Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah Politik Identitas

Nadya Saraswati
114105090
Fakultas Falsafah dan Peradaban
Hubungan Internasional

REGIONAL IDENTITY: ASEAN


A Critical Review Article by Nadya Saraswati

Collective Identity Formation in Asian Regionalism: ASEAN Identity and the


Construction of the Asia-Pasific Regional Order by Amitav Acharya and Allan Layug.

Artikel yang ditulis oleh Acharya dan Layug menjelaskan pemahaman

mengenai bagaimana ASEAN memandang identitas mereka sendiri, mereka

mengatakan bahwa identitas ASEAN sendiri dipahami sebagai pemahaman kolektif

identitas dimana kemudian dijelaskan bagaimana proses dan kerangka berfikir

masing-masing anggota ASEAN yang akhirnya merelakan sebagian identitasnya

diserahkan kepada sebuah organisasi regional yang akan menciptakan identitas

bersama hasil penggabungan identitas-identitas dari Negara-Negara anggota ASEAN,

dan nantinya identitas baru tersebut akan diupayakan untuk diadopsi oleh masing-

masing Negara anggota.

Namun pada dasarnya, dari awal ASEAN sudah mengedepankan prinsip-

prinsip seperti penghormatan kedaulatan Negara anggota lainnya, tidak

mengintervensi urusan domestik Negara anggota lainnya, dan prinsip-prisip ASEAN

lainnya. ASEAN telah membuat negara-negara Asia Tenggara mendefinisikan dan

menggambarkan identitas regional Negara-negara Asia Tenggara, memperdalam

kerjasama regional, membangun komunitas, dan menempa identitas kolektif. Secara

keseluruhan, Acharya dan Layug telah dengan baik menjelaskan identitas ASEAN

dari formasi identitas kolektif sampai dengan bagaimana identitas ASEAN sendiri
akan menjadi lebih baik bila identitas tersebut dapat menjadi faktor peningkat

bargaining position di dunia internasional (ASEAN Way). Sayangnya Archaya dan

Layug tidak banyak membahas bagaimana ASEAN sebenarnya ASEAN mendapatkan

identitasnya, karena pada dasarnya mereka berfokus pada identitas ASEAN lahir dan

berkembang dalam membentuk politik keamanan, regionalisme, dan hubungan

internasional di kawasan Asia Pasifik, tanpa menjelaskan secara mendalam konstruksi

dari identitas ASEAN itu sendiri, seperti bagaimana identitas ASEAN dan kawasan

Asia Tenggra itu sendiri selalu dinarasikan oleh aktor eksternal, bagaimana

kontruksi identitas dari Barat berkaitan dengan tindakan dan kebijakan yang dibuat

dalam level regional, bagaimana konstruksi tersebut menjadi pengontrol sikap

masyarakat dan pemerintahan Negara-negaranya, dan lain sebagainya.

Dan hal lain yang saya rasa perlu untuk dibahas, yaitu permasalahan dalam

penanaman nilai-nilai identitas kepada Negara-Negara anggota ASEAN. Pasalnya,

selama ini identitas yang di konstruksikan (We Feeling) hanya tertanam pada tataran

elit politik Negara anggota, dan tidak menyentuh grass-root atau masyarakat Negara-

Negara anggota, sehingga seringkali hanya elit politik saja yang merasa memiliki

ASEAN sementara masyarakat-masyarakatnya tidak merasakan hal tersebut. Hal ini

jelas akan berdampak pada keberlangsungan program-program ASEAN itu sendiri.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Ada beberapa alasan, salah satunya dapat kita

lihat bagaimana minimnya keterlibatan masyarakat ASEAN dalam proses

pengambilan keputusan. Karena selama ini, proses pengambilan keputusan hampir

tidak pernah melibatkan masyarakat-masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai