Anda di halaman 1dari 7

FORM

NUTRITION CARE PROCESS

INSTALASI GIZI RSUD DR. MOEWARDI

Nama Mahasiswa : Aulia Rusyada

NIM : P07131114084

Tanggal NCP : 14 Maret 2017

Jenis Kasus : Harian

Data umum pasien :

Nama : Ny. Ih
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Ruang perawatan : Melati 1/ 7A
Tanggal masuk : 13 Maret 2017
Nomor CM :
Diagnosa : B20

A. Anamnesis

Keluhan utama : pasien muntah- muntah sejak 3 hari SMRS

RPS : pasien muntah- muntah sejak 3 hari SMRS.


Muntah dirasakan terutama setelah makan dan
minum, muntah dirasakan semakin hari semakin
memberar, selain muntah pasien juga mengeluh
lemas berbarengan dengan muntah. Pasien tidak
mengeluh mencret atau diare, batuk ataupun sesak
nafas. BAK pasien tidak ada keluhan. Tidak sakit
kepala, badan pegal- pegal ataupun susah tidur.
Pasien mengaku sudah mengidap HIV sejak 3
tahun yang lalu. Rutin minum ARV dan kontrol
rutin ke poli VCT tiap bulan. Pasien mengaku
suaminya meninggal karena sakit HIV, pasien tidak
mempunyai riwayat penyakit HIV, hipertensi
ataupun lainnya.

RPD : Pasien tidak ada riwayat penyakit liver.

B. Data fisik : tampak sakit sedang,


Compos mentis.
C. Data klinis :

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Ket


TekananDarah 90/60 mmHg 120/80 Rendah
Nadi 98 x/menit 80/100 Normal
RR 22 x/menit 16-20 Tinggi
o
Suhu 37 C 36,0-37,5 Normal

D. Data laboratorium :

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Ket


Hemoglobin 11,5 g/dl 13,5 17.6 Rendah
Leukosit 11,4 Ribu/l 4.5-11,0 Tinggi
Eritrosit 3,73 Juta/l 4.50-5.90 Rendah
Na Darah 134 Mmol/L 136 145 Rendah
Clorida Darah 97 Mmol/L 98-106 Rendah

E. Data antropometri :

Berat Badan = 26 IMT= 12,03 (Gizi Kurang)


Tinggi Badan = 147

F. Diagnosis medis : B20 stadium II dengan IO oral thrush


G. Terapi obat :

Infus Nacl 0,9% 500cc


Inj. Ranitidin 50 mg
Inj. Netalopramide 10 mg
Paracetamol 500 mg
Cotricuoxazole 960 mg
Candistatin 9 tt II
Inj. Ca gluconas I am p
Infus Plasbumin 1 kl
H. Dietery History : makan 2-3 kali sehari, makan bubur seminggu sekali , sayur
kacang dan ayam , tempe dan tahu setiap hari

I. Diagnosis Gizi :
NC. 2.2 perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan anemia
ditandai dengan Nilai Hb 6.2 g/dL
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan gizi protein dan natrium berkaitan
dengan CKD dan hipertensi ditandai dengan creatinin tinggi 9.1 mg/dl
dan tekanan darah 180/100 mmHg.

Intervensi Gizi

o Tujuan Umum Diet :


1. Memberikan intervensi gizi secara cepat dengan mempertimbangkan
seluruh aspek dukungan gizi pada semua tahap dini penyakit infeksi HIV
2. Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang
diharapkan, terutama jaringan otot
3. Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi
4. Mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet, olahraga, dan relaksasi
o Tujuan Khusus Diet
1. Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual, dan muntah
2. Meningkatkan kemampuan untuk memusarkan perhatian, yang terlihat
pada pasien dapat membedakan antara gejala anoreksia, perasaan kenyang,
perubahan indra pengecap, dan kesulitan menelan.
3. Mencapai dan mempertahankan berat badan normal
4. Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan( terutama jaringan otot)
5. Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat
sesuai dengan kemampuan makan dan jenis terapi yang diberikan
o Syarat/ Prinsip Diet
1. Energi tinggi, pada perhitungan kebutuhan energi, diperhatikan faktor
stres, aktivitas fisik, dan kenaikan suhu tubuh. Tambahkan energi sebanyak
13% untuk setiap kenaikan suhu 10C
2. Protein tinggi, yaitu 1,1-1,5 g/ kg BB untuk memelihara dan mengganti
jaringan sel tubuh yang rusak. Pemberian protein disesuaikan bila ada
kelainan ginjal dan hati
3. Lemak cukup, yaitu 10- 25% dari kebutuhan energi total, jenis lemak
disesuaikan dengan toleransi pasien.
4. Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 kali (150%) Angka Kecukupan Gizi
yang dianjurkan (AKG) terutama vitamin A, B12, C, E folat, kalsium,
magnesium, seng, dan selenium. Bila perlu, dapat ditambahkan vitamin
berupa suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat menekan
kekebalan tubuh
5. Serat ukup, gunakan serat yang mudah cerna
6. Cairan cukup, sesuai dengan keadaan pasien. Pada pasien dengan
gangguan fungsi menelan, pemberian cairan harus hati- hati dan diberikan
bertahap dengan konsistensi yang sesuai. Konsistensi cairan dapat berupa
cairan kental, semi kental, dan cair
7. Elektrolit. Kehilangan elektrolit melalui muntah dan diare perlu diganti
( natrium, kalium, dan klorida)
8. Bentuk makanan dimodifikasi sesuai dengan keadaan pasien. Hal ini
sebaiknya dilakukan dengan cara pendekatan perorangan, dengan melihat
kondisi dan toleransi pasien. Apabila terjadi penurunan berat badan yang
cepat, maka dianjurkan pemberian makanan melalui pipa atau sonde
sebagai makanan utama atau makanan selingan
9. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
10. Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,
termik, maupun kimia

