Fungal rhinosinusitis atau sinusitis jamur merupakan suatu infeksi jamur pada sinus paranasal, angka kejadiannya meningkat dengan meningkatnya pemakaian antibiotik , kortikosteroid, obat obatan imunosupresan dan radioterapi (Soetjipto & Mangunkusumo, 2010). Rinosinusitis adalah gangguan umum yang mempengaruhi sekitar 20% dari populasi disebagian hidup mereka. Telah diperkirakan mempengaruhi sekitar 31 juta pasien (4% dari populasi orang dewasa) di Amerika Serikat setiap tahun. Bahkan survei terbaru melaporkan bahwa 14,1% orang dewasa mengingat diagnosis seorang profesional kesehatan untuk sinusitis. Sebelumnya, 5-15% dari semua kasus ini kasus rinosinusitis kronis yang dianggap dengan jamur sebagai etiologi (Chatterjee & Chakrabarti, 2009). Pada Sinusitis jamur noninvasif ada dua bentuk yaitu allergic fungal sinusitis dan sinus mycetoma/fungal ball. Kebanyakan penyebabnya adalah Curvularia lunata, Aspergillus fumigatus, Bipolaris dan Drechslera. A. Fumigatus dan jamur dematiaceous kebanyakan menyebabkan sinus mycetoma. Pada sinusitis jamur invasif termasuk tipe akut fulminan, di mana mempunyai angka mortalitas yang tinggi apabila tidak dikenali dengan cepat dan ditangani secara agresif, dan tipe kronik dan granulomatosa (Soetjipto & Mangunkusumo, 2010) (Chatterjee & Chakrabarti, 2009) (Ramadan, 2013). Jamur saprofit selain Mucorales, termasuk Rhizopus, Rhizomucor, Absidia, Mucor, Cunninghammela, Mortierella, Saksenaea, dan Apophysomyces sp, menyebabkan sinusitis jamur invasif akut. A. Fumigatus satu-satunya jamur yang dihubungkan dengan sinusitis jamur invasif kronik. Aspergillus flavus khusus dihubungkan dengan sinusitis jamur invasif granulomatosa (Soetjipto & Mangunkusumo, 2010) (Chatterjee & Chakrabarti, 2009) (Ramadan, 2013). Lokasi geografis mungkin merupakan faktor penentu penting dari kejadian AFRS dan FRS invasif granulomatosa. AFRS ditemukan lebih sering terjadi di India, Afrika Utara, Timur Tengah, dan bagian dari Amerika Serikat seperti Mississippi dan Selatan-Timur dan Selatan-Barat bagian dari Amerika Serikat. Sebuah survei dari 20 praktek THT di seluruh AS, menemukan bahwa 23% dari semua pasien di Memphis, Tennessee praktik yang dirujuk untuk prosedur sinus memiliki diagnosis AFRS. Demikian pula, praktik di Alabama, Georgia, dan Texas melaporkan frekuensi minimal 10% dibandingkan dengan wilayah utara di mana frekuensi AFRS berkisar dari 0 sampai 4% (Chatterjee & Chakrabarti, 2009).