Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti
sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan
mungkin untuk ditinggalkan.
Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati,
tafahhum (Kefahaman terhadap mana pembicaraan), tadzim (Rasa hormat),
mahabbah, raja (harap) dan haya (rasa malu), yang keseluruhannya itu ditujukan
kepada Allah sebagai Ilaah.
Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan talim
yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi
bersih dan bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi
bersih dan suci. Shalat merupakan tathbiq amali (aspek aplikatif) dari prinsip-
prinsip Islam baik dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal
yang membuka atap masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan,
persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna
keprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan
yang indah.
Karena itu semua maka masyarakat Islam pada masa salafus shalih sangat
memperhatikan masalah shalat, sampai mereka menempatkan shalat itu
sebagaimizan atau standar, yang dengan neraca itu ditimbanglah kadar kebaikan
seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya. Jika mereka ingin mengetahui
agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka bertanya tentang
shalatnya dan sejauh mana ia memelihara shalatnya, bagaimana ia melakukan
dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke Masjid, maka
saksikanlah untuknya dengan iman. (HR. Tirmidzi).

1
Dalam kitab Jamiush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban, Ibnu
Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah r.a.telah meriwayatkan hadist ini :
Sholat adalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk hambanya.
Begitupun dengan maksud hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu masud dan
Anas r.a.
Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang
melaksanakan ritual dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat
semata tetapi dapat mengaplikasikannya dalam keseharianya. Sholat sebagai
salah satu penjagaan bagi orang-orang yang beriman yang benar-benar
melaksanakannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atasdapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
1.2.1 Apakah pengertian sholat?
1.2.2 Bagaimanakah sejarah sholat?
1.2.3 Apakah Hukum Sholat ?
1.2.4 Sebutkan macam-macam sholat ?
1.2.5 Sebutkan Rukun-rukun sholat ?
1.2.6 Apakah manfaat Sholat ?
1.2.6 Sebutkan tentang sholat berjamaah dan sholat dalam kondisi khusus?

1.3 Tujuan
Untuk Menambah wawasan mengenai manfaat-manfaat sholat dan
bagaimana memahami tentang keutamaan dari shalat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SHOLAT

Salat (Bahasa Arab: ;;transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual


ibadah pemelukagama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai
dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad, sebagai figur pengejawantah
perintah Allah.[1] Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat, karena
menurut Surah Al-Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:

dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-


perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). (Al-Ankabut: 45)

Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa.
Sedangkan, menurut istilah, salat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus
atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengansalam.

2.2 SEJARAH SHOLAT

Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang
dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Miraj, dimana proses
ini tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan
sehingga dalam sejarah digambarkan setelah Nabi melaksanakan Isra dan Miraj,
umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan, yaitu yang secara terang-terangan
menolak kebenarannya itu, yang setengah tengahnya, dan yang yakin sekali
kebenarannya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan
kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal amal

3
yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi
yang lainnya.
2.3 HUKUM SHOLAT

Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW telah memberikan peringatan


keras kepada orang yang suka meninggalkan salat wajib, mereka akan dihukumi
menjadi kafirdan mereka yang meninggalkan salat maka pada hari kiamat akan
disandingkan bersama dengan orang-orang, seperti Qarun,Firaun, Haman dan
Ubay bin Khalaf.

Hukum salat dapat dikategorisasikan sebagai berikut :

Fardu, Salat fardhu ialah salat yang diwajibkan untuk mengerjakannya.


Salat Fardhu terbagi lagi menjadi dua, yaitu :

Fardu Ain: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf langsung


berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh
orang lain, seperti salat lima waktu, dan salat Jumat (fardhu ain untuk pria).

Fardu Kifayah: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf tidak


langsung berkaitan dengan dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada
sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang
mengerjakannya maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak
dikerjakan. Seperti salat jenazah.

Salat sunah (salat Nafilah) adalah salat-salat yang dianjurkan atau


disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan. Salat nafilah terbagi lagi menjadi dua,
yaitu

Nafil Muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan


yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witir
dan salat sunah thawaf.

