Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN

RESIKO TINGGI DALAM KEHAMILAN DI

WILAYAH KERJA TANJUNG BINGKUNG

KABUPATEN SOLOK

TAHUN 2016

PROPOSAL

OLEH :

EKA SUSANTI, Amd. Keb

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


STIKes FORT DE KOCK BUKITTINGGI
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil adalah
Pemeriksaan kehamilan di tenaga kesehatan dengan pelayanan 10 T,
yaitu : Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Pemeriksaan tekanan
darah, Nilai status gizi dengan pengukuran LILA, Pemeriksaan tinggi
fundus uteri, Tentukan presentasi dan denyut jantung janin, Skrining status
imunisasi tetanus, Pemberian tablet zat besi 90 tablet selama hamil, Tes
laboratorium rutin dan khusus, Tata laksana kasusdan temu cara.
Pemeriksaan dilakukan secara rutin minimal 1 kali trimester satu, 1 kali
trimester dua, dan 2 kali pada trimester tiga untuk dapat mengetahui
kondisi kesehatan ibu dan janinnya.
Pemeriksaan kesehatan adalah suatu usaha ibu hamil untuk
mendapatkan pealayanan pemeriksaan mengenai kehamilan maupun
kesehatan ibu dan janinnya pada tenaga kesehatan.
Kehamilan adalah sejak dimulainya konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari).
Kehamilan adalah sebagai keadaan fisiologis, namun dapat diikuti proses
patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus
dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi, sehingga kelainan yang
ada dapat dikenal lebih dini, misalnya perubahan yang terjadi adalah
odema ditubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila diikuti
peningkatan tekanan darah, dicurigai adanya pre Eklampsia.
Kehamilan dengan faktor resiko adalah kondisi pada seorang ibu
hamil yang dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya kesakitan pada
ibu atau janinnya. Misalnya usia ibu < 20 tahun atau > 35 tahun, berat
badan ibu < 40 kg, tinggi badan < 145 cm.
Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi
keadaan optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi.
Kehamilan resiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta keadaan
umun seseorang selama masa kehamilan, persalinan ataupun nifas yang
dapat memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang
dikandungnya.
Data yang didapatkan tahun 2015 pada Puskesmas Tanjung
Bingkung Kabupaten Solok. Ditemui dari 286 orang ibu hamil terdapat 56
orang ibu hamil dengan resiko tinggi atau sekitar 19,58%. Dari 56 orang
ibu hamil tersebut dengan latar belakang tingkat pendidikan beragam,
dimana 24% tidak tamat SD, 52% tamat SD, 13% tamat SMP, 9% tamat
SMA dan 2% perguruan tinggi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Hubungan Pendidikan Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi
Pada Kehamilan.

B. RUMUSAN MASALAH
Belum diketahui Hubungan Pendidikan Ibu Hamil Dengan
Kejadian Resiko Tinggi Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Bingkung Kabupaten Solok Tahun 2016.

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pendidikan
Ibu Hamil Dengan Kejadian Resiko Tinggi Kehamilan Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung Kabupaten
Solok Tahun 2016.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Distribusi Frekuensi kejadian Resiko Tinggi
Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Bingkung Kabupaten Solok Tahun 2016.
b. Mengetahui Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung Kabupaten Solok
Tahun 2016.
c. Mengetahui hubungan anatara tingkat Pendidikan Ibu Hamil
Dengan Kejadian Resiko Tinggi Kehamilan Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung Kabupaten Solok
Tahun 2016.
d. Menambah kemampuan mahasiswa membuat Asuhan
Kebidanan pada Kehamilan Resiko Tinggi.
e. Memberikan pedoman bagi mahasiswa dan tenaga kesehatan
maupun kader untuk persalinan aman berencana.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan peneliti dalam bidang penelitian,
khususnya tentang Pendidikan Ibu Hamil Dengan Kejadian Resiko
Tinggi Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Bingkung Kabupaten Solok Tahun 2016.

2. Bagi Institusi Pendidikan


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi
pendidikan dan sebagai bahan acuan bagi penulis selanjutnya.

3. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi
tenaga kesehatan untuk mendapatkan persalinan aman dan berencana.

4. Bagi Ibu dan Masyarakat


Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan
masyarakat terhadap pentingnya pencegahan kehamilan Resiko
Tinggi sehingga derajat kematian ibu dan bayi bisa teratasi.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan
Kejadian Resiko Tinggi Dalam Kehamilan Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung Kabupaten Solok Tahun
2016.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. KEHAMILAN
1.1 DEFENISI
Kehamilan adalah sejak dimulainya konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9 bulan
7 hari). Kehamilan adalah sebagai keadaan fisiologis, namun dapat
diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin.

2. PENGETAHUAN
2.1 DEFENISI
Pengetahuan merupakan hasil Tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni :
Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Rasa, dan Raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
(Noto Admodjo, 2003 : 126).

3. KONSEP DASAR KEHAMILAN RESIKO TINGGI


3.1 DEFENISI
Kehamilan Resiko Tinggi adalah keadaan yang dapat
mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang
dihadapi. ( Manuaba, 1998 :33 ).

Kehamilan Resiko Tinggi adalah keadaan ibu hamil terlalu


muda, hamil I < atau > 35 tahun, terlalu lama hamil lagi (> 10
tahun), terlalu cepat hamil lagi (< > 35 tahun ) terlalu pendek. ( Puji
Rochyati, 2005).

Dalam melakukan penelitian ini dilakukan pengkajian data


mengenai Pengetahuan Ibu Hamil tentang pengertian Kehamilan Resiko
Tinggi, Pengetahuan Ibu Hamil tentang tanda-tanda Kehamilan Resiko
Tinggi, dan Pengetahuan Ibu hamil tentang macam-macam Kehamilan
Resiko Tinggi.

Dari data Ibu Hami Resti yang ada ternyata ibu hamil mempunyai
latar belakang pendidikan 24% tidak tamat SD, 52% tamat SD, 13% tamat
SMP, 9% tamat SMA dan 2% perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Kuncoro Ninggrat (1997) dikutip Nulsalam (2003) yaitu
semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima Informasi,
sehingga semakin banyak Pengetahuan yang dimiliki.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Bingkung Kabupaten Solok, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut : bahwa pengetahuan ibu hamil tentang Pengertian
Kehamilan Resiko Tinggi, macam-macam dan tanda-tanda Kehamilan
Resiko Tinggi adalah cukup.

B. SARAN
Dari hasil penelitian diatas maka harapan yang ingin peneliti
sampaikan adalah agar :
1. Ibu hamil periksa atau kontrol secara rutin pada bidan atau tenaga
kesehatan yaitu minimal 4 kali selama kehamilan agar banyak
mendapatkan informasi tentang Resiko Tinggi Kehamilan.
2. Ibu hamil meningkatkan pengetahuannya menjadi lebih baru lagi
mendapatkan informasi dari media cetak, elektronik atau dari tenaga
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

- Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan


dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Ecg : Jakarta.

- Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai