PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam usaha untuk
mencapai tujuan manusia seutuhnya, serta dalam menciptakan manusia-
manusia yang berkualitas khususnya dibidang pendidikan. Peningkatan
kualitas dibidang pendidikan dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar
atau prestasi yang diperoleh siswa. Salah satu hal yang dapat
meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar siswa adalah dengan
menggunakan metode yang sesuai. Oleh karena itu metode adalah bagian
yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Metode adalah suatu cara
yang berperan penting dalam sebuah pembelajaran yang mana dengan
mengunakan suatu metode tersebut akan mempermudah kita dalam
menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
akan tercapai.
Wina Sanjaya (2013:147) metode adalah suatu cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tecapai secara oftimal. Ada
banyak sekali metode pembelajran yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran salah satunya adalah metode demonstrasi yang di mana
metode ini merupakan suatu metode yang digunakan dengan cara
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya ataupun tiruan (Wina Sanjaya
2013:152). Dengan adanya variasi atau metode yang sesuai, akan
mempermudah kita dalam memyampaikan materi sehingga siswa juga
akan lebih memahami materi yang disampaikan.
Pemahaman didefinisikan proses berpikir dan belajar. Dikatakan
demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan
belajar dan berpikir. Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara
memahami. Pemahaman dalam pembelajaran adalah tingkat kemampuan
yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi
1
2
serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hafal secara
verbalitas, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang
dinyataka, maka operasionalnya dapat membedakan, mengubah,
mempersiapkan, mempersiapkan, menyajikan, mengatur,
menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh,
memperkirakan, menentukan, dan mengambil keputusan.
Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang
setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan. Indikator pemahaman pada
dasarnya sama, yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat
mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan,
memerkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis,
memberi contoh, menuliskan kembali, mengklasifikasikan, dan
mengikhtisarkan. Menurut Sudaryono (2012:44) pemahaman
(comprehension) yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat; mencakup
kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari,
yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau
mengubah data yang disajikan kedalam bentuk tertentu ke bentuk lain.
Dalam hal ini siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang
diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat
memanfaatkan isinya tanpa keharusan untuk menghubungkannya dengan
hal-hal lain.
Kemampuan ini dijabarkan ke dalam tiga bentuk, yaitu
menerjemahkan (translation), menginterpretasi (interpretation), dan
mengekstrapolasi (extrapolation). 1)Tingkat pertama atau tingkat terendah,
yaitu pemahaman terjemahan yang mulai dari terjemahan dalam arti
sebenarnya. Pemahaman tingkat ini dapat berupa cara siswa dalam
mengartikan istilah-istilah lain yang belum diketahuinya khususnya istilah
geografi yang terdapat dalam materi yang disampaikan. 2) Tingkat kedua
adalah pemahaman penafsiran/interpretasi, yakni menghubungkan bagian-
bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan
3
a. Variabel bebas
b. Variabel terikat
c. Variabel kontrol
d. Variabel antara