Anda di halaman 1dari 3

Kanker Serviks

Insidensi

Amerika 10.370 kasus baru dan 3.710 kematian. Inggris 2991 kasus baru dan 1123 kematian. Kanker
serviks merupakan kanker yang paling sering menyebabkan kematian di Negara-negara dunia ketiga
akibat kurangnya skrining yang efektif.

Usia median 52 tahun

Resiko: Kanker serviks merupakan penyakit wanita yang aktif secara seksual. Penyakit ini lebih sering
muncul pada wanita dengan sosioekonomi rendah dan berhubungan degan usia dini pada saat pertama
kali melakukan hubungan seksual dan memiliki banyak pasangan seksual.

Human papilloma virus (HPV) merupakan agen kausatif primer kanker serviks. HPV serotype 16, 18, 31,
dan 45 merupakan penyebab 80% kanker serviks invasive.

Gejala

Perdarahan pascakoitus merupakan gejala awal yang paling sering ditemukan. Gejala lanjutan mencakup
menoragia dan nyeri pinggang atau kaki. Lei serviks dapat terlihat eksofitik, berbentuk tong atau bersifat
ulseratif.

Stadium

Ia

Kanker terbatas pada serviks dan diidentifikasi hanya secara mikroskopis dengan invasi sampai 5,0 mm
dan lebar sampai 7,0 mm. Stadium Ia-1 sampai kedalaman 3,0 mm. Sedangkan stadium Ia-2 kedalaman
3,1 mm sampai 5,0 mm. Paling umum didiagnosis melalu biopsy konus.

Ib

Kanker terbatas pada serviks dan berukuran lebih besar dari yang terlihat pada stadium Ia-2 atau
disertai degan lesi yang terlihat jelas. Stadium Ib-1 diameter sampa dengan 4,0 mm. Stadium Ib-2
diameter lebih dari 4,0 mm. Kanker stadium 1b-1 biasanya didiagnosis dengan melihat keberadaan lesi
makroskopis kecil. Kanker stadium 1b-2 sampai stadium IV membutuhkan penentuan stadium secara
formal melalui pemeriksaan di bawah anesthesia, rontgen dada, sistokopi, proktoskopi, dan pada
beberapa kasus, pielogram intravnea atau barium enema.

IIa

Keterlibatan dua pertiga bagian atas vagina, tetapi tidak Nampak keterlibatan parametrium

IIb

Infiltrasu ke parametrium, tetapi tidak keluar dinding samping serviks.


IIIa

Keterlibatan sepertiga bawah vagina, tetapi tiak keluar ke dinding panggul jika parametrium juga
terkena

IIIb

Oeruasan ke dinding samping pangguldan hidronefrosis atau ginjal yang tidak berfungsi (kecuali bila
diketahui bahwa keadaan tersebut ditimbulkan oleh sebab lain

IVa

Perluasan keluar saluran reproduksi dengan keterlibatan mukosa kandung kemih

IVb

Metastasis jauh yang mencakupi lokasi supraklavikular, otak, subkutan atau paru.

Penatalaksanaan

Terapi primer menurut stadium

Ia-1 diterapi dengan biopsy konus atau histerektomi sederhana jika tidak ditemukan hal-hal yang
menunjukkan adanya resiko tinggi.

Ia-2/Ib-1 biasanya diterapi dengan histerektomi radikal. Prosedur ini berbeda dari histerektomi
sederhana dengan pengangkatan jaringan parametrium pada dinding samping pelvis, reseksi arteri
uterine pada bagian asalnya, pengangkatan sepertiga bagian atas vagina, serta reseksi setengah bagian
ligamentum uterosakrum untuk memperoleh margin negative. Limfadenektomi panggul +/- pada aortic
juga dilakukan secara rutin.

Ib-2/IIa biasanya diobati dengan terapi kemoradiasi primer, sisplatin dan radiasi sinar eksternal
(teleterapi) seminggu sekali yang diikuti dengan implant radiasi local (brakiterapi). Histerektomi radikal
juga dapat dilakukan, namun sebagian besar pasien akan membutuhkan kemoradiasi pascaoperasi bagi
bentuk resiko tinggi dari penyakit ini (metastasis nodus limfe, invasi serviks bagian dalam/0

IIb/IIIa/IIIb/Iva diobati dengan kemoradiasi primer karena sangat kecil kemungkinannya untuk dapat
melakukan operasi dengan aman dalam memperoleh margin negative

IVb diobati dengan tujuan paliatif dengan menggunakan kemoterapi +/- radiasi terarah

Anda mungkin juga menyukai