Anda di halaman 1dari 2

1.

Identitas Buku
a. Judul buku : Ensiklopedi Fisika 5
b. Penulis : Dr. Siti Zulaikah
c. Penerbit : 1. Penerbit Republika
2. Penerbit PT Sarana Panca Karya Nusa
d. Tahun Terbit : 2009
e. Tebal Buku : 118 halaman
Rangkuman :

Astronomi berarti ilmu bintang, yaitu ilmu yang menjelaskan kejadian di luar bumi dan
atmosfernya dengan didukung oleh pengamatan. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat
fisik dan kimiawi serta proses-proses yang terjadi pada benda-benda yang bisa dilihat dilangit
(dan di luar Bumi). Sejak abad ke-20, astronomi dipilah menjadi astrometri, mekanika langit, dan
astrofisika.

Astrofisika merupakan cabang dari ilmu astronomi atau ilmu perbintangan. Bahasan
astrofisika berfokus pada sifat-sifat fisika jagat raya antara lain luminositas, kerapatan,
temperatur, dan komposisikimia dari benda-benda angkasa seperti bintang, galaksi,
interstellarmedium, atau ruang antargalaksi dan interaksi antarbenda tersebut. Pada umumnya
astrofisika yang didasarkan pengamatan dilakukan dengan menggunakan spektrum
elektromagnetik. Berdasarkan spektrum elektromagnetik tersebut, pengamatan astrofisika dibagi
berdasarkan lingkup spektrum, yaitu: radiostronomi, astronomi inframerah, astronomi optik,
astronomi ultraviolet, sinar X dan sinar gamma.

Sebelum kita membahas tentang ilmu astronomi lebih baik kita mengetahui lebih dulu
bagaimana jagat raya kita ini terbentuk. Hal ini bisa dijelaskan dengan teori Big Bang. Kata Big
Bang berarti dentuman atau ledakan akbar. Big Bang adalah teori kosmologi atau teori
pembentukan jagat raya yang paling banyak diterima keabsahannya dalam lingkungan ilmuwan,
dengan semakin banyaknya bukti percobaan yang terus mendukung. Teori Big Bang menyatakan
bahwa jagat raya ini terbentuk dari ledakan mahadasyat yang terjadi sekitar 13.700 hingga
14.000 juta tahun lalu. Ledakan ini mengeluarkan materi dalam jumlah yang sangat besar ke
segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian menjadi benda-benda dalam bentuk
bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi dan partikel lainnya di dalam semesta ini.
Wujud lain dari ledakan ini adalah terbentuknya tata surya kita.

Jagat raya atau alam semesta kita merupakan suatu tempat yang luasnya tiada terbatas atau
tidak terhingga yang sampai saat ini belum ada satu peneliti pun yang mampu menggambarkan
sampai dimana batas jagat raya ini. Materi-materi yang mengisi jagat raya yang telah diketahui,
seperti keberadaan galaksi-galaksi, bintang, planet, nebula quarsar, pulsar, dan lain sebagainya.

Galaksi berasal dari bahasa Yunani galakt-, yang berarti milk. Awal mulanya
diperuntukkan bagi galaksi kita, Bima Sakti, yang bersifat masif dan merupakan system yang
memiliki ikatan gravitasi yang terdiri dari bintang-bintang interstellar medium yang mengandung
gas dan debu serta tata surya. Tata surya terdiri dari matahari, bintang, planet-planet, komet,
satelit, asteroid, dan meteoroid.

Bintang pada awal pembentukannya mengandung 70% hidrogen dan 25 hingga 30% helium.
Unsur-unsur yang lebih berat daripada helium dan hidrogen (seperti litium dan uranium) hanya
ada beberapa persen dari seluruh massa total generasi bintang saat ini.seluruh hidrogen dan
hampir seluruh helium diyakini diproduksi Big Bang, sementara helium dan unsur-unsur tidak
tampak lainnya diproduksi setelahnya yang merupakan hasil dari reaksi nuklir dalam bintang.
Semua materi dalam bintang, kecuali bintang pada massa akhir hidupnya (seperti bintang katai
putih maupun bintang neutron) berbentuk gas yang terdiri molekul-molekul, atom-atom
netralion-netralion, dan atau elektron-elektron bebas tergantung pada temperaturnya. Massa
bintang pada umumnya sangat besar, berada pada rentang antara 0,08 hingga 100 kali massa
Matahari. Massa Matahari adalah 1,989 x 1033 gram atau sekitar 332,900 kali massa bumi.

Dalam perkembangannya bintang diklasifikasikan berdasarkan spektroskopi (klasifikasi


Harvard) dan berdasarkan luminositasnya (klasifikasi Yerkes). Klasifikasi Harvard
menggolongkan bintang berdasarkan O, B, A, F, G, K, M. klasifikasi ini digolongkan
berdasarkan bintang yang paling panas hingga yang paling dingin dengan massa, radius, dan
luminositas dalam satuan matahari. Sedangkan klasifikasi Yerkes membagi bintang-bintang ke
dalam beberapa kelas sebagai berikut yaitu : O (hypergiants), I (supergiants), Ia (maharaksasa
terang), Iab ( antara maharaksasa terang dan kurang terang), Ib (maharaksasa kurang terang), II
(bright giants), III (giants), IV (subgiants), V (dwarfs), VI (subdwarfs), VII (katai ptih/ white
dwarfs). Pemberian nama sebuah bintang biasanya disusun berdasarkan kombinasi kedua
klasifikasi Yerkes maupun Harvard.

Dalam klasifikasi Harvard, Matahari berada dalam kelas G yang temperatur permukaannya
antara 5.000 hingga 6.000 K dan berwarna kuning. Matahari adalah bintang terdekat pada tata
surya yang berusia 4,5 miliar tahun. Dalam usia 6 miliar tahun diperkirakan massa hidupnya
akan habis. Beratnya 333.400 kali massa bumi dan menguasai sekitar 99.86% dari massa seluruh
tata surya. Sedangkan Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut: a. mengorbit
mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang; b. mempunyai massa yang cukup untuk memiliki
gravitasi tersendiri; c. tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap
deuterium di intinya; d. telah membersihkan lingkungan (clearing the neighborhood).
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam system tata surya terdapat 8 planet, yaitu: merkurius,
venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, Uranus dan neptunus. Setelah perkembangan teknologi
ditemukan yang dianggap planet baru, seperti: Pluto, ceres, UB 313 dikenal sebagai planet kerdil
atau katai

Selain bintang, matahari dan planet masih ada meteor, komet dan asteroid yang merupakan
bagian dari tata surya. Meteor lebih dikenal dengan sebutan bintang jatuh atau shooting stars.
Meteor berasal dari kata Yunani meteoron adalah garis cahaya yang terbuat saat meteoroid,
yakni partikel-partikel seperti debu dan pecahan-pecahan batuan angkasa, mengambang di
angkasa, masuk pada atmosfer bumi. Salah satu kawah meteor yang terkenal yang bernama
Barringer Impact Crater di Arizona, Amerika Serikat. Sedangkan komet kita kenal dengan
bintang berekor. Dulu orang berfikir kalau komet adalah bola besar berapi padahal komet padat,
beku, gelap dan tidak terlihat jika tidak mendapatkan sinar dari matahari. Komet yang terkenal
adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali.

Asteroid adalah cuplikan batuan angkasa yang relatif kecil dan tidak cukup besar untuk
diklasifikasikan sebagai planet. Asteroid adalah sisa pembentukan tata surya kita sekitar 4.500
juta tahun yang lalu. Asteroid terbesar terkenal dengan nama ceres.

Untuk dapat mengamati bintang di Indonesia kita memiliki observatorium seperti di dunia
lainnya, observatorium Bosscha di Indonesia digunakan untuk pengamatan langit dan sejak
berdirinya terus dan berkembang seiring dengan perkembangan astronomi di Indonesia.
Observatorium Bosscha terletak di posisi: 10737 bujur timur (BT) dan 64930 lintang selatan
(LS). Ketinggian 1300 m di atas permukaan laut dan 630 m di atas dataran tinggi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai