Anda di halaman 1dari 13

DESAIN PRODUK DAN JASA

PEMILIHAN PRODUK DAN JASA

Berbagai Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing


Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan perancangan produk.
Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan kepada
pelanggan atau klien. Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan
pelanggan, baik pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan
acuan patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh, rumah sakit
melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan prosedur kesehatan. Manajemen rumah
sakit dapat memutuskan untuk mengoperasikan rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, atau
sebagaimana dalam kasus rumah sakit Shouldice di Kanada yang mengkhususkan diri pada
penyakit hernia. Keputusan produk sangatlah mendasar bagi strategi organisasi dan berdampak
luas terhadap seluruh fungsi operasi.
Siklus Hidup Produk
Produk-produk dilahirkan. Mereka hidup dan mati. Mereka disingkirkan oleh masyarakat
yang terus berubah. Kehidupan produk terbagi menjadi empat fase, yaitu perkenalan,
pertumbuhan, keuntungan, dan penurunan. Siklus hidup produk mungkin berusia beberapa jam,
bulan, tahun, atau dekade. Terlepas dari panjangnya siklus, tugas manajer oprasi tetaplah sama,
merancang sebuah system yang membantu memperkenalkan produk baru dengan sukses. Jika
fungsi operasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahap ini, maka perusahaan mungkin
dibebani dengan produk yang tidak dapat diproduksi secara efisien atau bahkan tidak layak
diproduksi sama sekali.
Siklus Hidup dan Strategi
Sebagaimana para manajer operai harus siap mengembangkan produk baru, mereka juga
harus siap mengembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang sudah ada. Strategi
produk yang berhasil mengharuskan penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan
posisinya padaa siklus hidupnya. Di bawah ini, kita meninjau beberapa pilihan strategi saat
produk bergerak di sepanjang siklus hidupnya.
Fase Perkenalan. Karena produk-produk pada fase perkenalan ini sedaang disesuaikan
dengan kondisi pasarnya dan teknik-teknik produksinya, mungkin diperlukan
pengeluaran lain-lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan
proses, serta pengembangan pemasok.
Fase Pertumbuhan. Dalam fase ini, desain produk telah mulai stabil dan diperlukan
peramalan kebutuhan kapaitas yang efektif. Penambahan kapasitas atau peningkatan
kapaitas yang sudah ada untuk menampung peningkatan permintaan produk mungkin
diperlukan.
Fase Kematangan. Saat sebuah produk mencapai kematangan, pesaing mulai
bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangatlah sesuai pada fase ini.
Pengendalian biaya yang lebih baik, berkurangnya pilihan dan pemotongan lini produk
mungkin akan efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan fungsi pasar.
Fase Penurunan. Produk yang hampir mati biasanya adalah produk yang buruk bagi
investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Kecuali, jika produk yang hampir
mati ini memberikan kontribusi yang unik bagi reputasi perusahaan atau lini produknya
bisa dijual dengan harga yang tinggi, maka produksi produk semacam itu harus
dihentikan.
Analisis Produk Berdasarkan Nilai
Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini
merupakan prinsip Pareto (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan
bukan pada permasalahan yang banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk.
Analisis produk berdasarkan nilai (product by value analysis) mengurutkan produk secara
menurun berdasarkan kontribusi dollar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis
ini juga mengurutkan kontribusi dollar tahunan total dari suatu produk. Kontribusi rendah perunit
dari satu produk tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia mewakili sebagian
besar penjualan perusahaan.
Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang
mungkin untuk setiap produk. Hal ini dapat meliputi penambahan arus kas, peningkatan
penetrasi pasar, atau mengurangi biaya. Laopran juga dapat menginformasikan pada manajemen
mengenai produk yang harus dihilangkan, gagal, dan tidak boleh diinvestasikan lebih lanjut pada
peneltian dan pengembangan atau modal. Laporan ini memfokuskan perhatian manajemen pada
arahan strategis bagi setiap produk.
MENGHASILKAN PRODUK BARU

Karena produk-produk biasanya mati; karena produk-produk yang tidak perlu harus
dibuang dan digantikan; karena perusahaan menghasilkan hampir semua pendapatan dan
keuntungannya dari produk-produk barupemilihan produk, definisi, dan desain harus
dilakukan terus-menerus. Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru
dengan sukse merupakan suatu keharusan.
Peluang Produk Baru
Pengembangan produk baru yang agresif mengharuskan organisassi membangun struktur
internal yang membuka komunikasi dengan pelanggan, budaya organisasinya inovatif, penelitian
dan pengembangannya agresif, kepemimpinannya kuat, bonusnya bersifat formal, serta
pelatihan. Baru setelah itu, perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dan memusatkan
perhatiannya dengan bersemangat pada peluang tertentu sperti: 1) Memahami pelanggan
merupakan permasalahan utama dalam pengembangan produk baru; 2) Perubahan ekonomis
menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka panjang, tetapi siklus ekonomis
dan harga berubah pada jangka pendek; 3) Perubahan sosiologis dan demografis dapat muncul
pada beberapa factor seperti berkurangnya ukuran keluarga; 4) Perubahan teknologi yang
membuat segalnya mungkin; 5) Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian
perdagangan yang baru, tarif yang baru, dan juga persyaratan kontrak yang baru dengan
pemerintah; 6) perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar professional,
pemasok, dan distributor. Manajer operasi harus menyadari adanya factor-faktor ini dan dapat
mengantisipasi perubahan dalam peluang produk, produk itu sendiri, volume produk, dan bauran
produk.
Pentingnya Produk Baru
Pentingnya produk baru tidak dapat dipungkiri lagi. Perusahaan yang memimpin pasar
mendapatkan sebagian besar penjualannya dari produk yang berumur kurang dari 5 tahun.
Terlepas dari begitu banyak upaya yang terus dilakukan dalam memperkenalkan produk baru
untuk dapat tetap hidup, kenyataannya banyak produk baru yang gagal. Manajer operasi dan
organisasinya harus dapat menerima risiko dan kegagalan. Mereka harus dapat menampung
banyak produk baru sambil mempertahankan aktivitas yang telah mereka jalankan.
PENGEMBANGAN PRODUK

Sistem Pengembangan Produk


Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami
perubahan yang terus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang diperlukan, dan juga sumber
daya. Sistem pengembangan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk, tetapi juga
masa depan perusahaan. Pengembangan produk yang optimal bergantung pada dukungan bagian-
bagian lain dalam perusahaan, dan juga gabungan dari sepuluh keputusan MO yang berhasil,
mulai dari desain produk hingga pemeliharaan.
Quality Function Deployment (QFD)
Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang akan
memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang
ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi
proses alternative kepada mereka. Informasi ini kemudian dipadukan dalam desain produk yang
terus berubah. QFD digunakan di awal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang
dapat memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas.
Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan
teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk atau jasa.
Hanya dengan menetapkan hubungan ini seorang manajer operasi dapat membangun produk dan
proses dengan keistimewaan yang diinginkan pelanggan. Penerapan hubungan inilah yang
merupakan langkah awal membangaun sistem produksi tingkat dunia. Untuk membuat rumah
kualitas dilakukan enam langkah dasar: 1) Kenali keinginan pelanggan; 2) Kenali bagaimana
produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan; 3) Hubungkan keinginan pelanggan dengan
bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut; 4) Kenali
hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan; 5) Buat tingkat kepentingan; 6) Evaluasi
produk pesaing.

Menyusun Organisasi untuk Pengembangan Produk


Empat pendekatan terhadap pengorganisasian untu pengembangan produk. Pertama,
pendekatan tradisonal di Amerika Serikat untuk pengembangan produk adalah sebuah organisasi
dengan departemen-departemen yang berbeda. Keunggulan yang unik dari pendeekatan ini
adalah adanya tugas dan tanggung jawab yang tetap. Kelemahannya adalaah kekurangan
pemikiran ke masa depan. Pendekatan kedua adalah menugaskan seorang manajer produk untuk
memenangkan produk melalui system pengembangan produk dan organisasi-orgnisasi terkait.
Pendektan ketiga adalah menggunakan sebuah tim. Pendekatan keempat yaitu menghindari
permasalahan tim dengan tidak membagi organisasi. Tim pengembangan produk bertanggung
jawab mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai tahap
keberhasilan. Tugas tim pengembangan produk adalah membuat suatu produk atau jassa yang
sukses, termasuk sifat dapat dipasarkan, dapat diproduksi, dan dapat dilayani.
Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai
Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai berkenaan dengan peningkatan dalam
hal desain dan spesifikasi pada tahapan pengembangan produk mulai dari penelitian,
pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung
terlihat, desain sedemikian hingga barang layak diproduksi dan rekayasa nilai juga menghasilkan
keuntungan lain, antar lain: 1. Mengurangi kerumitan produk; 2. Standardisasi tambahan dari
berbagai komponen; 3. Perbaikan aspek-aspek fungsional dari produk; 4. Memperbaiki desain
pekerjaan dan keamanan pekerjaan; 5. Memudahkan produk untuk dirawat; 6. Desain yang
tangguh.
Kemampuan untuk diproduksi dan aktivitas rekayasa nilai mungkin merupakan teknik
terbaik yang ada untuk menghindari biaya berlebihan pada manajemen operasi. Hal tersebut
dapat menghasilkan peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai spesifikasi
fungsional yang dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang optimal.
Desai produk mempengaruhi semua aspek pengeluaran operasional. Karena itu pula, proses
pengembangannya perlu memastikan evaluasi desain secara menyeluruh sebelum benar-benar
berkomitmen memproduksinya.

