Anda di halaman 1dari 8

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan

bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng
bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal
terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu
bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Besarnya kerusakan
tergantung dengan besar dan lamanya getaran yang sampai ke permukaan
bumi. Selain itu juga tergantung dengan kekuatan struktur bangunan. Para ahli
gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua katagori, gempa intra lempeng
(intraplate) dan antar lempeng (interplate). Gempa intraplate adalah gempa
yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, sedangkan Gempa interplate terjadi di
batas antar dua lempeng. Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun
kebanyakan tidak terasa oleh manusia, hanya alat seismograph saja yang dapat
mencatatnya dan tidak semuanya menyebabkan kerusakan. Di Indonesia gempa
merusak terjadi 3 sampai 5 kali dalam setahun. Proses terjadinya gempa bumi
dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya gempa bumi. Ada 5 (lima) jenis
gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu:

1. Gempa Vulkanik

2. Gempa Tektonik

3. Gempa Runtuhan

4. Gempa Jatuhan

5. Gempa Buatan
Alat prakiraan gempa:

Pengukuran elektromagnetik dilakukan dengan menggunakan jaringan GPS,


selain alat magnetometer, sensor elektroda geolistrik, dan teropong korona.
Sistem ini dilengkapi dengan alat telemetri untuk data secara real time.

1. Gempa bumi Vulkanik ( Gunung Api )


Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya
kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi
itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan
sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.
2. Gempa bumi Tektonik
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari
yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak
menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang
kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Seperti diketahui bahwa kulit bumi
terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang terdiri dari lapisan lapisan batuan.
Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama
lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi
yang terjadi di dalam bumi.
3. Gempa bumi Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal. Gempa runtuhan
atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah
atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial
yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya
dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat
menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak
begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan
batuan atau tanah longsor itu sendiri.
4. Gempa Jatuhan
Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam
tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi
orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-
kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan
getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa
jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff,
Arizona, sepanjang 1,13 km akibat kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu
dengan diameter 50 m.

5. Gempa Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi. Suatu percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut
dapat menimbulkan getaran bumi yang dapat tercatat oleh seismograph seluruh
permukaan bumi tergantung dengan kekuatan ledakan, sedangkan ledakan
dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat menimbulkan getaran namun efek
getarannya sangat lokal.

Penggolongan Gempa Bumi

Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), gempa bumi dapat


dibedakan atas :
a. Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
b. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
c. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
d. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
e. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .
f. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .
g. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .

Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempa bumi digolongkan atas :


a. Gempabumi dalam h > 300 Km .
b. Gempabumi menengah 80 < h < 300 Km .
c. Gempabumi dangkal h < 80 Km .

Berdasarkan tipenya gempa bumi dibedakan atas:


a. TypeI :
Pada tipe ini gempa bumi utama diikuti gempa susulan tanpa didahului oleh
gempa pendahuluan (fore shock).
b. Type II :
Sebelum terjadi gempa bumi utama, diawali dengan adanya gempa pendahuluan
dan selanjutnya diikuti oleh gempa susulan yang cukup banyak.
c. Type III:
Tidak terdapat gempa bumi utama. Magnitude dan jumlah gempabumi yang
terjadi besar pada periode awal dan berkurang pada periode akhir dan biasanya
dapat berlangsung cukup lama dan bisa mencapai 3 bulan. Tipe gempa ini
disebut tipe swarm dan biasanya terjadi pada daerah vulkanik seperti gempa
gunung Lawu pada tahun 1979.

Pada umumnya, gempa bumi disebabkan oleh


pergeseran/penyesaran di dalam kerak bumi. Bumi terdiri dari
beberapa lapisan yang berbeda sifat-sifatnya. Bagian inti bumi
mengeluarkan panas secara terus-menerus. Panas bumi ini
menimbulkan energi yang dapat mengakibatkan gerakan pada
lapisan bumi.

Gempa bumi terjadi akibat adanya pelepasan energi yang


mendadak pada pusat gempa bumi. Pusat-pusat gempa bumi
berada di pertemuan lempeng tektonik dan jalur sesar/patahan.
Dimana pertemuan lempeng tektonik? Di dunia dikenal adanya
cincin api (ring of fire), sedangkan di Indonesia adalah pertemuan
lempeng Indo-Australia dan Eurasia serta lempeng Pasifik.
Proses Terjadinya Gempa
Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan episentrum.
Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawah permukaan bumi sedangkan
episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di atas permukaan bumi. Pusat gempa atau
hiposentrum berada pada pertamuan lempeng benua dan lempeng samudra yang saling
bertumbukan dan menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra Gelombang getaran
tersebut merambat sampai pada episentrum dan terus merambat ke segala arah di permukaan
bumi dengan cepat.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng bumi. Bumi kita ini
memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak karena adanya tekanan atau energi
dari dalam bumi. Lempeng-lempeng tersebut bisa bergerak menjauh (divergen), mendekat
(konvergen) atau melewati (transform). Gerakan lempeng-lempeng tersebut bisa dalam waktu
yang lambat maupun dalam waktu yang cepat. Energi yang tersimpan dan sulit keluar
menyebabkan energi tersebut tersimpan sampai akhirnya energi itu tidak dapat tertahan lagi
dan terlepas yang menyebabkan pergerakan lempeng secara cepat dalam waktu yang singkat
yang menyebabkan terjadinya getaran pada kulit bumi.
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi juga
disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi. Magma dalam bumi
juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang menimbulkan penumpukan massa
cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak hingga akhirnya menimbulkan energi yang kuat
yang memaksa cairan tersebut untuk keluar dari dalam kulit bumi. Energi tersebut
menimbulkan kulit bumi mengalami pergerakan divergen sebagai saluran untuk cairan
tersebut keluar. Pergerakan tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang disebabkan
oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu juga pembangkit listrik
tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh manusia juga dapat menimbulkan
guncangan pada permukaan bumi sehingga terjadi gempa.

Anda mungkin juga menyukai