Korelasi antara dua variable yang di uji menggunakan teknik ini di hitung denga
berdasarkan pada perbedaan rangking skor-ssekornya, bukan perhitngan pada sekor-sekor hasil
pengukukaran. Teknik korelasi rank order di tetapakan untuk data yang jumblah subjeknya antara
9 hinga 30
6 D 2
P=1 N (N 21)
Langkah-langkah perhitungan:
Contoh :
Menelti bagai mana kah huubungan stress dengan hasil belajar yang di alami 10 orang siswa
bermasalah dan tidak bermasalah di sekolah x.
2=
H tidak ada korelasi negatif yang segnifikan antara kondisi stress yang di alami siswa
1=
H ada korelasi negatif yang segnifikan antara ondisi stress yang di alami siswa dengan
prestasi belajarnya.
Subjek ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Stress (x) 37 41 38 44 35 4 4 4 3 39
3 0 2 6
Prestasi belajar 63 45 60 50 65 5 5 4 6 59
2 5 7 4
a. Tabel persiapan menghitung rho (p)
x y D
sekor Rank sko Rank Rank
subje Rx r Ry Rx
) D2
k ) -
Ry
)
1 37 8 63 3 5 25
2 41 4 45 10 -6 36
3 38 7 60 4 3 9
4 44 1 50 8 -7 49
5 35 10 65 1 9 81
7 40 5 55 6 -1 1
8 42 3 47 9 -6 36
9 36 9 64 2 7 49
10 39 6 59 5 1 1
2
D =312
b. Menghitung p
21
N
N
2
6 D
p=1
6(312)
1 2
10(10 1)
= -0,891
Jadi, p = - 0,89 ( korelasi negative, p= - 0,89 artinya makin tinggi variable stress (X), makin
rendah variable prestasi balajar (Y).
c. Menguji hipotesis
Phitung > P tabel , H0
Kriteria penguian : jika maka di tolak
H tabel P(a )(db)
=
P(0,05 )(10)
a=0,05 dan db=N=10, maka =0,648
P
Phitung =0,89 dan Ptabel, Ho
karena = 0,648, maka di kumpulkan bahwa di tolak
). Artinya benar terdapat korelasi yang negative antara meningkatnya stress dengan kke
majuan prestasi belajar.