2012 - 2031
2031
Bab 1 PENDAHULUAN
A. Undang-undang meliputi :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Sumatera Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok
Agraria;
3. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan;
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
11. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
12. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi;
13. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
14. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
15. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
16. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
17. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
18. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan;
19. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Pemukiman;
20. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundangan-Undangan;
Perda Kabupaten Solok Nomor 1 tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Solok tahun
2012 2031 dijelaskan mengenai rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan
penetapan kawasan strategis. Pada bagian ini akan dikaji mengenai rencana struktur
ruang, rencana pola ruang, dan penetapan kawasan strategis yang diarahkan dalam
RTRW Kabupaten Solok.
Berdasarkan Perda Kabupaten Solok Nomor 1 tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten
Solok tahun 2012 2031, rencana struktur ruang kabupaten solok terdiri atas sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Kriteria Fungsi Sistem Perkotaan di Wilayah Kabupaten Solok
Tabel 1.2
Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Triple Axis Utama dan
Feeder Wilayah Tengah Selatan Kabupaten Solok Tahun 2030
RDTR Arosuka I - 10
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 11
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Tabel 1.3
Arahan Pengembangan Sistem Terminal di Kabupaten Solok
No Lokasi Terminal Arahan
1 Arosuka (Kec Gunung Talang) Pembangunan
2 Sumani (Kec X.Koto Singkarak) Peningkatan/Optimalisasi
3 Alahan Panjang (Kec. Lembah Gumanti) Peningkatan/Optimalisasi
4 Muara Panas (Kec Bukit Sundi) Pembangunan
5 Surian (Kec Pantai Cermin) Peningkatan/Optimalisasi
6 Bukit Sileh (Kec. Lembang Jaya) Pembangunan
Sumber: RTRW Kabupaten Solok Tahun 2012-2031
RDTR Arosuka I - 12
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 13
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 14
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
akan dikembangkan transmisi 150 KV dari PLTP Gunung Talang ke Solok dengan
target pada tahun 2017
i. Peningkatan jaringan distribusi listrik untuk mendukung kegiatan industri
pada pusat kegiatan utama Kabupaten (Aro-Suka, Alahan Panjang, Selayo,
Sumani, dan Muara Panas )
Tabel 1.4
Rencana Peningkatan PLTMH dan PLTS
Pembangkit Listrik Tenaga Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) Surya (PLTS)
1. Kec. Tigo Lurah 1. Kec. Tigo Lurah
2. Kec. Hiliran Gumanti 2. Kec. X Koto Diatas
3. Kec. X Koto Diatas 3. Kec. Payung Sekaki
4. Kec. Payung Sekaki 4. Kec. Lembang Jaya
5. Kec. Lembang Jaya 5. Kec. Bukit Sundi
6. Kec. Pantai Cermin 6. Kec. IX Koto Sungai Lasi
7. Kec. Lembah Gumanti 7. Kec. Kubung
8. Kec. Kubung 8. Kec. X Koto Singkarak
9. Kec. X Koto Singkarak 9. Kec. Hiliran Gumanti
Sumber : Hasil Rencana 2012
RDTR Arosuka I - 15
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 16
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
berasal dari limbah rumah sakit (RSUD Arosuka), dan beberapa pabrik teh serta
tambang bijih besi. Namun untuk pabrik teh, limbah yang dihasilkan merupakan
limbah organik sehingga belum banyak terjadi pencemaran lingkungan.
Pengelolaan prasarana dan sarana air limbah pada setiap daerah mempunyai
karakteristik yang berbeda, baik tingkat pelayanan, jenis dan jumlah pelayanannya.
Pengelolaan sanitasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) sistem yaitu:
RDTR Arosuka I - 17
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Sistem pengelolaan yang ada saat ini berupa sistem door to door dan komunal.
Sistem door to door diterapkan untuk perumahan/pemukiman yaitu dengan cara
sampah dibuang pada kantong plastik dan simpan pada tong/bak sampah di depan
rumah dan kemudian diangkut oleh truk sampah ke TPA.
Melihat kondisi eksisting yang ada dapat dirumuskan beberapa arahan program untuk
pengelolaan persamapahan diantaranya :
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Solok terdiri dari sistem
perpipaan dan non perpipaan. Sistem penyediaan air minum perpipaan yang dikelola
oleh pemerintah melalui PDAM, sedangkan sistem non perpipaan yang ada
merupakan merupakan bantuan pemerintah pusat melalui program WSLIC,
PANSIMAS dan secara individu oleh masyarakat yang pada umumnya tidak dilayani
oleh perpipaan. Tingkat pelayanan SPAM yang ada di Kabupaten Solok saat ini
sebesar 39.89% yang meliputi sistem perpipaan sebanyak 25.13% dan non perpipaan
yang terlindungi sebanyak 13.71%.
RDTR Arosuka I - 18
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Berdasarkan keadaan existing dan permasalahan yang ada, maka beberapa rumusan
program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana air bersih antara lain :
RDTR Arosuka I - 19
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Berdasarkan Perda No. 1 tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Solok Tahun 2012
2031, Rencana Pola Ruang Kabupaten Solok dibagi kedalam 2 kawasan yaitu kawasan
lindung dan kawasan budidaya.
A. Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya
buatan. Berdasarkan Perda No. 1 tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Solok Tahun
2012 2031, kawasan lindung terdiri atas
RDTR Arosuka I - 20
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 21
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
B. Kawasan Budidaya
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan budidaya dimaksudkan
untuk memudahkan pengelolaan, dan pemantauan kegiatan termasuk penyediaan
prasarana dan sarana maupun penanganan dampak lingkungan akibat kegiatan
budidaya.
Pada bagian berikut ini akan diidentifikasi penetapan kawasan budidaya di wilayah
Kabupaten Solok hingga tahun 2030
Dengan menggunakan acuan penetapan sebaran dan luas lahan hutan produksi
yang telah ditetapkan dalam RTRW Provinsi Sumatera Barat 2009-2029 tersebut,
serta dengan memperhatikan hasil dari analisis kesesuaian lahan, maka rencana
peruntukan luas lahan untuk kawasan hutan produksi di Kabupaten Solok menurut
wilayah kecamatan, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.5
Luas Rencana Kawasan Hutan Produksi Menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Tahun 2030 (dalam Ha)
Luas Kawasan Hutan Produksi
No KECAMATAN Total %
HP HPK HPT
1 Bukik Sundi 1.633,87 1.633,87 6,05
2 Danau Kembar 158,51 158,51 0,59
3 Gunung Talang 365,71 365,71 1,35
4 Hiliran Gumanti 52,42 52,42 0,19
5 IX Koto Sungai Lasi 474,17 5.336,77 370,96 6.181,90 22,87
6 Junjung Sirih 0,00 0,00
RDTR Arosuka I - 22
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Tabel 1.6
Luas Rencana Kawasan Peruntukan Pertanian Menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Tahun 2030
Kawasan Pertanian
RDTR Arosuka I - 23
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Kawasan Pertanian
RDTR Arosuka I - 24
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Tabel 1.7
Luas Rencana Kawasan Perkebunan Menurut Kecamatan
di Kabupaten Solok Tahun 2030
No Kecamatan Luas (Ha) %
1 Kec. Bukik Sundi 40,35 0,18
2 Kec. Danau Kembar 139,15 0,61
3 Kec. Gunung Talang 6.758,95 29,52
4 Kec. Hiliran Gumanti 24,77 0,11
5 Kec. IX Koto Sungai Lasi 194,55 0,85
6 Kec. Junjung Sirih 209,58 0,92
7 Kec. Kubung 500,11 2,18
8 Kec. Lembah Gumanti 1.070,15 4,67
9 Kec. Lembang Jaya 285,35 1,25
10 Kec. Pantai Cermin 81,43 0,36
11 Kec. Payung Sekaki 927,48 4,05
12 Kec. Tigo Lurah 764,64 3,34
13 Kec. X Koto Diatas 10.258,37 44,81
14 Kec. X Koto Singkarak 1.639,49 7,16
TOTAL 22.894,37 100,00
Sumber: Hasil Rencana, 2010
RDTR Arosuka I - 25
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 26
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Kondisi geologi dan topografi Kabupaten Solok yang dominan berupa perbukitan
dan pegunungan menempatkan keberadaan sebaran sumberdaya mineral
umumnya berada di kawasan hutan lindung dan sedikit yang dijumpai di kawasan
hutan produksi maupun hutan konversi sehingga memerlukan kehati-hatian dalam
proses eksploitasi dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku
selain juga secara teknis memperhatikan kondisi wilayah tersebut dengan adanya
keterbatasan aksesibilitas karena belum adanya infrastruktur penopang
eksploitasi tersebut.
Potensi sumberdaya mineral di Kabupaten Solok tercatat tidak kurang dari 104
bahan galian, yang mencakup bahan galian golongan b dan c dengan besaran
potensi dari mulai terindikasi hingga terukur, akan tetapi mayoritas data yang ada
hingga sekarang adalah hanya teridikasi saja. Berdasarkan sebaran bahan
pertambangan di Kabupaten Solok maka dapat dibagi ke dalam dua usaha
pertambangan, yaitu :
1. Bahan galian batubara
2. Bahan galian mineral, meliputi:
a. Mineral logam, yang terdiri atas:Emas, Tembaga, Perak, Mangan, Timah
Hitam, Biji besi, Air Raksa
b. Mineral bukan logam, terdiri atas: Pasir besi, Belerang, Feldspar, Fosfat,
Tawas
c. Batuan, meliputi: Batu Gamping/Batu Kapur, Dolomit, Marmer, Granit,
Andesit dan Basalt, Batu Apung (Pumice), Batu Tulis (Slate),Obsidian, Perlit,
Trass, Kaolin, Lempung/Tanah Liat (clay), Rijang, Oker, Pasir Kuarsa
Disamping itu bagian wilayah Kabupaten Solok juga termasuk dalam rencana
wilayah pertambangan minyak dan gas bumi blok Bukit Barisan Barat Daya (Blok
Singkarak), serta Panas Bumi (geothermal). Penetapan kawasan pertambangan
diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
a. meningkatkan produksi pertambangan dan mendayagunakan investasi;
RDTR Arosuka I - 27
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Tabel 1.8
Luas Rencana Kawasan Permukiman di Kabupaten Solok hingga tahun 2030
RDTR Arosuka I - 28
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Permukiman Permukiman
Perdesaan Perkotaan
1 Kec. Bukik Sundi 179,60 64,60 244,20 3,47
2 Kec. Danau Kembar 100,53 14,82 115,34 1,64
3 Kec. Gunung Talang 1.009,63 359,47 1.369,10 19,45
4 Kec. Hiliran Gumanti 97,33 43,95 141,27 2,01
5 Kec. IX Koto Sungai Lasi 349,39 168,61 518,00 7,36
6 Kec. Junjung Sirih 129,39 52,08 181,48 2,58
7 Kec. Kubung 416,65 129,40 546,05 7,76
8 Kec. Lembah Gumanti 492,35 223,30 715,65 10,17
9 Kec. Lembang Jaya 191,79 67,87 259,66 3,69
10 Kec. Pantai Cermin 303,14 24,22 327,35 4,65
11 Kec. Payung Sekaki 36,23 24,73 60,97 0,87
12 Kec. Tigo Lurah 1.460,98 78,09 1.539,07 21,87
13 Kec. X Koto Diatas 141,46 118,62 260,07 3,70
14 Kec. X Koto Singkarak 660,30 99,92 760,22 10,80
TOTAL 5.690,04 1.348,40 7.038,44 100,00
Sumber: Hasil Rencana, 2010
Kabupaten Solok sangat beruntung memiliki pesona alam yang tidak dimiliki
daerah lain seperti pesona danau Diatas dan danau Dibawah, danau Singkarak
dan hamparan hijau kebun teh di kawasan Kecamatan Gunung Talang serta
banyak lainnya. Keunggulan komparatif di bidang pariwisata ini harus mampu
dikelola dengan sebaik-baiknya untuk mendatangkan sebanyak mungkin
wisatawan ke Kabupaten Solok.
RDTR Arosuka I - 29
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Berdasarkan Perda No. 1 tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Solok Tahun 2012
2031, kawasan strategis Kabupaten Solok terdiri atas
RDTR Arosuka I - 30
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
Kawasan strategis kabupaten adalah kawasan pada wilayah kabupaten Solok yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting
dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.
RDTR Arosuka I - 31
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 32
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
e. Perwujudan usaha untuk perubahan fungsi dari kawasan hutan ke kawasan bukan
hutan untuk kawasan budidaya yang diperlukan untuk kepentingan pembangunan
Kabupaten sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku (PP No. 10/2010 tentang
Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi kawasan Hutan).
RDTR Arosuka I - 33
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 34
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
RDTR Arosuka I - 35
RDTR KAWASAN IBUKOTA AROSUKA TAHUN 2012
2012 - 2031
2031
5. Strategi untuk Perwujudan usaha untuk perubahan fungsi dari kawasan hutan ke
kawasan bukan hutan untuk kawasan budidaya yang diperlukan untuk kepentingan
pembangunan Kabupaten sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku (PP No.
10/2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi kawasan Hutan)
adalah:
RDTR Arosuka I - 36