PERMASALAHAN DESAIN PRODUK

Untuk mengembangkan sebuah system dan struktur organisasi untuk pengembangan


produk, terdapat teknik penting untuk merancang suatu produk diantaranya :
Desain yang Tangguh
Berarti produk dirancang sedemikian rupa sehingga ada sedikit variasi pada produk atau
perakitan tidak berdampk banyak pada produk akhirnya.
Desain Moduler
Produk-produk yang dirancang dalam komponen yang tersegmentasi dengan mudah
dikenal sebagai desain moduler. Desain moduler menawarkan fleksibilitas padaa produksi dan
pemasar. Bagi departemen produksi, sifat modularitas ini biasanya sangat membantu karena hal
ini membuat proses pengembangan produk, produksi, dan perubahan berikutnya lebih mudah.
Terlebih lagi, pemasar mungkin juga menyukai sifat modularitas karena menambah fleksibilats
pada cara-cara memberikan kepuasan pelanggan.
Computer-Aided Design (CAD)
Perencanaan dibtu komputer adalah penggunaan komputer unuk merancang produk
secara interaktif dan mempersiapkan dokumentasi teknis. Peranti lunak CAD menghemat waktu
dan uang para perancang produk dengan memperpendek siklus pengembangan dari hampir
semua produk. Karena produk-produk dengan desain rumit dapat dimanipulasi, dianalisis, dan
dimodofikasi secara cepat dan mudah dengan menggunakan CAD. Beberapa system CAD telah
berpindah ke internet melalui e-commerce, di mana mereka menghubungkan desain berbasis
computer dengan pembelian, outsourcing, produksi, dan pemeliharaan jangka panjang. Dengan
CAD di internet, pelanggan dapat memasuki perpustakaan desain dari pemasok dan melakukan
perubahan desain sendiri. Kemudian, peranti lunak dari pemasok dapat menghasilkan gambarnya
secara otomatis, memperbarui daftar bahan bakunya, dan mempersiapkan instruksi-instruksi
untuk proses produksi di pihak pemasok. Hasilnya adalah produk terkustominasi sesuia selera
yang diproduksi lebih cepat dan lebih murah.
Computer-Aided manufaktur (CAM)
Manufaktur dibantu computer mengacu pada penggunaan program computer khusus
untuk memandu dan mengendalikan peralataan produksi. Berikut manfaat CAD dan CAM :
1. Kualitas produk. Dengan CAD, para perancang dapat menelaah lebih banyak alternative,
kemungkinan masalah, dan bahaya.
2. Waktu desain yang lebih singkat. Fase desain yang lebih singkat menyebabkan biaya
menjadi lebih murah, dan memungkinkan respons yang lebih cepat di pasar.
3. Penggunaan biaya produksi. Pengurangan jumlah persediaan barang, penggunaan
karyawan yang lebih efisien dengan penjadwalan yang lebih baik, serta penerapan
perubahan desain yang lebih cepat dapat mengurangi biaya.
4. Ketersediaan basis dta. Memberikan informasi pada peranti lunak manufaktur lainnya
dan menyediakan data produk yang akurat sehingga semua orang bekerja berdasarkan
informasi yang sama.
5. Sejumlah kemampuan baru. CAD/CAM menghilangkan cukup banyak pekerjaan
terperinci sehingga para perancang dapat berkonsentrasi padaa aspek konseptual dan
imajinasi dari tugas mereka.
Teknologi Virtual Reality
Teknologi virtual reality merupakan bentuk komunikasi visual di mana berbagai citra
digunakan sebagai pengganti dari benda aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna untuk
meresponsnya secara interaktif. Saat informasi desain terdapat dalam sebuah sistem CAD, desain
ini juga terdapat dalam bentuk digital elektronik untuk penggunaan lainnya. Virtual reality juga
digunakan untuk mengembangkan tata letak tiga dimensi untuk banyak hal, mulai dari restoran
hingga taman bermain.
Analisis Nilai
Berusaha memperbaiki cara menghasilkan produk yang lebih baik atau lebih ekonomis.
Teknik dan keuntungan dari analisis nilai sama dengan yang diperoleh dari rekayasa nilai
walaupun mungkin diperlukan perubahan kecil pada penerapannya karena analisis nilai
berlangsung saat produk sedang diproduksi.
Desain yang Etis dan Ramah Lingkungan
Manajer operasi dapat menurunkan biaya sekaligus membatasi penggunaan sumber daya.
Siklus hidup produk secara keseluruhandari desain, produksi, hingga pembuangan akhir
memberikan peluang untuk membatasi penggunaan sumber daya. Pendektan Etis salah satu
cara melakukan program ini di DuPont adalah memberikan biaya etika dan lingkungan pada
tugas dari manajer operasi dan tim rekayasa nilai/analisis nilai. Anggota tim yang berasal dari
beragam area fungsional yang bekerja sama dapat menyajikan perspektif dan pendekatan
permasalahan lingkungan yang luas. Tim ini harus mempertimbangkan dua permasalahan
berikut:
1. Mereka harus memandang dampak desain produk dari sudut pandang sistem, yang
artinay melihat produk dari segi dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan.
2. Manajer operasi harus mempertimbangkan siklus hidup produk, mulai dari desain,
produksi, hingga pembuangan. Tujuannya adalah mengurangi dampak lingkungan sebuah
produk sepanjang keseluruhan hidupnya.

Tujuan desain yang etis dan ramah lingkungan yaitu: 1. Mengembangkan produk yang
lebih aman dan ramah lingkungan; 2. Meminimalkan limbah bahan baku dan energy; 3.
Mengurangi kewajiban terhadap persoalan lingkungan hidup; 4. Meningkatkan efektivitas biaya
dengan mematuhi peraturan lingkungan hidup; 5. Agar dikenal sebagai sebuah perusahaan yang
baik.

Enam panduan berikut dapat membantu manajer operasi dalam melaksanakan proses
desain yang etis dan ramah lingkungan: 1. Membuat produk yang dapat didaur ulang; 2.
Menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang; 3. Menggunakan komponen yang tidak
berbahaya; 4. Menggunakan komponen yang lebih ringan; 5. Menggunakan energi lebih hemat;
6. Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit.

Keputusan etis dan sosial mungkin suli dan rumit, terkadang tidak ada jawaban yang
mudah. Namun, keputusan semacam ini dihargai oleh masyarakat dan mereka dapat menghemat
uang, bahan baku, dan lingkungan. Manajer operasi mencari situasi semacam ini, yaitu situasi
yang menguntungkan bagi semua pihak.

PERSAINGAN BERDASARKAN WAKTU

Seiring siklus hidup produk memendek, kebutuhan pengembangan produk yang lebih
cepat menjadi meningkat. Ditambah lagi di saat produk-produk baru yang menggunaan teknologi
lebih canggih semakin banyak bermunculan, pengeluaran dan risiko yang ada juga meningkat.
Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan
memenangkan kompetisi diantara para pengembangan produk yang lebih lambat. Merekalah
yang dapat memperoleh keunggulan bersaing. Konsep inilah yang disebut persaingan
berdasarkan waktu. Perusahaan pertama yang memproduksi suatu produk akan mendapati
produknya kerap dimanfaatkan untuk beragam penggunaan yang dapat menghasilkan penjualan
selama bertahun-tahun. Produk tersebut telah menjadi standar. Walaupun demikian, pengenalan
produk ke pasar yang cepat merupakan manajemen yang baik karena hingga persaingan dimulai
untuk memperkenalkan saduran atau versi produk yang telah diperbaiki, produk tersebut dapat
dihargai cukup tinggi untuk menutup desain dan metode produksi yang mungkin tidak efisien.
Karena persaingan berdasarkan waktu sangat penting dibandingkan mengembangkan produk
baru dari awal, sejumlah strategi lain dapat digunakan.
Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi Perusahaan
Microsoft dan Cisco Systems merupakan contoh perusahaanberteknologi canggih yang
sering mempercepat pengembangan mereka dengan mengakuisisi perusahaan yang telah
mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Permasalahan yang muncul
kemudian adalah menyesuaikan organisasi yang diakuisisi, termasuk teknologinya, lini
produknya, dan budayanya ke dalam perusahaan pengakuisisi, alih-alih permasalahan
pengembangan produk.
Usaha Patungan
Usaha patungan adalah kepemilikan bersama, biasanya di antara dua perusahaan, untuk
membentuk satu kesatuan baru. Kepemilikannya mungkin masing-masing lima puluh persen atau
salah satu pemilik mendapatkan porsi yang lebih besar untuk mendapatakan pengendalian yang
lebih besar. Usaha patungan biasanya memanfaatkan peluang produk khusus yang mungkin tidak
menjadi pusat perhatian dari misi suatu perusahaan. Usaha patungan semacam ini akan lebih
dapat berfungsi dengan baik apabila risikonya diketahui betul dan dapat dibagi secara merata.
Aliansi
Adalah perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap independen, tetapi dapat
menggunakan kekuatan tambahan untuk mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-
masing. Aliansi biasanya menguntungkan saat produk yang akan dikembangkan juga mempunyai
teknologi yang masih dalam tahap pemrosesan. Selain itu, jika batasan abtara perusahaannya
sulit dijelaskan, aliansi mungkin menjadi strategi terbaik.

MENDEFINISIKAN SUATU PRODUK

Setelah suatu barang atau jasa yang baru diperkenalkan ke pasar, barang, atau jasa
tersebut harus didefinisikan. Pertama, sebuah barang atau jasa didefinisikan dari segi fungsinya
yaitu apa yang dapat dilakukan olehnya. Kemudian, produk tersebut dirancang dan perusahaan
menentukan bagaimana fungsi tersebut dapat terapai. Manajemen biasanya mempunyai beragam
pilihan bagaimana sebuah produk dapat mencapai tujuan fungsionalnya. Spesifikasi yang cermat
dari sebuah produk harus ada untuk memastikan produksi dapat berlangsung secara efisien.
Keputusan Membuat atau Membeli
Keputusan membuat atau membeli membedakan antara apa yang perusahaan inginkan
untuk diproduksi dan apa yang dibeli. Keputusan membuat atau membeli sangat penting bagi
pendefenisian produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah produk standar yang
diproduksi oleh pihak lain. Beberapa produk standar bahkan tidak membutuhkan daftar bahan
baku ataupun gambaran teknik karena spesifikasinya sebagai produk standar sudah cukup.
Teknologi Kelompok
Teknologi kelompok mensyaratkan agar komponen-komponen suatu produk
diidentifikasi dengan sebuah skema kode yang menyatakan jenis prosesnya dan parameter
prosesnya. Hal ini memudahkan kita untuk melakukan standarisasi bahan baku, komponen,
proses, dan mengidentifikasi kelompok komponen. Dengan mengidentifikasi kelompok
komponen, aktivitas dan mesin dapat dikelompokkan untuk meminimalkan persiapan, jalur, dan
perlakuan terhadap bahan. Teknologi kelompok memberikan cara yang sistematis dalam
mengkaji suatu kelompok komponen untuk selanjutnya melihat apakah komponen yang ada telah
memadai untuk sebuah proyek baru. Penerapan teknologi kelompok secar sukses akan dapat
menghasilkan keuntungan berikut: 1. Desain yang lebih baik; 2. Mengurangi bahan baku dan
pembelian; 3. Menyederhanakan proses perencanaan dan pengendalian produksi; 4.
Memperbaiki tata letak, jalur, dan beban mesin; 5. Mengurangi waktu pengaturan peralatan,
bahan setengah jadi, dan waktu produksi.

DOKUMEN UNTUK PRODUKSI

Saat sebuah produk dipilih dan dirancang, proses produksinya dibantu oleh dokumen yng
bermacam-macam. Beberapa dokumen ini akan dibahas sekilas:

Gambar perakitan (assembly drawing) memperlihatkan gambar produk yang terdiri atas
komponen-komponennya. Gambar perakitan biasanya merupakan gambar tiga dimensi yang
dikenal sebagai gambar isometric. Diagram perakitan (assembly chart) menunjukkan bentuk
skematis dari cara merakit sebuah produk. Lembar rute (route sheet) mendaftarkan semua
operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang diperinci dalam
daftar bahan baku. Perintah kerja (work order) merupakan instruksi untuk membuat sejumlah
produk tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Engineering charge notices (ECN) berfungsi
mengubah beberapa aspek definisi produk atau dokumentasi, seperti gambar teknik atau daftar
bahan baku. Perubahan desain yang dinamis telah menghasilkan pengembangan suatu disiplin
ilmu yang dikenal sebagai manajemen konfigurasi yaitu suatu sistem di mana sebuah produk
direncanakan dan perubahan konfigurasinya diidentifikasi secara akurat, sementara pengendalian
dan pertanggung jawaban atas suatu perubahan dari produk tersebut tetap terjaga.
Product Life-Cycle Management (PLM)
Adalah payung dari program peranti lunak yang mencoba memadukan tahapan desain
dan manufaktur produk termasuk menggabungkan sejumlah teknik yang dibahs pada dua bagian
sebelumnya. Pemikiran dibelakang pembuatan peranti lunak PLM adalah keputusan desain dan
manufaktur produk dapat dilakukan dengan lebih kreatif, cepat, dan ekonomis, jika datanya
terintegrasi dan konsisten. Meskipun tidak ada standarnya, produk-produk PLM sering diawali
dari desain produk (CAD/CAM), kemudian desain untuk manufaktur dan perakitan (DFMA),
dan kemudian masuk ke rute produk, bahan baku, tata letak, perakitan, pemeliharaan, bahkan
permasalahan lingkungan.

DESAIN JASA

Terdapat produk yang tidak nyata, yaitu jasa. Industri yang termasuk dalam industri jasa
adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan komunikasi. Merancang produk jasa
merupakan tantangan karena jasa umumnya mepunyai karakteristik yang unik. Satu alasa
peningkatan produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik desain maupun
pengantaran produk jasa menyertakan adanya interaksi pelanggan. Seperti halnya barang,
sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa didefinisikan pada tahap desain. Juga seperti
barang, terdapat sejumlah teknik yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produknya.
Salah satu tekniknya adalah merancang produk sehingga pelaksanaan kustomisasi dapat ditunda
selama mungkin dalam prosesnya.

Pendekatan kedua adalah memolerkan produk sehingga kustomisasinya dilaksanakan


pada perubahan modul strategi ini dirancang sebagai kesatuan standar yang tetap. Pendekatan
moduler pada desain produk mempunyai dampak pada perusahaan manufaktur dan jasa.
Pendekatan ketiga desain jasa adalah membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dan
mengidentifikasi bagian-bagian yang menyebabkan otomatisasi atau pengurangan interaksi
dengan pelanggan. Teknik keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut
moment of truth, Jan Carlzon, mantan Presiden Scandinavia Airways, percaya bahwa dalam
industri jasa, ada sebuah moment of truth, di mana hubungan antara penyedia jasa dan pelanggan
merupakan sesuatu yang sangat penting. Moment of truth adalah ingatan yang begitu berkesan
yang meningkatkan atau menurunkan ekspektasi pelanggan. Tugas manajer operasi adalah
mengidentifikasi moment of truth dan merancang operasi yang dapat memenuhi atau bahkan
melebihi ekspektasi pelanggan.
Dokumen untuk Jasa
Dokumen pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit yang memrinci apa
yang akan terjadi pada moment of truth. Sebagai contoh, terlepas dari seberapa baik sebuah
produk bank dalam bentuk cek, simpanan, deposito, pinjaman, hipotek, dan lain-lain, jika
moment of truth tidak dilakukan dengan baik, maka produknya mungkin tidak diterima dengan
baik pula. Pada jasa telemarketing, desain produk dikomunikasikan kepada karyawan produksi
Dallam bentuk naskah telepon, sementara storyboard digunakan untuk membuat film dan
produksi TV.

PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA DESAIN PRODUK

Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat serentetan keputusan dan
beragam hasil yang mengakibatkan keputusan selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk
membentuk sebuah pohon keputusan, digunakan prosedur berikut:

1. Pastikan semua alternatif yang mungkin dan keadaan sudah dimasukkan ke pohon,
termasuk alternatif untuk tidak melakukan apa-apa.
2. Pengembalian hasil dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuainan. Ini
merupakan tempat untuk menghitung pengembalian hasil dengan mencapai cabang ini
3. Tujuannya adalah menetapkan nilai ekspetasi dari setiap tindakan yang ada. Hal ini
dicapai dengan memulainya pada akhir pohon (sisi sebelah kanan) dan bekerja menuju
awal pohon (sebelah kiri), menghitung nilai pada setiap langkah, dan membuang
alternatif yang tidak sebaik alternatif lainnya dari titik yang sama.

TRANSAKSI MENUJU PRODUKSI


Manajemen harus membuat keputusan untuk mengembangkan ide produk tersebut lebih
lanjut dan memproduksinya, atau menghentikannya. Satu dari seni manajemen modern adalah
mengetahui kapan memindahkan sebuah produk dari tahap pengembangan ke tahapn produksi,
pemindahan ini dikenal sebagai transaksi menuju produksi. Manajemen harus membuat sebuah
keputusanmengembangkannya lebih lanjut atau melakukan produksi. Saat keputusan dibuat,
biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan desainnya benar-benar dapat
diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk produksi. Percobaan ini juga memberikan staf
operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai, prosedur pengendalian
kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan produk dapat dimulai dengan sukses.

Beberapa perusahaan menunjuk seorang manajer proyek, sementara perusahaan lain


menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan suksesnya transisi dari tahap
pengembangan ke tahap produksi. Kedua pendekatan ini memungkinkan jangkauan yang luas
akan perlunya sumber daya dan bakat untuk memastikan produksi yang memuasakan dari sebuah
produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah integrasi
pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendektan ini menyababkan kemudahan
perpindahan sumber daya antara dua organisasi di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer
operasi adalah membuat transisi dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau selancar mungkin.

Anda mungkin juga menyukai