Anda di halaman 1dari 30

PEREKAHAN HIDRAULIK

Dr. Ir. Sudjati Rachmat, DEA


MEKANIKA BATUAN

1. In-situ Stress
2. Overburden Stress
3. Pengaruh dari Stress di Lapangan
MEKANIKA BATUAN

Pada projek perekahan, perlu diketahui besaran-besaran yang


berlaku pada batuan, agar dapat diramalkan rekahannya.
Perekahan hidraulik adalah suatu proses penggunaan tekanan
fluida yang tinggi untuk merekahkan atau meluaskan rekahan
pada batuan reservoir. Jadi ada tiga komponen, yaitu Fluida
perekah, rekahannya, dan batuan reservoir.
Net pressure tinggirekahan

kekenyalan batuan
Pada praktek, lebar rekahan (frac width)

(lihat gambar 1).


Pnet H
W
E'
atau
Gambar 1
Skematik Effek Pnet dan Kekenyalan Formasi terhadap Rekahan
MEKANIKA BATUAN

Net pressure adalah suatu harga tekanan di depan rekahan di


atas minimum pressure untuk menyebabkan rekahan tetap
terbuka.
Pnet BHTP c

Di mana BHTP = Bottom - hole Treating Pressure


c = Fracture Closing Pressure (stress)

Sebagai catatan perlu dinyatakan di sini bahwa kedua tekanan


tersebut tidak ada hubungannya dengan tekanan reservoir. Net
pressure tergantung dari :
laju injeksi
sifat fluida
MEKANIKA BATUAN

konsentrsi proppant
lebar fracture yang terjadi
panjang fracture yang terjadi

Closure Pressure (stress) adalah harga rata-rata stress


minimum di mana rekahan terjadi. Harga ini dapat meningkat
jika tekanan pori-pori meningkat (poro-elastic effect). Di bawah
ini akan dibicarakan mengenai mekanika batuan untuk
meramalkan dimensi rekahan.
In-situ Stress

Pada projek perekahan, perlu diketahui besaran-besaran yang


berlaku di batuan, atau yang bisa didapat dari ilmu mekanika
batuan yang behubungan dengan sifat batuan yang akan
direkahkan.
F
= lim
A
Stress =

A 0
= tegangan
F = gaya
A = luas

Gambar 2 menunjukkan skematik dari arah stress dan shear


pada batuan.
Gambar 2
Skematik Shear dan Normal Stress
Overburden Stress

Overburden stress tak tergantung pada tectonik, dan harganya sama


dengan berat batuan formasi di atasnya. Dengan integrasi pada
density log, bisa diperkirakan harganya :

H
v g (z ) dz
0

di mana rata-rata gradient akan di sekitar 0.95 - 1.1 psi/ft didapat


kalau semua formasi rata berdensity sekitar 165 lb/ft 3 maka gradient
stress = 165/144 = 1.1 psi/ft. Karena formasi ada yang tidak rapat
atau berpori, maka harganya bisa saja sampai 0.95. Kalau overburder
adalah harga absolut, yang diderita oleh batuan maupun fluida di pori-
pori adalah effective stress, v, yang didefinisikan sebagai
v ' v p

di mana adalah konstante poroelstik Biot (1956), yang untuk


kebanyakan reservoir sekitar 0.7
Overburden Stress

Stress vertikal memberi effektip akan diterjemahkan ke arah


horizontal dengan perbandingan Poisson, di mana :

v
'H ' v '
1 v

di mana H adalh stress horizontal effektif dan v = Poisson ratio.


Variabel ini adalah sifat batuan. Untuk sandstone sekitar 0.25, yang
mana menunjukkan bahwa stress horizontal effektif adalah di sekitar
1/3 dari vertikal stress effektifnya.

Absolute horizontal stress H akan sama dengan effektif stress plus


p seperti di persamaan 5 tadi.
H H ' p

Overburden Stress

dan harga stress minimum effektif adalah :

H ,min' H '

dan harga stress minimum absolut adalah :

H ,min H ,min' p

Stress horizontal absolut berkurang dengan produksi fluida sumurnya.


