Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

FILOSOFI PRODUK LANJUTAN

Tugas Mata Kuliah Filsafat Bisnis

Disusun oleh :

Maulidya Alfi Anita Zain

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tujuan Pembelajaran :
1. Mampu memahami dan mendiskusikan siklus hidup produk
2. Mampu memahami apa tujuan intrinsik dan ektrinsik produk
3. Mampu mengatahui komitmen pada kualitas produk
4. Mampu memahami tentang harapa nilai produk dan kontinum bisnis
1. Pengertian Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Pengertian Siklus hidup produk menurut Griffin (2002:234) adalah sebagai
berikut : "Siklus hidup produk (product life cycle) adalah suatu model yang
menunjukkan bagaimana volume penjualan dapat berubah selama hidup suatu
produk".Panjangnya waktu pada masing-masing tahap juga dapat berbeda-beda
tergantung pada faktor:
a. Tingkat pengakuan atau penerimaan pembeli
b. Jumlah pesaing baru.

Tahap-tahap Siklus Hidup Produk


a) Tahap perkenalan (introduction)
Tahap ini sering juga disebut sebagai tahap peluncuran produk, dimana
penjualan masih rendah karena produk baru saja diperkenalkan ke pasar.
Pelanggan belum mencari atau belum membutuhkan produk tersebut,
mereka bahkan tidak mengetahui adanya produk yang baru ini. Pada
tahap ini promosi sangat dibutuhkan untuk memberitahukan kepada
pelanggan manfaat dan cara penggunaan produk baru tersebut. Meskipun
perusahaan mempromosikan produk barunya, tetapi diperlukan waktu
bagi pelanggan untuk menyadari bahwa produk
tersebut ada dan mempunyai manfaat Kebanyakan perusahaan
mengatami kerugian selama tahap perkenalan ini karena mereka
mengeluarkan banyak biaya untuk promosi produk dan pengembangan
tempat (saluran distribusi). Pada tahap ini, produk mulai dipasarkan
dalam jumiah yang terbatas dengan maksud untuk melihat respon dari
pelanggan. Pada tahap ini biasanya perusahaan tidak menghasilkan laba
karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk baru
tersebut
b) Tahap pertumbuhan (growth)
Tahap pertumbuhan produk, dimana produk diterima oleh pasar dan
penjualan tumbuh dengan cepat pada saat produk mulai mencapai pasar.
Produsen mulai meraih laba besar dengan semakin banyaknyapelanggan
(costumer) membeli produk mereka. Tetapi pada tahap ini
pesaing/kompetitor melihat peluang yang sangat besar dan mulai ikut
masuk pasar. Beberapa pesaing hanya menjiplak produk yang ada yang
dibilang paling sukses atau hanya mencoba untuk menyempuraakan
produk yang ada agar dapat bersaing secara lebih baik. Pesaing lain
mencoba untuk mempertajam penawaran mereka dengan memikat pasar
sasaran tertentu dan dengan menurunkan harga produk mereka, dan
dengan datangnya pesaing-pesaing maka mengakibatkan munculnya
beragam produk. Inilah saatnya laba industri mencapai tingkat tertinggi
tetapi pada saat ini juga laba industri mulai menurun. Sementara
perusahaan berpotensi untuk melakukan kesalahan perencanaan strategi
yang besar pada tahap ini karena tidak memahami siklus hidup produk,
mereka hanya melihat peluang penjualan dan laba yang besar pada saat
awal pertumbuhan pasar tetapi melupakan pesaing-pesaing yang akan
segera datang. Dan ketika mereka mulai menyadari kesalahan ini, mereka
sudah terlambat. Tahap ini dicirikan oleh peningkatan penjualan,
peningkatan kompetisi, dan harga produk turun, tetapi laba total yang
diperoleh meningkat dan mencapai puncaknya.
c) Tahap Kedewasaan (maturity)
Setelah mengalami tahap perkenalan, pertumbuhan, produk memasuki
tahap ketiga. Tahap kedewasaan terjadi bila penjualan mulai mendatar
dan persaingan semakin sengit, banyak pesaing agresifmasuk pasar untuk
ikut berebut laba. Laba menurun disepanjang tahap kejenuhan pasar
karena biaya promosi meningkat dan beberapa peserta persaingan
menurunkan harga untuk memperoleh bisnis, Perusahaan yang kurang
efisien tidak mampu mengatasi tekanan ini dan akan terlempar dari pasar.
Perusahaan-perusahaan bam mungkin masih banyak yang masuk pasar
pada tahap kedewasaan ini, yang berarti menambah sengitnya
persaingan. Promosi yang lebih menjadi lebih penting selama tahap
kejenuhan pasar ini, produk-produk yang ada mungkin hanya berbeda
sedikit kalaupun ada. Kebanyakan pesaingpesaing telah menemukan
daya tank paling efektif atau meniru pemimpin pasar. Berbagai merck
menjadi nyaris sama menurut pandangan konsumen potensial. Ciri pada
tahap ini adalah penjualan memuncak serta sedikitnya jumtah perusahaan
yang mampu bertahan, dan laba stabil atau menurun karena persaingan
yang meningkat.
d) Tahap penarunan (declining)
Penurunan produk diraana penjualan mulai menurun sejalan dengan
perubahan selera konsumen atau diluncurkannya produk baru yang lebih
bagus. Permintaan sering kali menurun karena konsumen yang tertarik
membeli produk tertentu yang baru telah melakukan hal tersebut Produk
baru menggantikan produk lama, persaingan harga dari produk yang
sekarat menjadi lebih tajam, tetapi perusahaanperusahaan yang berhasil
mendiferensialkan produk mereka dapat memperoleh laba sampai pada
saat terakhir. Mereka dapat mempertahankan penjualan mereka dengan
mengikat pelangganpelanggan yang setia atau mereka yang lamban
dalam mencoba gagasan-gagasan baru. Tetapi perusahaan-perusahaan
yang gagal dalam mengantisipasi tahap penurunan dalam tahap awal
siklus hidup mungkin akan mengalami kebangkrutan. Ciri Dari tahap ini
adalah berkuranngnya penjualan dan permintaan konsumen, juga
keuntungan atau laba yang dihasilkan menjadi menurun.
2. Tujuan faktor intrinsik dan ektrinsik produk
faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam produk itu
sendiri(kualitas produk). Sedangkan faktor ektrinsik itu berasal dari luar produk
tersebut. Yang termasuk produk intrinsik adalah ukuran, warna, bentuk,
penampilan dan kandungan zat dalam produk. Sedangkan yang termsuk ektrinsik
antara lain harga nama brand, nama perusahaan, iklan, kemasan, segel.

Secara singkat tujuan dari faktor intrinsik adalah fungsi dari produk itu sendiri
sedangkan tujuan ektrinsik adalah karakteristik yang terkait pada produk tetapi
bukan aspek fisiknya

3. Komitmen pada kualitas produk


kualitas didefinisikan sebagi totalitas dari karakteristik suatu produk yang
menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan
atau ditetapkan. Sedangkan produk adalah apapun yang bisa ditawarkan
ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau
kebutuhan. komitmen kualitas produk berarti strategi perusahaan unuk
menghasilkan prduk terbaik yang sesuai kebutuhan dan dapat diterima
serta memuaskan masyarakat atau konsumen

4. Harapan nilai produk dan kotinum bisnis

Menurut Russel (1996) kualitas dianggap sangat penting organisasi karena:

1. Meningkatkan reputasi perusahaan, perusahaan yang telah menghasilkan


suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapat predikat sebagai
organisasi yang mengutamakan kualitas.
2. Penurunan biaya, dengan menghasilkan produk yang berkualitas, akan
tercapai sebuah kegitan produksi yang efektif dan efisien. Karenaproduk
yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Selain
itu dengand diterapkannya quality control yang ketat perusahaan akan
terhindar dari kegiatan yang tidak menghasilkan produk atau jasa yang
tidak dibutuhkan oleh pelanggan.
3. Peningkatan pangsa pasar, pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai bila
minimalisasi biaya tercapai, karena organisasi, atau perusahaan dapat
menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.
4. Pertanggung jawaban produk, dengan semakin meningkatnya persaingan
kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi akan dituntut
untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan
pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan.
5. Dampak internasional, Bila suatu organisasi dapat menawarkan produk
atau jasa yang bekualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau
jasa yang ditawarkan juag akan dikenal dan diterima di pasar
internasional.
6. Penampilan produk atau jasa dan Mewujudkan Kualitas yang dirasakan,
kualitas akan membuat suatu produk dikenal, dan hal ini akan membuat
perusahaan atau organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan
jasa yang juga dikenal dan dipercaya masyarakat luas.

Oleh sebab itu diperlukan Manajemen kualitas atau TQM(Total Quality


Manajemen) yang diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari
perusahaan ke dalam falsafah holistic yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta
kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993).) TQM sebagai
salah satu bagian manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada
kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya
manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui
kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota
organisasi (sumber daya manusianya) dan masyarakat TQM juga
diterjemahkan sebagai pendekatan berorientasi pelanggan yang
memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan
perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan
suatu organisasi. Proses TQM memiliki input yang spesifik (keinginan,
kebutuhan, dan harapan pelanggan), mentransformasi (memproses)
input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang
pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output).
Tujuan utama Total Quality Management adalah perbaikan mutu
pelayanan secara terus-menerus.Dengan demikian, juga Quality
Management sendiri yang harus dilaksanakan secara terus-menerus.
DAFTAR PUSTAKA

Mohammad R. Azaranga, Graciela Gonzalez, Lawrie Reavill (2000); An Empirical


Investigation of the Relationship between Quality Improvement Techniques and Performance-A
Mexican Case; Journal of Quality Management; 3(2):265-292
Alemu Moges Belay, Fentahun Moges Kasie, Petri Helo, Josu Takala, Daryl J. Powell (2014);
Adoption of Quality Management Practices: An Investigation of its Relationship with Labor
Productivity for Labor-intensive Manufacturing Companies; Benchmarking: An International
Journal; 21(1):77-100
Everett E. Adam, S. Thomas Foster (2000); Quality Improvement Approach and Performance:
Multisite Analysis within a Firm; Journal of Quality Management; 5(2000): 143-158
http://kbbi.web.id/kualitas
http://kbbi.web.id/kontinum

Anda mungkin juga menyukai