Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia normal mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam
berbagai tingkatan umurnya. Semakin bertambah umurnya maka pertumbuhan dan
perkembangan akan berada pada suatu tahap yang mengakibatkan berbagai perubahan
fungsi tubuh. Perubahan fungsi tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena pada
proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan yang terjadi
tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena proses menua terjadi suatu fase yaitu
fase menopause. (Palupi, 2012).
Menoupase didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai
penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium.
Setelah 12 bulan amenorea berturut-turut, periode menstruasi terakhir secara retrospektif
ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2007).
Menopause merupakan suatu proses alamiah yang akan dialami oleh setiap
wanita. Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen dan dianggap sebagai
suatu bagian dari perubahan yang berkaitan dengan umur. Pada saat terjadi menopause,
indung telur (ovarium) tidak berespon lagi terhadap hormon gonadotropin sehingga siklus
haid ini menjadi hilang atau merupakan suatu proses dimana ovulasi (pelepasan sel telur)
di ovarium berhenti atau mengalami burning out dan menopause dapat terjadi secara
alami, sengaja (buatan), ataupun lebih awal (dini). (Guyton, 2007).
Waktu terjadinya menopause pada setiap perempuan tidaklah sama, sebagian
besar perempuan mengalami menopause secara alami yaitu menopause yang terjadi
seiring dengan bertambahnya usia serta akibat dari penurunan fungsi organ reproduksi
perempuan. Usia rata-rata terjadiya menopause adalah 51,4 tahun dengan rentang usia
48-52 tahun, sedangkan beberapa perempuan mengalami menopause dini yaitu
menopause yang terjadi sebelum usia 45 tahun (Blackburn, 2007). Menurut data statistik
menopause dini, usia kejadian menopause dini tidak semua sama terapat 1 dari 100
perempuan usia 40 tahun, 1 dari 1000 perempuan usia 30 tahun, dan 1 dari 10.000
perempuan usia 20 tahun mengalami menopause dini (Fox-Spencer, 2007). Data tersebut
menunjukkan bahwa kejadian menopause dari pada perempuan banyak terjadi. Kondisi
tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarac (2010) yaitu terdapat
500 perempuan yang mengalami menopause dini dari 3200 perempuan yang menopause.
Menurut penelitian Feriantika (2014), dari hasil penelitian tersebut menunjukkan 71,9%
perempuan mengalami menopause dini dari 57 perempuan.
Menopause dini dapat memberikan dampak yang lebih buruk bagi seorang
perempuan. Salah satu diantaranya akan mengalami osteoporosis, dibandingkan dengan
perempuan yang mengalami menopause lebih lama (Tandra dalam Feriantika, 2014).
Perempuan yang mengalami menopause dini juga beresiko terkena peyakit
kardiovaskular, penurunan kognitif lebih dini, penyakit pernapasan dan urogenital (Marca
dk, 2013).
Menopause premature atau menopause dini dapat terjadi karena beberapa hal,
yang paling nyata adalah akibat pengangkatan indung telur karena kanker atau kista,
dalam beberapa kasus, wanita yang menjalani hysterectomi, walaupun tanpa membuang
indung telur, dapat mengalami menopause lebih cepat, hal tersebut ada hubungannya
dengan gangguan suplai darah ke ovarium. Sebab-sebab lain meliputi virus (khususnya
gondok), penyakit-penyakit auto-immune (yang mengganggu kekebalan tubuh alami)
seperti penyakit gondok tertentu atau kondisi kelenjar adrenalin, gangguan kromosom
atau keterkaitan genetic, bila seorang wanita mengalami menopause prematur, biasanya
ibu atau neneknya juga telah mengalami hal yang sama (Indra,2009). Terjadinya
menopause dini ini dapat disebabkan oleh berbagai factor perempuan nullipara, penderita
diabetes mellitus, perokok pasif maupun aktif, status gizi yang buruk, gaya hidup
vegetarian, tingkat sosial ekonomi yang rendah dan hidup pada ketinggian >4000 m akan
lebih awal mengalami menopause (Stage of Reproductive Aging Workshop, 2001).
Perempuan yang merokok baik secara aktif maupun pasif akan mengalami
menopause dua tahun lebih cepat dibandingkan perempuan yang tidak merokok
(Blacburn, 2007). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mikkelsen (2007) perempuan
sebanyak 2.123 orang merupakan perempuan perokok saat ini, 59% lebih mungkin
mengalami menopause dini dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.
Perempuan yang perokok berat memiliki resiko dua kali lebih cepatuntuk megalami
menopause dini. Mikkelsen dkk, juga meneliti apakah perokok pasif mempengaruhi
waktu menopause. Penelitian tersebut menunjukkan perempuan memasuki menopause
sebelum usia 45 tahun 35,2% perokok pasif.hal tersebut didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Ferantika (2014) 80,9% perokok pasif mengalami menopause dini.
Menurut Fleming, dkk (2008) dari penelitiannya yang dilakukan di Amerika Serikat
menyatakan bahwa perokok pasif beresiko 12 kali meningkatkan terjadinya menopause
dini.
Berdasarkan fenomena perempuan yang mengalami menopause dan banyak
perempuan yang mengalami menopause dini yang dapat disebabkan oleh berbagai factor
salah satunya adalah terpapar asap rokok baik langsung maupun tidak langsung maka
peneliti tertarik untuk meneliti hubungan perokok pasif dengan kejadian menopause dini
pada perempuan.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk diketahuinya hubungan perokok pasif dengan
kejadian menopause dini pada perempuan
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini yaitu diketahui gambaran :
a. Perokok pasif pada perempuan
b. Kejadian menopause dini pada perempuan
1.4 Manfaat Penelitian

Daftar Pustaka

Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Emma S Wirakusumah, 2003, Menopause, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Blackburn, S.T. (2007). Maternal, Fetal, & Neonatal Physiology : A Clinical
Perspective. United States of America : Saunders Elsevier

Depkes RI (2009). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Di Yogyakarta


tahun 2007. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Feriantika, I. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Menopause Dini pada Wanita
Di Dusun Daleman Desa Gilangharjo Kecamatan Pandak Bantul Tahun 2013. Skripsi. Program
Studi Ilmu Keperawatan. Stikes A.Yani Yogyakarta
Kaczmarek, Maria. (2007). The Timing of natural menopause in Poland and associated factors.
Maturitas 57 (2007) 139-153. Di akses pada 29 September 2016 dari
http://www.maturitas.org/article/S0378- 5122(06)00398-7/abstract
Kemenkes RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar Laporan Nasional 2007.Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai