BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
terjadi pada tradisi walimatul urs, seperti halnya di daerah-daerah lain yang
istri.
Pada tahun 70-an tradisi walimatul urs dilaksanakan pada malam hari
berbeda dengan sekarang yang dilaksanakan pada siang hari. Dengan melihat
terhadap tradisi walimatul urs yang mana dulu dan sekarang sangat jauh
perbedaannya, sebenarnya apa yang terjadi dalam diri masyarakat yang membuat
tradisi ini terus berbeda sesuai dengan masanya. Dan bahkan di antaranya ada juga
yang menurut penulis telah tidak sesuai lagi dengan syariat. Dulu tradisi ini
belum dikenal dengan alat france, yang mana dulu sikap tolong menolong
sesama masyarakat ini biasa timbul melalui sebuah tradisi walimatul urs. Dimana
pada tuan rumah menyiapkan meja tempat tamu makan setelah para tuan rumah
23
menghidangkan di atas meja tersebut. Beda dengan sekarang tuan rumah hanya
menyediakan kursi tempat duduk dan alat france. Banyak hal yang dapat kita
ambil dari segi tradisi walimatul urs yang terjadi sekarang ini. Namun dari semua
perkembangan ada juga berlawanan dengan syariat atau kita kenal sangat
modern.
B. Landasan Teori
dihalalkan oleh Allah SWT kepada seorang mukmin, sebab dalam pernikahan
dorongan nafsu birahi menjadi halal hukumnya. Dan dalam ikatan itu juga, akan
tertepis semua prasangka negatif dari pihak lain. Tidak akan ada yang curiga,
seorang laki-laki berjalan berduaan dengan seorang wanita. Hal yang mungkin
terjadi jika tidak diikat dengan tali pernikahan adalah bisa menyebarkan fitnah
yang sangat besar. Itulah sebabnya Allah SWT memerintahkan kepada umat
Islam untuk menyiarkan akad nikah atau mengadakan suatu walimah, bahkan
pertemuan (perjamuan) formal yang diadakan untuk menerima tamu, baik itu
dinamakan walimat.15
urs (pernikahan) yang selama ini sudah dipahami banyak kalangan masyarakat,
atau wilayah.
Walimatul urs terdiri dari dua kata, yaitu al-walimah dan al-urs.
Alwalimah secara etimologi berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata
Sedangkan al-urs secara etimologi juga berasal dari bahasa Arab, yaitu
makanan pesta.16 Pengertian walimatul urs secara terminologi adalah suatu pesta
memperoleh kebahagiaan yang baru. Yang paling mashur menurut pendapat yang
adalah upacara perjamuan makan yang diadakan baik waktu aqad, sesudah aqad,
atau dukhul (sebelum dan sesudah jima). Inti dari upacara tersebut adalah untuk
Walimatul urs merupakan mata rantai dalam pembahasan nikah yang juga
fiqh (yang terkadang juga dipahami sebagai hukum Islam) mengenal istilah
ikhtilaf dalam penetapan hukum. Ikhtilaf sudah sering terjadi di kalangan ulama
fiqh dalam penetapan hukum suatu masalah yang menurut mereka perlu disikapi. 20
19 Taqiyudin Abi Bakar, Kifayatul Ahyar, Juz II, (Semarang: CV. Toha Putra,
tth), h. 68.
20 Drs. Romli, Muqaranah Madzaib fil Ushul, (Jakarta: Gaya Media Pratama,
1999), h. 2.
26
Sikap peduli para ulama dalam pemaknaan dan pemahaman ayat-ayat al-Quran
walimatul urs hukumnya adalah sunah saja. Hal ini dikarenakan walimah adalah
makanan yang tidak dikhususkan bagi orang-orang yang membutuhkan, maka hal
adalah fardhu kifayah. Yang dimaksud adalah, adalah apabila melaksanakan satu
orang atau dua orang pada satu daerah, maka telah dianggap cukup.22
Para ulama Malikiyah Mutaakhirin berpendapat bahwa kawin itu wajib untuk
sebagian orang, sunnat untuk sebagian lainnya dan mubah untuk segolongan yang
perkawinan adalah mubah, disamping ada yang sunnat, wajib, haram dan
makruh.24
Berkaitan dengan hal diatas, maka disini perlu dijelaskan beberapa hukum
a. Wajib
21Taqiyudin Abi Bakar, loc. cit.
23 Abd. Rahman Ghozaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta; Prenada Media, 2003), h. 16.
24 Abd. Rahman Ghozaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta; Prenada Media, 2003), h. 18.
27
pada perbuatan zina seandainya tidak kawin. Hal ini didasarkan pada
pemikiran hukum bahwa setiap muslim wajib menjaga diri untuk tidak berbuat
b. Sunnat
Yaitu bagi orang yang telah mempunyai kemauan dan kemampuan untuk
berbuat zina.
c. Haram
terlantarlah diri dan istrinya. Termasuk juga jika seseorang kawin dengan
maksud untuk menelantarkan orang lain, masalah wanita yang dikawini tidak
di urus hanya agar wanita tersebut tidak dapat kawin dengan orang lain.
d. Makruh
saja orang ini tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat memenuhi
e. Mubah
apabila tidak melakukannya tidak khawatir akan berbuat zina dan apabila
dipenuhi. Rukun dan syarat menentukan hukum suatu perbuatan, terutama yang
menyangkut dengan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum. Kedua
kata tersebut mengandung arti yang sama dalam hal bahwa keduanya merupakan
sesuatu yang harus diadakan. Dalam walimatul urs misalnya, rukun dan
syaratnya tidak beloh tertinggal. Artinya, walimatul urs tidak sah bila keduanya
akan menikahkan.26
sebagai berikut :
27Zakiah Darajat, Ilmu Fiqh,Jld. II, (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1995), h. 38-39.
Dan liha pula Abdul Rahman al-Ghazali, Fiqh Munakahat, h. 50.
30
iddah.
f.
Tidak dipaksa/ikhiyar.
g.
Tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah.28
yang dinamakan akad nikah.Bagi orang bisu sah perkawinannya dengan isyarat
tangan atau kepala yang bisa dipahami. Dan adapun yang menjadi syarat-syarat
4) Syarat-syarat Wali
saksi sangat berpengaruh besar, terhadap sah atau tidaknya suatu penikahan
a. Islam, maka tidak sah orang kafir menjadi walinya seorang perempuan
28Zakiah Darajat, Ilmu Fiqh, h. 41. Dan lihat pula Abdul Rahman al-Ghazali, Fiqh
Munakahat, h. 54-55.
29Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta :Raja Grafindo Persada, 1995). h.
72
30Syekh Burhanuddin Ibrahim, Hasyiyah Al-Baijuri Ala Syarhi Ibnu Qosim Al-Ghuzi,
Juz. II, (Singapura- Indonesia: Haramain, tt), h. 101-104.
31
dan mejadi saksi. Jadi tidak ada kekuasaan (sulthan) dan kuasa
perempuan dan saksi. Kenapa anak kecil tidak boleh menjadi saksi,
keduanya.
Dalam kitab Fathul Qarib, sebuah kitab fiqih yang lazim digunakan di
dalam mazhab Syafii, disebutkan urutan wali nikah adalah sebagai berikut:
a.
Ayah
b.
Kakek (ayahnya ayah)
c.
Ayah kakek dan seterusnya. Dalam hal ini, hendaknya mendahulukan
wali yang lebih dekat dari beberapa kakek yang lebih jauh.
d.
Saudara laki-laki yang seayah dan seibu. Jika Musannaif membuat
ibarat dengan Syakiq, adalah untuk lebih ringkas.
e.
Saudara laki-laki seayah saja.
f.
Anak laki-laki saudara laki-laki yang seayah dan seibu. Meskipun terus
kebawah.
g.
Anak laki-laki saudara laki-laki yang seayah saja, meskipun terus
kebawah.
h.
Paman yang seayah dan seibu.
i.
Paman seayah saja.
31Khuntsa adalah orang yang mempunyai dua alat kelamin, satu kelamin laki-laki dan
satu kelamin perempuan atau hanya mempunyai satu lobang yang tidak menyerupai alat kelamin
laki-laki maupun kelamin perempuan. Khuntsa ada dua macam: Khuntsa Musykil yaitu yang sama
sekali tidak bisa dihukumi status kelaminnya, karena tidak ada tanda-tanda yang
mengarahkankecenderungan ke laki-laki ataupun perempuan. Dan Khuntsa Ghairu Musykil yaitu
yang masih bisa dihukumi status kelaminnya sebab ada tanda-tanda kecenderungan/kecondongan
pada salah satunya.
32
j.
Anak laki-laki paman, yakni anak laki-laki dari masing-masing
keduanya, terus terus kebawah menurut tertib ini.32
5) Syarat-syarat Saksi
muslim, baligh, berakal, melihat dan mendengar serta mengerti (paham) akan
maksud akad nikah. Tetapih menurut golongan Hanafi dan Hambali, boleh
juga saksi itu satu orang lelaki dan dua orang perempuan.Dan menurut
Hanafi, boleh dua orang buta atau dua orang fasik (tidak adil).Orang tuli,
Mengapa wajib ada saksi ?apa hikmahnya? Tidak lain, hanyalah untuk
mengingkari, hal itu dapat dielakkan oleh adanya dua orang saksi.Juga
lahir adalah dari perkawinan suami isteri tersebut.Ternyata dua orang orang
33Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, h.64. Dan lihat pula Zakiah Darajat, Ilmu
Fiqh, h. 82
34Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, h.64. Dan lihat pula Zakiah Darajat, Ilmu
Fiqh, h. 82
33
Akan tetapi menurut jumhur ulama bahwa orang yang sudah diundang
dan jika kami tidak mewajibkan walimatul urs, maka memenuhi undangannya
tetap hukumnya wajib menurut pendapat yang rajih, serta telah menrajihkan
adalah wajib kifayah. Namun ada juga ulama yang mengatakan sunnah, akan
35Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, h. 65. Dan lihat pula Depag RI, Ilmu
Fiqh II, Cet. II, Jld. II, (Jakarta: Dirjen Bimbaga Islam , 1984/1985), h. 5. Dan lihat pula Zakiah
Darajat, Ilmu Fiqh, h. 83
menyangkal bahwa pendapat ini dari jumhur sahabat dan tabi'in, karena hadits
undangan mempelai maupun walinya. Secara rinci, undangan itu wajib didatangi,
menghindarkan kemudharatan.
e. Kehadiran hanya pada hari pertama, ini menurut pendapat yang paling
populer.
f. Tidak ada undangan lain yang mendahului. Jika ada maka yang wajib
tidak.
Satu hal yang harus diketahui bahwa tak satupun ketetapan yang di
agama dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia.
berikut :
36
Maka tujuan walimatul urs itu dapat dikembangkan menjadi lima yaitu :
kerusakan.
d. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab menerima hak