Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU HAMIL

Di susun Oleh :
KELOMPOK 21B PROFESI NERS

Aga Aulia Sintaria


Niswah Robiatul Muammaroh
Nita Purnamasari

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Bahasan : Manajemen Laktasi

Sasaran : Ibu-Ibu Hamil di Desa Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen

Tempat kegiatan : Rumah Bidan

Hari/ Tanggal/ Jam : Senin/30 januari 2017/09.00

Alokasi Waktu : 20 menit

Edukator : -Aga Aulia SIntaria


-Niswah Robiatul Muammaroh
-Nita Purnamasari

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah penyuluhan selama 20 menit semua peserta mengetahui tentang
asi eksklusif.
2. Tujuan Khusus
Setelah penyuluhan tentang asi eksklusif, diharapkan peserta mampu :
a. Mengetahui pengertian asi eksklusif.
b. Mengetahui manfaat asi eksklusif
c. Memahami langkah-langkah menyusui yang benar
d. Mengetahui perawatan selama menyusui
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Asi Eksklusif
2. Manfaat Asi Eksklusif
3. Langkah-langkah menyusui yang benar
4. Perawatan selama menyusui
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu hamil yang hadir dalam kegiatan
kelas Ibu hamil di Desa Sukoraharjo kecamatan kepanjen.
D. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
E. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Metode Media


Peserta
Penyuluhan
Pembukaan 2 menit - Membuka - Menjawab Ceramah,
kegiatan dengan salam Tanya
- Mendengarkan
mengucapkan jawab
- Memperhatikan
salam
- Memperkenalkan
diri
- Menjelaskan
maksud dan
tujuan
penyuluhan
- Kontrak waktu
Penyajian 13 Menjelaskan tentang: - Mendengarkan Ceramah, Leaflet
menit 1. Pengertian Asi
dan Tanya
Eksklusif
memperhatikan jawab
2. Manfaat Asi
- Memberikan
Eksklusif
tanggapan dan
3. Langkah-langkah
pertanyaan
menyusui yang
mengenai hal
benar
4. Perawatan yang kurang
selama menyusui dimengerti

Penutup 5 menit - Menggali - Menjawab Ceramah, Leaflet


pengetahuan pertanyaan Tanya
- Memberikan
peserta setelah jawab
tanggapan baik
dilakukan
penyuluhan,
menyimpulkan
hasil kegiatan
penyuluhan
- Menutup dengan
salam

G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur :
a. Melakukan perizinan kepada coordinator kelas Ibu Hamil mengenai
kegiatan penyuluhan beberapa hari sebelum acara
b. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
c. Persiapan materi penyuluhan dan pemateri oleh Kelompok
d. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan yang dirumuskan di SAP

2. Proses :
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta
b. Media yang digunakan adalah leaflet dan Powerpoint
c. Waktu penyuluhan adalah 20 menit
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan saat
kegiatan penyuluhan berlangsung
e. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

3. Hasil :
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti
dan memahami tentang pengertian asi eksklusif, manfaat asi
eksklusif, langkah-langkah menyusui yang benar, perawatan selama
menyusui
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan
perilaku kesehatan, yaitu ibu-ibu tetap termotivasi untuk memberikan
asi eksklusif kepada anaknya.
H. Materi Penyuluhan
(lampiran 1)
I. Daftar Pustaka

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes
RI, 2004).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).
Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan
Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama
hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan
sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak
berlaku lagi (WHO, 2001).
2. Manfaat ASI Eksklusif
a. Bagi Bayi
ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda.
Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi
sehat.
ASI mudah dicerna oleh bayi.
Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu
tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya..
ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral
selenium.
Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan
resiko sakit jantung bila mereka dewasa.
ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian
bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko
kematian bayi mendadak.
Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan
bayi

b. Bagi Ibu dan Keluarga


Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan
kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke
ukuran sebelum hamil.
Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan
berat badan lebih cepat.
Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara
pada wanita menyusui sangat rendah.
Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan,
sehingga memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias
menunda kehamilan berikutnya
Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak
membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi
Mudah pemberian . ASI selalu tersedia dalam suhu yang sesuai,
dan dapat diberikan kapan saja saat bayi merasa lapar.
Mengurangi biaya rumah tangga. ASI tidak perlu dibeli, seperti
halnya susu formula. Uang untuk membeli susu bisa dialihkan
untuk membiayai kebutuhan rumah tangga yanglain.
Mengurangi biaya pengobatan. Bayi yang mendapat ASI jarang
sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat.
c. Bagi Rumah Sakit
Menyusui/memberi ASI, tidak menimbulkan sampah karena setiap
ibu yang menyusui dapat mengurangi masalah polusi dan sampah
di lingkungan maupun sekitar rumah sakit. Dengan
menyusui/memberi ASI tidak membutuhkan lahan, air, metal,
plastik dan minyak yang semuanya dapat merusak lingkungan,
Dengan demikian, menyusui/memberi ASI dapat melindungi
lingkungan hidup kita.
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan di mana saja dan
kapan saja. perawat tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol
dan dot yang harus dibersihkan. Tidak perlu meminta pertolongan
orang lain.
Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menurunkan
jumlah pasien di rumah sakit.
d. Bagi Negara
Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-
obatan . Angka kematian dan kesakitan bayi yang mendapat ASI
akan berkurang. Selain itu, dengan tertundanya masa suibur ibu,
penggunaan obat/alat KB dapat dihemat untuk beberapa bulan.
Penghematan devisa untuk pembelian susu formula dan
perlengkapan menyusu .Pemerintah dapat menghemat biaya
pengeluaran untuk membeli susu formula, botol, dot, dan bahan
bakar minyak/gas yang diperlukan dalam mempersiapkan air
panas untuk membuat susu formula.
Mengurangi polusi . Pemberian ASI tidak akan menyebabkan
terjadinya tumpukan kaleng/karton susu dan pencemaran udara.
Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas .
Anak yang jarang sakit dan tumbuh-kembang dengan optimal
akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
berpotensi sebagai SDM yang berkualitas.
3. Persiapan sebelum menyusui
a. Lingkungan untuk menyusui harus tertutup, nyaman, bersih dan rapi
b. Ibu bayi harus dalam keadaan bersih baik badan maupun pakaian
dalam, baju dan celana
c. Bayi harus dalam keadaan sadar jika bayi tidur harus dibangunkan
terlebih dahulu dengan cara menyentil telinga atau kaki.