Harga stress di persamaan 9 tersebut di atas tidak akan sama ke
seluruh horizontal. Stress tersebut adalah harga stress horizontal
minimum absolut, karena harga stress horizontal maksimum absolut
adalah :
H ,max H ,min tect'

di mana adalah suatu kontribusi dari gaya tektonik bumi. Gambar 4


menunjukkan suatu plot terhadap harga-harga stress tersebut di atas.
Gambar 3
Penggambaran Mengenai Effek Poisson
Gambar 4
Skematik dari Harga-harga Stress terhadap kedalaman
Overburden Stress

Selanjutnya dari persamaan-persamaan di atas, maka ketiga stress


utama formasi adalah v, H,min dan H,max. Arah rekahan akan tegak
lurus dengan harga stress terkecil dari ketiganya. Gambar 5
menunjukkan suatu skematik dari arah rekahan terhadap ketiga stress
tersebut di atas.
Gambar 5
Besar ketiga Stress Utama dan Arah Rekahan
Overburden Stress

Gambar 6 menunjukkan bahwa bila misalnya suatu permukaan


mengalami erosi sehingga kedalamannya katakan hilang, maka stress
overburden akan mengecil tetapi stress horizontal minimum absolut
dan maksimum absolut akan tetap, jadi mungkin saja pada suatu saat
mengakibatkan rekahan yang harusnya vertikal menjadi horizontal.
Pada kedalaman yang dangkal, sering terjadi perekahan horizontal.
Untuk itu Crafs, Holden, dan Graves menunjukkan bahwa stress
tangential (circumferential) sepanjang tepian sumur adalah dua kali
stress horizontal kompressive di dekatnya. Dan bila untuk membuat
rekahan stress ini dan tensile stress batuan harus dilawan, maka
tekanan fracture adalah Pbf = 2 H + To = 2v/(1-v) v + To. Rekahan
horizontal terjadi apabila Pbf > v, atau bilamana 2v/(1-v) v + To > v.
Dengan anggapan gradient 1 psi/ft, v = 0.25, dan To = 1000 psi, maka
kedalaman maksimum akan 300 ft.
Gambar 6
Perubahan Permukaan Akibat Erosi
Overburden Stress

Contoh 1 :

Suatu formasi sedalam 8000 kaki dengan gradient tanah di atasnya


dengan densitas 162 lb/ft3.Poroelastic constant formasi adalah 0.7,
Poisson Ratio = 0.25. Tekanan reservoir 3600 psi. Kontribusi stress
tectonic 1100 psi. Hitung harga stress vertikal, minimum dan
maksimum. Tentukan arah rekahan akan vertikal atau horizontal.
Andaikan tanah di situ tererosi sehingga kehilangan 2800, bagaimana
arah rekahan di formasi tersebut sekarang ?

Overburden Stress

Jawab :

Dari persamaan (4) anggap konstan densitasnya, maka tekanan


overburden adalah :
v 162 144 x 8000 9000 psi

Dari persamaan 5 :
v 9000 0.7 x 3600 6480 psi

Dari persamaan 6 :
H ,min' 0.25 1 0.25 6480 4320 psi

Dari persamaan 7 dan 8 :


H ,min 4320 0.7 x 3600 6840
Overburden Stress

Dari persamaan 10 :

H ,max 6840 1100 7940 psi

H,min < H,max < v, maka rekahan akan vertikal.

Pada hal kedua erosi tidak akan menyebabkan v dan H,max , berubah,
tetapi mengubah harga v menjadi (162/144) (5200) = 5850 psi.
Karena harga ini adalah yang terkecil, maka rekahan akan menjadi
horizontal.
Pengaruh dari Stress di Lapangan

Adanya batuan yang berselang seling seperti misalnya suatu


sandstone yang diapit oleh shale di atas dan di bawahnya
menyebabkan stress contrast, yaitu perbedaan stress batuan di
sandstone dan di shale misalnya. Shale biasanya harga v = 0.27 dan
sand 0,25. Tergantung dari perbedaan stress tersebut, maka fracture
dapat dipertahankan untuk hanya terjadi di sandstone misalnya.
Perbedaan antara besar stress horizontal minimum antara batuan
produktif dan pengapitnya menentukan hal ini. Bila kontras kecil
sekali, rekahan dapat tumbuh terus melewati sandstone ke shale.
Gambat 7 menunjukkan skematik dari ketiga kemungkinan, di mana
kondisi normal, lalu kalau ada perbedaan besar stress di batuan
pengapit dan kalau ada erosi.

