Anda di halaman 1dari 17

Prematuritas

Ns. Rinik Eko Kapti M.Kep


Definisi
 Bayi prematur adalah bayi dengan usia kehamilan kurang dari
37 minggu dan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
(Musbikin Imam, 2005).
 Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan dengan berat
kurang dari 2500 gr, kapan pun bayi itu dilahirkan, baik pada
minggu ke 32, 36, atau 39. (Stoppard M, 1999).
 MenurutWHO bayi prematur adalah bayi yang lahir hidup
sebelum usia kehamilan 37 minggu (dihitung dari hari
pertama haid terakhir ) tanpa memperhatikan berat badan
(Berhman, Kliegman, & Arvin, 2000)
Klasifikasi Berdasarkan Berat Badan
 Berat badan lahir rendah dikelompokkan sebagai berikut:
 Bayi berat badan lahir amat sangat rendah, yaitu bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 1000 gram.
 Bayi berat badan lahir sangat rendah, yaitu bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 1500 gram
 Bayi berat badan lahir cukup rendah, yaitu bayi yang lahir
dengan berat badan 1500-2500 gram
Penyebab Terjadinya Prematuritas
 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terhadap kelahiran
bayi prematur :
 Faktor ibu yaitu toksemia gravidarum (preeklamsia dan
eklamsia), kelainan bentuk uterus, tumor, ibu yang menderita
penyakit akut dan kronis, trauma pada masa kehamilan
antaralain fisik (jatuh) dan psikologis (stres), usia kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun, ibu-ibu yang sebelumnya telah
melahirkan lebih dari 4 anak dan malnutrisi.
 Faktor janin yaitu kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah
dini (KPD), cacat bawaan, infeksi, inkompatibilitas darah ibu
dan janin (faktor rhesus, gol. darah ABO). Dari faktor plasenta
yaitu plasenta previa dan solutio plasenta
Tanda Bayi Prematur
 Tanda klinis atau penampilan bayi prematur sangat bervariasi,
bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan.
 Tanda dan gejala bayi prematur yaitu umur kehamilan sama
dengan atau kurang dari 37 minggu
 BB sama dengan atau kurang dari 2500 gram
 panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm,
 kuku panjangnya belum melewati ujung jari,
 batas dahi dan rambut kepala tidak jelas,
 lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm,
 lingkar dada sama dengan atau kurang 30 cm,
 rambut lanugo masih banyak,
 jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.T
 ulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya
 telapak kaki halus,
 alat kelamin pada bayi laki-laki testis belum turun dan pada bayi
perempuan labia minora belum tertutup oleh labia mayora,
 tonus otot lemah
 fungsi saraf yang belum atau kurang matang,
 tangisannya lemah
Penyulit Yang Dapat Terjadi

 Tingkat kematangan fungsi sistem organ neonatus merupakan


syarat untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan luar rahim.
 Penyakit yang terjadi pada bayi prematur berhubungan
dengan belum matangnya fungsi organ-organ tubuh.
 Konsekuensi dari anatomi dan fisiologi yang belum matang,
bayi prematur cenderung mengalami masalah masalah yang
bervariasi.
masalah – masalah yang dapat
terjadi sebagai berikut:
 hipotermia.
 sindrom gawat napas
 Hipoglikemi
 Perdarahan intrakranial.
 Rentan terhadap infeksi
 Hiperbilirubinemia
 ROP
 NEC
Perawatan Bayi Prematur di Rumah
Sakit
 Bayi prematur memerlukan perawatan dan pengawasan ketat
(intensif).
 Bayi prematur atau berat lahir sangat rendah,fungsi sistem
organnya belum matur sehingga dapat mengalami kesulitan
untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Tindakan perawatan yang dilakukan
terhadap bayi prematur :
 Bantuan pernapasan.
 Segera setelah lahir jalan napas orofaring dan nasofaring dibersihkan
dengan isapan yang lembut.
 Pemberian terapi oksigen harus hati-hati dan diikuti dengan
pemantauan terus-menerus tekanan oksigen darah arteri.
 Mengupayakan suhu lingkungan netral.
 Suhu inti bayi (suhu tubuh tanpa berpakaian) dapat dipertahankan
36,6 – 37,5 derajat celcius.
 Suhu lingkungan yang netral dapat diupayakan melalui berbagai cara
(Inkubator)
 Bila tidak ada inkubator, dapat dihangatkan dengan meletakkan botol
berisi air panas di bagian samping kanan dan kiri bayi.
 lampu pijar dekat keranjang atau tempat tidur bayi
 Pencegahan infeksi.
 Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
 Petugas yang berpenyakit infeksi tidak
 memakai pakaian bersih dan pakaian penutup yang disediakan
 setiap bayi menggunakan alat perawatan individual.
 Peralatan yang digunakan dibersihlkan secara teratur sesuai
ketentuan yang berlaku.
 Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi.
 Disesuaikan dengan tingkat kematangan anatomi dan fisiologi.
 Pemberian cairan yang cukup sangat penting untuk bayi
premature.
 Pemantauan yang perlu dilakukansetiap hari asalah berat badan,
jumlah pengeluaran air kemih, berat jenis urine, serta kadar
nitrogen urea serum dan elektrolit.
 Prinsip utama pemberian makan bayi prematur adalah sedikit
demi sedikit secara perlahan dan hati-hati.
 Minuman atau makanan terbaik adalah ASI
 Minuman pertama yang diberikan adalah larutan glukosa 5%.
 Cara pemberian minum:
 Menyusu
 Minum melalui botol susu
 Pemberian minum melalui pipa
 Penghematan energi.
 bayi prematur ditangani seminimal mungkin
 perawatan kulit.
 Kulit bayi prematur belum matang dibanding kulit bayi normal.
Lemak subkutan sedikit atau tidak ada, struktur kulitnya masih
longgar, rapuh dan tipis dengan serat elastik yang lebih sedikit
 pemberian obat
 Dosis obat dan pengencerannya harus dihitung dengan cermat,
cara dan waktu pemberian harus tepat, etiket dibaca dengan
teliti.
 pemantauan data fisiologis
 Pemantauan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan
mekanis dan monitor yang dilengkapi dengan sistem alarm yang
dapat memberi tanda bila terjadi penyimpangan tanda-tanda
vital dari batas nilai normal.
 Perawat harus teliti dan waspada mengamati adanya perubahan
yang samar dalam perilaku minum, warna kulit atau tanda vital
karena dapat merupakan gejala adanya masalah pada bayi.
Persiapan perawatan dirumah
 Kondisi stabil
 Dapat minum
 Penambahan BB stabil 10-30 gr/hr
 KMC
 Pengalaman
 Penerimaan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai