Anda di halaman 1dari 11

94

BAB VII.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Orang sangihe adalah satu-satunya suku pelaut di utara


Indonesia. Nenek moyang orang sangihe sudah mengarungi lautan
luas ke timur sampai ke halmahera dan papua, keselatan sampai ke
pulau jawa dan sampai ke luar nusantara yaitu ke china.

“ Yang pasti, pulau-pulau ini sudah sejak penemuan Ferdinand


Magelhaes dalam tahun 1512, telah berhubungan dengan dunia barat
,juga oleh penangkap ikan paus dari amerika.Orang china dan orang
arab sudah sejak dahulu mulai berdagang dengan penduduk dan kawin
dengan wanita pribumi. Sebagai pelaut yang berani penduduk pulau ini
sejak berabad – abad lalu merantau dengan perahu-perahu mereka ke
berbagai bagian kepulauan hindia. Pieter Alstein dan David Haak
dalam laporan kunjungannya ke Talaud menulis bahwa penduduk dengan
perahu-perahu sendiri berlayar ke Batavia,Malaka,manila dan Siam.
(D.Brillman,Zending dikepulauan sangi, dan talaud.terjemahan GMIST)

A. Perahu sangihe

Kemampuan membuat atau merancang berbagai perahu


sudah dimiliki sejak nenek moyang. Kemampuan ini tidak
dimiliki oleh suku lain di Sulawesi utara. Bahkan sampai saat
ini, beberapa kapal yang digunakan sebagai angkutan laut pada
jalur pelayaran philiphin,talaud,manado,bitung, halmahera
diproduksi oleh orang sangihe yang bukan ahli perkapalan
secara akademisi.
Perahu merupakan sarana vital yang menghubungkan
beberapa pulau di kepulauan sangihe. Tanpa perahu,
perekonomian sangihe akan menjadi pincang. Setiap kampong

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


95

pesisir memiliki ahli membuat prahu. Kegiatan ini sudah


menjadi bagian dari adat sangihe. Dari budaya membuat perahu
kemudian muncul ritual tua menondo sakaeng atau menurunkan
perahu.
Perahu sangihe sudah dikenal secara luas sejak masuknya
spanyol di Sangihe. Perahu sangihe sering digunakan sebagai
armada perang diantaranya sebagai armada perang laut antara
portugis dan voc di tondano. Perahu tertua sangihe adalah
bininta atau tumbilung, kemudian muncul perahu kora-
kora,konteng,londe dan bolotu, termasuk diantaranya perahu
untuk lomba dayung.
Penggunaan perahu dalam aktifitas sehari hari berbeda
fungsinya. Perahu sangihe digunakan untuk manangkap
ikan,berlayar antar pulau dekat,antar pulau yang jauh,armada
perang,sebagai tumpangan raja,sebagai perahu raja,perahu
pengawal raja,perahu tempur,perahu tambangan (bolotu) perahu
ini digunakan apabila perahu kora-kora tidak bisa merapat
kepantai dan perahu lomba. Sealain perahu pakai terdapat juga
miniature perahu yang digunakan dalam upacara
menahulending banua yang disebut lapasi. Perahu tersebut
berguna untuk membawa penyakit dan semua kesialan
manusia didarat dan dibuang bersama dengan miniature
perahu kelaut.
Beberapa model perahu berdasarkan desain K.G.F.
Steller dalam buku “ Sangirees– nedherlands woordenboek ”

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


95

pesisir memiliki ahli membuat prahu. Kegiatan ini sudah


menjadi bagian dari adat sangihe. Dari budaya membuat perahu
kemudian muncul ritual tua menondo sakaeng atau menurunkan
perahu.
Perahu sangihe sudah dikenal secara luas sejak masuknya
spanyol di Sangihe. Perahu sangihe sering digunakan sebagai
armada perang diantaranya sebagai armada perang laut antara
portugis dan voc di tondano. Perahu tertua sangihe adalah
bininta atau tumbilung, kemudian muncul perahu kora-
kora,konteng,londe dan bolotu, termasuk diantaranya perahu
untuk lomba dayung.
Penggunaan perahu dalam aktifitas sehari hari berbeda
fungsinya. Perahu sangihe digunakan untuk manangkap
ikan,berlayar antar pulau dekat,antar pulau yang jauh,armada
perang,sebagai tumpangan raja,sebagai perahu raja,perahu
pengawal raja,perahu tempur,perahu tambangan (bolotu) perahu
ini digunakan apabila perahu kora-kora tidak bisa merapat
kepantai dan perahu lomba. Sealain perahu pakai terdapat juga
miniature perahu yang digunakan dalam upacara
menahulending banua yang disebut lapasi. Perahu tersebut
berguna untuk membawa penyakit dan semua kesialan
manusia didarat dan dibuang bersama dengan miniature
perahu kelaut.
Beberapa model perahu berdasarkan desain K.G.F.
Steller dalam buku “ Sangirees– nedherlands woordenboek ”

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


96

dari model yang sebenarnya dan di modifikasi untuk


disesuaikan oleh Alffian Walukow.

1. Perahu Bininta

Grafland dalam buku Minahasa masa lalu dan masa kini


(terjemahan Jost Kulit) menulis bahwa sudah ada perahu
sangihe yang berlabuh di pelabuhan manado tahun 1800
dengan nama perahu Kora-kora dan tumbilung. Perahu
tumbilung sama dengan bininta tetapi tumbilung
menggunakan tiga bahateng.

Perahu tumbilung berdasarkan desain Mr. K.G.F.Steller yg digayakan


oleh Alffian Walukow

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


97

2. Perahu kora – kora, perahu ini adalah perahu kenegaraan


raja-raja sangihe.

Perahu kora-kora desain Mr. K.G.F. Steller

Perahu kora-kora (dorehe) desain adaptasi


lengkap Alffian walukow

3. Perahu jenis londe dan perkembangannya


Londe

Pelang adaptasi dari londe

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


98

Perahu jenis pambut, merupakan perahu tradisional philipin


yang juga diproduksi dan digunakan di sangihe.

Tambatan perahu di Kampung Kaluwatu


Foto . Alffian Waluko

4. Perahu konteng
Perahu ini adalah perahu yang digunakan raja dalam
kunjungannya ke daerah bawahan.

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


99

Perahu pamo, adalah adaptasi dari konteng.

Perahu bolotu

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


100

Nenek moyang orang sangihe sudah menggunakan teknologi


dan mengenal ilmu pengetahun sejak lama diantaranya, pembuatan
berbagai macam perahu,mengenal sistim perbintangan, peredaran
bulan di langit dan penanggalan kalender. Tidak diketahui sejak
kapan kemampuan akan pengetahuan dan teknologi dimulai
tetapi sudah sejak lama digunakan.

NAMA MATA ANGIN

Mata angin indonesia Nama sangihe


Utara Sawenahe
Utara timur laut Laesuiki sawenahe
Timur laut Laesuiki
Timur timur laut Laesuiki dahi
Timur Dahi
Timur tenggara Mahaing dahi
Tenggara Mahai
Selatan tenggara Mahaing timuhe
Selatan Timuhe
Selatan barat daya Tahanging timuhe
Barat daya Tahanging
Barat, barat daya Tahanging bahe
Barat Bahe
Barat, barat laut Poloeng bahe
Barat laut Poloeng
Utara barat laut Poloeng sawenahe

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


101

NAMA HARI
Nama hari Indonesia Nama Sangihe
Senin Mandake
Selasa Salasa
Rabu Areba
Kamis Hamise
Jumat Sambayang
Sabtu Kaehe
Minggu Misa

NAMA BULAN KALENDER MASEHI


DALAM BAHASA SANGIHE
Nama bulan Indonesia Nama Sangihe
Januari Hiabe
Pebruari Kateluang
Maret Pahuru
April Kaemba
Mei Hampuge
Juni Hente
Juli Bulawa kadodo
Agustus Bulawa geguwa
September Bewene
Oktober Liwuge
Nopember Lurange
Desember Lurangu tambaru

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


102

DAFTAR NAMA BULAN DI LANGIT BERDASARKAN HARI

Hari Nama bulan


30 Tĕkalĕ
1 Kahumata – Pakĕsa
2 Kahumata – karuane
3 Kahumata - katelune
4 Sebangu – harese
5 Batangengu - harese
6 Likud‟u - harese
7 Sehangu - letu
8 Batangu – letu
9 Likud‟u - letu
10 Arang
11 Sehangu pangumpia
12 Batangnegu pangumpia
13 Umpause
14 Limangu bulang
15 Teping
16 Sai pakesa
17 Sai karuane
18 Sai katelune
19 Sehangu harese
20 Batangengu harese
21 Likudu harese
22 Sehangu letu

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009


103

23 Batangengu letu
24 Likud,u letu
25 Awang
26 Sehangu pangumpia
27 Batangengu pangumpia
28 Umpause
29 Limangung basa

B. Rumah Tempat Tinggal

Berdasarkan temuan ahli, tempat tinggal manusia sangihe


saman pra sejarah adalah di goa – goa karang. Dalam legenda,
tempat tinggal manusia sangihe purba adalah di dahan pohon
besar dan di pohon - pohon yang roboh. Seiring
perkembangan waktu dan dikenalnya teknologi, mereka mulai
membuat rumah – rumah sederhana.
Pada awalnya bentuk rumah sangat sederhana. Berdasarkan
pemahaman beberapa budayawan sangihe bahwa rumah orang
sangihe adalah pamangkonang. (wawancara. M. Madonsa.2007).
Kemudian berkembang menjadi rumah ikat. Dikatakan rumah
ikat karena tidak menggunakan paku tetapi diikat dengan
rotan.

KEBUDAYAAN SANGIHE - ALFFIAN WALUKOW - 2009

Anda mungkin juga menyukai