Anda di halaman 1dari 27

FLORAL DESIGN

MERANGKAI BUNGA

Tema lomba
Teknik Merangkai Bunga dan Desain Floral

Disusun oleh:
Nama

: Hasni Naray

Nama lembaga

: PKBM AL-HIJRAH

Alamat Lembaga

: Jln. Raya Pondok Kelapa Kab. Bengkulu


Tengah

KABUPATEN

: Bengkulu Tengah

PROVINSI

: Bengkulu

Jenis Lomba

: Lomba Karya Nyata (LKN)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan Zaman pada era Globalisasi, pembaharuan dan
peningkatan dalam Seni Merangkai Bunga/Desain Floral sangat cepat dan
dramatis dipicu oleh kemampuan teknologi disegala bidang semakin ketat.
Menyadari akan hal tersebut, Seni Merangkai Bunga/Desain Floral tidak akan
pernah berhenti dan akan terus mengikuti perkembangan di dunia Internasional
pada umumnya dan meningkatkan pengembangannya di Indonesia pada
khususnya.
Sejak ditemukan tehnik desain baru (New Techniques Design) Seni
merangkai bunga dari yang paling sederhana hingga yang memerlukan imajinasi
dan kreatifitas perangkainya, ini menunjukkan bahwa seni merangkai bunga sudah
berkembang begitu lama, sehingga William Shakespeare seorang sastrawan
Inggris yang sangat terkenal pada abad XVI mengatakan dengan ungkapannya
yang sangat terkenal, Katakanlah dengan bunga!.
Dengan perkembangan pada akhir abad ke 19 dan pada permulaan abad ke 20
kebanyakan orang lebih menyukai kebebasan dalam berekspresi dengan cara cara yang berbeda. Hal ini terdapat pada semua bidang seni tidak terkecuali dalam
bidang Seni Merangkai Bunga dan Desain Floral. Hal ini berarti akan tercipta
suatu karya seni berdasarkan Modifikasi (Perubahan), Inovasi (Gubahan),
Imaginasi/Inspirasi yang sejalan dengan daya kreatifitas seseorang untuk
mewujudkan suatu desain yang bisa diadaptasikan menjadi suatu gaya/style baru
yang disebut dengan bentuk gaya bebas, bentuk gaya Modern. Dan secara tidak
langsung tercipta suatu pengetahuan Desain dan penerapan selanjutnya pada
Desain Floral.
Di Indonesiapun bunga dipergunakan untuk persembahan dalam upacaraupacara agama dan keramaian sejak dahulu kala. Kita lihat misalnya di Bali, Jawa
dan daerah-daerah lainnya pada saat-saat demikian, bunga tak dapat dilepaskan.
Seni janur yang pada masa kini telah mempunyai nilai nasional digunakan pada

upacara-upacara tersebut. Tampaknya ini adalah ciri khas Indonesia dalam Seni
Floral dan Merangkai Bunga di masa mendatang. Bunga telah dirangkai sejak
dahulu kala, tetapi hanyalah dari segi penampilannya saja. Rangkaian demikian
itu, sukar dinamakan sebagai hasil karya seni. Karena tidak mengucapkan
keabadian dan keindahan alam ataupun lingkungan dimana bunga atau tumbuhtumbuhan tersebut hidup ataupun perasaan yang diberikan, bahwa perangkainya
sedang mencoba untuk mengungkapkan sesuatu melalui bunga atau flora.
Seni Floral dan Merangkai Bunga ini adalah sama dengan seni patung
ataupun seni lukis dimana seniman mengungkapkan sesuatu melalui karyanya.
Kalau seni lukis memakai kuas atau kanvas, cat minyak sebagai alat
pengungkapan sang seniman, maka Seni Floral dan Merangkai Bunga memakai
bahan-bahan flora (bunga-bungaan, dedaunan, ranting-ranting dan lain-lain).
Bahkan didalam kemajuan tekhnik dewasa ini Seni Floral dan Merangkai Bunga
lebih berkembang lagi dengan memakai bahan-bahan metal, plastic bahkan
dengan tekhnik mutakhir pun dapat diterapkan disini.
Di Indonesia yang kaya akan bahan bakunya bahkan kadang-kala yang didicampakkan di sampah pun dapat dipergunakan sebagai bahan Seni Floral dan
Merangkai Bunga tersebut. Pulau-pulau yang tersebar di seluruh tanah air
mempunyai berbagai kebudayaan yang sangat menarik serta mempunyai flora
dan fauna yang tidak banyak didapati di dunia luar, sangatlah menarik
untuk dapat diterapkan pada Seni Floral dan Merangkai Bunga ini. Untuk itu
dibuat makalah yang berjudul Teknik Merangkai Bunga Dan Desain Floral agar
dapat membantu dalam merangkai bunga dengan menggunakan desain floral.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan merangkai bunga (desain floral)?
2. Apa saja prinsip-prinsip desain merangkai bunga?
3. Apa saja unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam proses mendesain
rangkaian bunga?
4. Apa saja bentuk-bentuk desain dalam merangkai bunga?
5. Bagaimana teknik-teknik dalam merangkai bunga?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian dari merangkai bunga (desain floral).
2. mengetahui prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam desain merangkai
bunga.
3. mengetahui unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam proses mendesain
rangkaian bunga.
4. menegtahui bentuk-bentuk desain dalam merangkai bunga
5. mengetahui teknik-teknik dalam merangkai bunga

BAB II
PEMBAHASAN

A. DESAIN BUNGA (MERANGKAI BUNGA)


Desain bunga adalah seni merangkai (mengorganisasikan) elemen desain pada
bahan tanaman, wadah (vase), dan asesoris lainnya sesuai dengan prinsip desain.
Yang kemudian lebih dikenal dgn istilah Ikebana.
Empat tipe dasar desain yg didasarkan pada bentuk bunga, yaitu :

Line Flowers
1. Malai/tangkai bunga satu dan panjang dengan banyak kuntum bunga pada
berbagai tingkat perkembangan.
2. Mengkreasikan kerangka desain vertikal dan menunjukkan tinggi dan lebar
rangkaian.
3. Efektif digunakan/diletakkan pada bagian luar rangkaian
Contoh : Snapdragons, Gladiolus (gladiol) dan Sedap malam

Mass Flowers
1. Satu kuntum bunga utama yg tumbuh dan berkembang pada ujung satu
tangkai bunga, sehingga berbentuk bundar.
2. Memberikan kesan menggiring pandangan ke titik perhatian (focal point)
dan menambah kesan banyak dan berat dari suatu desain.
3. Membantu mengisi bagian yang kosong dari rangkaian dan umum
digunakan pada bagian tengah rangkaian.
Contoh: Carnations (anyelir), Roses (mawar), dan Chrysanthemums (krisan)

Form Flowers
1. Bentuk yg tidak umum sehingga terkesan unik karena bentuk dan
warnanya. contoh : Bird of paradise (helikonia), Orchids (anggrek)
2. Mengkreasikan aksen atau titik perhatian dari suatu rangkaian (desain)
sehingga dpt sebagai bagian yg mencuri perhatian/pandangan.

Filler Flowers
1. Malai disertai cabang malai dgn masing-masing bunganya dan menyebar.
Bunga ini seringdigunakan dgn menyertakan daun pada setiap satu malai
bunga.

2. Digunakan untuk mengisi ruang kosong dan sebagai aksen dalam


rangkaian (desain).
3. Juga digunakan untuk menutupi bagian mekanik dari rangkaian seperti
kawat kerangka desain.
Bentuk desain rangkaian bunga, antara lain:
1. Round, desain rangkaian bunga dengan bentuk dasar bundar
2. Ovale, desain rangkaian bunga dengan bentuk dasar lonjong
3. Fan, desain membentuk setengah lingkaran layaknya kipas
4. Triangle (segitiga)

Equilateral
Desain seolah membentuk segita sama sisi.

Asymmetrical
Desain membentuk segitga tidak sama sisi. Salah satu sisi dapat digunakan
sebagai titik pusat pandangan.

5. Right angle, desain rangkaian bunga membentuk huruf L


6. Inverted-T, rangkaian bunga yang dibentuk seperti huruf T
7. Vertical, Desain rangkaian bunga yang tegak. Lebih panjang/tinggi kearah
vertikal, lebih pendek (sempit) ke arah horisontal.
8. Horizontal, Bentuk rangkaian bunga kebalikan dari bentuk tegak, yaitu lebih
panjang horisontal dan lebih pendek vertikal.
9. Diagonal, Tengah-tengah antara vertikal dan horisontal.
10. Crescent, Desain rangkaian bunga dengan bentuk seperti bulat sabit (quarter
moon).
11. Hogarth Curve, Desain rangkaian bunga dengan bentuk menyerupai huruf S.

B. PRINSIP-PRINSIP DESAIN (MODEL) MERANGKAI BUNGA


Tujuh prinsip-prinsip desain bunga yaitu: (komposisi, kesatuan/unity,
proporsi atau perbandingan, aksen (tekanan/ titik berat), keseimbangan/balance,
harmoni/keselarasian, dan ritme/irama adalah unsur-unsur yang mendasari setiap
desain bunga. Unsur-unsur desain (unsur-unsur penafsiran) bisa ada, tetapi unsurunsur itu harus diramu dengan prinsip-prinsip tersebut untuk menciptakan
komposisi secara menyeluruh. Pertama-tama, semua desain bunga dilihat

sebagai suatu komposis keseluruhan. Setiap komponen dalam suatu desain


seharusnya memberi pengaruh bagi penampilan secara keseluruhan.Dalam
istialh

seni,

Komposisi

diartikan

sebagai

pengorganisasian

atau

pengelompokan bagian- bagian yang berbeda untuk mencapai suatu


keseluruhan yang menyatu. Kata organisasi dalam definisi tersebut
berarti bahwa desain bunga adalah suatu proses pemikiran yang
eksas/terperinci, yang berawal dari pemilihan kontainer/wadah, bahan bahan dan aksesori (tambahan) yang segar,

dan berakhir dengan

penempatannya dalam desain itu. Setiap bahan-bahan dalam komposisi ini


memberi pengaruh pada hasil desain keseluruhan. Pertama, bentuk desain itu
nyata: suatu segitiga asimetris. Warna bahan dan keanekaragaman bunga adalah
penemuan berikutnya. Juga ada pengulangan bentuk yang berawal dari
kontainer/wadah dan diikuti dengan bunga serunai/krisan fuji ( Fuji
Chrisyanthemum),

daysy pompons, dan berakhir dengan eucalyptus yang

melingkar-lingkar. Semua komponen ini (bentuk, warna, keanekaragaman,


pengulangan/repetisi diorganisir bersama untuk mencapai keseluruhan yang
menyatu. Jika ada bagian-bagian manapun dari komposisi itu dihilangkan atau
diubah urutannya, desainnya akan berubah.

Unity
Adalah kesatuan maksud/tujuan. Hubungan masing-masing bagian ke bagian
yang lainseharusanya menghasilkan efek yang umum dan menyatu. Komposisi
yang tergambarkan dibawahini membentuk penampilan keseluruhan yang
menyatu karena bahan-bahannya berwarna sama.Kontainer dan bahanbahan kering tembaga punya kesatuan yang terpasang tetap karena punya satu
warna penutup metalik yang sama. Tetapi, untuk mencapai kesatuan, tak semua
desain

perlu

punya bahan

yang

warnanya

sama.

Kesatuan

bisa

diekspresikan/dinyatakan dalam banyak pemilihan bahan dan keserasian


warna yang lain, sepanjang semua itu cocok untuk menghasilkan efek
tunggalyang disengaja.

Proporsi
Proporsi adalah hubungan perbandingan ukuran antar b ahan-bahan
dalam suatu desain.Hubungan ini dapat diukur dari jumlah bunga,
panjang batang, atau jumlah bahan-bahan yangdipakai dalam suatu
desain. Untuk kebanyakan desain bunga, penyusunan (setting) proporsi
itudimulai dari kontainernya. Pasangan komposisi -komposisi seperti
digambarkan di atas adalahcontoh-contoh pengaturan proporsi standar. Vas
yang tinggi cocok dengan 1,5 sampai 2 kali tinggi peraturan kontainer tradisional.
Desain mendatar/horizontal menggunakan garis pedoman sama ini(yang memakai
tinggi kontainer sebagai ukuran). Kata scale (skala) sering dipakai sejalan
dengan prinsip proporsi tersebut. Secara khusus, scale berarti ukuran penyusunan
dalam hubungan dengansettingnya. Sebagai contoh, suatu vas pucuk/kuncup
bunga yang tunggal akan tampak di luar skala(out of scale) diatas meja bipet
setinggi 25 kaki. Namun beberapa perhiasan ditengah meja yang
digunakan pada meja 25 kaki yang sama akan tampak lebih in scale.

Aksen / Tekanan
Dalam komposisi bunga, aksen adalah pola, motif atau warna yang terjadi secara
tersendiri/khusus dan tetap, tetapi berkedudukan lebih rendah. Secara tradisional, daerah yang
menjadi pusat perhatian (focal area) dari suatu desain adalah tempat/bagian dimana aksennya
paling mudah dikenali. Prinsip aksen ini diambil dari prinsip komposisi musik yang
berarti tekanan atau penekanan yang diberikan pada notasi tertentu. Dasar dari
komposisi

kehidupan

tumbuh-tumbuhan

(vegetative

composition)

ini

dititikberatkan/ditekankan tumbuhan bunga violet Afrika yang berwarna pink


(merah muda). Pola penempatannya menarik perhatian dan membentuk
satu focal area desain itu. Namun demikian, pola yang dibentuk itu
bercampur dalam gambar desain kesseluruhan. Dalam penerapan aksen
padasuatu desain ini, kata terjadi secara tetap berarti bahwa setiap
bahan diulangi lebih dari satu kali,seperti dalam hal bunga violet.

Keseimbangan /balance
Prinsip

keseimbangan

dicapai

jika

penempatan

bahan -bahan

membawa ke rasa stabilitas fisik maupun visual. Stabilitas fisik


mengacu pada penempatan sesungguhnya (menurut kenyataannya) dari
batang-batang utama untuk membentuk susunan/struktur. Jika suatu
penyusunan jelek/gagal karena penempatan batang yang buruk, maka
struktur/keseimbanganfisiknya salah. Stabilitas visual diciptakan dengan
penempatan warna dan bahan secara urut. Sebagai contoh pengaturan
stabilitas visual adalah warna-warna gelap tampak lebih berat dan dipakai pada
dasar suatu desain, warna-warna terang/muda tampak lebih ringan dan
dipakai pada bagian atas suatu desain. Contoh lain, kuncup/pucuk suatu
bunga selalu tampak lebih terang (warnanya) daripada bunga yang terbuka
penuh pada jenis yang sama. Jadi kuncup bunga dipakai pada bagian atas desain,
sedangkan bunga-bunga yang terbuka penuh dipakai pada bagian dasar. Baik
stabilitas fisik maupunstabilitas visual dapat dinyatakan dalam tiga cara :
1. K E S E I M B A N G A N S I M E T R I S : b e r c i r i k a n p a d a b o b o t v i s u a l
y a n g s e d e r a j a t / s a m a p a d a setiap sisi garis tegak bayangan (garis tegak
imajiner). Bobot visual yang sama ini tak harus dinyatakan dengan bahanbahan yang sama seperti digambarkan dalam contoh keseimbangan simetris.
Garis pusat/Central line menyatakan bahan-bahan yang berbeda pada setiap
sisi, namun demikian desain itu tampak memiliki bobot visual yang sama
pada dua sisi dan secara simetris seimbang.
2. KESEIMBANGAN ASIMETRIS: Terjadi ketika bobot visual yang
kaki sama tampak pada salah satu sisi garis bayangan pusat (garis
pusat imajiner). Komposisi warna oranye dan buah peach (buah
persik) adalah contoh keseimbangan asimetris. Ada lebih banyak
bobot visual pada sisi kiri garis pusat daripada sisi kanannya.
3. K E S E I M B A N G A N T E R B U K A : A d a l a h s u a t u u n g k a p a n ya n g
digunakan

jika

s i f a t - s i f a t simetris maupun asimetris tak dapat

diterapkan pada suatu desain. Banyak gaya desain baru digolongkan


sebagai desain terbuka. Gaya desain system parallel (parallel = garis
yang sejajar) dan gelombang/ombak baru yang abstrak dianggap sebagai

open balance (keseimbangan terbuka), karena sangat sulit untuk


menerapkan dasar-dasar keseimbangan tradisional.

Harmoni/Keserasian
Harmoni adalah kualitas estetik/rasa keindahan yang menyenangkan yang
diciptakan dengan pemilihan bahan-bahan/ bagian secara hati-hati untuk suatu
komposisi. Harmoni dapat dinyatakan ke dalam dua cara: dengan mencampur
bahan-bahan yang sama atau membedakan komponen -konponen yang
secara khusus berbeda. Harmoni paling tampak nyata dalam warna warna desain tetapi bias juga ada dalam tekstur, bentuk atau ukuran bahan. Desain
ini

adalah

campuran

dari

bunga

kebun

yang

bermacam-macam.

K e s e r a s i a n n ya dinyatakan dalam pemilihan bahan-bahan yang tampaknya


punya penampilan tumbuh kebun yang sama (garden-grown look yang sama).
Harmoni juga dinyatakan dengan penempatan bunga-bunga dalam komposisi.
Semua bahan-bahan sesuai seperti teka-teki silang dalam bentuk kipas.
Sebaliknya, dua bunga yang secara khusus berbeda, misalnya jahe tropis merah
muda, dan anyelir standar merah bias dikombinasikan dalam suatu
desain yang serasi. Bahan-bahan yang sangat berbeda ini dapat dipakai
bersama secara berhasil jika ditempatkan secara pantas dalam suatu
desain. Jika pendesain memakai jahe sebagai bahan garis dan anyelir
digerombolkan di dasar untuk tekstur (jaringan), kemudian bahan-bahan itu akan
tampak di dalam keserasian.

Ritme / Irama
Irama adalah pengulangan dari suatu motif atau unsur formal pada
jarak yang teratur atautak teratur. Irama dapat dinyatakan dalam garis, bentuk,
warna,

spasi/jarak

antara

bunga-bunga,

atau pengulangan

kurva-kurva

(lengkungan) yang sederhana, atau latar/bidang dalam suatu komposisi.


Komposisi peach (persik) dan kuning ini menggambarkan irama dengan motif
bunga-bunga bakung kuning yang diulang-ulang. Penempatan bunga
secara tak teratur itu membentuk: dua pada pucuk atau ujung atas, tiga
di

tengah,

dan

satu

dibawah

atau

dasar

menunjukkan

suatu

10

r e p e t i s i / p e n g u l a n g a n ya n g d i p a k a i u n t u k m e n ya t a k a n i r a m a
s e h a r u s n ya t i d a k m e m b o s a n k a n .

Menggunakan lebih dari satu

bentuk bunga (satu bunga paku dan satu bunga bundar, misalnya)
menjadikan iramanya alami dan secara visual merangsang.

C. UNSUR-UNSUR DESAIN MERANGKAI BUNGA


Garis
Lima elemen atau unsur desain merangkai bunga (garis, bentuk, jarak/spasi,
tekstur dan warna) adalah unsur-unsur penafsiran (interpretive component) yang
digunakan oleh desainer bunga untuk menciptakan desain bunga khusus.
Demi menciptakan efek yang terbesar, unsur -unsur ini harusserasi
dengan prinsip-prinsip desain. Garis menciptakan dasar pokok dari
setiap desain. Garis merupakan jalan visual ( visual path) untuk diikuti
oleh mata. Garis juga membentuk kerangka susunan desain. Ada dua
golongan garis, yaitu:
1. GARIS STATIS ditandai dengan kurangnya gerakan yang tidak
seperti biasanya. Suatu garis statis menetap dalam bentuk suatu
desain untuk mengikuti panjang, lebar dan kedalamannya .
2. GARIS DINAMIS adalah garis aktif dan garis yang ditandai dengan
gerakan yang terus-menerus (berkesinambungan). Dalam suatu bentuk
persegi empat suatu garis dinamis akan mempertunjukkan arah baru
(misalnya, garis lengkung). Desain ini punya garis -garis statis dan
dinamis dalam komposisi yang sama. Bunga bakung, Tulip, & Iris
menciptakangaris-garis statis (tetap) yang mengikuti bentuk empat
persegi panjang dari desain yangmenciptakan garis dinamis. Garis garis dinamis memberi kekuatan/ energi pada bentuk - bentuk seharihari menambah keasyikan dan semangat pada suatu desain.S u a t u g a r i s
statis seperti pada desain di atas, yang dilebih -lebihkan
p a n j a n g n ya , m e n j a d i dinamis. Garis komposisi ini melebihi
ukuran normal desain mendatar/horizontal, dan karena itu tergolong
dinamis. Perasaan dari penampilan ini ditingkatkan dengan belokan diagonal

11

sedikit dari kayu bulu ( fatherwood ) yang menambah daya tarik visual
komposisi itu.

Form/Bentuk
Bentuk adalah penampilan luar dari suatu area yang dibeda bedanan oleh bahan-bahan dalamsuatu komposisi. Bentuk meliputi tiga
dimensi yang berarti panjang, lebar dan dalam. Suatu desain bentuk yang asli
secara pasti mengikuti prinsip-prinsip geometris panjang, lebar dan
kedalaman.Ada bentuk-bentuk tertutup dan ada pula yang terbuka yang menjadi
istilah-istilah deskriptif yang berlaku untuk sifat-sifat fisik suatu desain.
1. BENTUK TERTUTUP dalam desain bunga adalah suatu desain yang
kokoh/solid, kompak & tersusun. Desain-desain gaya Biedermeier adalah
suatu contoh bentuk tertutup.
2. BENTUK TERBUKA mempunyai bagian -bagian yang membentang
& menyebar dengans p a s i

antar

bagian -bagian

itu.

Suatu

d e s a i n s ys t e m p a r a l e l a d a l a h s u a t u c o n t o h b e n t u k terbuka.Ada
juga

bentuk-bentuk

desain

klasik

&

interpretif

(bersifat

penafsiran). Istilah-istilah ini berlaku untuk rasa keindahan/estetis


desain itu atau kesannya pada orang yang melihat. Suatu bentuk
klasik

menyatakan

keserasian

sederhana

&

tidak

pernah

digolongkan sebagaitrendy atau suatu mode. Bentuk itu tak kenal waktu dan
akan dianggap modenya selama bertahun-tahun.
3. BENTUK INTERPRETIF adalah hanya variasi bentuk atau suatu kombinasi
bentuk-bentuk yang dipilih menurut kebijaksanaan desainer. Suatu bagian
bentuk-bentuk yang penuh bias ditemukan dibagian lain edisi ini. Suatu
segitiga

yang

tepat

adalah

bentuk

klasik

karena

dimensi

karakteristik (sigat)nya mudahdikenali. Bunga Gladioli oranye


menciptakan sudut 90 dari bentuk klasik. Marigold & Zinnias
memperkuat sudut itu ketika bunga Bakung Oranye mengisi sisa
bentuk itu. Semua bahan-bahantepat dalam penempatannya, membuatnya
menjadi contoh bentuk yang tepat.Buket/karangan bunga dari campuran
bunga-bunga

kebun

ini

adalah

suatu

bentuk

interpretif yang

12

menyerupai

kipas

angin.

Terutama,

suatu

bentuk

desain

jari-jari

lingkaran/radial, komposisi ini berisi garis-garis yang membuyarkan label


bentuk klasik. Garis-garis pengembangan dari tanaman I v y m e m o t o n g
g a r i s b e s a r ya n g s e m p u r n a d a r i b e n t u k k i p a s a n g i n i t u .
Juga,beberapa

b a h a n ditempatkan dalam garis-garis sejajar/paralel,

membuyarkan aturan penempatan radial (seperti jari- jari lingkaran) dari


bentuk yang menyerupai kipas angin.

Spasi
Spasi/ space a d a l a h w i l a ya h / a r e a t i g a d i m e n s i d i d a l a m d a n
d i s e k i t a r b a h a n - b a h a n d e s a i n merangkai bunga. Tiga macam spasi
digunakan dalam desain rangkaian bunga, yaitu : spasi positif,spasi negatif &
voids/kekosongan.
1. SPASI POSITIF adalah area dalam suatu komposisi yang diisi oleh
bahan-bahan. Setangkai bunga menempati sejumlah spasi positif tertentu.
Demikian juga, suatu bentuk desain yangkompak & mengumpul/menyatu &
terisi secara padat menempati spasi positif.
2. SPASI NEGATIF adalah wilayah/area kosong antar bunga -bunga.
Seperti dalam musik, iniadalah spasi antar notasi yang membuatnya
lebih penting. Spasi yang kosong antar garisyang kuat dalam
komposisi system paralel ini adalah spasi negative. Spasi itu
menambahtekanan yang penting terhadap bahan-bahan yang dipakai.
3. VOIDS adalah spasi-spasi penghubung. Sering dipakai dalam gaya
desain kontemporer,voids adalah garis -garis yang bersih dan jelas
yang menghubungkan bahan-bahan dengan bagian lain dari desain
itu. Komposisi ini adalah contoh dari garis -garis penghubung
yangditetapkan
Chrysanthemum.
kumpulan

dengan
Batang
bunga

jelas

(VOIDS),

itulah
tunggal

yang

dalam

batang

bunga Fuji

menghubungkan

dengan

dasar

desain

y a n g l e b i h besar/bergerombol. Voids memberi keleluasaan bagi


desainer untuk menggunakan spasi yang lebih dramatik dalam suatu
desain.

13

Tekstur/Jaringan
Tekstur

adalah

susunan

permukaan

bahan -bahan

yang

t a m p a k ya n g d i p a k a i d a l a m s u a t u komposisi. Setiap bahan punya sifat


khusus yang membuatnya unik. Kumpulan daun-daun, bahan- bahan kering &
asesori-asesori lain yang dipakai dalam suatu desain khusus semuanya
memberi pengaruh pada daya tarik visual desain. Tekstur yang dibeda-bedakan
menambah persepsi kualitasyang lebih tinggi bagi suatu desain bunga.
Tekstur dapat menjadi kasar atau bagus, lembut atau kasar, cerah atau
suram. Tekstur permukaan kayu, lichen (sebangsa tumbuhan lumut), kelp (sejenis
ganggang laut yangc o k l a t ) d a n l u m u t m o s s e s ya n g d i b e d a - b e d a k a n
s a n g a t b e r l a w a n a n d e n g a n p e r m u k a a n h a l u s pecahan bejana kaca
yang berasap yang dipakai dalam desain ini. Komposisi itu disusun pada
suatu piringan kaca bening yang menambah kontras tekstur. Setiap bahan
ditingkatkan dengan kombinasi tekstur bahan. Desain abstrak sering berpusat pada
tekstur & menggunakan perbedaan visual pada permukaan bahan-bahan untuk
mendapat pengaruh yang ditambahkan.Komposisi ini berisi bahan-bahan
yang

punya

cakupan

luas,

dari

bunga-bunga

segar

ke

krom

(chrome)/sepuhan, menuju sifat ekstrim dengan menggunakan potongan hamparan


jalan. Rasa high-tech m e n e n t u k a n t i n g k a t p e n ya j i a n / p r e s e n t a s i b u n g a
I r i s ya n g p u t i h & c a b a n g d a r i c e m a r a skotlandia (SCOTCH PINE). Dua
bahan-bahan alami itu secara visual lebih penting karena kontrasdengan bahanbahan lain.

Warna/Color
Sebuah warna memegang peranan penting dalam setiap susunan. Warna dapat
menciptakan efek dramatis pada orang yang melihat. Semua warna adalah indah.
Tetapi ketika warna-warna itu d i k o m b i n a s i k a n s e c a r a p a n t a s , h a s i l n ya
s p e k t a k u l e r / m e n g a g u m k a n . W a r n a m e m b e r i s u a t u kepribadian
desain dengan membuat suatu pernyataan. Beberapa warna susut dan
santai dalam penampilannya, serta warna yang lain cerah, ceria, maupun maju.

14

1. HUE (warna-warni) : suatu nama warna dengan intensitas penuh.


Suatu nama warna bias sederhana seperti merah, atau suatu gabungan nama
seperti biru-ungu
2. CHROMA : adalah tingkat intensitas/kesangatan atau kemurnian dari suatu
hue. Istilah c h r o m a d i g u n a k a n u n t u k m e n ya t a k a n p e r b e d a a n
a n t a r a s u a t u w a r n a c e r a h & c o r a k teduh yang lebih kusam (tidak
cerah) dari hue yang sama. Nilai suatu warna tergantung dari jumlah warna
putih, hitam, & abu-abu yang dicampur denganhue. Keteduhan suatu warna
diciptakan dengan menambahkan warna hitam pada hue. Tone (tinggi
r e n d a h n ya n a d a ) d i c i p t a k a n d e n g a n m e n a m b a h k a n a b u - a b u
p a d a h u e , & w a r n a - w a r n a l e m b u t diciptakan ketika putih
dicampur dengan hue murni. Warna-warna pada roda warna 12 hue
yang digunakan pada pengajaran desain bunga dapat digolongka n
dalam 3 golongan yang berbeda: primer, sekunder, & menengah
(intermediate).

PRIMER

(biru,

merah,

&

kuning)

ketika

bercampur

bersama

dalam

jumlah

ya n g bermacam-macam, menciptakan

warna-warna yang lain.

SEKUNDER

(oranye,

mengkombinasikan
jumlah
sekunder

ya n g

hijau

&

warna-w a r n a

ungu)
ya n g

sama/sebanding.

diciptakan

dengan

diperoleh

dengan

berdekatan

dalam

C o n t o h n ya ,

o r a n ye

mencampurkan

kuning

p r i m e r d e n g a n m e r a h d e n g a n perbandingan jumlah yang sama.

INTERMEDIATE diciptakan dengan mengkombinasikan suatu


warna primer dengan warna sekunder. Sebagai contoh, intermediate
merah-oranye diciptakan dengan mencampurkan merah primer & oranye
sekunder.

D. ANEKA BENTUK DESAIN RANGKAIAN BUNGA


1. S e g i t i g a s i m e t r i s
Suatu segitiga simetris terjadi jika ada bobot visual yang sama pada kedua sisi
dari poros/sumbu bayangan pusat. Penting diperhatikan bahwa kedua sisi poros

15

pusat itu tak perlu punya penempatan & bahan yang sama. Jika bahan-bahan pada
kedua sisi bentuk itu sama dari segi bobot visual, desain segitiga itu dianggap
simetris. Penampilan yang paling murni dari bentuk ini memerlukan suatu segitiga
yang sama sisi. Berarti ketiga sisinya sama panjang. Sering desain-desain yang
tida simetris adalah segitiga sama kaki dengan panjang dua sisi bertikal yang
sama. Komposisi bunga yang semuanya kuning ini memenuhi definisi
segitiga sama sisi simetris. Semua sisi segitiga itu sama panjangnya, memenuhi
persyaratan formal gaya itu. Jika suatu garis bayangan/imajiner ditempatkan
melewati pusat, bobot visual bunga-bunga kuning itu pada kedua sisinya sama.

2. S e g i t i g a A s i m e t r i s

Horizontal
Suatu

segitiga

asimetris

adalah

suatu

desain

yang

santai

dan

mengesankan/impresif. Bentuk ditandai dengan bobot visual yang tidak sama


pada salah satu sisi dari sumbu bayangan. Ada dua bentuk yang mungkin bagi
suatu sudut yang tepat 90 dan garis tertingginya tegak lurus dengan dasarnya.
Yang lain adalah segitiga yang kakinya tidak sama panjang, dengan tiga sisi &
sudut yang tidak sama. K o m p o s i s i
asimetris

ya n g

tak

sama

kaki.

ini

adalah

Tiga

suatu

segitiga

penempatan

utama

gladiolinya bertemu pada suatu titik fokal (pusat perhatian) pusat


tradisional. Pusat desain itu diisi dengan kuncup-kuncup gladioli,
daun-daunan dan mawar dengan bentuk asimetris tidak sama kaki yang
lengkap. Jika satu garis bayangan ditarik melalui pusat desain,sisi kanan segitiga
itu akan punya lebih banyak bobot visual. Bentuk horizontal/mendatar adalah
desain yang rendah, datar dan tenang. Perasaan lurus/linerar dan pasif diciptakan
dengan memperpanjang garis horizontal agar pengaruhnya/impactnya lebih
banyak. Panjang standar bentuk horizontal yang sesungguhnya 1,5-2 kali
panjang focal area. Pada bentuknya yang paling murni, desain itu
punya bobotvisual yang sama pada kedua sisi sumbu/poros bayangan
pusat.Desain horizontal dapat digunakan sebagai perhiasan d tengah meja ketika
garis pasifnyatidak mengganggu percakapan makan malam. Tipe campuran dari
lavender warna pink/merahmuda & bunga-bunga ungu ini diciptakan

16

dengan

mencampur

mendatar.

bunga-bunga

Penambahan

panjang

musim
desain

panas

dengan

ini

memukau

bentuk
sifat

mengesankan/impresif dari bentuknya. Desain ini diseimbangkan & punya bobot


visual yangsama pada kedua sisi.

Vertikal
Peraturan standar (1,5 2 kali tinggi wadah/kontainer) berlaku untuk

komposisi bentuk tegak. Beberapa desain tegak kontemporer menambah


panjangnya untuk mengembangkan pengaruh dinamis bentuk itu pad
orang yang melihat. Suatu garis yang ditarik tegak pada salah satu sisi
wadahnya seharusnya berisi semua penempatan bunga pada versi desain
bentuk yang sesungguhnya. Peraturannya adalah bahwa bahan -bahan
harus tidak melebihi lebar wadah. Kebanyakan penafsiran bentuk
desain ini adalaha pertama-tama karena kesulitan mengurangi bahanbahan agar tidak melebihi lebar diameter wadahnya.Suatu bentuk lingkaran
punya penampilan seperti lingkaran. Semua bahan -bahannyamenyebar
dari suatu titik tunggal bayangan (juga disebut titik lengkung). Titik
ini adalah p u s a t k o n t a i n e r , d i b a w a h b a t a s n ya / u j u n g n ya . B e n t u k
l i n g k a r a n b i a s a n ya k o m p a k d a n dikelilingi dengan bunga dan telah
ditafsirkan/diinterpretasikan oleh desainer-desainer selama b e r a b a d - a b a d .
D a l a m d e s a i n b e n t u k l i n g k a r a n ya n g s e s u n g g u h n ya , s e m u a
b a h a n - b a h a n ditempatkan dalam lingkaran. Penampilan keseluruhan
bentuk itu seharusnya punya bobot visual yang sama pada kedua sisi
dari sumbu/poros bayangan (yang juga membagi dua tit ik lengkung
bayangan). Bentuk lingkaran interpretif ini berisi pengelompokan bahan bahan

yang

sama

dalam

lingkaran.

Bunga-bunga

itu

telah

d i o r g a n i s i r d e m i k i a n u n t u k m e m b e r i k a n p e n a m p i l a n mutakhir dan
kontemporer pada bentuk ini. Dua bahan, willow yang bergelombang dan pakis
meluas sampai ke luar lingkaran tradisional ini. Tinggi wadah yang ditingkatkan
ini menambah perasaan kontemporer (masa kini), dan diseimbangkan
dengan segerombolan bunga-bunga pada bagian atas. Desain ini sering
ditempatkan dalam kontainer yang lebih rendah yang tidak tampak ketika

17

komposisinya lengkap. Suatu pemanjangan bentuk lingkaran, yakni bentuk oval,


mengikuti banyak prinsip yang sama. Bentuk lingkaran itu dibentangkan
menjadi bentuk oval dan bahan -bahannya terus bergerak dalam pola
lingkaran yang diperpanjang. Bentuk oval biasanya punya satu sisi dan semua
bunga ditempatkan seolah-olah bunga-bunga itu mengalir ke dalam dan
keluar darititik pusat lengkung bayangan di dalam container. Komposisi oval
yang digambarkan ini berisi bahan-bahan yang dikelompokkan secara
kuat.

Teknik

ini

memberi desain

itu suatu kepribadian khusus

dan

memperkembangkan garis p u t a r a n o v a l ya n g t e r u s m e n e r u s k e t i k a
m a t a b e r g e r a k d a r i s a t u k e l o m p o k k e k e l o m p o k berikutnya.
Bentuk yang lain ditopang oleh garis lengkung sapu (broom) Skotlandia
pada dasar oval yang melengkapi dan menekankan bentuk desain.S u a t u
b e n t u k m e n ye r u p a i k i p a s s e m u l a a d a l a h g a ya j a r i - j a r i d a r i
s e t e n g a h l i n g k a r a n (radial). Bunga-bunga yang linear (snap dragon, gladioli,
liatris, stock, dll) biasanya tercakup dalam desain ini ketika bunga-bunga itu
mengesankan sebagai garis-garis yang menyebar dari suatu hembusan kipas
angin. Bunga-bunga dengan bentuk bundar mengisi area-area diantara garisgaris yang menyebar itu. Bentuk yang menyerupai ki pas itu secara
simetris seimbang,memberi komposisi itu pemilihan cermat yang tepat dan
formal.

3. O v a l
Suatu pemanjangan bentuk lingkaran, yakni bentuk oval, mengikuti banyak
prinsip yang sama. Bentuk lingkaran itu dibentangkan menjadi bentuk
oval & bahan-bahannya terus bergerak dalam p o l a l i n g k a r a n ya n g
d i p e r p a n j a n g . B e n t u k o v a l b i a s a n ya p u n ya s a t u s i s i d a n s e m u a
b u n g a ditempatkan seolah-olah bunga-bungan itu mengalir ke dalam dan keluar
dari titik pusat lengkung bayangan di dalam container. Komposisi oval yang
digambarkan ini berisi bahan-bahan yang dikelompokkan secara kuat.
Teknik ini memberi desain itu suatu kepribadian khusus & memperkembangkan
garis putaran ovalyang terus-menerus ketika mata bergerak dari satu kelompok ke
kelompok berikutnya. Bentuk yanglain ditopang oleh garis lengkung sapu

18

(broom) Skotlandia pada dasar oval yang melengkapi dan menekankan


bentuk desain. Suatu bentuk menyerupai kipas semula adalah gaya jari jari dari setengah lingkaran (radial). Bunga-bunga yang linear (snapdragon,
gladioli, liatris, stock, dll) biasanya tercakup dalam desain ini ketika bungabunga itu mengesankan sebagai garis-garis yang menyebar dari suatu
hembusan kipas angin. Bunga-bunga dengan bentuk bundar mengisi
area-area diantara garis-garis yangmenyebar itu. Bentuk yang menyerupai
kipas itu secara simetris seimbang, memberi komposisi itu pemilihan cermat yang
tepat dan formal.C o n t o h b e n t u k ya n g m i r i p k i p a s i n i m e n g g u n a k a n
Broom S k o t l a n d i a & e u c a l yp t u s u n t u k membentuk garis-garis yang
menyebar dari bentuk itu. Anyelir merah muda/pink dan daun-daunanmengisi
antara garis-garis itu untuk melengkapi desain itu. Sering digunakan untuk
dekorasi gereja.

E. TEKNIK-TEKNIK MERANGKAI BUNGA


1. B a s i n g ( p e m b u a t a n d a s a r )
Basing (pembuatan dasar) adalah istilah umum yang menggambarkan teknikteknik yang dipakaiuntuk melukiskan suatu dasar desain. Dalam dunia seni, istilah
basing berlaku untuk stabilitas fisik yang diberikan pada sebagian pahatan pada
dasarnya. Dalam desain bunga, clustering (pengumpulan) & terracing (pembuatan
teras) adalah dua teknik basing. T e k n i k - t e k n i k i t u meningkatkan penampilan
desain dengan menambah warna, tekstur, dan bobot visual.Dasar desain ini
diciptakan dengan tekstur & warna yang dibeda-bedakan. Cluster-cluster kecil
dari kumpulan bunga Calanchoe & moss-moss meliputi sebagian besar dasar,
ketika kerucut spiral (yang melingkar-lingkar) dan daun-daun salal yang
ditempatkan secara tegak membuyarkan pola yang umum itu. Penempatan
yang pararel dari bahan-bahan yang muncul pada komposisi itu lebih lanjut
memberi tekanan pada teknik basing yang dipakai itu.

2. Focal Area (daerah pusat perhatian)


Suatu titik focal (focal yang menjadi pusat perhatian) secara tradisional
adalah suatu titik khususdimana semua bahannya bertemu dan berangkat.

19

Titik itu biasnya ditempati oleh bunga khusus. Desainer kontemporer telah
memperluas definisi titk khusus itu dan menciptakan ungkapan focalarea.
Suatu fokal area tersusun dari lebih dari satu bahan dan mempero leh
perhatian dari orangyang melihatnya. Focal area lebih luas daripada focal
point/titik focal & sering berisi tekstur-tekstur dan warna-warna yang dibedakan
untuk penambahan daya tarik. Beberapa desain kontemporer berisi lebih dari satu
focal area. Contoh focal area ini tersusun dari lebih dari satu bahan. Semua bahan
bertemu dalam area yanglebih luas yang dibentuk oleh kuncup bunga
Bakung.

Tekstur

pita

kertas

yang

mengkontraskan,daun -daunan,

tanaman kacang polong, dan filter yang jelas terpilih untuk des ain ini
menambah pesonanya.

3. Terracing (pembuatan teras)


Terracing adalah suatu teknik pembuatan dasar/basing. Bahan-bahan yang
sama yang kadang-kadang diberi peringkat ukuran ditempatkan pada suatu
urutan anak tangga mendatar, dari depan ke belakang. Teknik ini dapat
diterapkan untuk bunga-bunga, daun-daunan segar, dan bahan-bahan
kering, atau sebenarnya bahan apapun yang digunakan pada komposisi bunga.
Terracing menambah tekstur & dimensi pada desain dasar. Banyak bahan-bahan
alami tumbuh pada pola anak tangga ini, menjadikan terracing teknik yang bagus
untuk penyelesaian dasar dari desain vegetative/tanaman. Beberapa bahan
dibuat berjenjang-jenjang pada komposisi yang sangat indah ini. Bunga
anggur laut, daun-daun coculus, potongan-potongan kecil jamur, dan dua
gerbera dibuat berjenjang pad a contoh ini. Teknik terracing yang digunakan
disini menambah pengaruh dramatis pada desain gaya natural. Pengulangan
teknik terracing dalam desain ini menciptakan rasa kesatuan dalam
jumlah bahanyang minimal. Daun-daun galax, kulit kayu cemara, dan
gerbera

dikontrol

secara

hati-hati

dalam

penempatannya

dan

jumlahnya. Ketika suatu teknik diulangi, suatu area terracing harus


mendominasi.

Gerbera

ya n g

dibuat

berjenjang -jenjang

m e n g e n d a l i k a n d a s a r & m e w a k i l i a r e a terluas dari bobot visual.

20

Area

dedaunan

&

kulit

kayu

penampilannya

lebih

kecil

&

merupakan pengelompokan yang kurang dominan.

4. Grouping (pengelompokan)
Pengelompokan digunakan untuk menciptakan suatu perasaan yang
terencana

&

teroganisir.

Bahan-bahan

yang

ditempatkan

dalam

kelompok-kelompok punya pengaruh lebih besar daripada bahan-bahan


polka dotted (terbintik-bintik) di segenap desain. Pengelompokan
bahan-bahan

memungkinkan

orang

yang

melihat

menghargai

keanekaragaman, warna, bentuk, tekstur masing -masing dari bahan itu dan
membedakannya

dengan

yang

lain

secara

layak.Bahan-bahan

dalam

komposisi ini diorganisir dengan keanekaragaman & diperagakan


dalam pengelompokan-pengelompokan.
punya

ruang/jarak

kelompok

itu,

yang

luas

memungkinkan

warna b u n g a - b u n g a

secara

Tiap

area

antar bagian
mata
pasti.

yang

ditetapkan

masing-masing

melihat
Bahkan,

jumlah,

dari

jenis

dedaunan

&

yang

d i k e l o m p o k k a n d a l a m a r e a ya n g d i b a t a s i menambah rasa keteraturan


ini.Dalam

desain

bunga,

clustering /pengelompokan

adalah

suatu

teknik

penempatan bahan. Bahan- bahan yang terlalu kecil untuk dikenali/dilihat


sebagai komponen yang berdiri sendiri -sendiridikelompokkan untuk
pengenalan sebagai satu unit warna atau tekstur tersendiri. Teknik clustering ini
bisa dipakai pada badan suatu desain untuk menyembunyikan bagian dari
base/dasar.

5. Zoning (pemilihan area yang dikembangkan)


Istilah zoning sering digunakan untuk suatu area yang lebih luas daripada
komposisi sederhana bunga. Menggunakan prinsip yang sama dengan
komunitas atau kota yang dibagi-bagi, bunga- bunga dapat dibagi-bagi
(menurut jenis atau warna) ke dalam bagian-bagian khusus yang lebih luas.
Misalnya, sebuah tingkatan 20 feet di depan dekorasi yang menonjolkan suatu
warna bunga-bunga yang berbeda setiap 5 feet. Mentelpiece (kayu diatas tungku)
kontemporer ini adalah suatu versi kecil dari teknik zoning.Setiap

21

bahan kering secara khusus ditandai pada zona/bagian wilayah yang


terbatas. Dasar papan gudang dikerjakan dengan mulut moss, kulit
batang cemara, & batu-batu yang menyatukan setiap zona (bagian
wilayah) tanaman.

6. S e q u e n c i n g ( p e n g u r u t a n )
Pengurutan adalah teknik desain yang menyajikan bahan -bahan dari
yang terkecil sampai yang lebih besar, dari warna yang lebih terang
sampai ke yang lebih gelap, atau dari bunga -bunga yangkuncup sampai
bunga yang terbuka penuh. Pengurutan bahan-bahan ini praktis karena
kebanyakan batang & bunga berisi lebih dari satu u k u r a n a t a u
tingkat

keanekaragaman.

Peraturan

umum

untuk

p e n g u r u t a n b u n g a a d a l a h menggunakan bahan yang terang atau kecil


luar desain, & bahan yang lebih terang atau lebih beratsecara visual pada
pusat/dasar. Aturan sederhana ini membantu membentuk keseimbangan
visualdesain. Beberapa bahan dalam komposisi ini disajikan dengan
menggunakan teknik pengurutan in. Bunga Bakung Stargezer yang
tertutup mulai pada bagian atas dan maju/bergerak ke kumpulan bunga
yang terbesar dan terbuka penuh ( fully opened flower). Kuncup bunga
tulip & ranunculusm e n g i k u t i p o l a b u n g a b a k u n g ya n g s a m a . P o l a
y a n g d i i k u t i o l e h b u n g a - b u n g a i n i a d a l a h s a t u rangkaian dengan sifat
alami : bunga-bunga mekar di bawah, dan bergerak ke kuncup bunga di atas.

7. B a n d i n g ( p e m b a l u t a n )
Teknik banding dipakai untuk menekankan atau menarik perhatian pada
bahan tertentu. Dalam bentuknya yang paling murni, banding tidak punya tujuan
fungsional, semata-mata hanya penghias. Banding digunakan sebagai penghias
seperti halnya orang memakai gelang.Burung dari dahan-dahan surga dalam
contoh ini dibalut dengan raffia sebagai hiasan teknik inidiulangi tiga kali, untuk
menarik perhatian pada batang bunga linear/lurus yang kuat. Tiga balutan raffia
itu adalah aksen/tekanan kontemporer, memusatkan mata orang yang melihat pada
suatu areakhusus dalam komposisi itu.

22

Binding (peningkatan) adalah teknik untuk mengikat tiga batang atau lebih secara fisik dan
bersamaan. Ikatan bunga-bunga yang dibentuk dengan memakai teknik ini
dibatasi sertaditopang oleh bahan yang mengikatnya bersama. Binding berbeda
dengan banding karena binding menahan batang secara fisik di tempat. Keduanya
supaya

menarik

perhatian.

Pengikatan

bahan

pada

desain

yang

digambarkan mengasimilasi (membaurkan) ikatan -ikatan bunga yang


dipetik segar. Raffia berwarna itu menahan batang-batang tulip, amaryllis, dan
muscaridi tempat untuk membatasi & memberi topangan fisik pada area
desain ini. Teknik binding iniadalah suatu metode sederhana untuk
menyajikan bahan-bahan dengan gaya & pengaruh.

8. Framing (pembuatan kerangka)


Framing adalah teknik penempatan bahan yang memusatkan mata orangorang yang melihat pada area tertentu. Secara tradisional, bahan yang ditempatkan
diluar komposisi untuk menekankan area tertentu (seringkali focal area/daerah
pusat perhatian. Kadang-kadang teknik ini bisa digunakan untuk memisahkan satu
bahan tertentu. Teknik ini mengambil namanya dari karya seni, seperti halnya
suatu kerangka iqandah menarik perhatian terhadap lukisan yang agung, maka garis
batas desain bunga dapat menarik perhatian pada bunga-bunga itu.H a l
membingkai/menjadi batas bagi kumpulan bunga kalancho e
p u s a t d a l a m c o n t o h ya n g dramatic ini. Batang-batang bunga kering yang
melengkung itu menjauhkan mata dari pusat desain & mengembalikannya lagi
untuk menikmati hue merah-oranye yang brilian.

9. Parallelism
Paralelisme adalah suatu mode penempatan bahan dalam komposisi bunga.
Garis-garis yang sama jaraknya mungkin tegak, mendatar atau diagonal. Dalam
bentuknya yang paling asli, paralelisme tampak dingin dan tersrtruktur. Ini adalah
suatu penempatan bunga yang memerlukan garis-garis lurus panjang pada
kelompok yang terdiri minimal dua garis.Paralelisme dalam desain ini diulang
pada bunga-bunga dan dedaunan. Kelompok bahan-bahanyang sama berbentuk
garis tegak sejajar digunakan pada ketinggian yang berbeda pada komposisiitu.

23

Jika garis-garis vertikal bahan-bahan itu diperpanjang secara tidak tentu/tanpa


batas yang jelas, garis-garis itu akan bertemu tetapi jaraknya akan mungkin sama.
Garis-garis sejajar tak akan pernah menyebar dari titik yang sama. Garis garis itu muncul dari titik-titik yang berbeda dengan container.

Teknik merangkai bunga


Langkah 1:
Memilih bentuk desain
Langkah 2 :

memilih wadah (vas) yang cocok

bentuk bunga yang sudah dipotong

satukan dan cocokkan dengan vas

Langkah 3:
set vas dan busa (foam) yang telah direndam dalam air selama 20 menit.
Langkah 4:
Memilih rangkaian bunga yg menyebar (filler) dan merangkainya pada busa untuk
menutupi busa tersebut sesedikitnya 1,5 kali ukuran lebar vas.
Langkah 5:
Memasukkan bunga untuk membuat rangkaian yang lebih tinggi.
Langkah 6:
Masukan bunga berikutnya untuk merangkai atau menciptakan kerangka dan titik
perhatian.
Langkah 7:
Tambahan bunga lainnya yang diperlukan untuk merangkai.
Langkah 8:
Rangkai bunga-bunga yang menyebar untuk memberikan kesempurnaan
penampilan.

24

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Desain bunga adalah seni merangkai (mengorganisasikan) elemen desain
pada bahan tanaman, wadah (vase), dan asesoris lainnya sesuai dengan
prinsip desain.
2. Tujuh prinsip-prinsip desain bunga yaitu: (komposisi, kesatuan/unity,
proporsi atau perbandingan, aksen (tekanan/titik berat), keseimbangan/
balance, harmoni/keselarasian, dan ritme/irama adalah unsur-unsur yang
mendasari setiap desain bunga.
3. unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam desain merangkai bunga yaitu:
garis, form (bentuk), spasi, tekstur/jaringan , dan warna (color)
4. Bentuk desain rangkaian bunga, antara lain: round (bundar), ovale (lonjong),
fan (kipas), triangle (segitiga), right angle (huruf L), inverted-T, vertical,
horizontal, diagonal, crescent (bulan sabit), dan Hogarth curve (huruf S)
5. Teknik-teknik dalam desain merangkai bunga, antara lain: basing, focal area,
terracing, grouping, zoning, sequencing, banding, framing, dan parellisme.
Teknik merangkai bunga
Langkah 1:
Memilih bentuk desain
Langkah 2 :
memilih wadah (vas) yang cocok
bentuk bunga yang sudah dipotong
satukan dan cocokkan dengan vas
Langkah 3:
set vas dan busa (foam) yang telah direndam dalam air selama 20 menit.
Langkah 4:
Memilih rangkaian bunga yg menyebar (filler) dan merangkainya pada busa
untuk menutupi busa tersebut sesedikitnya 1,5 kali ukuran lebar vas.
Langkah 5:
Memasukkan bunga untuk membuat rangkaian yang lebih tinggi.

25

Langkah 6:
Masukan bunga berikutnya untuk merangkai atau menciptakan kerangka dan
titik perhatian.
Langkah 7:
Tambahan bunga lainnya yang diperlukan untuk merangkai.
Langkah 8:
Rangkai bunga-bunga yang menyebar untuk memberikan kesempurnaan
penampilan.

B. SARAN
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu Penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca dan dosen pembimbing, agar dalam pembuatan makalah ke
depannya dapat lebih baik.

26

DAFTAR PUSTAKA
http://fp.unram.ac.id/data/DR.Bambang%20B%20Santoso/BahanAjarHortikultura%20Lansekap/Materi-11-HortLanscape-Floral%20Design.pdf
http://id.scribd.com/doc/14955152/Aneka-Bentuk-Rangkaian-Bunga
http://id.scribd.com/doc/14955850/TeknikTeknik-Merangkai-Bunga
http://id.scribd.com/doc/14954760/Unsur-unsur-Merangkai-Bunga
http://id.prmob.net/bunga/desain-bunga/budidaya-bunga-2158279.html
http://www.bungarawabelong.com/2010/11/dasar-dasar-merangkai-bunga.html
http://www.merangkaibunga.com/seni-floral-dan-merangkai-bunga-di-indonesia/

27

Anda mungkin juga menyukai