A. Akuntansi manajerial: pembuatan keputusan dan kontrol
Akuntansi manajerial bertujuan sebagai : 1. Pembuatan rencana/ keputusan Pembuatan rencana/ keputusan meliputi dari memilih goal/ tujuan, memprediksi hasil dengan berbagai macam alternatif, membuat keputusan yang berhubungan dengan kelangsungan organisasi dan tujuan dari goal yang dipilih. Contoh:a) pada manajemen produk adalah keputusan menambah, mempertahankan, atau mengurangi produk, dan memilih menerima atau menolak order khusus, b) pada harga adalah mengatur harga jual ( profit atau arus kas), dan c) kontrol biaya seperti menambah peralatan atau menyewa, mengubah proses produksi, atau membuat/ membeli (outsource) sumber daya.
2. Kontrol Kontrol berperan penting dalam pengimplementasian pada berjalannya kegiatan, mengevaluasi performa personel dan operasi, dan memastikan bahwa organisasi beroperasi sebagaimana mestinya dalam mencapai goal perusahaan.
Akuntansi manajerial memiliki tujuan objektif berupa:
1. Menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan 2. Mensupport dalam kontrol operasi 3. Memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan/ goal organisasi 4. Mengukur performa karyawan atau subunit dalam organisasi
B. Desain dan penggunaan sistem biaya
Manajer membuat keputusan dan mengawasi bawahannya yang membuat keputusan. Baik manajer maupun akuntan harus mengerti dan paham mengenai sistem biaya untuk menjalankan tugasnya. Akuntan (biasa disebut controller) berkewajiban dalam desain, peningkatan, dan pengoperasian sistem akuntansi perusahaan bagian integral baik pada pembuatan keputusan dan performa sistem evaluasi. Manajer dan akuntan harus mengerti kelemahan dan kelebihan sistem akuntansi yang digunakan. Sistem akuntansi internal harus memilki karakteristik sebagai berikut: 1. Menyediakan informasi yang sesuai untuk mengukur profitability dari produk atau servis dan optimalisasi harga dan pasar pada produk atau jasa tersebut. 2. Menyediakan informasi untuk mendeteksi produksi yang tidak efisien untuk memastikan bahwa produk yang sudah diajukan dan volume yang diproduksi pada batas biaya yang minimum 3. Saat mengkombinasikan evaluasi performa dan sistem reward, membuat insentif untuk manajer dengan nilai perusahaan yang maksimum 4. Mendukung akuntansi keuangan dan fungsi pelaporan akuntasi pajak 5. Berkonstribusi lebih bagi perusahaan dibanding biaya yang dikeluarkan.
C. Peran akuntan manajemen dalam organisasi
Akuntan manajemen memiliki peran penting dalam organisasi. Peran akuntan manajemen cenderung lebih dominan dalam urusan pembuatan keputusan internal organisasi karena itu, akuntan manajemen antara lain: 1. Digunakan oleh menajer dalam urusan internal perusahaan terkait informasi- informasi dalam pengambilan keputusan 2. Fokus ada pada kepentingan internal yang dibutuhkan manajer (pengambilan keputusan, evaluasi performa).
D. Evolusi akuntansi manajemen: Framework untuk perubahan
Akuntansi manajemen berevolusi mengikuti sifat organisasi. Sebelum tahun 1800 hampir semua bisnis bersekala kecil, dijalankan dengan konsep keluarga, sementara saat ini tehnik akuntansi manajemen modern dikembangkan pada periode 1825- 1925 dengan organisasi besar yang bertumbuh. Pada taun 1925- 1975 akuntansi manajemen sangat dipengaruhi oleh pertimbangan eksternal. Pajak pendapatan dan kebutuhan akuntansi keuangan adalah faktor utama yang mempengaruhi akuntansi manajemen. Sejak 1975 dua dorongan lingkungan utama yang mengubah organisasi dan menyebabkan manajer mempertanyakan apakah prosedur akuntansi manajemen tradisonal masih dapat digunakan. Dorongan lingkungan tersebut adalah: 1) automatisasi pabrik dan teknologi informasi/ komputer, dan 2) kompetisi global.
E. Contoh penyelidikan vortec medical
Dalam kasus vortec medical dapat disimpulkan: 1. Adanya trade off antara keptusan manajemen dan keptusan kontrol 2. Kewaspadaan akan biaya rata- rata (average cost) 3. Penggunaan opportunity cost 4. Adanya tambahan data akuntansi dengan informasi lainnya 5. Menggunakan angka akuntansi sebagai ukuran performa dengan lebih bijak.