modifikasi flip flop SR, flip flop D dapat melakukan fungsi
tersebut. Sel penyimpanan data hanya perlu dua kondisi yaitu
bernilai 0 atau 1. Karakter tersebut diperoleh dengan mengatur nilai
S dan R agar tidak bernilai sama. Nilai SR=01 menyebabkan flip flop
bernilai 1 dan nilai SR=10 menyebabkan flip flop bernilai 0.
Diperlukan konverter antara masukan S dan R aar nilai keduanya
berkebalikan. Berikut ini rangkaian flip flop D hasil modifikasi dari
rangkaian flip flop SR:
CK D Q
0 NC
1 0 0
1 1 1
Flip-flop D akan bekerja jika nillai CK =1. Pada saat CK tidak aktif
maka apapun nilai D nilai flip flop nilai D tidak berubah (NC, no
change ). Pada saat CK aktif maka sinyal D berfungsi. Kondisi Q dari
tergantung masukan D.
Simbol
Simbol untuk flip flop D adalah :
Gambar 6.7
Gambar 6.8
Preset dan clear
Preset dan clear adalah dua buah jalur yang ditambahkan pada flip
flop untuk mengendalikan nilai flip flop tanpa harus menunggu
detak. Pengaktifan preset menyebabkan nilai flip flop berubah
langsung menjadi 1, apapun kondisi sebelumnya. Pengaktifan Clear
menyebabkan nilai flip flop berubah langsu ng menjadi 0.
Nilai Preset dan clear tidak boleh sama sama rendah karena akan
menyebabkan kondisi pacu. Bila preset bernilai 0 dan clear bernilai
1 maka isi flip-flop akan di reset. Sebaliknya jika preset bernilai 1
dan clear bernilai 0 maka isi flip flop akan di set.
Gambar 6.9
Simbol
Simbol flip flop D dengan pemicu tepi positif sebagai berikut :
Gambar 6.10
Tanda segitiga pada detak (CLK) menunjukan adanya proses pemicu
tepi untuk mengaktifkan flip flop.
Gambar 6.11
Gambar 6.12
Gambar 6.14
6.4 Flip Flop Toggle ( T Flip Flop )
Flip flop T adalah kondisi khusus dari flip flop JK. Masukan T
dihubungkan dengan JK sekaligus. Pada flip flop T,J dan K akan
bernilai sama 00 atau 11
Setelah dibahas berbagai macam jenis flip flop pada bagian sebelumnya, dteruskan
dengan pembahasan komponen yang lebih fungsional yang berada pada level register.
Pembangunan level register tidak terlepas dari fungsi-fungsi pada level flip flop.
7.1 Register
Register adalah komponen dalam komputer yang dibangun dari flip flop dan gerbang.
Register biasanya diukur berdasarkan banyaknya bit (binary digit) yang dapat
disimpan. Misalnya, register geser 8 bit, adalah register yang dapat menyimpan 8 bit
data dan berfungsi untuk menggeser.
7.2 Multiplekser
Multiplekser adalah rangkaian yang memilih satu dari beberapa jalur masukan ke satu
jalur keluaran, jalur sumber yang diteruskan ke jalur keluaran dikendalikan ileh sinyal
select. Jika data sumber yang masuk sejumlah k dan setiap jalur masukan data terdiri
dari m bit, multiplekser tersebut dinamakan multipexer k input m-bit.
Simbol
Simbol multiplexer terdiri dari k buah input dan masing-masing memiliki m-bit, s
buah select, satu buat enable e dan 1 buah m bit keluaran.
Gambar 7.1
Jumlah masukan k menentukan beberapa buah select yang diperlukan. Jumlah select
2 log k. Misalkan ai = 1 jika input Ln i yang dipilih. Jika a = 1 ketika bilangan
i
biner i diterapkan pada jalur select, mmaka Ln i akan dihubungkan dengan out jika
e=1. Jalur enable e adalah jalur untuk mengaktifkan multiplexer. Jika e bernilai 0
maka multiplexer tidak aktif. Operasi multiplexer dapat didefiniskan secara formal
dengan persamaan boolean m-SOP sebagai berikut.
k=1
Gambar 7.2
Jika In I menyatakan jalur input data ke-i, maka output out, didefinisikan sebagai berikut :
2 n1
Out j = i ai e
i=0
Gambar 7.3
Rangkaian multiplexer biasanya digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih sinyal
digital ke dalam 1 jalur,dengan menempatkan pada waktu yang berbeda. Cara seperti ini
dikenal dengan istilah multiplex berdasarkan pembagian waktu (Time Division
Multiplexing ). Multiplexer banyak digunakan dalam komputer salah satu implementasi nya
adalah pada saat memillih satu masukan dari beberapa masukan sumber untuk ALU
( Arihtmetic and Logical Unit)
Gambar 7.4
7.4 Dekoder (decoder)
Aplikasi utama Dekoder pengamatan, diman n bit masukan iin diinterpretasikan sebagai
sebuah alamat untuk memilih satu jalur keluaran. Aplikasi yang lain adalah member rute data
dari sebuah sumber ke beberapa tujuaan. Dekoder juga disebut multiplexer. Aplikasi ini dapat
mengendalikan input dari Dekoder yang di pandang sebagai 1 bit data sumber.
Sebuah Dekoder 1-out-of-2n atau adalah rangkaian kombinasional dengan n jalur data
masukan 2n jalur data keluaran.
Sinyal keluaran yang aktif tergantung dari nilai masukan In 0, In, 1 , In 2. Berikutnya ini
daftar kombinasi sinyal masukan dan efek sinyal keluaran yang aktif.
Simbol dekoder terdiri dari k buah masukan, sebuah jalur EN, dan n buah jalur keluaran
denngan syarat k 2 log n. Misal jumlah keluarannya 8 jalur maka k minimal sama dengan
2 log 8=3. Bagaimana kalau jumlah keluarannya 10 jalur, maka jumlah k minimal sama
dengan 4.
7.4 Enkoder
Encoder adalah rangkaian yang digunakan untuk menghasilkan alaat atau nama dari jalur
masukan yang aktif. Encoder kebalikan dari decoder. Peambahan keluaran ln aktif digunakan
untuk mengetahui apakah ada atau tidak sebuah jalur yang aktif. Pada saat tidak ada jalur
yang aktif, kluaran akan bernilai 00, ini akan saa artinya dengan jalur ln 0 yang aktif.
Keluaran ln aktif dibuat untuk membedakan antara tidak ada masukan yang aktif dengan
masukan ln 0 yang aktif. Gambar dibawah ini menunjukan sebuah encoder 4 bit yang
sederhana.