Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lain adalah tempat dimana

orang sakit mencari pertolongan untuk mengatasi penyakitnya. Penderita yang

datang ke tempat pelayanan kesehatan, khususnya di Indonesia, sebagian besar

adalah penderita penyakit infeksi, sehingga tidak mengherankan bila tempat

pelayanan kesehatan pada umumnya dan rumah sakit pada khususnya adalah

lingkungan yang sangat berpotensi bahaya dalam hal penularan penyakit

infeksi. Infeksi yang didapatkan di rumah sakit tersebut dikenal sebagai

infeksi rumah sakit atau infeksi nosokomial.1


Infeksi yang didapatkan di rumah sakit ini merupakan masalah yang pelik

yang makin sering terjadi, serta tidak mudah mengatasinya tidak hanya di

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat tetapi juga

negara-negara berkembang. Di Amerika Serikat tiap tahun hampir 40 juta

orang masuk rumah sakit. Lima sampai sepuluh persen di antaranya atau 2-4

juta orang berpeluang menderitainfeksi nosokomial. Pada penelitian yang

dilakukan National Infection Surveillance (NNIS) dan Center DiseaseControl

and Prevention didapatkan 5 sampai 6 kasus infeksi nosokomial dari setiap100

kunjungan ke rumah sakit. Diperkirakan 2 juta kasus infeksi nosokomial

terjadi setiap tahun di Amerika Serikat dengan menghabiskan dana sebesar 2

milyar dolar.Pada beberapa penyakit yang berat, infeksi nosokomial

meningkatkan angka kematian menjadi 2 kali lipat.1


Infeksi merupakan interaksi antara mikroorganisme dengan pejamu rentan

yang terjadi melalui kode transmisi kuman tertentu. Di rumah sakit atau dan
1
2

sarana kesehatan lainnya, infeksi dapat terjadi antara pasien, dari pasien ke

petugas, dari petugas ke petugas, dan dari petugas ke pasien. Infeksi sering

terjadi pada pasien beresiko tinggi yaitu pasien dengan karakteristik luka

bakar, pada usia tua, berbaringlama, penggunaan obat imunosupresan dan

steroid, daya tahan tubuh turun pada pasien yang dilakukan prosedur invasif,

infus lama atau pemasangan kateter urin yang lama dan infeksi nosokomial

pada luka operasi. Sebagai sumber penularan dan cara penularan terutama

melalui tangan, jarum suntik, kateter IV, kateter urin, kain kasa atau verban.,

cara keliru menangani luka, peralatan operasi yang terkontaminasi,dan lain-

lain.2
Infeksi nosokomial di rumah sakit yang sering terjadi pada penderita

memberikan dampak kerugian yang besar. Infeksi rumah sakit yang terjadi

pada penderita umumnya akan menyebabkan penyakit yang parah dan

membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Hal ini disebabkan karena

daya tahan tubuh dan status gizi penderita yang jelek, disamping kenyataan

bahwa sebgaian besar penyebab adalah bakteri komensal yang sudah kebal

terhadap antibiotik. Ini akan menyebabkan waktu perawatan yang lama atau

kematian penderita, sehingga morbiditas dan mortilitas di rumah sakit

meningkat dan ini akan menurunkan mutu rumah sakit yang bersangkutan.

Rumah sakit juga akan merugi karena masa perawatan penderita menjadi lebih

panjang sehingga hunian rumah sakit rendah.2


Infeksi nosokomial ini dapat berupa epidemik maupun endemik walaupun

kuman-kuman penyebabnya mungkin sama ialah salah satu kuman paling

banyak menyebabkan infeksi nasokomial salah satunya adalah Staphylococcus


3

aureus. Staphylococcus aureus adalah salah satu mikroba patogen penyakit

infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai jenis infeksi mulai dari

infeksi kulit ringan, keracunan makanan sampai dengan infeksi sistemik.2


Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk

bulat berdiameter 0,7-1,2 m, tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak

teratur seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan

tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37 C, tetapi

membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (20-25 C)1


Dari hasil pemeriksaan sampel apusan sarung bantal yang dilakukan

oleh peneliti di Poli Penyakit Dalam RS Pertamina Bintang Amin, didapatkan

bahwa bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen nosokomial

yang ada di poli tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik membahas mengenai

Staphylococcus aureus.

