Makalah Puskesmas
Makalah Puskesmas
OLEH :
NAMA : WA NURUMI
NIM : F.13.137
KENDARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan
dasar atau upaya kesehatan rujukan dan/atau upaya kesehatan penunjang. Selain itu, sarana kesehatan dapat juga
dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan serta penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan. Dari uraian di atas, sarana kesehatan meliputi balai pengobatan, pusat kesehatan
masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit khusus, praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek dokter
spesialis, praktek dokter gigi spesialis, praktek bidan, toko obat, apotek, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium
kesehatan, dan sarana kesehatan lainnya. Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan diperlukan perbekalan kesehatan yang
meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan lainnya, sedangkan sediaan farmasi meliputi obat,
bahan obat, obat tradisional, dan kosmetik.
Dalam beberapa sarana kesehatan itu, seperti Rumah Sakit, pabrik buatan, pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
Sistem Pengelolaan Obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi aspek seleksi dan perumusan kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penggunaan obat. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
masing-masing tahap pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian yang terkait, dengan demikian dimensi pengelolaan
obat akan dimulai dari perencanaan pengadaan yang merupakan dasar pada dimensi pengadaan obat di Rumah Sakit.
Tujuan dari pengadaan yaitu untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup dengan
kualitas harga yang dapat dipertanggung jawabkan, dalam waktu dan tempat tertentu secara efektif dan efisien, menurut
tata cara dan ketentuan yang berlaku. Sistem pengelolaan obat mempunyai empat fungsi dasar untuk mencapai tujuan
yaitu:
a. Perumusan kebutuhan atau perencanaan (selection)
b. Pengadaan (Procure ment)
c. Distribusi (Distribution)
d. Penggunaan(Use)
Keempat fungsi tersebut didukung oleh sistem penunjang pengelolaan yang terdiri dari:
a. Organisasi (Organitation)
Resources Management)
Instalasi farmasi merupakan satu-satunya unit yang bertugas merencanakan, mengadakan, mengelola, dan
mendistribusikan obat untuk Rumah Sakit secara keseluruhan. Perencanaan pengadaan obat harus sesuai dengan
formularium. Obat yang akan dibeli atau diadakan harus direncanakan secara rasional agar jenis dan jumlahnya sesuai
sehingga merupakan produk atau bahan yang terbaik, meningkatkan penggunaan yang rasional dengan harga yang
TINJAUAN PUSTAKA
bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan di suatu wilayah kerja. (Kepmenkes RI No.
128/Menkes/SK/II/2004)
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat & memberikan pelayanan secara menyeluruh & terpadu kepada masyarakat di
Tujuan dari pengadaan puskesmas ialah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja puskesmas agar terwujud derajat kes yg setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama, yang meliputi
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan
kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat (subagya : 1994)
Martin (1988) mengartikan manajemen logistik sebagai proses yang secara strategik mengatur pengadaan bahan
(procurement), perpindahan dan penyimpanan bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi (dan informasi terkait)
distribusi dan penyimpanan obat dalam upaya mencapai kinerja yang optimal
BAB III
PEMBAHASAN
penyimpanan dan pendistribusian obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah dan
Tujuan Manajemen Logistik Obat di Puskesmas ialah terlaksananya pelayanan obat kepada masyarakat secara
Tujuan pengelolaan obat adalah menjamin tersedianya obat dengan mutu yang terjamin, aman, dan tersebar secara
merata dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat (Depkes, 2005).
Sistem pengelolaan obat mempunyai 4 fungsi dasar untuk mencapai tujuan yaitu :
Distribusi (Distribution)
Penggunaan (Use)
Organisasi (Organitation)
A. Perencanaan
Adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka
Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan
Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Kegiatan kegiatan perencanaan meliputi :
Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan jenis obat yang benar-benar diperlukan sesuai dengan pola penyakit.
Dipilih untuk menghindari duplikasi dan kesamaan jenis serta menghindari penggunaan obat kombinasi
Untuk mengetahui pemakaian obat setiap bulan dari masing masing jenis obat di Unit Pelayanan
Kesehatan/Puskesmas selama setahun. Data pemakaian obat di Puskesmas diperoleh dari LPLPO.
3. Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat
Dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi di tingkat PKD maupun di UPOPPK Kabupaten/Kota.
a. Metode Konsumsi
b. Metode morbiditas
dengan rumus : a = b + c + d e f
Keterangan :
b : Kebutuhan obat untuk sisa periode berjalan (sesuai dengan tahun anggaran yang bersangkutan)
Obat GFK
wilayah kerjanya.
Beberapa hal dalam permintaan:
Kegiatan
a. Permintaan rutin
b. Permintaan khusus
c. Permintaan obat dengan LPLPO
d. Permintaan obat ditunjukkan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Instalasi Farmasi.
Menentukan jumlah permintaan obat
a. Data yang diperlukan
b. Sumber data
c. Penyimpanan
Tujuan:
agar obat yang diterima aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan, mutu terjamin dan mempermudah
d. Distribusi
Penyaluran/distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk
disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya.
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan obat yang tertib dan lengkap serta tepat
g. Penilaian / Evaluasi
Penilaian (evaluasi) dilakukan secara eksternal oleh supervisor (pejabat setingkat lower manajer atau
dilingkungan DINKES), dengan melakukan pemeriksaan catatan dan laporan obat, maupun langsung ke gudang
Dinkes Dati II, Ka Puskesmas, RSUD, Beppeda Dati II, Pemda Tk II (Bag. Kesra & perencanaan program), PT.
Penetapan Bupati/Walikota
Distribusi ke Gudang
Distribusi ke Puskesmas
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah
rasional dan menyeluruh. Tujuan pengelolaan obat adalah menjamin tersedianya obat dengan mutu yang terjamin,
aman, dan tersebar secara merata dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat
c. Sistem pengelolaan obat mempunyai 4 fungsi dasar untuk mencapai tujuan yaitu :
Perumusan kebutuhan atau perencanaan (selection)
Pengadaan (Procurement)
Distribusi (Distribution)
Penggunaan (Use)
Keempat fungsi didukung oleh sistem penunjang pengelolaan :
Organisasi (Organitation)
Pembiayaan dan kesinambungan (Financing and Sustainnability)
B. Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar perlunya peran aktif dari mahasiswa untuk memahami materi
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Pedoman Pengelolaan Obat
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pedoman Teknis
Qurck, J.D., Managing Drug Suplly, Jonathan. D., (Eds), Second Edition, Reursod and Expanded, Kumarin Press,
USA, 1997.