Perhitungan :

BB = 26 kg TB = 147 cm U= 36 tahun BBI = 47 kg

BB 26 2
= =12,03 kg / m
IMT = 2
(TB) (1,47)
2

Energi = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) (4,7 x U)

= 655 + (9,6 x 26 ) + (1,8 x 147) (4,7 x 36)

= 655 + 249,6 + 264,6 169,2

= 1000 kkal

Faktor Aktifitas x Faktor Stress


= 1000 kkal x 1,2 x 1,6

= 1920 kkal

Protein = 1,5 gr x 26

= 39 gr x 4 = 156/ 1920 x 100 = 8,12 %

Lemak = 20% x 1920

= 384/9

= 42,6 gr

Karbohidrat = 71,88% x 1920

= 1380/ 4

= 345 gr

Pemberian diet
1. Macam diet : TKTP
2. Bentuk diet : Nasi
3. Cara pemberian : Oral

o Implementasi gizi
Diberikan diet TKTP dengan bentuk makanan Nasi dikarenakan pasien tidak
ada gangguan mengunyah ataupun menelan dan disesuaikan dengan
perhitungan kebutuhan
o Bahan makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber Karbohidrat Semua bahan makanan Bahan makanan yang
kecuali yang menimbulkan gas, eperti
menimbulkan gas ubi jalar
Sumber Protein hewani Susu, telur, daging, dan Daging dan ayam
ayam tidak berlemak, berlemak, kulit ayam
ikan
Sumber Protein Nabati Tempe, tahu dan kacang Kacang merah
hijau
Sumber Lemak Minyak, margarin, santan Semua makanan yang
dan kelapa dalam jumlah mengandung lemak
terbatas tinggi (digoreng,
bersantan kental)
Sayuran Sayuran yang tidak Sayuran yang
mengandung gas seperti menimbulkan gas seperti
labu kuning, wortel, kol, sawi, dan ketimun
bayam, kangkung,
buncis, kacang panjang,
dan tomat
Buah- buahan Pepaya, pisang, jeruk, Buah- buahan yang
apel, dan sebagainya menimbulkan gas seperti
nangka dan durian
Bumbu Bumbu yang tidak Bumbu yang merangsang
merangsang, seperti seperti cabe, lada, asam,
bawang merah, bawang cuka, dan jahe
putih, daun salam,
ketumbar, laos, kecap
Minuman Sirup, teh, dan kopi Minuman bersoda dan
mengandung alkohol

o Monitoring dan evaluasi

Parameter Monitoring Evaluasi


Asupan Makanan Asupan makanan Setiap hari
mencapai 100%
kebutuhan
Antropometri Memantau berat badan 2 hari sekali
pasien agar mencapai
berat badan ideal
Biokimia Pemantauan hasil lab 1 kali setiap 3 hari
Fisik dan klinis Lemas berkurang Setiap hari
Tekanan darah normal
Nadi normal
Respirasi normal
Keluhan utama Sesak napas berkurang Setiap hari
Dadar berdebar
berkurang
o Perencanaan konseling gizi
a. Sasaran :Pasien dan Keluarga
b. Waktu : 20 menit
c. Tempat :Ruangan Pasien
d. Tujuan :
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman pasien tentang CKD, diet

RGRP dan menu seimbang .


2. Memperbaiki pola makan
3. Memberikan contoh bahan makanan dan menu gizi seimbang yang

dianjurkan dan tidak dianjurkan


e. Metode : ceramah dan tanya jawab, konsultasi
f. Alat bantu : Leaflet
g. Materi :
1. Pemahaman dasar mengenai peraturan makan sehat
2. Penjelasan mengenai CKD dan Diet RGRP serta Pengaturan pola

makan
3. Penjelasan mengenai bahan makanan dan menu gizi seimbang yang

dianjurkan dan tidak dianjurkan


h. Evaluasi : Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai