Dampak Bencana Anak
Dampak Bencana Anak
Bencana adalah suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam atau karena
ulah manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan,
yang menyebabkan hilangnya jiwa manusia, kerusakan harta benda dan
lingkungan (WALHI,2008). Berdasarkan waktu terjadinya, bencana
dikelompokkan menjadi dua :
Adalah sumber ancaman yang terjadi oleh adanya dinamika bumi, baik
berupa pergeseran lempeng bumi, bentuk dan rupa bumi, jenis dan
materi penyusun bumi, adalah beberapa contoh kondisi dan dinamika
bumi. Contoh : letusan gunung api, gempa bumi, tsunami, tanah longsor.
Faktor Manusia
Juga merupakan salah satu ancaman. Perilaku atau ulah manusia dalam
pengelolaan lingkungan seringkali menjadi faktor datangnya bencana itu
sendiri. Contoh : banjir, efek rumah kaca, konflik sosial.
Kerawanan Wilayah
Ragam bencana
Gempa Bumi
Tsunami
Banjir
Bencana ini muncul setiap tahun tatkala Musim Hujan tiba dengan curah
hujan yang tinggi. Bencana ini melanda dataran rendah di sekitar aliran
sungai atau di dataran banjir atau di pemukiman yang buruk sistem
drainasenya. Di daerah pesisir, genangan banjir ini dapat saling
memperkuat dengan banjir karena pasang surut. Daerah yang
terkena bencana banjir ini dapat meluas dan banjir dapat makin hebat
seiring dengan kerusakan di daerah aliran sungai atau kerusakan
lingkungan.
Anonymous, Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/banjir)
Kebakaran
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat,
situasi dan waktu yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya
sukar dikendalikan. Jadi api yang menyala di tempat-tempat yang
dikehendaki seperti kompor, furnace di industri dan tempat atau peralatan
lain tidak termasuk dalam kategori kebakaran.
Gunung Api
Tanah Longsor
Perubahan iklim
Anak-anak
Perempuan
IDPs (Internally Displace Persons) dan pengungsi
Kelompok Minoritas
Kesehatan
Keluhan fisik, munculnya wabah penyakit, luka atau cacat yang dialami,
menurunnya daya tahan tubuh, kekurangan makanan dan gizi, perubahan
pola tidur.
Psikologi
Penghayatan terhadap pengalaman selama terjadinya bencana,
berkurangnya dukungan sosial, kepercayan diri berkurang, merasa tidak
punya harapan.
Kehidupan sosial
( Mengungsi/menumpang hidup) masalah kejahatan/kriminalitas,
ketegangan dan konflik dalam keluarga, perubahan peran dalam
keluarga/lingkungan.
Ekonomi
Kehilangan sumber mata pencaharian, kesulitan mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari, sarana transportasi terganggu.
Kehidupan keagamaan
Tidak bisa menjalankan ritual keagamaan, sarana ibadah banyak yang
rusak dan hilang.
Fasilitas umum
Banyak fasilitas umum yang rusak atau hancur akibat bencana alam.
Menarik diri dari keluarga dan teman, terlihat sedih dan murung,
aktivitas berkurang