1.2 RumusanMasalah
a) Apa pengertian dari Staphylococcus areus?
b) Bagaiamana patogenesis dari Staphylococcus areus?
c) Bagaimana mekanisme infeksi Staphylococcus areus?
d) Bagaiamana gejala penyakit dari Staphylococcus areus?
e) Apa Faktor-Faktor Virulensi dari Staphylococcus areus?
f) Bagaiamana pencegahan Staphylococcus areus?
g) Bagaimana pengobatan Staphylococcus areus?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui ada atau tidak bakteri patogen di sarung bantal ruang

poli

Untuk mengetahui jumlah bakteri patogen di sarung bantal ruang poli

Untuk mengetahui ada atau tidak bakteri Staphylococcus areus disarung

bantal ruang poli


4

Untuk mengetahui jumlah bakteri Staphylococcus areus di sarung bantal

ruang poli

Mengetahui Pengertian Staphylococcus areus


Mengetahui Patogenesis Staphylococcus areus
Mengetahui Mekanisme infeksi Staphylococcus areus
Mengetahui Gejala penyakit Staphylococcus areus
Mengetahui Apa faktor-faktor virulensi Staphylococcus areus
Mengetahui pencegahan Staphylococcus areus
Mengetahui pengobatan Staphylococcus areus

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sebagai bahan masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan

tentang bakteri Staphylococcus areus, sehingga dapat dijadikan sebagai

masukan untuk perencanaan kegiatan dimasa yang akan datang.

1.4.2 Bagi Rumah Sakit

Sebagai refensi untuk menghindari penyebaran infeksi nosocomial

selama masa perawatan.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Sebagai bahan masukan untuk mengetahui tentang Staphylococcus

areus dan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat

khususnya pada pasien dalam masa perawatan.

1.4.5 Bagi Peneliti

Mengetahui berbagai bakteri patogen yang ada yang dapat

menyebabkan terjadi infeksi nosokomial selama perawatan.


5

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Dan Daftar Isi
    Cover Dan Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Cover Dan Daftar Isi
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Abang Jelek
    Abang Jelek
    Dokumen1 halaman
    Abang Jelek
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Nosokomial
    Infeksi Nosokomial
    Dokumen25 halaman
    Infeksi Nosokomial
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Bundo
    Bundo
    Dokumen28 halaman
    Bundo
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen11 halaman
    Bab 2
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Makala Escherichia-Coli
    Makala Escherichia-Coli
    Dokumen13 halaman
    Makala Escherichia-Coli
    Febri Riandi
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Leaflettb PERMANA
    Leaflettb PERMANA
    Dokumen2 halaman
    Leaflettb PERMANA
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Dokumen9 halaman
    Tinjauan Pustaka
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading Radiology
    Journal Reading Radiology
    Dokumen22 halaman
    Journal Reading Radiology
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka New
    Daftar Pustaka New
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka New
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Case Fraktur
    Case Fraktur
    Dokumen14 halaman
    Case Fraktur
    rino agustian praja
    Belum ada peringkat
  • Didik
    Didik
    Dokumen13 halaman
    Didik
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Translit Jurnal Radiologi
    Translit Jurnal Radiologi
    Dokumen4 halaman
    Translit Jurnal Radiologi
    nurulamini
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Hemoroid
    Laporan Kasus Hemoroid
    Dokumen22 halaman
    Laporan Kasus Hemoroid
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Tugas Resusitasi Cairan
    Tugas Resusitasi Cairan
    Dokumen9 halaman
    Tugas Resusitasi Cairan
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Tatalaksana Ileus Obstruktif Dan Resusitasi Cairan
    Tatalaksana Ileus Obstruktif Dan Resusitasi Cairan
    Dokumen9 halaman
    Tatalaksana Ileus Obstruktif Dan Resusitasi Cairan
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Fix
    Bab 1 Fix
    Dokumen13 halaman
    Bab 1 Fix
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Referat Apendiks
    Referat Apendiks
    Dokumen17 halaman
    Referat Apendiks
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Copian Abstrak
    Copian Abstrak
    Dokumen3 halaman
    Copian Abstrak
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Identifikasi
    Identifikasi
    Dokumen46 halaman
    Identifikasi
    EnricoFermihutagalung
    100% (1)
  • Kista Ovarium
    Kista Ovarium
    Dokumen40 halaman
    Kista Ovarium
    Choirul Wiza
    50% (2)
  • Dftar Isi
    Dftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Dftar Isi
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen1 halaman
    Bab 4
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Cover Dan Daftar Isi
    Cover Dan Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Cover Dan Daftar Isi
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Visum Et Repertum
    Visum Et Repertum
    Dokumen5 halaman
    Visum Et Repertum
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Fix
    Bab 4 Fix
    Dokumen2 halaman
    Bab 4 Fix
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 2 Dapus
    Bab 1 2 Dapus
    Dokumen34 halaman
    Bab 1 2 Dapus
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen2 halaman
    Bab 3
    EnricoFermihutagalung
    Belum ada peringkat