Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIDAN PRAKTEK MANDIRI

Oleh

AKADEMI KEBIDANAN SITI FATIMAH

SLAWI

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan
kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah tentang bidan praktek mandiri..
Penulis menyadari bahwa makalah ini harus dikembangkan lebih lanjut, untuk segala
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk
penyempurnaan makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
menjadi gerbang awal dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.

Tegal, 23 Maret 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

1.1 Latar belakang.......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN........................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Bidan Praktek Mandiri.................................................................3


2.2 persyaratan pendirian Bidan Praktek Mandiri...............................................4
2.3 pelayanan yang diberikan pada Bidan Praktek Mandiri................................8
BAB III.................................................................................................................... 9

PENUTUP................................................................................................................ 9

3.1 Kesimpulan................................................................................................... 9
3.2 Saran............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang


kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin
Praktek Bidan ( SIPB ) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau
program. ( Imamah, 2012 : 01)

Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan


prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat obatan. Namun pada
kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek
serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan dalam
memberikan pelayanan kurang ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat
berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan.
( Rhiea, 2011 : 01)

Pelayanan yang di berikan di bidan praktek mandiri meliputi penyuluhan kesehatan,


konseling KB, antenatal care, senam hamil, perawatan payudara, asuhan persalinan,
perawatan nifas, perawatan bayi, pelayanan KB ( IUD, AKBK, Suntik, Pil ) , imunisasi ( ibu
dan bayi ), kesehatan reproduksi remaja, perawatan pasca keguguran. Selain itu bidan
praktek mandiri melayani pemeriksaan untuk orang yang sakit, kemudian memberi pelayanan
kesehatan terhadap WUS (wanita usia subur ) serta LANSIA ( lanjut usia ).
( Imamah, 2011 : 01 )

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah:

1.2.1 apakah pengertian dari Bidan Praktek Mandiri?

1.2.2 apa saja persyaratan pendirian Bidan Praktek Mandiri?

1.2.3 pelayanan apa saja yang diberikan pada Bidan Praktek Mandiri ?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan mendeskripsikan tentang :

1.3.1 pengertian dari Bidan Praktek Mandiri

1.3.2 persyaratan yang dibutuhkan dalam mendirikan Bidan Praktek Mandiri

1.3.3 pelayanan yang diberikan pada Bidan Praktek Mandiri

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bidan Praktek Mandiri


Bidan praktek mandiri (BPM) adalah suatu institusi pelayanan kesehatan
secara mandiri yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik kebidanan. Praktik kebidanan
adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan
kepada klien dengan pendekatan menejemen kebidanan.

Bidan Praktek Mandiri (BPM) adalah Bidan yang memiliki Surat Ijin Praktek Bidan
(SIPB) sesuai dengan persyaratan yang berlaku, dicatat (register) diberi izin secara sah dan
legal untuk menjalankan praktek kebidanan mandiri.

Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang


kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin
Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau
program. (Imamah, 2012 : 01)

Bidan praktek mandiri mempunyai tanggung jawab besar karena harus


mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini Bidan Praktek Mandiri
menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. (Sofyan, dkk. 2006)

BPM selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu dan anak,
hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat yang juga
berperan ikut serta dalam kegiatan peran serta masyarakat, misalnya :
a. kegiatan posyandu
b. membina posyandu
c. membia kader
d. membina dukun
e. menjadi ibu asuh
f. membina dasa wisma
g. menjadi anggota organisasi kemasyarakatan

3
2.2 persyaratan pendirian Bidan Praktek Mandiri
1. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur

tetap (protap) yang berlaku.


d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
2. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau foto

copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.


3. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB

untuk membantu tugas pelayanannya


4. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya.
5. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis

pelayanan yang diberikan .


6. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan

keterampilan profesinya antara lain dengan :


a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan

sesama bidan .
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya,

baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi.


c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan

berfungsi dengan baik.


7. persyaratan Bangunan, meliputi :
a. Papan nama

1) Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik dasar swasta

harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang

kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.

2) Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.

3) Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.

4) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh

masyarakat .

4
b. Tata ruang

1) Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.

2) Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang

adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC

masing-masing 1 buah.

3) Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.

c. Lokasi

1) Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah setempat

(tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan,

tempat hiburan dan sejenisnya.

2) Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar sesuai fungsi

sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat.

d. Hak dan guna pakai.

1) Mempunyai surat kepemilikan (surat hak milik/surat hak guna pakai)

2) Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun.

KELENGKAPAN ADMINISTRASI, PERALATAN, SARANA, DAN PRASARANA

BIDAN PRAKTEK SWASTA

1. ADMINISTRASI e) Memiliki buku standar


a) Memiliki papan nama bidan pelayanan kebidanan
praktek swasta f) Ada buku pelayanan KB
b) Mempunyai SIPB dan masih g) Ada buku standar pelayanan
berlaku kebidanan neonatal
c) Ada visi dan misi h) Ada buku register pasien
d) Ada falsafah i) Ada format catatan medic

2. PERALATAN DAN OBAT- - Tensimeter


OBATAN - Stetoskop biokuler
A. PERALATAN TIDAK STERIL - Stetoskop monokuler

5
- Timbangan dewasa 3.
- Timbangan bayi B. PERALATAN STERIL
- Pengukuran panjang bayi - Klem pean
- Thermometer - Klem kocher
- Oksigen dalam regulator - Korentang
- Ambu bag dengan masker - Gunting tali pusat
resusitasi (ibu+bayi) - Gunting benang
- Penghisap lendir - Gunting episiotomy
- Lampu sorot - Kateter karet / metal
- Penghitung nadi - Pinset anatomis
- Sterilisator - Pinset chirurgic
- Bak instrument dengan tutup - Speculum vagina
- Reflek Hammer - Mangkok metal kecil
- Alat pemeriksaan Hb (Sahli) - Pengikat tali pusat
- Set pemeriksaan urine (protein + - Pengisap lendir
reduksi) - Tampon tang dan tampon vagina
- Pita pengukur - Pemegang Jarum
- Plastik penutup instrument steril - Jarum kulit dan otot
- Sarung tangan karet untuk - Sarung tangan
mencuci alat - Benang suter + catgut
- Apron / celemek - Doek steril
- Masker
- Pengaman mata 4.
- Sarung kaki plastik C. BAHAN HABIS PAKAI
- Infus set - Kapas
- Standar infuse - Kain kasa
- Semprit disposable - Plester
- Tempat kotoran / sampah - Handuk
- Tempat kain kotor - Pembalut wanita
- Tempat plasenta
- Pot 5.
- Piala ginjal / bengkok D. FORMULIR YANG
- Sikat, sabun dan tempatnya DISEDIAKAN
- Kertas lakmus - Formulir Informed Consent
- Semprit glyserin - Formulir ANC
- Gunting verband - Partograf
- Spateln lidah - Formulir persalinan / nifas dan
- IUD kit KB
- Implant kit - Formulir rujukan
- Covis - Formulir surat kelahiran
- Suction - Formulir permintaan darah
- Gergaji implant - Formulir kematian

6
6. 5. SARANA
E. OBAT-OBATAN a. Rumah terbuat dari tembok
- Roborantia b. Lantai keramik
- Vaksin c. Ruang tempat periksa
- Syok anafilak d. Ruang perawatan
- - Adrenalin 1:1000 e. Dapur
- - Anti histamine f. Kamar mandi
- - Hidrokortison g. Ruang cuci pakaian/alat
- - Aminophilin 230 mg / 10ml h. Ruang tunggu
- - Dopamine i. Wastafel
- Sedatife j. Tempat sampah
- Antibiotik h. Tempat parkir
- Uterotonika
- Antipiretika 8.
- Koagulantika
- Anti kejang 9.
- Glyserin
- Cairan infuse 10.
- Obat luka
11.
- Cairan desinfektan
- Obat penanganan asphiksia pada
12.
BBL
13.
7. ASUHAN BAYI ROOMING-IN /
RAWAT GABUNG 14.
MEDIA PENYULUHAN
KESEHATAN 15.
a. Ada poster di dinding 16.
Pesan-pesan ASI Ekslusif
Pesan Immunisasi 17.
Pesan Vitamin A
18.
Persalinan
Tanda Bahaya 19.
b. Ada leaflet
c. Ada booklet 20.
d. Ada majalah bidan
21.
e. dan lainnya

22. 24.

23.

25. 2.3 pelayanan yang diberikan pada Bidan Praktek Mandiri


26. Dalam bidan praktek mandiri memberikan pelayanan yang meliputi :
27. 1. Penyuluhan Kesehatan

7
28. 2. Konseling KB
29. 3. Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)
30. 4. Asuhan Persalinan
31. 5. Perawatan Nifas (senam nifas)
32. 6. Perawatan Bayi
33. 7. Pelayanan KB ( IUD, AKBK, Suntik, Pil )
34. 8. Imunisasi ( Ibu dan Bayi )
35. 9. Kesehatan Reproduksi Remaja
36. 10. Perawatan Pasca Keguguran.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

49.

50.

51.

52.BAB III
53.PENUTUP
54. 3.1 Kesimpulan
55.
56. Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan
dibidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin
Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau

8
program. Persyaratan pendirian juga perlu diperhatikan, agar bidan dapat memberikan
pelayanan yang bermutu kepada setiap pasien.
57.

58. 3.2 Saran


a. Bagi Mahasiswa
59. Diharapkan untuk mengetahui berbagai hal tentang Bidan Praktek Swasta mulai dari
pelayanan, manajemen, serta persyaratan pendirian BPM.
60.
b. Bagi Bidan
61. Diharapkan untuk memperhatikan segala aspek dalam memberikan pelayanan,
terutama pada mutu pelayanannya.
62.
c. Bagi Institusi
63. Di harapkan institusi lebih memberikan pengalaman serta pengetahuan tentang Bidan
Praktek Mandiri sehingga mahasiswa menjadi lebih tahu.

9
64.

65.

66.

67.

68.

69.

70.

71.

72.

73.DAFTAR PUSTAKA
74.

75. Ambarwati, Eniretna. 2010. Kebidanan komunitas. Yogyakarta: Fitramaya

76.

77. Nurmawati. 2010. Mutu Pelayanan Kebidanan. Trans Info Media : Jakarta

78.

79.

80.

81.

82.

Anda mungkin juga menyukai