BAB II
Sifat Kimia
2. Air (H2O)
Sifat Fisika
- Berat Molekul (BM) : 18,0153 gram/gmol
- Titik didih : 100 0C
- Titik lebur : 0 0C
- Densitas : 0,998 g/mL ( cairan pada 20 0C ) 0,92
g/mL ( padatan )
- Kalor jenis : 4184 J/kg.K
Sifat Kimia
Sifat Kimia
C2H4 + H2 C2H6
Sifat kimia
Produk samping
1. Etana (C2H6)
Sifat Fisika
- Berat molekul : 30.07 g/mol
- Penampilan : gas tak bewarna
-
Densitas : 1.212 kg/m3
- Titik leleh : -182.76 oC ( 90.34 K)
- Titik didih : -88.6 oC (184.5 K)
Sifat kimia
2. Hydrogen (H2)
Sifat Fisika
- Massa atom : 1.00794 g/mol
- Densitas : 0.08988 g/L
- Titik didih : 14,01 K (259,14 C )
- Titik lebur : 20,28 K (252,87 C)
- Titik kritis : 32,97 K
- Kalor peleburan : 0.117 kJ/mol
- Kalor penguapan : 0.904 kJ/mol
Sifat Kimia
Sifat Kimia
4. Karbondioksida (CO2)
Sifat Fisika
- Massa molar : 44,0095 g/mol
- Penampilan : gas tidak berwarna
- Densitas : 1.98 g/L
- Titik leleh : -57 oC (216 K)
- Titik didih : -78 oC(195 K)
- Kelarutan : 1.45 g/L
- Keasaman (pKa) : 6.33 10.33
- Viskositas : 0.07 cP (-78 oC)
Sifat Kimia
5. Metana (CH4)
Sifat Fisika
- Berat Molekul : 16,042 g/mol
-
Density : 0,717 kg/m3
- Titik Leleh : - 182,5 C (91 K)
- Titik Didih : -161,6 C ( 112 K)
- Kelarutan : 3,5 mg/100 mL H2O
Sifat Kimia
- Reaksi Substitusi
Reaksi penggantian satu atau beberapa atom H dengan atom atau gugus
atom lain.
6. Propana (C3H8)
Sifat Fisika
- Berat Molekul : 44,1 gr/mol
- Density : 1,83 kg/m3
- Titik Leleh : 187,6 C (85.5 K)
- Titik Didih : 42,09 C (231.1 K)
- Kelarutan dalam air : 0,07 mg/mL H2O
Sifat Kimia
Sifat Kimia
H2SO4
8. Butana (C4H10)
Sifat Fisika
- Berat Molekul : 58,12 gr/mol
- Density : 2,48 kg/m3 (fase gas)
- Titik Leleh : 138.4 C (135.4 K)
- Titik Didih : 0.5 C (272.6 K)
- Kelarutan : 6,1 mg/100 ml H2O
Sifat Kimia
9. Butena (C4H8)
Sifat Fisika
- Berat Molekul : 56,11 gr/mol
- Density : 0,00237 gr/cm3 (fase gas)
- Titik Didih : - 6.3 C (267 K)
Sifat Kimia
10. Karbon
Sifat Fisika
- Berat Molekul : 58,12 gr/mol
- Density : 2,26 gr/cm3
- Titik Leleh : 3800 K (3527 C)
- Titik Didih : 4300 K (4027 C)
Sifat kimia
2. Data Kuantitatif
- Basis : 1 ton ethylena
- Bahan baku tak dapat diidentifikasi ( industri di India kebanyakan akan
menggunakan naphta sebagai produk).
- Kapasitas pabrik : 100-600 ton/hari dari ethylena
3. KLASIFIKASI PROSES
- Pirolisis steam dari petroleum yang berasal dari LPG dan naphta.
- Pirolisis termal dari etana dan atau propana ( tidak fleksibel)
- Dehidrasi dari etanol.
4. REAKSI KIMIA
Reaksi di washer
Reaksi pembakaran
5. URAIAN PROSES
Naptha atau petroleum eter merupakan bahan baku yang direaksikan dengan
H2O dan O2 di furnace yang menggunakan bahan bakar berupa fuel. Panas yang
dihasilkan dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk mengubah air menjadi uap pada
boiler. Hasil keluaran kemudian dipisahkan dari sisa-sisa oil di dalam scrubber.
Produk yang dihasilkan berupa C1-C4, CO, CO2 dan H2 serta beberapa komponen
padatan yang masih terikut akan dikompresi pada tekanan 35 atm. Selanjutnya produk
dipisahkan pada unit separator, produk atas berupa CO2, CO, H2, C1-C3 dan produk
bawah berupa C3-C4 serta padatan dan heavy oil yang masih terikut.
Produk atas yang dihasilkan pada unit separator dicuci dengan soda kaustik
(NaOH) untuk memisahkan CO2, sehingga produk keluar washer hanya mengandung
C1-C3, CO, dan H2 yang kemudian dikeringkan. Selanjutnya di dementanizer produk
dipisahkan dimana light end akan menguap berupa metana, CO,dan H 2 dan akan
dikondenser dimana sebagian dikeluarkan dan sebagian lagi akan dikembalikan
kedalam dementanizer. Keluaran dari bottom-dementanizer akan dilewatkan pada
heater dan masuk kembali pada dementanizer. Hasil keluaran dari dementanizer
berupa C2-C3 dipisahkan kembali pada deethanizer, dimana light end akan menguap
berupa C2H4, dan keluaran dari bottom-deethanizer berupa C3. Hasil keluaran dari
deethanizer berupa C2 lain akan dipisahkan pada splitter untuk memisahkan light end
berupa etana yang menguap dan gas asetilen akan keluar dari spliter bersama dengan
absorben (N,N dimetilformida). Sebagian asetilen akan masuk kedalam konverter
untuk diperoleh etilen yang lebih banyak. Keluaran dari dalam acetylen konverter
akan dipisahkan di ethylene topping still,dimana bottomtopping still akan dilewatkan
pada heater dan masuk kembali kedalam ethylene tailing still untuk memperoleh
ethylene yang lebih murni. Keluaran dari bottom-tailing still berupa C 2H6 akan
direcycle kembali kedalam splitter. Sebagian hasil keluaran dari splitter masuk ke
dalam unit acetylene bersama dengan absorber yang akan distripper dimana light end
berupa asetilen sebagai produk akan dihasilkan. Dan absorben akan diekstraksi
kembali ke dalam unit asetilen.Sehingga hasil keluaran yang diperoleh berupa ekstrak
yaitu acetylen sebagai produk dan solven yang akan direcycle.
Pada produk bawah unit separator berupa C3-C4 dan komponen gas lain akan
dicuci dengan soda kaustik di dalam washer untuk memisahkan CO 2 dari fraksi gas.
Hasil keluaran dari washer akan difraksionasi untuk memisahkan fraksi gas C3-C4 dari
C1-C3 top-product yang akan direcycle kedalam washer. Bottom-product berupa C 3-
C4 yang dihasilkan pada unit pertractionator bersama dengan C 3 dari bottom-product
deethanizer akan dipisahkan dari heavy oil pada unit debutanizer. Top-product berupa
fraksi gas C3-C4 akan dikondenser dan hasil keluaran masuk kedalam depropanizer
untuk memisahkan C3 sebagai top-product yang akan dikondenser, sebagian keluar
dan displitter sehingga menghasilkan product berupa propilen. Dan bottom-product
berupa C4 dari depropanizer diabsorbsi untuk menyerap butadiene dengan absorber
berupa DMF dan C4 lain akan diabsorbsi kembali pada absorber.Fraksi gas C2, C3 dan
C4 lain yang tidak terserap akan direcycle kedalam pirolisis furnace.
6. FUNGSI ALAT
C2-C3.
- Splitter : merupakan Destilator untuk memisahakan Etana
dari gas fraksi C2.
- Stripper : sebagai tempat untuk memisahkan suatu
komponen dari zat-zat lain yang terlarut
didalamnya.
- Acetylene Converter : sebagai tempat bereaksinya acetylene dengan H2.
- Perfractionator : sebagai tempat untuk memisahkan C3-C4 menjadi
fraksi-fraksinya
- Debutanizer : sebagai tempat untuk memisahkan senyawa
aromatic
dari fraksi-fraksi gas.
- Depropanizer : sebagai tempat untuk memisahkan Fraksi C4 dari
fraksi gas C3.
- Splitter : sebagai tempat untuk memisahkan Propylene dari
fraksi-fraksi gas.
- Return Tower : sebagai tempat untuk memisahkan senyawa
Aromatic dengan fuel gas.
- Absorber : sebagai tempat untuk memisahkan senyawa C4
dengan Senyawa Butadiene.
7. KEGUNAAN PRODUK
Produk Utama
- untuk memotong dan menyambung benda yang terbuat dari logam seperti
plat besi, pipa dan poros
- Sebagai bahan bakar analisa laboratorium dan rumah sakit.
Produk Samping
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.com/
http://www.scribd.com/doc/24553568/reaksi-alkena-alkana-alkuna
http://117.102.86.211/ina/product/industri-asetilen
http://howgreenareyou.wordpress.com
http://www.slideshare.net/alkana-1945703
http://kimiaman.blogspot.com/2010/09/reaksi-dalam-alkana-alkena-dan-alkuna.
http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkana1/pembakaran_akana