Hasil pengukuran data hujan dari masing-masing alat pengukuran hujan adalah merupakan
data hujan suatu titik (point rainfall). Padahal untuk kepentingan analisis yang diperlukan
adalah data hujan suatu wilayah (areal rainfall). Ada beberapa cara untuk mendapatkan data
hujan wilayah yaitu :
3. Cara isohiet
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu hanya dengan membagi rata
pengukuran pada semua stasiun hujan dengan jumlah stasiun dalam wilayah tersebut. Sesuai
dengan kesederhanaannya maka cara ini hanya disarankan digunakan untuk wilayah yang
relatif mendatar dan memiliki sifat hujan yang relatif homogen dan tidak terlalu kasar.
Cara ini selain memperhatikan tebal hujan dan jumlah stasiun, juga memperkirakan luas
wilayah yang diwakili oleh masing-masing stasiun untuk digunakan sebagai salah satu faktor
dalam menghitung hujan rata-rata daerah yang bersangkutan. Poligon dibuat dengan cara
menghubungkan garis-garis berat diagonal terpendek dari para stasiun hujan yang ada.
3. Cara Isohiet
Isohiet adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tinggi hujan yang
sama. Metode ini menggunakan isohiet sebagai garis-garis yang membagi daerah aliran
sungai menjadi daerah-daerah yang diwakili oleh stasiun-stasiun yang bersangkutan, yang
luasnya dipakai sebagai faktor koreksi dalam perhitungan hujan rata-rata.
Tinggalkan komentar
SEARCH
KALENDER
Maret 2017
S S R K J S M
Feb
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Tulisan Terakhir
o KECERDASAN SPASIAL
o CITRA (IMAGE)
o PRESIPITASI
Arsip
o Februari 2012
o Januari 2012
Kategori
o Geospatial
o Hydrology
o Remote Sensing
PENGUNJUNG
o 23,046 hits
IMAGE
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Tema: Choco oleh .css{mayo}.