Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang yang berat dan dialami
manusia sejak muda dan dapat berkelanjutan menjadi sebuah gangguan yang kronis dan
menjadi lebih parah ketika muncul pada lanjut usia (lansia) karena menyangkut perubahan
pada segi fisik, psikologis dan sosial budaya. Sebenarnya skizofrenia tidak hanya banyak
dialami oleh orang lanjut usia saja, banyak orang dewasa bahkan sampai anak-anak dan
remaja pun bisa mengalaminya. Hal ini sama seperti apa yang diungkapkan oleh (Arif, 2006)
gangguan ini bisa timbul pada usia 18-45 tahun, bahkan ada juga usia 11-12 tahun sudah
menderita skizofrenia.

Menurut hasil penelitian multinasional World Health Organization (WHO) jumlah


rata-rata penderita skizofrenia tampak serupa pada budaya maju maupun budaya
berkembang. WHO memperkirakan bahwa sekitar 24 juta orang di seluruh dunia mengidap
skizofrenia. Data American Psychiatric Association (APA) menyebutkan 1% populasi
penduduk dunia menderita skizofrenia. Diperkirakan 75% penderita skizofrenia mulai
mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang beresiko tinggi
karena pada tahap usia perkembangan ini banyak sekali stressor kehidupan. Sekitar 1% dari
populasi orang dewasa di Amerika Serikat menderita skizofrenia, dengan jumlah keseluruhan
lebih dari 2 juta orang (Nevid, 2005).

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang sangat luas di Indonesia, dari data yang
telah dihimpun, lebih dari 80% penderita skizofrenia di Indonesia tidak diobati. Penderita
dibiarkan berkeliaran di jalanan, atau bahkan dipasung. Padahal jika diobati dan dirawat baik
oleh keluarga, sepertiga dari penderita bisa pulih. Akan tetapi jika tidak diobati ataupun
diberikan perawatan, penderita akan terus mengalami kekambuhan, dan 20 25 % dari
mereka akan bersifat resisten, (Himpunan Jiwa Sehat Indonesia/HJSI, 2005). Hal ini seperti
yang dimuat dalam (Kompas, 8 Oktober 2011) yang menyatakan bahwa sebanyak 80%
penderita skizofrenia tidak mendapatkan pengobatan, sebagian dari penderita gangguan jiwa
ini menjadi tidak produktif, bahkan ditelantarkan sebagai psikotik yang berkeliaran di
jalanan.
Kepatuhan adalah sebuah istilah yang menggambarkan bagaimana pasien mengikuti
petunjuk dan rekomendasi terapi dari perawat atau dokter (Gajski & Karlovic, 2008).
Ketidakpatuhan pasien gangguan jiwa terhadap regimen terapeutik: pengobatan menjadi
masalah global di seluruh dunia. Menurut Sacket dan Snow (1979, dalam Evangeliste, 1999)
hanya 25% sampai 50% pasien gangguan jiwa yang patuh terhadap pengobatan. Supaya
masalah ketidak patuhan ini dapat diatasi maka perawat harus memahami factor_faktor yang
menyebabkan ketidakpatuhan. Adapun penyebab ketidakpatuhan pasien terhadap terapi obat
adalah sifat penyakit yang kronis sehingga pasien merasa bosan minum obat, berkurangnya
gejala, tidak pasti tentang tujuan terapi, harga obat yang mahal, tidak mengerti tentang
instruksi penggunaan obat, dosis yang tidak akurat dalam mengkonsumsi obat, dan efek
samping yang tidak menyenangkan (Husar, 1995 dalam Wardhani 2009).

Paragraf empat

Paragraf lima

Paragraf enam

Paragraf tujuh

Orang yang mengidap skizofrenia semakin lama semakin terlepas dari keluarga
ataupun masyarakat. Orang dengan skizofrenia gagal untuk berfungsi sesuai peran yang
diharapkan sebagai anggota masyarakat. Penderita gagal untuk berfungsi sesuai peran yang
diharapkan sebagai pelajar, pekerja, atau pasangan, dan keluarga. Pada kebanyakan kasus,
terjadi penurunan secara perlahan dan berangsur-angsur dalam fungsi individu (Nevid, 2005).

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perumusan permasalahan penelitian dapat


dirumuskan sebagai berikut: pengaruh kepatuhan mengkonsumsi obat, dukungan keluarga,
dan lingkungan masyarakat terhadap tingkat kekambuhan pasien skizofrenia di
Lhokseumawe.
1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor kepatuhan


mengkonsumsi obat, dukungan keluarga, dan lingkungan masyarakat dengan
tingkat kekambuhan pasien skizofrenia di Lhokseumawe

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui pengaruh kepatuhan mengkonsumsi obat terhadap kekambuhan


pasien skizofrenia

1.3.2.2 Mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap kekambuhan pasien 6


skizofrenia di Lhokseumawe.

1.3.2.3 Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada
pasien skizofrenia di lhokseumawe

1.4 MAMFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat kekambuhan pasien skizofrenia.

1.4.2 Manfaat praktis

1.4.2.1 Bagi peneliti Menambah wawasan dan pengalaman nyata tentang dukungan
keluarga terhadap kepatuhan mengkonsumsi obat antipsikotik pada pasien
yang mengalami gangguan jiwa.

1.4.2.2 Bagi penelitian keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
informasi tambahan dan sebagai bahan referensi untuk penelitian
keperawatan yang akan datang dalam ruang lingkup yang sama.

1.4.2.3 Bagi Pendidikan Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi


calon perawat dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tentang
pentingnya 7 dukungan keluarga bagi pasien gangguan jiwa.
1.4.2.4 Bagi masyarakat Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan informasi
pada masyarakat mengenai peran dukungan keluarga yang seperti apa yang
bisa membantu kesembuhan pada penderita gangguan jiwa

1.4.2.5 Bagi keluarga penelitian ini dapat memberikan informasi pada keluarga
bahwa dukungan keluarga sangatlah penting untuk membantu kesembuhan
pada penderita gangguan jiwa

Anda mungkin juga menyukai

  • Sop Injeksi Subcutan
    Sop Injeksi Subcutan
    Dokumen2 halaman
    Sop Injeksi Subcutan
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Belajar Gitar
    Belajar Gitar
    Dokumen27 halaman
    Belajar Gitar
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Akkes Aceh Utara
    Akkes Aceh Utara
    Dokumen2 halaman
    Akkes Aceh Utara
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Statistik Banda Aceh 2015
    Statistik Banda Aceh 2015
    Dokumen365 halaman
    Statistik Banda Aceh 2015
    Victor Parulian
    Belum ada peringkat
  • 964 2759 1 PB
    964 2759 1 PB
    Dokumen17 halaman
    964 2759 1 PB
    sanggar
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Kepuasan Pasien
    Kuisioner Kepuasan Pasien
    Dokumen2 halaman
    Kuisioner Kepuasan Pasien
    elanimation
    93% (27)
  • Spo Peng Suhu Badan
    Spo Peng Suhu Badan
    Dokumen2 halaman
    Spo Peng Suhu Badan
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep Serumen Prop
    Askep Serumen Prop
    Dokumen8 halaman
    Askep Serumen Prop
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • SOP Pemasangan Infus Xyz
    SOP Pemasangan Infus Xyz
    Dokumen2 halaman
    SOP Pemasangan Infus Xyz
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Triase
    Pedoman Triase
    Dokumen9 halaman
    Pedoman Triase
    Antho Syafar
    90% (10)
  • Askep Vertigo
    Askep Vertigo
    Dokumen10 halaman
    Askep Vertigo
    Muhammad Faizal Rifai
    Belum ada peringkat
  • Askep Hipotensi
    Askep Hipotensi
    Dokumen6 halaman
    Askep Hipotensi
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep Vertigo
    Askep Vertigo
    Dokumen10 halaman
    Askep Vertigo
    Muhammad Faizal Rifai
    Belum ada peringkat
  • Askep Dispepsia
    Askep Dispepsia
    Dokumen5 halaman
    Askep Dispepsia
    Galindra
    Belum ada peringkat
  • Askep Anemia Aplastik
    Askep Anemia Aplastik
    Dokumen34 halaman
    Askep Anemia Aplastik
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen15 halaman
    Bab I
    RadenMas Muhammadbambangpermadi Pakuningratan
    Belum ada peringkat
  • Pemetaan Dokumen Pokja 3 Bab
    Pemetaan Dokumen Pokja 3 Bab
    Dokumen3 halaman
    Pemetaan Dokumen Pokja 3 Bab
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep CC
    Askep CC
    Dokumen18 halaman
    Askep CC
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep Anemia
    Askep Anemia
    Dokumen23 halaman
    Askep Anemia
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep CKR
    Askep CKR
    Dokumen11 halaman
    Askep CKR
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • MODUL Bu Lusi
    MODUL Bu Lusi
    Dokumen76 halaman
    MODUL Bu Lusi
    Nur Hayati
    Belum ada peringkat
  • Askep CKD
    Askep CKD
    Dokumen23 halaman
    Askep CKD
    Vhya Harfiah
    Belum ada peringkat
  • Penyakit DM
    Penyakit DM
    Dokumen34 halaman
    Penyakit DM
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep Gastristis
    Askep Gastristis
    Dokumen21 halaman
    Askep Gastristis
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep Diare
    Askep Diare
    Dokumen3 halaman
    Askep Diare
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep Hipertensi
    Askep Hipertensi
    Dokumen30 halaman
    Askep Hipertensi
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Dokumen9 halaman
    Askep Asma
    Nur Asiah
    Belum ada peringkat
  • Selulitis
    Selulitis
    Dokumen2 halaman
    Selulitis
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat
  • 8
    8
    Dokumen2 halaman
    8
    Belatto Hery
    Belum ada peringkat