Gambar 8 menunjukkan suatu contoh di mana bentuk rekahan akan


mengecil di ujung-ujungnya karena kontras dari stress di batuan
pengapit.
Gambar 7
Effek Stress Lapangan pada Rekahan
Gambar 8
Contoh Perhitungan Perekahan pada Tiga Lapisan Formasi
Pengaruh dari Stress di Lapangan

Ukuran dari breakdown pressure (tekanan rekah) adalah tergantung


dari stress-stress utama, tensile stress dan tekanan reservoir. Untuk
sumur directional (miring) atau horizontal, persamaan di atas tidak
berlaku karena komponen shear stress akan tak pasti. Harganya bisa
lebih kecil tetapi mungkin juga lebih besar dari persamaan di atas (Mc.
Lennan et.al., 1989). Contoh 2 memperlihatkan penggunaan
persamaan 11.
Pengaruh dari Stress di Lapangan

Contoh 2 :

Suatu sumur sedalam 5200 ft akan direkahkan. Gradient overburden 1


psi/ft, poroelastic constant 0.7 dan Poison Ratio 0.25. Gardient
hydraulik anggap 0.465 psi/ft, dan tect = 1000 psi. Tensile stress 870
psi.

Jawab : V 1 x 5200 5200 psi


V ' = 5200 - 0.7 x 0.465 x 5200 = 3507

H ' = 0.25 1 0.25 3507 1169psi H ,min'


H ,min' = 1169 + 0.7 x 0.465 x 5600 = 2992 psi
H ,max' = 2992 + 1000 = 3992 psi
Pbd = 3 (2992) - 3992 + 870 = 0.465 x 5200 = 3436 psi
Pengaruh dari Stress di Lapangan

Strain ditulis sebagai


L Lf
Strain lim
L
L 0

v 2 / 1 (tanpa unit)

di mana 1 dan 2 masing-masing adalah strain di satu arah dan arah


tegak yang lain. Harga v = 1.5 - 0.30 dan untuk sandstone 0.25
sedangkan untuk shale 0.27 - 0.30. Hal ini menyebabkan sandstone
lebih mudah direkahkan dan rekahan dapat ditahan tanpa memasuki
shale kalau memang harga stress minimumnya berbeda banyak.
Besaran yang penting lainnya adalah Elastic (Young) Module (E), yang
merupakan kemiringan pada grafik stress vs. strain pada daerah linier
seperti pada gambar 9.
Gambar 9
Grafik ditulis sebagai vs. untuk Menunjukkan Young Modulus,
Yield Strength dan Tensile Strength
Pengaruh dari Stress di Lapangan

Ukuran dari kekenyalan (stiffness) dari suatu material juga dinyatakan


sebagai:
E /

yang juga merupakan tahapan terhadap deformasi (perubahan


bentuk). Unitnya psi, dan harganya untuk besi 30 x 10 6 psi,
untuk batuan 1 - 10 x 106 di mana soft rock = 1, hard rock = 10.
Istilah yang hampir sama dan sering dipakai di perekahan hidraulik
adalah :
E ' E 1 v 2

Yang mana untuk sandstone, v = 0.25, E = 1.07 E.


Pengaruh dari Stress di Lapangan

Variabel lain seperti fracture tuoghness (kekenyalan rekahan) yaitu K lc,


yaitu pengukuran terhadap kemampuan material untuk menahan
berkembangnya (propagation) suatu rekahan. Hal ini berhubungan
dengan energi permukaan yang diperlukan untuk meluasnya rekahan.
Unit untuk mengukur energi bagi pembuatan suatu unit luas di
permukaan batuan adalah psi - in dan harganya sekitar 200 - 3500
dapat diukur dengan beberapa cara. Bila K1 = intensity factor > K1c =
critical stress intensity factor. Gambar 10 menunjukkan tiga mode
(cara) untuk pembebanan yang memecahkan, pertama dengan
opening mode (membuka), kedua dengan sliding mode (menggeser),
dan ketiga dengan tearing mode (merobek). Untuk perekahan
hidraulik hanya opening mode yang berlaku, kecuali dalam beberapa
hal bisa mode yang lain kalau ada fissure (rekahan) alamiah.
Gambar 10
Cara-cara Perekahan

Anda mungkin juga menyukai