M. Albir Damara
Albir.damara@yahoo.com
Abstrak
Game merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan seorang anak.
Saat ini, bisnis game telah berkembang dengan pesat. Hal ini tercermin dari semakin
menjamurnya pusat-pusat permainan (game center) di kota besar maupun kota kecil.
Game sangat diminati oleh kalangan anak remaja hingga orang dewasa.
Berkembangnya game tersebut diikuti pula oleh ketakutan para orang tua akan
dampak yang akan ditimbulkan oleh game tersebut. Orang tua khawatir kalau nanti
anaknya bermain game yang bukan untuk usianya dan tidak cocok untuk
perkembangan kejiwaannya. Beberapa alasan awal para pecandu game tersebut lebih
mementingkan gamenya dibandingkan kehidupan nyatanya adalah karena kurangnya
perhatian orang tua. ketika si pecandu tersebut menjadi korban bullying di sekolahnya,
anak jadi enggan memberitahu orang tua karena orang tua kurang peduli terhadap
perkembangan anaknya disekolah dan akhirnya bermain game untuk menghilangkan
emosi dan stress akibat bullying tadi. Lalu ada juga orang tua yang terlalu mendukung
dan memfasilitasi anak dalam bermain game. Akibatnya si anak menjadi terlalu bebas
dalam bermain game dan akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain
game. Sebagai orang tua seharusnya bisa lebih peduli terhadap perkembangan
anaknya disekolah dan memberikan perhatian lebih terhadap si anak. Kemudian batasi
waktu bermain anak, jangan biarkan anak bermain game terlalu lama dan masukkanlah
si anak ke les akademik ataupun non-akademik untuk meningkatkan prestasinya di
sekolah maupun di luar sekolah. Dengan cara itu mungkin saja si anak jadi bisa
terhindar dari dampak negative games.
1. Pendahuluan
Saat ini, banyak warung internet yang telah menyediakan video games untuk para
penikmat game sudah semakin menjamur di kota-kota besar bahkan di kota-kota kecil,
dengan banyaknya warnet yang semakin menjamur itu dan semakin bervariasinya jenis
games para penikmat game (gamers) semakin termanjakan karena kebutuhan mereka
akan game semakin terpenuhi, mulai dari games konsol (jenis alat permainan yang
menggunakan alat yaitu Stick untuk mempermudah dalam memainkan game.
Contohnya Sega, Playstation 2, dll) maupun games online. Warnet yang menyediakan
video games akan lebih menguntungkan dibanding dengan warnet yang hanya
menyediakan fasillitas untuk browsing saja. Jumlah pengunjung tetap di warnet-warnet
semakin meningkat, karena biaya warnet semakin murah dan berbagai jenis game
telah berhasil menarik perhatian para pelajar.
Games online semakin diminati oleh banyak kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa. Pada awal kemunculan game di konsol (jenis alat permainan yang
menggunakan alat yaitu Stick untuk mempermudah dalam memainkan game.
Contohnya Sega, Playstation 2, dll), game hanya dapat dimainkan oleh satu atau dua
orang saja, namun sejak kemunculan games online ini, ribuan orang dapat bermain
dalam waktu yang bersamaan dan di dalam satu server dengan fasilitas jaringan
internet yang dapat menghubungkan banyak komputer menjadi satu jaringan. Kedua
jenis game ini bisa menimbulkan efek kecanduan. Efek kecanduan tersebut dapat
dirasakan oleh gamer itu sendiri dan dapat pula dirasakan oleh pihak keluarga, mulai
dari perkembangan sosial yang semakin menurun, prestasi akademik semakin
menurun akibat terlalu sering bermain video games dan akhirnya meninggalkan
aktifitas belajar di rumah ataupun di sekolah dan fisik para gamer dapat berubah
secara drastis. Contohnya saya dan teman-teman saya. Sebelum saya menjadi gamer,
tadinya saya adalah anak yang cukup rajin dan aktif di ekstrakulikuler sekolah maupun
kegiatan di lingkungan rumah. Namun sejak kelas 2 (dua) SMP, saya menjadi seorang
gamer karena teman saya mengajak bermain, dan ternyata menyenangkan. Sejak saat
itu, saya menjadi gamer aktif, lalu saya jadi susah belajar dan sering menghabiskan
waktu di dalam kamar atau di warnet dekat rumah dan menolak ajakan teman sekitar
rumah untuk bermain. Ya mungkin awalnya para gamer itu bermain game untuk
sekedar refreshing dari kesibukan dan menghilangkan kejenuhan di dunia nyata saja,
namun lama kelamaan para gamer semakin kecanduan dan susah untuk meninggalkan
aktifitas bermain games itu. Memang, games online lebih banyak menimbulkan efek
negatif dibandingkan dengan efek positif. Namun efek positif dari bermain games tetap
ada, seperti para gamer professional yang sudah berkali-kali mengikuti turnament
tingkat nasional atau mungkin tingkat dunia, dan berhasil memenangkan permainan
dari pemain lainnya maka akan mendapatkan sejumlah uang yang tidak sedikit, dan
juga uang permainan di games online dapat dijual menggunakan uang sungguhan, bagi
penjual akan menguntungkan namun bagi pembeli akan merugikan karena mereka
yang membeli uang di game dengan uang sungguhan akan menghabiskan banyak
uang untuk keperluan gamenya, mulai dari membeli cash point untuk dapat membeli
sejumlah item di dalam games untuk menjadi pemain terbaik.
Dari adanya game online tersebut, para gamer yang kebanyakan adalah usia pelajar
akan semakin meninggalkan aktifitas akademik mereka dan menurunkan sifat sosial
mereka karena mereka jarang bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan
tempat tinggal maupun di lingkungan sekolah, mereka lebih banyak menghabiskan
waktu untuk duduk di depan layar monitor dan bersosialisasi dengan sesama gamer di
dalam game yang mereka mainkan. Contohnya saya. Sejak menjadi gamer, saya jadi
susah sekali untuk diajak keluar oleh teman-teman saya. Ntah itu keluar untuk bermain
ataupun kegiatan lainnya. Saya lebih mementingkan game dibandingkan teman-teman
dekat saya di rumah. Ya memang di game yang saya mainkan tetap bersosialisasi
dengan pemain lain, namun itu dapat membuat saya semakin melupakan teman-teman
dan bahkan kehidupan didunia nyata, saya jadi mengorientasikan hidup hanya untuk
game yang jelas itu tidaklah bagus untuk perkembangan untuk usia pelajar. banyak
pelajar yang sering membolos sekolah hanya untuk bermain game yang mereka sukai
dan jika mereka mempunyai komputer/laptop, game konsol seperti Playstation 2,
Nintendo Wii atau yang lainnya dan mungkin game handheld (seperti Playstation
Portable, Nintendo DS dan sebagainya), mereka akan lebih sering menghabiskan
waktunya di dalam kamar untuk bermain game kesukaan mereka. Akibatnya, mereka
akan semakin melupakan teman-teman yang ada dilingkungan mereka. Mungkin
mereka hanya bermain bersama teman di sekolahnya saja, ketika mereka sampai
rumah kebanyakaan pelajar yang telah kecanduan oleh games akan langsung pergi ke
kamarnya dan bermain games. Pernah saya melihat banyak pelajar datang ke warnet di
dekat rumah saya pada jam belajar berlangsung. Kebetulan waktu itu sekolah saya
sedang ada Class Meeting jadi tidak masuk sekolah. Saat itu mereka dengan
tenangnya bermain game kesukaan mereka, sampai kira-kira 1 jam berlalu dan tiba-
tiba ada segerombolan guru SMP. Saya tidak tahu asal SMPnya, yang pasti mereka
masuk ke dalam warnet dan mendapati muridnya sedang asyik bermain. Alhasil,
mereka yang membolos sekolah tadi di seret oleh guru-guru tersebut ke sekolah. Ya
memang tindakan itu kurang baik untuk dilakukan oleh guru, namun mungkin mereka
melakukannya agar murid mereka jera atas kelakuannya tersebut dan tidak
mengulanginya lagi.
Game pertama muncul dari Atari 2600 yang merupakan konsol game pertama yang
sukses pada tahun 1977. Konsol ini dirilis pada bulan oktober 1977 (pada tahun 1977,
kita masih didalam angan-angan orang tua kita ya hehe. Jadi kita tidak sempat
menikmati atau merasakan seperti apa Atari 2600 tersebut, game apa saja yang dapat
dimainkan dengan Atari 2600 itu). Setelah sukses dengan Atari 2600, konsol generasi
selanjutnya yang dirilis sebagai generasi dari Atari 2600 adalah Atari 7800, konsol ini
dirilis tahun 1986. Pada konsol ini, sudah dibuat yang namanya joystick untuk
memudahkan pemain dalam memainkan game-game yang ada di Atari 7800, namun
harganya yang tinggi mengakibatkan banyak pemain kesulitan dalam membeli konsol
tersebut.
Setelah Atari 2600 dan Atari 7800, kemudian muncul konsol bernama NES
(Nintendo Entertaintment System), pada konsol ini, game-game yang tersedia mulai
menggunakan system 8 bit. Kalian pasti tau kan game Mario Bros ? nah game tersebut
adalah game pertama yang menggunakan sistem 8bit. Pasti kalian pernah memainkan
game tersebut saat masih kecil, mungkin menggunakan Sega atau Playstation. Setelah
laris dengan game Mario bros nya, kemudian muncul konsol generasi selanjutnya yaitu
Sega Mega Drive, merupakan game konsol generasi ketiga dengan mulai menggunakan
sistem 16bit yang pasti tampilannya terlihat lebih halus dari pada game yang
menggunakan sistem 8bit yang masih terlihat kotak-kotak. Sega Mega Drive dirilis pada
tahun 1988. Setelah kita kenal game Mario Bros yang menggunakan sistem 8bit, pada
Sega Mega Drive juga mengeluarkan game yang cukup terkenal semasa kita kecil,
yaitu game Sonic the Hedgehog yang menggunakan sistem 16bit yang tampilan game
tersebut sudah jauh lebih baik dari pada Mario Bros yang masih menggunakan sistem
8bitnya. Kalian tentu pernah juga memainkan Sonic the Hedgehog, ituloh yang
karakter utamanya landak berwarna biru dan keahliannya adalah menggelinding.
Pada generasi selanjutnya yaitu generasi keempat, muncul konsol baru yang
diberi nama Playstation, sebuah konsol yang sukses di zamannya dan terlaris.
Playstation ini sudah mengembangkan sistem 32bit yang akan lebih baik graphicnya
dibanding dengan sistem 8bit maupun sistem 16bit. Pada generasi kelima, playstation
semakin dikembangkan lagi oleh sony dengan mengusung nama Playstation 2 atau
yang biasa kita kenal sebagai PS2. Di generasi kelima ini muncul konsol-konsol lain
yang tidak kalah dengan Playstation 2, yaitu Xbox dan Sega. Kemudian banyak
perusahaan mulai berlomba-lomba dalam membuat konsol dan mengembangkannya.
Di generasi selanjutnya ada Playstation 3 dan kemudian pada generasi sekarang ini
muncul Playstation 4 yang graphic gamenya sudah semakin canggih dari Playstation
generasi pertama, graphic playstation 4 ini sudah seperti didunia asli, karakter dan
efek semakin terlihat nyata.
3. Pengertian Game
Menurut Wikipedia (2012) menyatakan bahwa : video game is an electronic game that
involves human interaction with a user interface to generate visual feedback on a video
device. (game adalah sebuah permainan elektronik yang melibatkan interaksi antara
pemain dengan interface game untuk menghasilkan efek umpan balik secara visual
pada perangkat video.)[2] Menurut bahasa, game berasal dari bahasa inggris yang
artinya permainan. Dalam bahasan ini, permainan adalah sebuah video yang dapat
dimainkan oleh pemain melalui alat permainan seperti komputer atau laptop dan
konsol seperti Playstation, Xbox 360, Nintendo Wii dan sebagainya. Permainan tersebut
melibatkan interaksi dengan pemain agar dapat menimbulkan efek visual seperti
umpan balik dari permainan yang mereka mainkan.
4. Jenis-Jenis Game
Pertama, Arcade games atau yang biasa kita sebut dengan dingdong. Arcade
games masih bisa ditemui dibeberapa game center, dengan game yang bisa dimainkan
seperti Street Fighter. Kalian mungkin pernah memainkan arcade games, itu loh yang
alatnya seperti mesin ATM, ada 2 joystick yang bentuknya seperti lollipop dan terdiri
atas 3 tombol, tombol warna merah, kuning dan biru sebagai alat untuk mengkontrol
permainannya atau yang menyediakan alat seperti senapan untuk memainkan game-
game peperangan, itu dinamakan arcade games dan menggunakan uang logam untuk
dapat memainkannya.
Ketiga, Konsol Game merupakan alat game yang portable, bisa dibawa
kemanapun. Contoh konsol game itu antara lain, Sega, Playstation, Xbox, Nintendo Wii.
Yang dalam permainannya diperlukan stick untuk mengkontrol game yang ingin
dimainkan oleh pemain.
Keempat, Handheld Games, dari namanya kita bisa mengetahui bahwa alat
game yang satu ini bisa dibawa kemana-kemana alias portable, ukurannya yang sesuai
genggaman kedua tangan dengan sebuah monitor kecil di tengahnya. Contoh Handheld
Games yaitu Nintendo DS (biasa disebut NDS), Sony PSP (Playstation Portable) dan PS
Vita.
Kelima, Mobile Games, adalah games yang hanya bisa dimainkan di Handphone,
Tablet atau PDA. Kalian pasti memainkannya di handphone atau tablet kalian, saya pun
sering memainkannya di handphone. [3]
Kedua, Fighting merupakan jenis permainan yang menuntut pemain untuk dapat
mengkontrol pertarungan 1 lawan 1. Dalam jenis ini dibutuhkan kemampuan mata
yang tajam guna melihat peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menjatuhkan lawan.
Contoh game jenis ini adalah Street Fighter dan masih banyak lagi
Kelima, Role Playing merupakan game yang menekankan pada alur cerita, kita
sebagai pemain menjadi karakter utama dalam suatu cerita tersebut. Contoh game
jenis ini ada Final Fantasy, World of Warcraft, Rising Force dan masih banyak lagi.
Munculnya berbagai game yang semakin beragam ini perlu ditindak secara positif dan
negatif, karena game tidak hanya menimbulkan dampak negatif saja, namun juga
dapat menimbulkan dampak positif bagi perkembangan anak. Sebagai orang tua, pasti
kita tidak ingin anaknya tidak mendapatkan kebutuhan akan game berkurang kan ?
maka dari itu, kita sebagai orang tua atau orang yang mengerti akan dampak-dampak
dari game yang semakin beragam ini agar dapat memberikan anaknya game-game apa
saja yang cocok atau sesuai usia si anak. Tentu kita tidak mau kalau anak umur
dibawah 10 tahun memainkan game-game kekerasan yang bisa saja berdampak pada
perkembangan kejiwaan si anak, mungkin si anak menjadi anak yang nakal, keras atau
suka melawan orang tua sesuai dengan game yang mereka mainkan. Seperti yang
pernah diberitakan oleh detik.com, seorang anak berusia 8 tahun telah membunuh
temannya yang berusia 6 tahun dengan cara membenamkan kepala korban kedalam
air. Nuredy salah seorang tetangga pelaku menduga kalau perbuatan itu terjadi akibat
si pelaku terlalu banyak bermain game dan menonton film yang bertema kekerasan.[5]
Sangat tidak sesuai untuk kejiwaan anak bukan? Maka dari itu orang tua hendaknya
menyaring game apa saja yang boleh dimainkan dan tidak boleh dimainkan anaknya.
Zaman sekarang ini, game-game semakin berkembang dan mendapatkan pandangan
positif dikalangan remaja, mereka berpendapat bahwa bermain game dapat
menghilangkan kepenatan yang banyak disebabkan oleh banyaknya tugas-tugas di
sekolahnya atau diperkuliahan, selain itu game dapat memberikan jiwa kreatif pada
mereka. Mungkin yang dimaksud dengan memberikan jiwa kreatif adalah mereka yang
menyukai permainan lebih berinovasi dalam menciptakan sebuah permainan baru.
Mungkin juga jika mereka menghadapi suatu masalah, mereka akan lebih kreatif dalam
mencari jalan keluar atas masalah yang menimpanya. Namun tetap saja para orang tua
wajib mengawasi anaknya, game apa yang mereka mainkan, dampaknya bagaimana
terhadap perkembangan anak mereka dan seberapa sering si anak memainkan game
tersebut. Dari 3 masalah diatas, para orang tua harus lebih waspada terhadap apa
yang anaknya mainkan. Dampak positif dan dampak negatif apa yang akan didapatkan
oleh anak dari game yang mereka mainkan? Mari kita lihat lebih jauh mengenai
dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari sebuah game.
Dampak negatif dari game[6] :
Pertama, Kurang tidur. Anak yang sudah kecanduan game akan lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk bermain game, dalam bermain game si anak akan lupa
waktu dan akhirnya melupakan waktu tidur yang ideal untuk usianya. Waktu tidur yang
ideal adalah 6-7 jam, namun anak yang sudah kecanduan game akan kekurangan
waktu tidurnya demi mencapai level maksimal di game dan menjadi pemain peringkat
1 di permainan yang mereka mainkan. Sebaiknya para orang tua membatasi waktu
bermain anak jangan sampai mereka masih bermain didepan layar monitor hingga larut
malam. Ada teman saya yang sering tidur di kelas pada saat jam pelajaran, ketika saya
tanya alasan dia tertidur di kelas adalah karena dia bergadang hingga larut malam
untuk mencapai level tertinggi di game yang dia mainkan. Kalau dia sering tertidur di
kelas karena belajar hingga larut malam mungkin masih tidak apa-apa, namun kalau
cuma untuk bermain game? apa itu pantas? menurut saya tidak, itulah salah satu tugas
orang tua untuk membatasi waktu bermain anak agar budaya bergadang untuk
bermain game sedikit menghilang dari kehidupan pelajar sekarang-sekarang ini.
Kedua, Hidup Kotor. Orang yang telah kecanduan game akan merasa acuh
terhadap lingkungan disekitar mereka. Tidak sedikit gamer (pecandu game) yang
membuang sampah bekas makanan disembarang tempat, bekas puntung rokok yang
sudah habis mereka hirup dibuang secara sembarang pula. Saya sering sekali melihat
hal seperti ini ketika mengunjungin beberapa warnet di dekat tempat tinggal saya.
Padahal tempat sampah sudah disediakan oleh sipenjaga warnet di setiap sudut,
namun mereka yang sudah kecanduan game akan malas untuk beranjak dari depan
monitornya untuk berjalan ke tempat sampah dan membuang sampah bekas makanan
dan puntung rokok mereka dan mereka yang telah kecanduan game akan malas untuk
mandi karena mereka pikir, mandi 1x sehari sudah lebih dari cukup jadi mending
lanjut ke game saja padahal mandi 1x sehari tidaklah cukup untuk membersihkan diri
dari kuman dan bakteri yang menempel pada tubuh.
Ketiga, Mengisolasi diri. Mereka yang sudah kecanduan game akan sering berada
didalam rumah, mengisolasi diri dari kehidupan luar dan memfokuskan dirinya kedunia
game. Ya walaupun didalam game yang mereka mainkan masih bersosialisasi dengan
orang-orang sesama gamer, namun mereka jadi melupakan teman-teman disekitar
rumahnya. Mereka yang sudah kecanduan game akan lebih senang mencari teman
yang sama-sama menyukai game, karena mereka dapat bertukar pikiran mengenai
game tersebut, leveling bersama, berpetualang bersama atau bahkan berbisnis
bersama didalam game tersebut. Saya pun mengalaminya, saya sering mengisolasi diri
dalam kamar ketika pulang dari sekolah untuk bermain games dan hanya keluar dari
kamar untuk makan, ke kamar mandi, menjalankan ibadah, pergi ke warnet dan pergi
ke rumah teman untuk bermain games bersama-sama.
Keempat, Stres. Mereka yang kecanduan oleh game akan terbayang-bayang oleh
kehidupan nyata, mungkin mereka ingin berhenti dari kecanduan tersebut namun
sangatlah susah bagi pecandu game untuk berhenti bermain akibatnya mereka
menjadi stress karena memikirkan cara agar mudah melupakan game dan
memfokuskan diri ke kehidupan mereka yang sesungguhnya. Saya sendiri sering
mengalaminya, saya ingin bisa lepas dari pengaruh kecanduan games. Namun hal itu
sulit dilakukan karena setiap saat saya selalu memikirkan game, memikirkan cara
mengalahkan musuh dalam beberapa pukulan atau sejenisnya. Akibatnya saya tidak
bisa berhenti dari efek kecanduan game tersebut dan sedikit pusing atau stress karena
memikirkan cara agar bisa berhenti dan memfokuskan diri di kehidupan nyata demi
kesuksesan di masa depan nantinya.
Ketujuh, Menurunkan nafsu makan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa orang-
orang yang sudah terlalu asik bermain akan susah untuk disuruh makan, saat bermain
game biasanya akan tidak merasakan lapar sehingga mereka melupakan makan dan
lanjut bermain game. Salah satu fakta game dapat menurunkan nafsu makan adalah,
mereka yang sudah keseringan bermain game akan lupa waktu karena terlalu fokus
terhadap game yang sedang dimainkannya. Mereka yang sudah kecanduan game, akan
sulit mengatur pola makan mereka karena cenderung lebih senang bermain game
daripada makan.
Kedelapan, Memunculkan sifat agresif. Mereka yang telah kecanduan game akan
cenderung tidak mau kalah dari pemain lain, mereka akan terlalu berambisi dan agresif
untuk dapat menjadi pemain terbaik digame tersebut dan juga mereka sering
menirukan adegan yang ada di dalam game tersebut di dunia nyata. Munculnya ambisi
dan keagresifan tersebut mungkin juga terbawa hingga kedunia nyata. Misalkan ketika
kegiatan game mereka diganggu oleh orang lain, mereka mungkin akan bertindak
agresif terhadap si pengganggu tersebut. seperti yang pernah diberitakan di
Videogamesindonesia.com, ada seorang anak remaja berusia 16 tahun di Oakland,
California melakukan aksi kriminal dengan membakar seorang penumpang bus
bernama Sasha Felischman yang berusia 18 tahun ketika ia sedang tertidur di bus.
Walau belum ada bukti bahwa game Grand Theft Auto dan Manhuntlah yang telah
menginspirasi pemuda tersebut untuk berbuat kriminal, namun banyak saksi
berpendapat seperti itu. Pendapat itu mungkin karena saat itu game Grand Theft Auto
dan Manhunt sedang digemari oleh para gamer.[9]
Kesembilan, Lebih sering berbohong. Berbohong adalah suatu hal yang wajar
dilakukan oleh para pecandu game untuk menyembunyikan sifat mereka yang
dianggap kurang wajar di mata orang yang bukan pecandu game. Selain itu mereka
yang banyak bermain game online yang memerlukan cash point untuk membeli item-
item yang terbilang mahal untuk usia pelajar. Mereka yang kebanyakan masih pelajar
berbohong kepada orang tua mereka untuk mendapatkan uang demi membeli item
digame dengan mengatasnamakan kegiatan sekolah bahkan ada yang sampai mencuri
uang orang tua. Seperti yang diberitakan tribunnews.com, seorang anak SMP
dikabarkan telah mencuri uang orang tua sebesar 600 ribu 1 juta rupiah untuk
membeli item-item atau untuk bermain game yang dia sukai. Anak SMP tersebut
pernah berkata pada kakaknya, bahwa produk atau item di game tersebut bisa dijual
kembali, layaknya chip di permainan poker. Namun dalam kemasan yang berbeda[10]
Kesepuluh, Radiasi monitor membuat mata menjadi kurang sehat. Sudah kita
ketahui dari beberapa artikel yang ada di internet bahwa monitor dapat menimbulkan
banyak dampak buruk terhadap kesehatan mata. Berdasarkan hasil riset yang
dilakukan American Optometric Association (AOA) (dalam Dampak Radiasi Layar
Monitor Komputer bagi Mata) menyatakan bahwa : radiasi komputer dapat
menyebabkan kelelahan mata dan gangguan lainnya pada mata. Kebanyakan gejala
yang dikeluhkan responden adalah soal kelelahan mata, pandangan menjadi kabur dan
mata kering. Masalah visual lainnya yang timbul adalah soal gangguan sakit kepala dan
sakit leher atau bahu.[11]
Pertama, Aktifitas Fisik. Memang game yang biasa diliput media atau biasa kita
jumpai merupakan game yang tidak memerlukan aktifitas fisik, tapi ada beberapa jenis
game yang memerlukan aktifitas fisik pula. Salah satu alat game atau konsol yang
dikenal memerlukan aktifitas fisik untuk penggunaannya adalah Nintendo Wii Fit.
Dengan konsol tersebut, pemain dapat memilih game-game berjenis sport (olahraga)
seperti voli, badminton, sepak bola, mendayung dan masih banyak lagi tipe
permainanya yang mengharuskan pemain bergerak sesuai arah yang ada didalam
permainan tersebut, jika bermain game voli, maka kita berperan menjadi atlet voli dan
beradegan seperti layaknya atlet yang sedang bertanding di kejuaraan.
Ketiga, Peningkatan kemampuan belajar. Game jenis strategi, action dan puzzle
dapat meningkatkan kemampuan berpikir para pelajar dalam memecahkan masalah
dan membuat sebuah keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan dilatihnya
kemampuan tersebut, seharusnya para gamer yang kebanyakan adalah pelajar dapat
memecahkan masalah lebih baik dibanding dengan yang tidak bermain game. Namun
jika terlalu sering bermain game akan berdampak pula pada penurunan kemampuan
belajar karena jarang membaca atau belajar.
Keempat, Mengurangi stress. Salah satu tujuan dari seorang gamer adalah untuk
mengurangi stress yang biasanya diakibatkan dari banyaknya tugas-tugas di sekolah
maupun di kampus atau adanya masalah di lingkungan tempat tinggalnya.
Keenam, Dapat membuat senang. Dampak positif terbesar dari bermain game
adalah membuat pemain merasa senang, ntah karena mereka dapat menyelesaikan
banyak misi atau bisnis di dalam game sukses besar.
Setelah mengetahui apa saja dampak positif dan negatif dari game. Saya ingin
membantu para orang tua yang mempunyai anak pecandu game dan membantu
pelajar yang susah berhenti dari kecanduan game agar dapat berhenti dari kecanduan
tersebut.
Dari beberapa teman-teman dan juga alasan saya bermain game adalah karena
kurangnya perhatian orang tua, karena masalah di sekolah maupun lingkungan dan
karena kadang orang tua sering memarahi tanpa alasan yang jelas. Dari alasan-alasan
tersebut, hal yang dapat orang tua lakukan untuk mengurangi sifat kecanduan
terhadap game pada anak adalah :
Pertama, Pahami si anak. Cari tahu kenapa si anak bermain game. Banyak hal
yang dapat dijadikan sebuah alasan tersebut, salah satunya yaitu mungkin di
keluarganya, si anak tidaklah dianggap atau selalu disalahkan, namun di dunia game
dia mungkin menjadi pemain yang terkenal di game tersebut dan menjadi pemain
terbaik, sehingga si anak lebih senang berada di dunia game dibanding dunia nyata.
Sebagai orang tua, seharusnya dapat membantu anak dalam akademis, hargailah si
anak dengan memuji apa yang telah berhasil dia raih dan jangan bersikap acuh
terhadapnya, bantulah dia dalam menghadapi setiap masalahnya.
Kedua, Hindarilah sikap marah terhadap si anak. Terlalu sering marah terhadap si
anak bisa menjadi alasan kenapa si anak merasa acuh kepada kehidupan dunianya dan
beralih ke dunia game dimana mereka menjadi seorang yang sangat dihargai oleh
pemain lain.
Kedua, Dekatkanlah diri kepada Allah dan orang tua. Dengan mendekatkan diri
pada Allah dan orang tua, mereka akan merasa lebih nyaman dalam menjalani
kehidupannya di dunia nyata. Jika ada masalah, mintalah pertolongan Allah agar
dimudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut dan meminta pendapat orang tua
agar orang tua tahu masalah apa yang sedang dihadapi anaknya.
6. Kesimpulan
Adabi, Akrom. (2013). 12 dampak negatif bermain game yang harus anda ketahui
diunduh dari (http://kampussantri.blogspot.com/2013/10/12-dampak-negatif-bermain-
game-yang.html), pada 9 November 2013.
Andhika, Tito Gilang. (2011). Pengertian, Sejarah dan Perkembangan Game diunduh
dari (http://tito0809.wordpress.com/2011/02/13/pengertian-sejarah-dan-
perkembangan-game/), pada 9 November 2013.
Astrajingga, Asep. (2013). Polisi: Anak 8 Tahun yang Membunuh Bocah 6 Tahun Tak
Bisa Disidangkan diunduh dari
(http://news.detik.com/read/2013/04/29/165931/2233280/10/polisi-anak-8-tahun-yang-
membunuh-bocah-6-tahun-tak-bisa-disidangkan) pada 9 november 2013.
Chan, Andi. (2013). Saksi Salahkan GTA atas Tindakan Kriminal di Bus diunduh dari
(http://www.videogamesindonesia.com/news/saksi-salahkan-gta-atas-tindakan-kriminal-
di-bus.php), diakses pada 9 november 2013.
Mikail, Bramius. (2012). Inilah 10 Efek Positif Bermain "Game" diunduh dari
(http://health.kompas.com/read/2012/02/21/1806092/Inilah.10.Efek.Positif.Bermain.Ga
me), pada 9 November 2013
Ramadhani, Mutia. (2013). Sepuluh Dampak Negatif Main Video Game (1) diunduh
dari (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/hobi/13/01/04/mg2r72-sepuluh-
dampak-negatif-main-video-game-1), pada 9 November 2013.
Ramadhani, Mutia. (2013). Sepuluh Dampak Negatif Main Video Game (2) diunduh
dari (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/hobi/13/01/04/mg2reb-sepuluh-
dampak-negatif-main-video-game-2), pada 9 November 2013.
Ramadhani, Mutia. (2013). Sepuluh Dampak Negatif Main Video Game (3-Habis)
diunduh dari (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/hobi/13/01/04/mg2rhu-
sepuluh-dampak-negatif-main-video-game-3habis), pada 9 November 2013.
Suara Merdeka. (2013). Dampak Radiasi Layar Monitor Komputer bagi Mata diunduh
dari
(http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/08/02/232826/Dampak-
Radiasi-Layar-Monitor-Komputer-bagi-Mata), pada 10 november 2013.
Sarassani. (2013). Duh! Anak SMP Curi Uang Orangtua demi Online Game diunduh
dari (http://www.tribunnews.com/regional/2013/01/24/duh-anak-smp-curi-uang-
orangtua-demi-online-game), diakses pada 9 november 2013.
Zikri. (2012). Carpal Tunnel Syndrome (Buat yang berlebihan ngomput, nge-net, nge-
game, sms, & chat) diunduh dari (http://blogs.unpad.ac.id/zikri/2010/04/14/carpal-
tunnel-syndrome-buat-yang-berlebihan-ngomput-nge-net-nge-game-sms-chat/#), pada
9 November 2013.