KEYAKINAN merupakan hak yang dimiliki individu dalam mempercayai suatu hal
yang diyakininya, baik itu keyakinannya terhadap benda, manusia, maupun
terhadap Sang Pencipta. Keyakinan terhadap Sang Pencipta (Allah) haruslah
menjadi dasar keimanan seseorang dalam perannya sebagai hamba Allah ,
ketika semua agama berbicara keyakinan, tentu pasti bahwa mereka pun yakin
dengan keyakinan mereka(dari berbagai macamm agama) sendiri karena pada
dasarnya mereka memiliki tuhan masing masing dan mereka mengaggap itu
merupakan hal yang mutlak. Saya sebagai muslim yang terlahir dalam keluarga
muslim, Allhamdullillah saya sangat merasa beruntung karena saya menganggap
bahwa islam itu agama paling benar, lantas siapa yang paling benar?, sejatinya
manusia di ciptakan oleh tuhan menjadi makhluk yang sempurna dan memiliki
akal sehat dan bisa berfikir secara logika maupun akal, sejatinya manusia pasti
akan menggunakan akal dan fikiran itu untuk mencari suatu kebeneran dan
pembenaran terkait hal apa saja termasuk pada keyakinan itu sendiri. Ketika
timbul dalam diri saya sebuah pertanyaan ? apakah saya seorang muslim yang
benar benar meyakini adanya Allah SWT dan muhamad Rasull utusan Allah
dengan segala kebeneran nya atau hanya islam yang hanya sekedar ikut ikutan
yang kebetulan di lahirkan di keluarga muslim?. Pertanyaan tersebut sebenernya
tidak terlintas di benak pikiran saya,timbul nya pertanyaan tersebut timbul dari
ketika saya mengikuti pengkaderan HMI, pada saat itu saya tersadar bahwa
keyakinnan tidak sebatas hanya dari keturunan, tetapi harus dapat di maknai
dan di yakini dengan sepenuh hati dan sebenar benarnya (hakiki) melalui akal
logika dan pikiran. Di HMI akal pikiran dan logika saya di ekplorasi sampai
bagian yang di mana logika,akal serta pikiran untuk memaknai bahwaa Tuhan itu
nyata, lebih tepat nya Allah SWT, dan bisa memahami makna arti serta tujuan
kalimat Syahadat . bahwansya syahadat itu harus di yakini dalam spenuh hati
dan bisa di amalkan serta memegang teguh pedoman quran dan hadits,karena
quran dan hadits lahir dari wahyu yang turun kepada orang yang terpilih yaitu
Rasullullah SAW melalui tahapan tahapan yang panjang,yang di mana setiap
ayat al quran sangat memiliki makna yang mengajarkan tentang pedoman
hidup,serta kebaikan, dalam al quran tidak ada sama sekali ayat yang
mengajarkan keburukan. Begitupun hadits Sudah terang bahwa Al-Quran al-
Karim dan hadis Rasulullah SAW merupakan sumber ajaran Islam sekaligus
pedoman hidup setiap muslim yang mesti diperpegangi. Di dalam khazanah
keislaman, al-Quran lazim disebut sebagai sumber utama (pertama) dan hadis
sebagai sumber kedua ajaran Islam setelah al-Quran.
Al-Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW yang membacanya merupakan suatu ibadah (Manna Khalil al-
Qaththan, 1994:18). Sedangkan hadis atau biasa juga disebut sunnah adalah
segala perkataan, perbuatan dan hal ihwal yang berhubungan dengan nabi
Muhammad SAW (Muhammad Ajjaj al-Khathib, 1989:108). Dalam kapasitasnya
sebagai pedoman hidup umat Islam, antara al-Quran dan hadis tidak dapat
dipisahkan karena al-Quran sebagai sumber utama dijelaskan oleh hadis,
sehingga hadis disebut sebagai bayan terhadap al-Quran surat al-Nahl ayat 44.
Merujuk pada uraian di atas, maka sebagai pedoman hidup, al-Quran dan hadis
mesti dijadikan imam atau ikutan dalam kehidupan sehari-hari yang mana
kedua-dua sumber tersebut dipatuhi, diacu dan di laksanakan perintah-
perintahnya serta dihentikan larangan-larangannya.
Setiap muslim harus memahami dengan benar serta menghayati nilai-nilai yang
terkandung dalam Diinul Islam. Dan selanjutnya ia harus mampu
mengimplementasikan nilai-nilainya dalam seluruh ruang kehidupannya. Ia harus
tunduk dan berserah diri kepada Allah SWT baik lahir maupun batin dengan
melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan
demikian ia telah memasuki rumah Islam secara kaffah (sempurna), tidak ada
sisi kehidupannya kecuali ia mewarnai dengan nilai-nilai luhur Islam.