III. Intervensi
1. Diagnosa P1001 Ab000 dengan post partum hari ke-3
T : Masa nifas berjalan normal
KH : - KU baik - kesehatan Cm
- TFU - post partum hari ke-7 pst sym
- post partum hari ke 11 tak teraba di atas sym
- lochea hari ke 3-7 sanguinolenta
hari ke 7-14 serosa
> 14 niba
- T : 100/70 s/d 120/80
- : 76 s/d 100 x/i
- RR : 16 s/d 20 x/i
- S : 36,3C s/d 37,2C
Intervensi
1. Kaji ulang TFU, lochea, TTV pada PP hari ke-7, 14 dan hari ke-36.
R/ Untuk memantau keadaan ibu pada masa nifas
2. KIE tentang peristiwa-peristiwa pada masa nifas
R/ dengan ibu mengetahui diharapkan ibu mau terlibat dengan
perawatan dirinya.
3. Lakukan KIE tentang gizi seimbang ibu menyusui.
R/ Jika ibu tahu diharapkan ibu mau terlibat dalam perawatan dirinya.
4. Lakukan KIE dan anjurkan ibu untuk melakukan senam nifas.
R/ dengan melakukan senam nifas akan membantu proses involusi uteri
dan pengembalian fungsi organ-organ tubuh.
2. Ansietas ringan samapai dengan ketidaktahuan cara merawat bayi.
T : Ansietas berkurang sampai hilang
KH : - Ibu dapat memandikan bayinya sendiri
- Ibu dapat merawat TP bayinya sendiri
- Ibu dapat menggendong bayinya sendiri
- Ibu dapat meneteki bayinya dengan benar
- Score bonding pada skor 10-12.
Intervensi:
1. Jalin hubungan yang terapeusik dengan klien dan keluarga
R/ Jika sudah terjalin hubungan terapeusik, diharapkan klien akan
percaya kepada bidan dan mau mengungkapkan keluhan-keluhannya.
2. Beri penjelasan bahwa peran sebagai orang tua bisa di pelajari dan
memerlukan waktu untuk dapat menyesuaikannya.
R/ Untuk memberi semangat kepada klien agar mau belajar
3. Ajari dan libatkan klien dan keluarga tentang:
- memandikan bayi dan memakaikan baju pada bayi
- merawat tali pusat
- cara menggendong bayi
- cara meneteki yang benar
R/ Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada klien dan
keluarga agar mampu mandiri dalam menjalankan peran barunya.
4. Beri kesempatan kepada klien untuk merawat bayinya sendiri dan beri
pujian jika klien berhasil
R/ Dengan memberi kesempatan dan pujian kepada klien diharapkan
klien akan bersemangat dalam merawat bayinya
5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ Untuk memulihkan stamina agar dapat merawat bayinya secara
mandiri.
6. Libatkan keluarga untuk pemberi dukungan psikologis kepada klien
R/ dengan dukungan psikologis klien akan beranggapan dia tidak
sendiri dalam merawat bayinya.
3. Ansietas ringan sampai dengan nyeri luka spisiotomi
T: Ansietas berkurang sampai dengan hilang
KH : - klien mengetahui penyebab nyeri
- klien mengetahui cara mengurangi nyeri
- klien mengetahui cara mencegah agar luka episiotomi tidak terjadi
infeksi
Intervensi :
1. Jelaskan kepada klien penyebab nyeri dan mekanisme timbulnya nyeri.
R/ jika klien tahu ia akan mau bekerjasama dlaam perawatan dirinya.
2. Jelaskan dan demonstrasikan kepada klien cara mengurangi nyeri
R/ klien akan dapat memilih cara mengurangi nyeri yang baik untuknya
3. Rawat luka episiotomi
R/ untuk mencegah infeksi
4. KIE dan anjurkan kepada klien untuk menjaga hygiene personalnya
untuk daerah genetalia.
R/ untuk mencegah infeksi
5. Kaji ulang tentang tanda-tanda infeksi
R/ untuk memastikan bahwa luka tidak sedang infeksi.