4
Nafil Ghairu Muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa
penekanan yang kuat, seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya
insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya
dikerjakan ketika terjadi gerhana).

2.4 MACAM-MACAM SHOLAT

Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Sholat Fardhu
Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh SWT kepada hamba-hamba-Nya sesuai
batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun
larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu:
a. Dzuhur, waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang
bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
b. 'Ashar, waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
sampai tenggelamnya matahari.

c. Magrib, waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah


dilangit.

d. 'Isya', waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar
shodiq.

e. Shubuh, waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari.

2. Sholat Tathowwu'

Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5 waktu.

a. Sholat Tathowwu' Muthlaq

Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara'.

b. Sholat Tathowwu' Muqoyyad

Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'.

5
Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10
rokaat (sholat) dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur
dan 2 rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah
isya' dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi wa
sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim: 729)

Sholat lain yang disyariatkan dalam bagian ini antara lain, sholat-sholat
sunah seperti sholat tahajud, sholat witir dan rowatib, sholat istihoroh, sholat
dhuha, sholat taubat, sholat tahiyyatul masjid, dan sholat tasbih.

2.5 RUKUN-RUKUN SHOLAT

Salat mempunyai rukun-rukun yang apabila salah satunya ditinggalkan,


maka batallah salat tersebut. Berikut ini penjelasannya secara terperinci tentang
rukun-rukun salat.

1. Berniat
Yaitu niat di hati untuk melaksanakan salat tertentu, hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah saw, Sesungguhnya segala amal perbuatan itu
tergantung niatnya. (Muttafaq alaih)
Niat itu dilakukan bersamaan dengan melaksanakan takbiratul ihram dan
mengangkat kedua tangan, namun, tidak mengapa kalau niat itu sedikit
lebih dahulu dari keduanya.

1. Niat shalat.

Berangkat dari Hadits ini niat diatas, niat shalat menjadi bahan diskusi
diantara Ulama-ulama ahli fiqih.Al-Imam Asy-Syafii menyimpulkan
bahwa semua amal, termasuk shalat, tiada sah tanpa dengan niat.
Sementara yang lain, seperti Al-Imam Malik, menyimpulkan bahwa semua
amal tidak sempurna (bukan tidak sah) tanpa dengan niat .Bagi

6
pengikut madzhab (pendapat) Asy-Syafii, berangkat dari pendapat bahwa
niat adalah rukun, dimana shalat tidak sah tanpanya, maka ditulislah teks
panduan niat dalam kitab-kitab madzhab tersebut, dengan menyaratkan
adanya Tayin (penentuan) komplit dalam niat shalat, yaitu menentukan
shalat apa dan berapa rakaatnya, fardhu atau sunnah, melaksanakan
kewajiban pada waktunya atau qadha. Misalnya untuk shalat zhuhur;

Aku berniat shalat zhuhur empat rakaat, menghadap qiblat, untuk


melaksanakan kewajiban yang sekarang (bukan qadha), karena Allah
taala.

Kekomplitan ini tidak lain adalah merupakan kepedulian ulama fiqih


terhadap penjelasan tentang niat. Bahkan untuk itu mereka kemudian
menyusun suatu kalimat untuk dilafalkan ketika berniat, dengan maksud
sebagai usaha untuk memandu hati pada niat tersebut.

Bagi orang yang tidak mengerti maksud tujuannya, talaffuzh (melafalkan


niat) ini dianggap sebagai bidah yang dibuat-buat oleh madzhab Asy-
Syafii.

Namun tidak sedikit pula dari pengikut madzhab Asy-Syafii yang


kemudian, ternyata, memang salah faham dengan panduan niat ini, mereka
menganggap bahwa niat itu adalah menghadirkan ungkapan sebagaimana
lafal niat tersebut dan mengejanya kalimat demi kalimat di dalam hati. Dan
karena definisi niat itu dalah..

Menyengaja sesuatu bersamaan dengan melakukannya

Maka proses penghadiran ungkapan niat itu di lakukan pada


awal takbiratul-ihram. Ironisnya, mereka yang salah faham (dengan
mengeja lafal niat didalam hati) itu kemudian salah faham lagi dengan

7
kalimat muqtarinan bi-filihi (bersamaan dengan perbuatannya) yang
ada dalam konteks definisi niat itu. Mereka menganggap bahwa proses
pengungkapan niat harus rampung pada saat takbiratul-ihram, sehingga
mereka menyelesaikan bacaan takbir dalam waktu yang cukup lama,
karena menunggu selesainya pelafalan niat didalam hati, bahkan tidak
sedikit dari mereka yang kemudian sering was-was semasa takbir, merasa
niatnya tidak sah karena belum sempurna terlafalkan didalam hatinya, dan
akibatnya banyak yang sering menggagalkan takbir dan mengulanginya
kembali dengan niat ala mereka.

Sungguh ini merupakan kesalahfahaman yang ironis, karena selain


hal ini dapat menyulitkan si peshalat, maka bagi pengkeritik madzhab
Asy-Syafii, hal ini akan dibuat sebagai alasan untuk menyalahkan Ulama
Asy-Syafiiyah yang telah menyusun lafal niat.

Memang benar, niat itu harus rampung pada saat takbir, artinya
kesadaran dan kesengajaan untuk shalat itu harus sudah hadir didalam hati
sebelum takbir usai. Namun, sekali lagi, bukan melafalkan niat pada saat
takbir.

3. MembacaTakbiratulIhram
Yaitu dengan lafazh (ucapan): Allaahuakbar.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw, Kunci salat itu adalah bersuci,
pembatas antara perbuatan yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu salat
adalah takbir, dan pembebas dari keterikatan salat adalah salam. (HR Abu
Daud, At- Tirmidzi, dan lainnya: hadits shahih)
Berdiri (bagi yang sanggup ketika melaksanakan salat wajib)
Hal ini berdasarkan firman Allah saw,
Peliharalah segala salat(mu) dan (peliharalah) salat wustha (Ashar).
Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyu. (QS Al-
Baqarah: 238)
Sabda Rasulullah saw kepada Imran bin Hushain, Salatlah kamu dengan

8
berdiri; apabila tidak mampu, maka dengan duduk; dan jika tidak mampu
juga, maka salatlah dengan berbaring ke samping. (HR Al-Bukhari)
Membaca Surat Al- Fatihah Tiap Rakaat Salat Fardu dan Salat
Sunah
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw, Tidak sah salat seseorang yang
tidak membaca surat Al-Fatihah. (HR.Bukhari)

4. Ruku
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Taala,
Hai orang- orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu,
sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu
mendapat kemenangan. (QS Al-Hajj: 77)
Juga berdasarkan sabda Nabi saw kepada seseorang yang tidak benar
shalatnya:
kemudian rukulah kamu sampai kamu tumaninah dalam keadaan
ruku. (HR Bukhari dan Muslim)

5. Bangkit dari Ruku


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw terhadap seseorang yang salah
dalam salatnya:
kemudian bangkitlah (dari ruku) sampai kamu tegak lurus berdiri.
(HR Bukhari dan Muslim)

6. Itidal (berdiri setelah bangkit dari ruku)


Hal ini berdasarkan hadits tersebut di atas tadi dan berdasarkan hadits lain
yang berbunyi:
Allah tidak akan melihat kepada salat seseorang yang tidak menegakkan
tulang punggungnya di antara ruku dan sujudnya. (HR Ahmad, dengan
isnad shahih)

7. Sujud
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT yang telah disebutkan di atas tadi.

9
Juga berdasarkan sabda Rasulullah saw, Kemudian sujudlah kamu sampai
kamu tumaninah dalam sujud. (HR Bukhari dan Muslim)

8.Bangkit dari Sujud


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw:
Kemudian bangkitlah sehingga kamu duduk dengan tumaninah. (HR
Bukhari dan Muslim)

