Anda di halaman 1dari 5

4.

Poroelastic Time Dependent Effects


Pada sebuah material yang tidak berpori, material linier elastis,

stress

terdistribusi selama pemboran atau tekanan sumur akan berubah secara cepat.
Sedangkan pada medium yang porous dan permeable , bagaimanapun juga, ada
efek waktu yang disebabkan fakta bahwa tekanan pori menyebar dengan
terbatas.
Terdapat 2 sumber utama dari poroelastic time effects :
1. Tekanan pori berubah disebabkan produksi atau invasi dari fluida lubang
bor
2. Tekanan pori berubah karena persebaran stress formasi membuat strain
volumetrik.
Ketika mekanisme pertama membutuhkan tembok lubang bor yang belum
dilapisi. Mekanisme kedua

meskipun tembok lubang bor sudah terlapisi

sempurna.
Detourney dan Cheng (1988) mendiskusikan secara detail tentang masalah
lubang vertical dengan stress lapangan yang tidak sama.
4.1. Invasi tekanan lubang sumur
Pada kasus yang pertama, dimana tekanan pori diubah oleh hubungan dengan
tekanan lubang sumur. Asumsikan awalnya w = fo yang mempunyai tembok
lubang bor yang permeable dan pada waktu 0 tekanan sumur berubah oleh w.
Asumsikan lagi tekanannya tidak simetris, tekanan pori dipisahkan dari
deformasi, dan tekanan yang berada di dalam formasi akan berkembang.
( persamaan decoupled diffusion yang sama dengan persamaan 1.241 ). Tekanan
tersebut berkembang sebagai fungsi waktu dan jarak radial sampai ke formasi
( gambar 4.9 ). Parameter t menandakan bahwa kurva tersebut dimensionless
time, yang didefinisikan sebagai berikut :

Gambar 4.9. Penetrasi Tekanan Sumur

Dimana difusi konstan CD yang diberikan dalam persamaan (1.242). Untuk


lubang 8 , t= 1 yang dapat disamakan ke dalam milisekon atau kurang untuk
batupasir yang sangat permeable dan bisa mencapai beberapa hari untuk shale
yang tebal.
Sekali saja tekanan pori diketahui, stress tangensial dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 4.56 . Jika diasumsikan waktunya tidak terbatas ,
tekanan sumur memenetrasi formasi lebih dalam lagi, dapat dilihat dari
persamaan 4.56 kontribusi perubahan tekanan pori terhadap stress tangensial
adalah sebagai berikut :

Ini tentu saja behubungan dengan kontribusi elastis yang diberikan oleh 2 terms
yang pertama pada persamaan 4.56 atau oleh persamaan 4.44.
Perhatikan asumsi menurut persamaan 4.108 berbeda dari asumsi menurut
persamaan 4.67 . Asumsi terakhir menyatakan bahwa aliran yang steady untuk
waktu yang lama, namun tadinya diasumsikan bahwa tekanan pori jauh menuju
ke formasi dan menjadi sama dengan tekanan sumur untuk waktu yang lama.

Kedua kasus tersebut diperkirakan tidak dapat terpenuhi dalam prakteknya. Dari
persamaan 4.59 pada dinding lubang bor, perubahan stress tangesial adalah :

sepanjang waktu.
Tidak ada solusi analitik yang jelas dari persamaan difusi untuk problem seperti
ini, dan oleh karena itu harus diselesaikan dengan metode numerik.
Pada

gambar

4.10

berkontribusi

menunjukkan

terhadap

stress

waktu

berkembang

tangensial.

dari

Asumsikan

tekanan

pori

bahwa

kita

mempertimbangkan produksi, i.e. w negatif. Kita lihat bahwa tembok lubang


bor, stress tangensial berkurang relative terhadap elastic case sepanjang waktu.
Bagaimanapun juga, untuk waktu yang singkat, kita meningkatkan stress
tangensial di dekat daerah lubang bor. Daerah dimana stress tangensial
meningkat menyebar keluar.

Gambar 4.10. Stress tangesial yang disebabkan penetrasi tekanan sumur

Peningkatan stress tangensial yang sebenarnya dapat dimengerti dengan


mempertimbangkan bahwa berkurangnya stress tangensial di dekat lubang bor
harus di kompensasi dengan peningkatan stress tangensial yang lebih besar.
Posisi dari daerah yang mengalami peningkatan stress radial mengikuti posisi
dari depan tekanan. Oleh sebab itu, itu menyebar keluar dan bertambah luas
terhadap waktu.
4.2. Drillout Induced Pore Pressure Changes
Dari persamaan 4.104 dapat dilihat bahwa ketika farfield horizontal stresses
tidak

sama,

drillout

menyebabkan

strain

volumetrik

dan

menyebabkan

perubahan tekanan, yang tidak beraturan terhadap waktu akibat dari aliran
fluida. Hal ini akan menyebabkan time-dependence stress di dekat lubang bor,
juga ketika lubang sumur telah terlapisi sempurna.
Perubahan tekanan pori bergantung pada posisi radial dan azimuth. Oleh karena
itu, akan ada aliran fluida radial dan tangensial sebagai hasil dari bor drillout.
Karena jarak difusi terpendek dekat dengan lubang bor, tekanan pori akan
mencapai keseimbangan paling cepat di daerah ini. Dinding lubang sumur yang
terbuka sebagian atau sepenuhnya akan memberikan kontribusi lebih lanjut
untuk ini.
Sebagai hasilnya, dekat lubang sumur akan mempunyai sifat kering, sedangkan
respon untuk formasi yang lebih dalam akan mempunyai sifat tidak kering untuk
waktu yang singkat. Karena modulus yang kering lebih kecil daripada yang tidak
kering, konsentrasi tegangan di dekat wilayah sumur bor awalnya akan relatif
terlindungi terhadap nilai elastis penuhnya. Ini mirip dengan pelindung yang
terlihat untuk formasi yang nonlinier , atau formasi yang plastis, lihat Bagian
4.2.5 dan 4.6. Jelas, efek terkuat ketika ada perbedaan yang mencolok antara
parameter drained and undrained, yaitu untuk material yang lembut.
Seraya ketidakseimbangan tekanan pori menghilang, palindung menghilang, dan
konsentrasi stress elastis yang dibentuk kembali. Detournay dan Cheng (1988)
menduga bahwa ini mungkin mekanisme atau kegagalan yang tertunda untuk
lubang bor di formasi yang tebal.
Gambar 4.11 menunjukkan variasi stress tangensial sebagai fungsi dari radius di
arah stress minimum untuk berbagai dimensionless times ( Persamaan 4.107 ).
Plot yang dihasilkan untuk = 0,4, fr = 0,2 dan Skempton B = 0,8. ( Contoh
satu set parameter dalam notasi yang mempunyai nilai = 0,15, K FR = 4GPa, GFR
= 4 GPa dan Ks = 37.5GPa. )
Kita garis bawahi bahwa gambar tersebut hanya menunjukkan stress tangensial
yang disebabkan oleh pemuatan deviatorik yaitu stress yang sesuai dengan cos
2 ( istilah dalam Persamaan 4.96).
Sedangkan gambar 4.12 menunjukkan variasi stress tangensial pada dinding
lubang bor sebagai fungsi waktu, lagi ke arah stress horizontal yang paling kecil.
Penurunan awal
Gambar. 4.12 menunjukkan variasi stres tangensial pada dinding lubang bor
sebagai fungsi dari waktu, lagi ke arah stres horisontal minimum. Penurunan
awal dalam konsentrasi stress sangat jelas.

Untuk contoh numerik, asumsikan pw = 20 MPa, H = 40 MPa, h = 30 MPa.


Kemudian gambar 4.12 menunjukkan bahwa 15 MPa awalnya dan 20
MPa pada waktu yang panjang. Jumlah stress tangensial seluruhnya dapat dicari
dengan menambahkan kontribusi dari nilai tengah stres farfield, =H + h - pw
= 50 MPa. Dengan demikian, stress tangensial pada dinding lubang bor ( arah
dari stress minor ) meningkat dari 65 MPa pada waktu awal menjadi 70 MPa pada
waktu yang panjang. Tambahan untuk poroelastic time effects, ada juga
beberapa time effects yang disebabkan oleh perubahan suhu dan proses kimia.

Gambar 4.11. Waktu pengembangan stress tangensial pada arah stress horizontal yang
paling kecil

Gambar 4.12. Waktu pengembangan stress tangensial pada dinding lubang bor pada
arah stress horizontal yang paling kecil

Anda mungkin juga menyukai