BAB V
ANALISA DATA
Dalam bab ini ada beberapa analisa data yang dilakukan, yaitu :
Dalam menganalisa curah hujan, stasiun yang dipakai adalah stasiun yang
langsung berhubungan dengan DAS sungai Pesanggrahan. Untuk skripsi ini
stasiun yang dipakai adalah stasiun Sawangan, stasiun Cibinong dan stasiun
Bogor yang diambil dari Badan Meteorologi Geofisika ( BMG ) propinsi DKI
Jakarta. Tiap stasiun curah hujan ditarik garis poligon untuk mendapatkan luas
daerah pengaruh tiap-tiap stasiun. Lokasi tiap stasiun curah hujan dan
penggambaran garis poligon dapat dilihat pada gambar 5.1.
Data curah hujan dicatat secara manual dengan perincian berupa data
curah hujan harian kemudian diolah menjadi data curah hujan bulanan dan
tahunan. Data curah hujan tahunan dapat dilihat pada Lampiran 1.
Universitas Indonesia
Saw angan
C ibinong
B ogor
Untuk melengkapi data curah hujan tahunan yang tidak ada tersebut, maka
kita harus melengkapinya, salah satu caranya adalah dengan menggunakan
metode Regresi Linear y = a + bx yang dapat dibantu dengan program Regresi
Universitas Indonesia
Linear. Dari persamaan tersebut akan didapat sebuah persamaan garis linear yang
tergantung pada data-data stasiun yang lengkap.
Stasiun
Tahun
Sawangan Cibinong Bogor
1983 125.0 81.3 127.5
1984 120.0 85.1 124.7
1985 131.0 76.8 130.8
1986 112.0 162.0 70.0
1987 83.0 84.0 125.0
1988 78.0 119.0 59.0
1989 77.0 104.0 86.0
1990 69.0 102.0 105.0
1991 75.0 95.0 136.0
1992 78.0 123.0 101.0
1993 80.0 125.0 95.0
1994 100.0 110.0 132.0
1995 89.0 72.0 128.0
1996 97.0 70.0 147.0
1997 58.0 152.0 69.0
1998 47.0 220.0 96.0
1999 51.0 96.0 70.0
Universitas Indonesia
syarat dan layak dipakai atau tidak. Cara menguji konsistensi data, yaitu dengan
Lengkung Massa Ganda ( Double Mass Curve )
Lengkung massa ganda adalah pengujian antara dua atau lebih data curah
hujan tiap stasiun yang dirata-ratakan ( sebagai sumbu x ) terhadap suatu data
curah hujan pada stasiun yang ingin diuji konsistensinya ( sebagai sumbu y ).
Dalam kasus ini, pengujian konsistensi data dilakukan antara rata-rata
penjumlahan kumulatif data stasiun Sawangan dan Bogor ( sumbu x ) terhadap
penjumlahan kumulatif data stasiun Cibinong ( sumbu y ), serta rata-rata
penjumlahan kumulatif data stasiun Sawangan dan Cibinong ( sumbu x ) terhadap
penjumlahan kumulatif data stasiun Bogor ( sumbu y ). Kurva Lengkung Massa
Ganda dapat dilihat pada Gambar 5.2
Dari gambar 5.2 dapat dilihat bahwa hubungan antara rata-rata stasiun
Sawangan dan Bogor terhadap stasiun Cibinong didapat nilai = 7,1. Sedangkan
hubungan antara rata-rata stasiun Sawangan dan Cibinong terhadap stasiun Bogor
didapat nilai = 6,4, sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa data-data dari 3
stasiun tersebut layak dan bisa dipakai.
2,000.0
y = 106.09x + 22.7
Kumulatif Sta. Bogor
1,500.0
=6,4
1,000.0
500.0
0.0
103
206
310
447
530
629
719
805
890
990
1093
1198
1278
1362
1467
1600
1674
Universitas Indonesia
2,000.0
1,800.0
y = 110.5x - 61.924
1,600.0
Kumulatif Sta. Cibinong
1,400.0
1,200.0 =7,1
1,000.0
800.0
600.0
400.0
200.0
0.0
1, .5
1, .0
1, .0
1, .5
1, .5
1, .0
1, .5
0
5
1, 0
5
5
2
6.
1.
7.
0.
4.
3.
4.
6.
8.
9.
5
00
09
21
31
44
50
57
63
81
91
47
57
64
72
12
24
37
Berikut hasil perhitungan intensitas curah hujan ( I ), kurva IDF dapat dilihat pada
gambar 5.3
Tahun Periode I
Pengamatan tahunan ( mm/jam )
25 15,05
2008 50 16,74
100 18,41
Universitas Indonesia
Periode Ulang 25
200.00 tahunan
Periode Ulang 50
tahunan
Periode Ulang 100
150.00
h u ja n ( m m )
100.00
50.00
0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260
waktu (menit)
Gambar 5.3 Kurva IDF Dengan Periode Ulang 25, 50 dan 100-an
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
5.2 SMADA
Universitas Indonesia
L0,77
tc = 0, 0078 0,385
S
Dengan : L = jarak limpasan ( m ) : 73.690 m
S = slope / kemiringan ( m/m ) : 0,002673
didapat nilai Tc = 427.15 menit.
d. Kapasitas Maksimum infiltrasi digunakan 999 sesuai dengan yang biasa
digunakan pada perhitungan SMADA.
e. Perhitungan nilai SCS Curve Number dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Rainfall
2.0
1.5
Rainfall
(inches) 1.0
0.5
0.0
0 1 2 3 4
Time (hours)
Watershed Hydrograph
20000
15000
Flow
(cfs) 10000
5000
0
0 5 10 15 20 25
Time (hours)
Universitas Indonesia
Pesanggrahan
. 03 . 03 . 03
40
38
36
Elevasi (m)
34
32
30
28
26
24
0 20 40 60 80 100
Jarak (m )
Pesanggrahan
. 03 . 03 . 03
21
20
Elevasi (m)
19
18
17
16
0 10 20 30 40 50 60
Jarak (m)
Pesanggrahan
.03 .03 .03
6
4
Elevasi (m)
-1
0 10 20 30 40 50 60
Jarak (m)
Data
A O R Q
No. Lokasi
( m2 ) (m) (m) ( m3/s )
S n
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia