Anda di halaman 1dari 10

IV.

OPTIMASI PRODUKSI SUMUR SEMBUR ALAM

BBS 002 DENGAN SISTEM ANALISIS NODAL

4.1 Data Lapangan

Sebagai persiapan dalam melakukan optimasi sumur sembur alam BBS 002

perlu untuk disediakan data-data akurat yang terkait dengan analisis yang akan

dilakukan. Dibawah ini merupakan data sumur BBS 002.

Tabel 4.1. Data Sumur


Kedalaman Sumur, m 2545
Diameter Casing, inch 9 5/8
Diameter Tubing, inch 2 7/8
Pwh, psi 968,52
Twh, F 106
API 37
SG Oil 0.83976
SG Gas 1.1129
SG Water 1.01
WC, % 59.3
GOR 8554.16
Pb, psi 2670
Pr, psi 1939.23
PI 0.2
Pflw, psi 80 psi

29
Pt, psi 400
Qo, BOPD 107.55
Qgross, BLPD 264.26
Qgas, MMSCFD 0.92
Ts, F 265
GLR 3481.42
Int Perfo, m 1953-1960
Choke, mm 13

Permeabilitas Vertikal (kv), md 120


Rw, in 8.681
Re, m 2000
Ketebalan Formasi (h), m 7

4.2 Inflow Performance Relationship

30
Dari data test diketahui bahwa sumur BBS-002 diproduksikan pada kondisi

Pwf diatas Pb, sehingga telah terjadi kondisi saturated reservoir. Perhitungan IPR

Sumur BBS 002 dilakukan dengan software pipesim dengan model persamaan vogel

didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut:

Gambar 4.1 Kurva IPR

qo max = 377.2101bbl/d

Dalam merencanakan laju produksi sumur yang diharapkan adalah

untuk mendapatkan laju produksi optimal (Qopt) yang disesuaikan terhadap

kemampuan produksi sumur tersebut. Untuk mengetahui laju produksi

31
optimal (Qopt) sumur dapat diditentukan dengan menggunakan

persamaan,yaitu :

qoptimum = 0.75 x qo max

= 0.75 x 377.2101

= 282.9706 bbl/d

Berdasarkan hasil penerapan persamaan, maka didapatkan hasil yang

tertera diatas. Dengan mengetahui nilai dari laju produksi optimal (Qopt) ini, maka

kita dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu menentukan ukuran tubing yang

sesuai dengan menggunakan analisis kurva tubing intake untuk memperbesar laju

produksi.

4.2.1 Optimasi Produksi dengan Penggantian Tubing

Produksi dapat ditingkatkan dengan cara penggantian diameter tubing ke yang

lebih besar. Namun perlu ditinjau kembali dari segi keekonomisannya. Maka dari itu

diperlukan analisis ukuran tubing terhadap laju produksi Sumur BBS 002. Untuk

melakukan analisis kurva tubing intake pada sumur BBS 02 ini dengan cara

mengambil asumsi ukuran-ukuran tubing yaitu 3 ; 4 ; dan 4 .

4.2.1.1 Analisis Sistem Nodal

Untuk menentukan ukuran tubing melalui analisis sistem nodal ini adalah

dengan cara menggabungkan kurva IPR dan kurva Tubing Intake sehingga kedua

32
kurva tersebut akan saling memotong. Dengan adanya titik perpotongan antara kedua

kurva tersebut, maka akan didapatkan nilai laju produksi optimal untuk masing-

masing ukuran tubing. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini.

Gambar 4.2 Kurva tubing intake vs IPR

Dapat dilihat bahwa garis kurva Tubing Intake memotong garis kurva IPR.

Titik perpotongan inilah yang akan menunjukan nilai laju produksi optimal untuk

masing-masing ukuran tubing sehingga akan diketahui ukuran tubing berapa yang

sesuai untung sumur BBS 002.

33
Didapatkan ukuran tubing yang cocok untuk setiap sumur. Dengan

mengetahui ukuran tubing yang sesuai, maka laju produksi pada setiap sumur akan

semakin meningkat.

Tabel 4.2 Analisis Pengaruh Ukuran Tubing terhadap Laju Produksi

Ukuran Tubing Laju Produksi


(in) (bfpd)
3 272.576

4 277.784

4 282.993

4.2.1.2 Analisis Keekonomian Penggantian Tubing

Sebelum melakukan penggantian tubing sebaiknya perusahaan melakukan

analisis keekonomian penggantian tubing terlebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk

mengetahui perbandingan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan penggantian

tubing dengan keuntungan yang didapatkan setelah melakukan penggantian tubing.

Untuk melakukan analisis ini kita memerlukan data tentang biaya operasional yang

dikeluarkan pada saat melakukan penggantian tubing. Data tersebut dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

34
Tabel 4.3 Data Operasional Penggantian Tubing

No Data Jumlah Biaya


1 Biaya Rig = US $ 5788.168 / days US $ 23,152.672

Jumlah hari yang diperlukan = 4 days


2 Biaya Loss Produksi US $ 18,243.5064

Harga Minyak = US $ 53.67

Total Loss Produksi = 84.98 bopd x 4 days

= 339.92 bbl
3 Biaya Tubing = US $ 204.55 US $ 204.55
TOTAL BIAYA US $ 41,600.7284

Dari (Tabel 4.3) dapat kita ketahui total biaya yang dikeluarkan untuk

melakukan penggantian tubing pada suatu sumur. Total biaya operasional ini akan

dibandingkan dengan laju produksi optimal yang telah dievaluasi sebelumnya. Hal

tersebut dapat kita lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 Perbandingan Biaya Penggantian Tubing dan Harga Qf 4 inchi

No Data Biaya
1 Harga Qf tubing 4 US $ 196,816.8636

-Harga Minyak = US $ 53.67

-Jumlah hari = 4 days

-Qf Tubing 4 = 282.993 bfpd

= 916.7918 bopd
2 Biaya operasional pergantian tubing US $ 41,396.1784

35
Dari (Tabel 4.4) dapat dilihat bahwa biaya operasional pergantian tubing lebih

besar dari harga laju produksi hasil evaluasi sehingga tidak memungkinkan untuk

dilakukan pergantian ukuran tubing pada sumur BBS 002.

4.2.2 Optimasi Produksi dengan Penggantian Choke

Karena penggantian tubing dianggap tidak ekonomis maka optimasi produksi

bisa juga dilakukan dengan cara penggantian choke (bean up). Perhitungan dilakukan

dengan menggunakan pipesim software. Asumsi ukuran choke yang digunakan yaitu

15 mm, 16 mm, 17 mm.

4.2.2.1 Analisis Sistem Nodal

Untuk menentukan ukuran choke melalui analisis sistem nodal ini

adalah dengan cara menggabungkan kurva IPR dan outlow dengan sensitivitas

berbagai macam ukuran choke yaitu 15 mm, 16 mm, 17 mm sehingga kedua kurva

tersebut akan saling memotong. Dengan adanya titik perpotongan antara kedua kurva

tersebut, maka akan didapatkan nilai laju produksi optimal untuk masing-masing

ukuran choke. Hasilnya dapat dilihat pada kurva dan tabel dibawah ini. Dapat dilihat

bahwa garis kurva outflow memotong garis kurva IPR. Titik perpotongan inilah yang

akan menunjukan nilai laju produksi optimal untuk masing-masing ukuran choke

sehingga akan diketahui ukuran tubing berapa yang sesuai untung sumur BBS 002.

36
Didapatkan ukuran choke yang cocok. Dengan mengetahui ukuran choke

yang sesuai, maka laju produksi pada setiap sumur akan semakin meningkat.

Gambar 4.3 Kurva outflow

Tabel 4.5 Analisis Pengaruh Ukuran Choke terhadap Laju Produksi

Ukuran Choke Laju Produksi


(mm) (bfpd)

15 279.477

16 286.734

17 293.472

Dari tabel 4.5 didapat bahwa 4.4


Gambar dengan bean
Kurva up vs
Inflo dari ukuran 13 mm ke ukuran
Outflow
15 mm bisa meningkatkan produksi sebesar 279.477 bfpd, untuk penggantian choke

Gambar 4.4 Kurva


37 outflow vs IPR
ke ukuran 16 mm dapat memperbesar produksi 286.734 bfpd. Sedangkan didapat laju

produksi sebesar 293.472 bfpd jika di bean up ke ukuran 17 mm. Namun perlu

diingat bahwa terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pergantian

ukuran choke ini. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :

1. GOR

Jika ukuran bean (choke) terlalu besar bisa menyebabkan kenaikan Gas

Oil Ratio (GOR). Akibat dari kenaikan GOR adalah terjadinya penurunan laju

produksi minyak disebabkan terlalu banyak gas yang terproduksi.

2. Water Cut

Water Cut (kadar air) akan semakin besar, atau dengan kata lain akan

semakin banyak air terproduksi jika choke diperbesar.

Oleh karena itu jika melakukan penggantian choke diusahakan secara

bertahap untuk memperkecil kemungkinan kenaikan GOR dan WC yang terlalu

besar.

38

Anda mungkin juga menyukai