Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM VII

PWM(PULSE WIDTH MODULATION) MODULASI DAN DEMODULASI

7.1 Tujuan
- Modulator : 1. Untuk mengimplementasi PWM dengan menggunakan A741.
2. Untuk memahami karakteristik dan rangkaian dasar dari LM555.
3. Untuk mengimplementasi PWM dengan menggunakan LM555.
4. Untuk mengukur dan menganalisis rangkaian PWM.
- Demodulasi : 1. Untuk memahami teori operasi dari PWM demodulator.
2. Untuk memahami teori operassi dari PWM ke PAM
PW demodulator.
3. Untuk memahami teori operasi dari PWM ke PPM PW demodulator.
4. Untuk mendesaindan mengimplementasi detector produk PW
Demodulator.
7.2 Alat dan Komponen yang Digunakan
1. Osiloskop : 1 buah
2. Generator Fungsi : 2 buah
3. Modul PWM modulator dan demodulator : 1 buah
4. Kabel jumper kecil : 20 buah
5. Kabel BNC to BNC : 2 buah
6. Kabel BNC to Banana : 4 buah
7. Kabel BNC to Aligator : 4 buah
8. Kabel Banana to Banana : 6 buah
7.3 Teori Dasar
Pulse width modulator(PWM) adalah metode modulasi yang berada diantara digital
dan analog , yang mana dapat digunakan untuk memproses transmisi data digital dan analog.
Amplitude dari PWM adalah tetap , tetapi lebar puls akan menjadi bervariasi dan terkontrol
oleh amplitude sinyal audio input. Jika kita mengontrol variasi waktu dan level elektrik,
berarti kita dapat mengontrol lebar dari pulsa. Ktika amplitude dari sinyal audio menjadi
lebih besar, kemudian lebar pulsa akan menjadi lebih lebar. Pada lain tangan, ketika
amplitude dan sinyal audio lebih kecil, kemudian lebar pulsa akan menjadi lebih sempit. Oleh
karena itu, PWM dapat diaplikasikan pada fast and slow dari rate rotasi dari motor , kua
dan lemah dari sumber cahaya dari bola lampu cahaya.
Pada umumnya modulasi gelombang pulsa dapat diklasifikasikan menjadi pulse
amplitude modulation (PAM) , pulse positon modulation (PPM), dan pulse width modulation
(PWM). Fitur PWM adalah lebar pulsa akan bervariasi dengan amplitude dari sinyal input ,
amplitude pulsa konstan, lebar pulsa bervariasi , interval pulsa berubah ubah.
Pada PWM modulator, kita menggunakan osilator gelombang kotak dan
monostablemultivibrator untuk memproduksi sinyal PWM. Sinyal modulasi ini terpakai
untuk mengirimkan data digital dan analog. Amplitude sinyal PWM terjaga konstan, tetapi
lebar pulsa akan menjadi bervariasi oleh ampiltudo dari sinyal audio input. Pada bagian ini
mempekenalkan metode demodulasi dengan menggunakan low pass filter(LPF) dan
demodulator pada modul demodulator PWM.

PWM sinyal X LPF Demodulasi sinyal output PWM

Carrie signal
Gambar 1.1 Block diagram demodulator PWM.

7.4 Prosedur Prktikum


Percoaan 1 = LM555 pulse width modulassi
1. Merujuk pada gambar 3-8 atau gambar DCT3-2 pada modul GDTT DCT-6000-02.
2. Dengan memakai osiloskop, amati pada test point TP3 dan gelombang sinya keluaran,
pada waktu yang sama sesuaikan variable resistor VR1 sampai ketika sinyal
gelombang kotak dan test poin TP3 pada lvel Tegangan yang berbeda, keluaran
gelombang sinyal kotak mempunyai lebar pulsa yang berbeda(duty cycle yang
berbeda).
3. Pada terminal input sinyall audio(Audio I/P) input ammplitudo a 2,5 V dan frekuensi
gelombang kotak 1 khz , kemudian rekam hasil pengukuran di table 3-4.
4. Dengan memakai osiloskop , amati gelombang sinyal keluaran dari discharge
kapasitor TP1, critical point TP2 , sinyal trigger TP3, ccritical point dari discharge
kapasitor TP4 dan PWM O/P.
5. Dengan memakai osiloskop dan switching ke channel DC , amati pada gelombang
sinyal keluaran dan rekam hasil pengukuran di table 3-5.
6. Mengubah sinyal input ke gelombang segitiga , yang lainnya tetap sama, ulangi
langkah 5.
7. Mengbah sinyal input ke gelombang sinusoidal, yang lainnya tetap sama , 7 ulangi
langkah 5.
8. Mengubah amplitdo sinyal input sampai 1.5 V , yang lainnya tetap sama, ulangi
langkah 6 sampai langkah 7 , kemudian rekam hasil pengukuran di table 3-6.
9. Mengulangi langkah 3 sampai 5, kemudian rekam hasil pengukuran di table 3-7.
Percobaan 2 = PWM demodulator
1. Merujuk pada gambar DCT 4-1 Pada modul GOTT DCT-6000-02.
2. Pada percobaan ini , sinyal PWM termodulasi dihasilkanoleh modulator PWM di
gambar 3-8. Pada waktu ini , amplitude terminal input sinyal audio adalah 1.5 V dan
frekuensi input adalah 700 Hz.
3. Pada gambar 3-8 , terminal output monostabel multivibrator (i.e pin 3 dari LM555,
TP3 ) menghubungkan ke terminal input sinyal carrier (carrier I/P).
4. Pada gambar 3-8 , terminal output monostabel multivibrator (i.e pin 3 dari LM555)
menghubungkan ke terminal input sinyal PWM (PWP I/P).
5. Menyesuaikan VR1 ke minimize distorsi sinyal keluaran dari U1(A741).
6. Menyesuaikan VR2 dan VR3 sampai kita mendapatkan sinyal termodulasi yang
benar.
7. Dengan memakai osiloskop amati pada sinyal input PWM, sinyal carrier, sinyal
keluaran U1 (TP1) , sinyal output U2(TP2) , sinyal output dari MC1496 pin 10 (TP3),
sinyal output dari MC1496 pin 1(TP4), sinyal output dari MC1496 pin 12(TP5),
sinyal output dari low pass filter (TP6) , dan sinyal PWM demodulassi (audio O/P).
dan rekam hasil pengukuran di table 4-1.
8. Mengacu pada gambar 3-8, ubah frekuensi sinyal audio input sampai 500 Hz dan
yang lain tetap sama.
9. Ulangi langkah 5-7 dan reka hasil pengukuran di table 4-2.

7.5 Data Hasil Percobaan


Tabel 3-5(1) Hasil pengukuran PWM LM555(Vin= 2.5 V Fm= 1 khz gelombang kotak
No Keterangan Hasil gelombang sinyal input
1. Frekuensi : 1 Khz
Vpp ch1: 2.64 V
Duty Cycle :50
V/div : 1 v
T/div : 250s

Square wave
2. Frekuensi : 1 Khz
Vpp ch1: 2.36V
Duty Cycle :50.8
V/div : 1 v
T/div : 250s

Triangular wave

3. Frekuensi : 1 Khz
Vpp ch1: 2.40V
Duty Cycle :50.7
V/div : 1 v
T/div : 250s

Sinusoidal wave

Tabel 3-5(2) Hasil pengukuran PWM LM555(Vin= 2.5 V Fm= 1 khz Triangular wave
No Keterangan Hasil gelombang sinyal output
1. Frekuensi 1 : 1 Khz TP1
Frekuensi 2 : 11.61 Khz
Vpp 1: 2.44 V
Vpp 2: 8.60 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle : 49.3
T/div : 100s

2. Frekuensi 1 : 1 Khz TP2


Frekuensi 2 : 17.24 Khz
Vpp 1: 2.36 V
Vpp 2: 4 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle : 51.1
T/div : 100s

3. Frekuensi 1 : 1 Khz TP3


Frekuensi 2 : 11.49 Khz
Vpp 1: 2.52 V
Vpp 2: 14.2 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle : 54.0
T/div : 100s

4. Frekuensi 1 : 1 Khz TP4


Frekuensi 2 : 8.218 Khz
Vpp 1: 2.36 V
Vpp 2: 8.60 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle : 50.8
T/div : 100s

5. Frekuensi 1 : 1 Khz PWM 0/P


Frekuensi 2 : 7.873 Khz
Vpp 1: 2.48 V
Vpp 2: 12.4 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle : 49.1
T/div : 100s

Tabel 3-5(3) Hasil pengukuran PWM LM555(coun.)Vin= 2.5 V Fm= 1 khz Sinusoidal wave
No Keterangan Hasil gelombang sinyal output
1. Frekuensi 1 : 1 Khz TP1
Frekuensi 2 : 11.40 Khz
Vpp 1: 2.52 V
Vpp 2: 9.40 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle :
T/div : 100s

2. Frekuensi 1 : 1 Khz TP2


Frekuensi 2 : 11.24 Khz
Vpp 1: 2.44 V
Vpp 2: 4.20 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle : 50.6
T/div : 100s

3. Frekuensi 1 : 1 Khz TP3


Frekuensi 2 : 11.36Khz
Vpp 1: 2.48 V
Vpp 2: 14.0 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle : 50.2
T/div : 100s

4. Frekuensi 1 : 1 Khz
Frekuensi 2 : 11.36Khz
Vpp 1: 2.44 V
Vpp 2: 8.40 V TP4
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle : 50.6
T/div : 100s

5. Frekuensi 1 : 1 Khz
Frekuensi 2 : 5.722 Khz
Vpp 1: 2.48 V
Vpp 2: 11.4 V
V/div 1: 1 V
V/div 2 : 5V
Duty Cycle :
T/div : 100s

PWM O/P

Tabel 3-6 Hasil pengukuran PWM LM555(Vin= 1.5 V Fm= 1 khz )


No Keterangan Hasil gelombang sinyal input
1. Frekuensi : 1 Khz
Vpp ch1: 1.46 V
V/div : 500 mv
T/div : 250s
Duty Cycle :50

Square wave
2. Frekuensi : 1.008 Khz
Vpp ch1: 1.42 V
V/div : 500 mv
T/div : 250s
Duty Cycle :50.3

Triangular wave

3. Frekuensi : 1.001 Khz


Vpp ch1: 1.42 V
V/div : 500 mv
T/div : 250s
Duty Cycle :49.7

Sinusoidal wave

Tabel 3-7(1) Hasil pengukuran PWM LM555(Vin= 1.5 V Fm= 1 khz gelombang kotak)
No Keterangan Hasil gelomang sinyal output
1. Frekuensi 1 : 1 Khz TP1
Frekuensi 2 : 11.57 Khz
Vpp 1: 1.56 V
Vpp 2: 9.4 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s
2. Frekuensi 1 : 1 Khz TP2
Frekuensi 2 : 11.42 Khz
Vpp 1: 1.46 V
Vpp 2: 3.80 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s

3. Frekuensi 1 : 1 Khz TP3


Frekuensi 2 : 11.63 Khz
Vpp 1: 1.6 V
Vpp 2: 12.4 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle : 50
T/div : 100s

4. Frekuensi 1 : 1 Khz TP4


Frekuensi 2 : 11.52 Khz
Vpp 1: 1.46 V
Vpp 2: 8.20 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s

5. Frekuensi 1 : 1 Khz PWM O/P


Frekuensi 2 : 11.57 Khz
Vpp 1: 1.64 V
Vpp 2: 11.2 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s
Tabel 3-7(2) Hasil pengukuran PWM LM555(count.)(Vin= 1.5 V Fm= 1 khz gelombang
segitiga)
No Keterangan Hasil gelombang sinyal output
1. Frekuensi 1 : 1 Khz TP1
Frekuensi 2 : 11.57 Khz
Vpp 1: 1.44 V
Vpp 2: 9.40 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s

2. Frekuensi 1 : 1 Khz TP2


Frekuensi 2 : 20.16 Khz
Vpp 1: 1.44 V
Vpp 2: 3.20 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s

3. Frekuensi 1 : 1 Khz TP3


Frekuensi 2 : 11.57 Khz
Vpp 1: 1.42 V
Vpp 2: 12.2 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s
4. Frekuensi 1 : 1 Khz TP4
Frekuensi 2 : 11.63 Khz
Vpp 1: 1.40 V
Vpp 2: 8.20 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s

5. Frekuensi 1 : 1 Khz PWM O/P


Frekuensi 2 : 11.58 Khz
Vpp 1: 1.44 V
Vpp 2: 12.4 V
V/div 1: 500 mV
V/div 2 : 5 V
Duty Cycle :
T/div : 100s

7.6 Analisis Hasil Praktikum


Modulasi
1. Tabel 3-5(1) : Vin = 2.5 V ; Fm = 1 KHz
2. Tabel 3-6 : Vin = 1.5 V ; Fm = 1 KHz

Pada data diatas , hasil gelombang sinyal keluaran hanya berbeda di


amplitude. Untuk no 1 mmiliki amplitude lebih besar, untuk no 2 amplitudo
lebih kecil.

1. Tabel 3-5(2) : Vin = 2.5 V ; Fm = 1 KHz Triangular wave


2. Tabel 3-5(3) : Vin = 2.5 V ; Fm = 1 KHz Sinusoidal wave
3. Tabel 3-7(1) : Vin = 1.5 V ; Fm = 1 KHz Square wave
4. Tabel 3-7(2) : Vin = 1.5 V ; Fm = 1 KHz Triangular wave

Pada data diatas, hasil gelombang sinyal keluaran hanya berbeda di amplitude
dan format gelombang sinyal input yang digunakan.
Untuk no 1 dan no 2 memiliki amplitude lebih besar.
Untuk no 3 dan no 4 memiliki ampiltudo lebih kecil.
- TP1 gelombang sinyal output discharge kapasitor
- TP2 gelombang sinyal output critical point
- TP3 gelombang sinyal output sinyal trigger
- TP4 gelombang sinyal output critical point dari discharge kapasitor
- PWM O/P gelombang sinyal output PWM

Demodulasi

1. Tabel 4-1 : Vin = 1.5 V ; Fm = 700 Hz


2. Tabel 4-2 : Vin = 1.5 V ; Fm = 500 Hz
Pada data diatas , hasil gelombang sinyal keluaran hanya berbeda di frekuensi
informasi.
Untuk no1 memiliki frekuensi lebih besar , sehingga terlihat lebih rapat.
Untuk no 2 memiliki frekuensi lebih kecl, sehingga terlihat lebih rendah.

- Terminal input sinyal carrier gelombang sinyal output dari sinyal carrier
- Audio I/P gelomang sinyal input PWM
- TP1 gelombang sinyal output dari u1
- TP2 gelombang sinyal output dari u2
- TP3 gelombang sinyal output dari MC1496 pin 10
- TP4 gelombang sinyal output dari MC1496 pin 1
- TP5 gelombang sinyal output dari MC1496 pin 12
- TP6 gelombang sinyal input dari low pass filter
- Audio O/P gelombang sinyal output dari PWM demodulasi.

7.7 keimpulan
1. PWM adalah modulasi dimana lebar pulsa bervariasi dengan amplitude dari sinyal
input , amplitude pulsa konstan, lebar pulsa bervariasi ,interval pulsa berubah ubah
2. PWM adalah moduulasi yang dapat digunakan untuk memproses transmisi data
digital dan analog. Amplitude dari PWM adalah tetap, tetapi lebar pulsa bervariasi dan
terkontrol oleh amplitude sinyal audio input. Ketika amplitude dari sinyal audio
menjadi lebih besar , maka lebar pusa akan menjadi lebih lebar , hal ini juga berlaku
untuk sebaiknya.

Anda mungkin juga menyukai