9.Duduk di antara Dua Sujud


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw:
Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak menegakkan
tulang punggungnya di antara ruku dan sujudnya. (HR Ahmad, dengan
isnad shahih)

10. Tumaninah Ketika Ruku, Sujud, Berdiri, dan Duduk


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw kepada seseorang yang salah
dalam melaksanakan shalatnya:
Sampai kamu merasakan tumaninah. (HR Bukhari dan Muslim)
Tumaninah tersebut beliau tegaskan kepadanya pada saat ruku, sujud,
dan duduk, sedangkan itidal pada saat berdiri. Hakikat tumaninah itu
ialah bahwa orang yang ruku, sujud, duduk, atau berdiri itu berdiam
sejenak, sekadar waktu yang cukup untuk membaca satu kali setelah
semua anggota tubuhnya berdiam. Adapun selebihnya dari itu adalah
sunah hukumnya.

11. Membaca Tasyahud Akhir Serta Duduk


Adapun tasyahhud akhir itu, maka berdasarkan perkataan Ibnu Masud ra
yang bunyinya:
Dahulu kami membaca di dalam salat sebelum diwajibkan membaca
tasyahhud adalah, Kesejahteraan atas Allah, kesejahteraan atas malaikat
Jibril dan Mikail.
Maka bersabdalah Rasulullah saw, Janganlah kamu membaca itu, karena

10
sesungguhnya Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia itu sendiri
adalah Maha Sejahtera, tetapi hendaklah kamu membaca:
Segala penghormatan, salawat dan kalimat yang baik bagi Allah. Semoga
kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah dianugerahkan kepadamu wahai
Nabi. Semoga kesejahteraan dianugerahkan kepada kita dan hamba-hamba
yang salih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak melainkan
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya.
(HR An-Nasai, Ad- Daruquthni dan Al- Baihaqi, dengan sanad shahih)
Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah- hud), hendaklah dia
mengucapkan: Segala penghormatan, salawat dan kalimat- kalimat yang
baik bagi Allah. (HR Abu Daud, An- Nasai dan yang lainnya, hadits ini
shahih dan diriwayatkan pula dalam dalam Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim)
Adapun duduk untuk tasyahud itu termasuk rukun juga karena tasyahhud
akhir itu termasuk rukun.

12. Membaca Salam


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw, Pembuka salat itu adalah
bersuci, pembatas antara perbuatan yang boleh dan tidaknya dilakukan
waktu salat adalah takbir, dan pembebas dari keterikatan shalat adalah
salam. (HR Abu Daud, At- Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih)

13. Melakukan Rukun- Rukun Salat Secara Berurutan


Oleh karena itu, janganlah seseorang membaca surat Al- Fatihah sebelum
takbiratul ihram dan janganlah ia sujud sebelum ruku. Hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah saw, Salatlah kalian sebagaimana kalian melihatku
salat. (HR Bukhari)
Maka apabila seseorang menyalahi urutan rukun salat sebagaimana yang
sudah ditetapkan oleh Rasulullah saw, seperti mendahulukan yang
semestinya diakhirkan atau sebaliknya, maka batallah salatnya.

11
2.6 MANFAAT SHOLAT

1. Sholat dapat menghapuskan dosa


Ibnu Masud meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda:
Kamu sekalian berbuat dosa, maka kamu telah melakukan shalat subuh
maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu sekalian berbuat dosa,
maka jika kamu melakukan shalat zhuhur, maka shalat itu
membersihkannya, kemudian berbuat dosa lagi, maka jika kamu
melakukan shalat asar maka shalat itu membersihkannya, kemudian
kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat maghrib, maka
shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika
kamu melakukan shalat isya, shalat itu akan membersihkannya,
kemudian kamu tidur maka tidak lagi di catat dosa bagi kamu hingga
kamu bangun. (HR. Thabrani)
2. Manfaat sholat bagi kesehatan
Sholat itu Membuat Otak Kita Sehat. "Maka dirikanlah
Shalat karena Tuhanmu dan Berkurbanlah''. (QS. Al
Kautsar: 2)

Berikut ini beberapa manfaat dari gerakan sholat yang baik untuk
kesehatan:
TAKBIRATUL IHRAM

Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga,


lalumelipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.Manfaat: Gerakan
ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dankekuatan otot
lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darahmengalir lancar
ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahumeregang
sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian
keduatangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap
inimenghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada
tubuhbagian atas.

12
RUKUK

Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus


sehinggabila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan
tumpah.Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi


tulang belakang(corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat
syaraf. Posisi jantungsejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal
pada tubuh bagian tengah.Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi
relaksasi bagi otot-otot bahuhingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah
latihan kemih untuk mencegahgangguan prostat.

I'TIDAL

Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah,


mengangkat keduatangan setinggi telinga.Manfaat: Ftidal adalah variasi
postur setelah rukuk dan sebelum sujud.Gerak berdiri bungkuk berdiri
sujud merupakan latihan pencernaan yang baik.Organ organ pencernaan di
dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaransecara bergantian.
Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD

Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung


kaki, dandahi pada lantai.Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian
leher dan ketiak. Posisijantung di atas otak menyebabkan darah kaya
oksigen bisa mengalir maksimalke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya
pikir seseorang. Karena itu,lakukan sujud dengan tuma'ninah, jangan
tergesa gesa agar darah mencukupikapasitasnya di otak. Postur ini juga
menghindarkan gangguan wasir. Khususbagi wanita, baik rukuk maupun

13
sujud memiliki manfaat luar biasa bagikesuburan dan kesehatan organ
kewanitaan.

DUDUK

Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan
tawarruk(tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak
kaki.Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang
terhubungdengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri
padapangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu
berjalan. Duduktawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran
kandung kemih(urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas
deferens. Jikadilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi.
Variasi posisitelapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh
otot tungkaiturut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan
tekanan harmonisinilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-
organ gerak kita.

SALAM

Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara


maksimal.Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala
menyempurnakan alirandarah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit
kepala dan menjaga kekencangankulit wajah.

PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam sholat tergolong unik. Falsafahnya adalah


manusiamenundukkan diri serendah?rendahnya, bahkan lebih rendah dari
pantatnyasendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu
mengenaikekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami
Prof Sholeh,gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi?

14
tingginya. Mengapa?Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin,
pembuluh darah di otakterlatih untuk menerima banyak pasokan darah.
Pada saat sujud, posisijantung berada di atas kepala yamg memungkinkan
darah mengalir maksimal keotak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan
darah kaya oksigen yang memacukerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud
yang tumakninah dan kontinyudapat memacu kecerdasan.

PERINDAH POSTUR

Gerakan-gerakan dalam sholat mirip yoga atau peregangan


(stretching).Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran
darah. Keunggulansholat dibandingkan gerakan lainnya adalah sholat
menggerakan anggota tubuhlebih banyak, termasuk jari kaki dan
tangan.Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot
dada. Saatsujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga
telapaktangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh
yangmenjadi kebanggaan wanita.tak hanya menjadi lebih indah
bentuknyatetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa.
Saat pingguldan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot?otot
perut (rectusabdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi
penuh. Kondisiini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih
dalam dan lama. Inimenguntungkan wanita karena dalam persalinan
dibutuhkan pernapasan yangbaik dan kemampuan mengejan yang
mencukupi. Bila, otot perut telahberkembang menjadi lebih besar dan
kuat, maka secara alami ia justru lebihelastis. Kebiasaan sujud
menyebabkan tubuh dapat mengembalikan sertamempertahankan organ?
organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN

15
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam sholat ada dua macam
sikap duduk,yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk
(tahiyyat akhir).Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot?otot
daerah perineum.Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena
terdapat tiga lubang,yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas
kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah


perineum.Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan
tumit kakikanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit
kaki kiriakan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut
inilah yangmemperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

AWET MUDA

Pada dasarnya, seluruh gerakan sholat bertujuan meremajakan


tubuh. Jikatubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi
jikadilakukan secara rutin, maka sel?sel yang rusak dapat segera
tergantikan.Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa
bugar.

Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan


punya pengaruhbesar pada kekencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak
ubahnya relaksasiwajah dan leher. Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini
menghindarkanwanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

2.7 SHOLAT BERJAMAAH DAN SHOLAT DALAM KONDISI


KHUSUS

Salat tertentu dianjurkan untuk dilakukan secara bersama-sama


(berjamaah). Pada salat berjamaah seseorang yang dianggap paling

16
kompeten akan ditunjuk sebagai Imam Salat, dan yang lain akan berlaku
sebagai Makmum.

Salat yang dapat dilakukan secara berjamaah antara lain :

Salat Fardu

Salat Tarawih

Salat yang mesti dilakukan berjamaah antara lain:

Salat Jumat

Salat Hari Raya (Ied)

Salat Istisqa

Salat dalam kondisi khusus

Dalam situasi dan kondisi tertentu kewajiban melakukan salat


diberi keringanan tertentu. Misalkan saat seseorang sakit dan saat berada
dalam perjalanan (safar).

Bila seseorang dalam kondisi sakit hingga tidak bisa berdiri maka
ia dibolehkan melakukan salat dengan posisi duduk, sedangkan bila ia
tidak mampu untuk duduk maka ia diperbolehkan salat dengan berbaring,
bila dengan berbaring ia tidak mampu melakukan gerakan tertentu ia dapat
melakukannya dengan isyarat.

Sedangkan bila seseorang sedang dalam perjalanan, ia


diperkenankan menggabungkan (jama) atau meringkas (qashar) salatnya.
Menjamak salat berarti menggabungkan dua salat pada satu waktu yakni
zuhur dengan asar atau maghrib dengan isya. Mengqasar salat berarti
meringkas salat yang tadinya 4 rakaat (zuhur, asar, isya) menjadi 2 rakaat.

17
2.8 . BAHAYA MENINGGALKAN SHOLAT

Dalam peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW, bukan saja


diperlihatkan tentang balasan orang yang beramal baik, tetapi juga
diperlihatkan balasan orang yang berbuat mungkar, diantaranya siksaan
bagi yang meninggalkan Sholat fardhu.
Mengenai balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: Rasulullah
SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala
mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala
pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka
tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya:
Siapakah ini wahai Jibril? Jibril menjawab: Mereka ini orang
yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu (Riwayat
Tabrani).
Orang yang meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka
Saqor.
Maksud Firman Allah Taala: ..Setelah melihat orang-orang
yang bersalah itu, mereka berkata: Apakah yang menyebabkan
kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?. Orang-orang yang bersalah
itu menjawab: kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang
tidak mengerjakan Sholat Al-ayat.
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai
orang yang melalaikan Sholat, maka jawab Baginda SAW, yaitu
mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu
Sholat lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu sholat,

18
maka mereka diancam dengan Neraka Wail. Ibn Abbas dan Said bin Al-
Musaiyib turut menafsirkan hadist di atas yaitu orang yang melengah-
lengahkan Sholat mereka sehingga sampai kepada waktu Sholat lain, maka
bagi pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka
Neraka Jahannam tempat kembalinya.
Maksud Hadist: Siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka
sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata.
Berdasarkan hadist ini, Sebagaian besar ulama (termasuk Imam
Syafii) berfatwa: Tidak wajib memandikan, mengkafankan dan
mensholatkan jenazah seseorang yang meninggal dunia dan mengaku
Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan sholat. Bahkan, ada yang
mengatakan haram mensholatkanya.
Tiga jenis siksa di dalam kubur yaitu:
1. Kuburnya akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga
meremukkan tulang-tulang dada.
2. Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan
membakar tubuhnya siang dan malam tiada henti-henti.
3. Akan muncul seekor ular yang bernama Sujaul Aqra Ia akan
berkata, kepada si mati dengan suaranya bagai halilintar: Aku disuruh
oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan sholat dari Subuh hingga
Dhuhur, kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari Asar ke Maghrib dan dari
Maghrib ke Isya hingga Subuh. Ia dipukul dari waktu Subuh hingga naik
matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke perut
bumi karena meninggalkan Sholat Dhuhur. Kemudian dipukul lagi karena
meninggalkan Sholat Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari
Maghrib ke waktu Isya hingga ke waktu Subuh lagi. Demikianlah
seterusnya siksaan oleh Sajaul Aqra hingga hari Qiamat.
Barang siapa yang (sengaja) meninggalkan solat fardhu lima waktu:
Subuh , Allah Taala akan menenggelamkannya kedalam neraka
Jahannam selama 60 tahun hitungan akhirat. (1 tahun diakhirat=1000
tahun didunia=60,000 tahun).

19
Dhuhur, dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim.
Asar, dosa seperti menghacurkan Kabah.
Maghrib, dosa seperti berzina dengan ibu-bapak sendiri.
Isya, Allah Taala akan berseru kepada mereka: Hai orang yang
meninggalkan sholat Isya, bahwa Aku tidak lagi ridha engkau tinggal
dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatKu, segala yang digunakan
dan dikerjakan adalah berdosa kepada Allah Taala.
Kehinaan bagi yang meninggalkan sholat :
Didunia
1. Allah Taala menghilangkan berkat dari usaha dan rezekinya.
2. Allah Taala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari
pada (wajah) nya.
3. Ia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
Ketika Sakaratul Maut
1. Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangat haus.
2. Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut keluar.
3. Dia akan Mati Buruk (suul khatimah)
4. ia akan dirisaukan dan akan hilang imannya

Ketika di Alam Barzakh


1. Ia akan merasa susah (untuk menjawab) terhadap pertanyaan (serta
menerima hukuman) dari Malaikat Mungkar dan Nakir yang sangat
menakutkan.
2. Kuburnya akan menjadi sangat gelap.
3. Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang rusuknya
berkumpul (seperti jari bertemu jari).
4. Siksaan oleh binatang-binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan
lipan.
G. Waktu Yang Dilarang untuk Sholat
1. Setelah shalat fajar hingga ukuran matahari setinggi tombak.

20
2. Setelah Shalat Ashar hingga matahari tenggelam
Tidak boleh dilaksanakannya shalat sunnah setelah 2 waktu tersebut
berdasarkan hadits-hadits berikut:
o Hadits Ibnu Abbas, ia berkata Saya diajari oleh banyak orang yang
kejujuran dan keagamaannya tidak diragukan lagi -termasuk didalamnya
adalah Umar- Sesunguhnya Nabi melarang melaksanakan shalat setelah
Subuh hingga terbit matahari dan setelah Shalat Ashar hingga matahari
tenggelam. (HR Bukhari 581 dan Muslim 826)
o Hadits Abu Said, ia berkata bahwa Rasulullah r bersabda: Tidak ada
pelaksanaan shalat setelah shalat subuh hngga matahari meninggi, dan
tidak ada shalat setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam. (HR
Bukhari 586 dan Muslim 727)
3. Ketika tengah hari
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir, ia berkata:
Tiga waktu yang dilarang oleh RAsulullah untuk melaksanakan shalat
atau mengubur mayit kami; Ketika matahari terbit dan bersinar terang
hingga meninggi, ketika tengah hari hingga matahari tergelincir, ketika
matahari condong kebarat hingga tengelam. (HR Muslim 831)
H. Syarat Wajib Sholat
1. Islam
Syarat ini sudah pasti harus dipenuhi, karena orang yang tidak islam tidak
wajib mengerjakan Shalat, tetapi Ia pasti akan mendapatkan siksa di
Akhirat.
2. Berakal karena sholat merupakan jalinan hubungan antara manusia
dengan ALLAH maka manusia yang bisa berfikir secara logislah yang
diwajibkan menjalankan Shalat, orang-orang yang tidak berakal atau orang
yang tidak sehat akalnya seperti orang gila, orang yang baru mabuk
( walaupun orang itu normal tapi saat itu sedang dalam keadaan diluar
akalnya atau diluar kesadarannya maka ia tidak bisa berpikir, sehingga
orang yang mabuk juga termasuk orang yang tidak berakal ), dan juga

21
orang yang pingsan tidak diwajibkan Shalat karena dalam kondisi yang
tidak sadar.
3. Baligh (Dewasa) Orang yang belum baigh tidak diwajibkan
mengerjakan shalat, berikut adalah beberapa ciri atau tanda-tanda orang
yang sudah baligh :
a. Sudah menginjak umur kurang lebih 13-15 tahun
b. Mimpi bersetubuh (mimpi basah) untuk anak laki-laki
c. Mulai keluar darah haid atau sering disebut datang bulan untuk anak
perempuan
Berikut adalah salah satu cara/metode untuk melatih anak menjadi terbiasa
untuk melaksanakan Shalat. Bagi orang tua yang memiliki anak sudah
berumur sekitar 7 tahun orang tua harus sudah menyuruh untuk
melaksanakan Shalat , apabila anaknya sudah berumur 10 tahun dan belum
mengerjakan Shalat maka orang tua itu wajib untuk menyuruh dengan
lebih keras (maksudnya lebih disiplin) bahkan orang tua diwajibkan
memukulnya, semua itu dilakukan agar tertanam dalam diri anak itu agar
tidak meninggal kan shalat.
4. Telah sampainya dakwah kepadanya
Orang yang belum pernah mendapatkan dakwah/seruan agama, tidak
wajib mengerjakan Shalat, dan dia tidak mendapat siksa diakhirat, belum
mendapat seruan disini dimaksudkan seperti seorang anak kecil/bayi yang
meninggal, bukan orang yang tidak mau mendapatkan seruan agama,
karena belajar Ilmu agama itu wajib.
5. Suci dari haid dan nifas
Seorang wanita yang sedang datang bulan atau habis melahirkan tidak
diwajibkan melaksanakan Shalat karena dalam kondisi yang tidak Suci
6. Jaga maksudnya orang yang sedang tidur tidak diwajibkan untuk
melaksanakan Shalat. ( tanpa disengaja ).

22
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada
Allah menurut syarat syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya
ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan keperluan kita kepada
Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua
duanya. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh
Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan
manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri, ketenangan hati dan pikiran, dan
keselamatan di akhirat karena amal yang pertama dihisab adalah sholat.
Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:

23
dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). (Al-Ankabut: 45)

Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW telah memberikan peringatan


keras kepada orang yang suka meninggalkan salat wajib, mereka akan dihukumi
menjadi kafirdan mereka yang meninggalkan salat maka pada hari kiamat akan
disandingkan bersama dengan orang-orang, seperti Qarun,Firaun, Haman dan
Ubay bin Khalaf.

Dan rukun shalat pun sangat penting dalam melakukan ibadah shalat maka
dari itu kita harus benar dalam rukunnya tersebut.

3.2 SARAN

Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan
kebaikan dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan
kemaksiatan, sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir,
sholat sebagai syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami,
diamalkan dan diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita. Kebenaran
datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami sebagai
manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk
menjauhi segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya,
meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.

24
DAFTAR PUSTAKA

- http://abiyazid.wordpress.com/2008/03/06/waktu-yang-terlarang-untuk-
shalat/
- http://majelisvirtual.com/2010/04/15/dahsyatnya-siksa-bagi-orang-yang-
meninggalkan-sholat/
- http://islamic-indo.blogspot.com/2011/01/syarat-wajib-shalat.html
- http://elfianpermana010.wordpress.com/2013/01/20/makalah-agama-
islam-shalat/
- https://www.facebook.com/notes/salam-satu-jari-one-finger-underground-
movement-/sholat-otak-manusia/146110518752861
- http://id.wikipedia.org/wiki/Salat(di

25

Anda mungkin juga menyukai