4. Langkah langkah Menyusui yang benar


Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempngaruhi produki
ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Berikut adalah teknik
menyususi yang benar:
a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada
puting & sekitar areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban
puting susu.
b. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan
diatas pangkuan ibu dengan cara :
Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan
pada lengkung siku ibu dan bokong baui diletakkan pada
lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi
ditahan dengan telapak tangan ibu.
Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang
satu didepan.
Perut bayi menempel perut ibu, kepala bayi menghadap
payudara
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
c. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu
jari menekan bagian atas areola .
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks)
dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh
mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan
ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut
bayi . usahakan sebagian besar areola dapat masuk mulut bayi ,
sehingga puting susu berada dibawah langit langit dan lidah bayi
akan menekan asi keluar daritempat penampungan asi yang
terletak dibawah areola

5. Penanganan masalah Dalam Menyusui


a. Putting susu nyeri atau lecet
Penyebabnya adalah kesalahan dalam tekhnik menyusui.
Penatalaksaannya :
Bayi disusukan terlebih dahulu pada putting yang tidak lecet atau
yang lecet lebih sedikit
Setelah menyusui, bekas ASI pada putting tidak perlu dibersihkan,
diangin-anginkan saja agar kering dengan sendirinya karena
bekas ASI berfungsi sebagai pelembut putting dan sekaligus anti
infeksi
b. Payudara Bengkak
Penyebabnya adalah sisa ASI yang terkumpul banyak pada saluran
ASI. Penataalksanaannya :
Massase payudara
ASI diperas sebelum menyusui
Kompres dengan air hangat
Menyusui lebih sering dan lebih lama
c. Mastitis
Penyebabnya adalah sisa ASI yang menyumbat saluran ASI, putting
lecet sehingga mudah masuk kuman, BH yang terlalu ketat,kurang
gizi dan istirahat, anemia. Penatalaksanaan :
Tetap menyusui
Kompres dengan air hangat pada payudara
Pakailah baju dan BH yang longgar
Istirahat cukup dan makan bergizi

6. Perawatan Selama Menyusui


a. Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu merupakan
suatu hal yang sangat penting dan perawatan payudara bisa dilakukan
sejak trimester terakhir. Payudara harus dibersihkan denga teliti setiap
hari selama mandi dan sekali lagi ketika hendak menyusui dengan
menggunakan lap atau kain bersih yang diberi air hangat. Hal ini akan
mengangkat kolostrum yang kering atau sisa susu untuk mencegah
akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting maupun ke mulut
bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk mencegah pecah-
pecah pada putting.
b. Makanan bergizi bagi ibu menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan makanan bergizi dan
banyak nutrisi sangat penting untuk membantu kelancaran produksi
ASI dan kesehatan ibu. Makanan yang menjadi anjuran untuk
dikonsumsi bagi ibu menyusui yaitu :
a. Makanan pokok : nasi, kentang, ubi
b. Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c. Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis,
gambas, dll
d. Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel,
pir, tomat
e. Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi,
bunga kol

7. Pijat punggung untuk stimulasi ASI


Pijatan dibutuhkan ibu menyusui agar merasa rileks karena dengan ibu
yang rileks maka akan merangsang hormon prolaktin dalam pengeluaran
ASI. Pijatan dapat dilakukan pada daerah leher, punggung sampai
pinggang bawah. Pijatan dilakukan dengan menggunakan ibu jari dimulai
dari leher kemudian pundak, kemudian turun perlahan lahan sampai pada
area pinggang.pijatan dapat dilakukan 3 kali hingga ibu merasa rileks.
Cara pemijatan untuk merangsang produksi ASI

8. Cara penyimpanan dan penyajian ASI


ASI yang baru saja di perah sebelumnya di simpan di beri tanggal dan
jam memerah untuk membedakan ASI yang baru dan yang sudah lama.
ASI yang di keluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat, namun ada
perbedaan lamanya penyimpanan terkait dengan tempat penyimpanan.
Di udara terbuka/bebas ASI mampu bertahan dalam waktu 6-8 jam, di
freezer ASI mampu bertahan selama 6 bulan -1 tahun. ASi yang telah di
dinginkan tidak boleh di rebus bila akan di minumkan karena kualitasnya
akan menurun. ASI tersebut cukup di diamkan beberapa saat di dalam
suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau dapat pula di rendam di dalam
wadah yang berisi air hangat. Cara penyajiannya ASI yang di dalam
freezer dapat di turunkan ke lemari es biasa semalaman agar
mengencerkan ASI yang beku di freezer. ASI yang sudah keluar dari
lemari es tidak boleh disimpan lagi untuk itu siapkan ASI secukupnya saja
untuk bayi.

DAFTAR RUJUKAN
Brinch, Jennifer. 1986. Menyusui Bayi dengan Baik dan Berhasil. Jakarta
:PT.Dian Rakyat
Retna, Diah. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuhamedika
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas. Makasar :Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai