Anda di halaman 1dari 16

HANDOUT

PENCUCIAN DAN PENYETRIKAAN


KELAS XI / SEMESTER GENAP

I. KOMPETENSI INTI
K3.Memahami ,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja perhotelan pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional dan internasional

K4.Melaksanakan tugas sepesifik dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur


kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
perhotelan.
Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kualitas yang terukur
sesuiai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah dan men\yaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,mandiri, kolaborasi,
komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.Menunjukkan ketrampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir menjadikan gerak alami dalam ranah kongkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

laundry Page 1
II. KOMPETENSI DASAR
3. 7. Memahami pencucian dan 3.8. Memahami Penyetrikaan
4. 7. Melaksanakan pencucian dan 4.8. Melakukan Penyetrikaan

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


Selesai pembelajaran ini, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan proses pencucian biasa (laundry) proses pencucian manual/dengan
tangan (Hand wash process)
2. Menjelaskan proses pencucian biasa (laundry) proses pencucian makinal/dengan
mesin cuci (laundry process)
3. Menjelaskan proses pencucian cuci kering (dry cleaning process)
4. Menjelaskan proses penyetrikaan (pressing process)
5. Menjelaskan proses pengemasan (packaging process)

IV. PETA PENCUCIAN DAN PENYETRIKAAN

PROSES PENCUCIAN DENGAN TANGAN


(HAND WASH PROCESS)

PROSES PENCUCIAN DENGAN MESIN CUCI


PENCUCIAN (LAUNDRY PROCESS)

PROSES PENCUCIAN CUCI KERING


(DRY CLEANING PROCESS)

PROSES PENYETRIKAAN
(PRESSING PROCESS)

PENYETRIKAAN
PROSES PENGEMASAN
(PACKAGING PROCESS) DAN PENYIMPANAN

V. MATERI
A. PENCUCIAN
Berdasarkan jenis bahan pencuci, peralatan maupun tahapan proses pencucian terdapat
tiga macam proses pencucian sebagai berikut :
Proses pencucian pakaian sering dikenal dengan binatu atau laundry. Proses pencucian
manual dilakukan secara berurutan seperti di bawah ini :

1. Proses Pencucian Dengan Tangan (Hand Wash Process)


Mencuci dengan tangan merupakan proses pencucian yang keseluruhan
prosesnya dilakukan menggunakan tangan atau secara manual. Proses ini terdiri
dari yaitu :
a. Pembasahan (wetting)
langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk melemaskan tekstil serta
melarutkan debu-debu yang belumsempat melekat
b. Pembasahan noda (stain removal)

laundry Page 2
Pembasahan noda dapat dilakukan pada saat pre-washing sekaligus
Menghilangkan kotoran-kotoran tebal pada bagian tertentu. Adapun
prosedurnya sebagai berikut :
1) Siapkan cucian yang akan dihilangkan nodanya
2) Basahi cucian dan teteskan bahan pembersih noda pada bagian noda yang
akan dibersihkan. Biarkan sesaat dan sikat pelan-pelan hingga noda hilang
3) Bilas menggunakan air bersih kemudian lanjutkan proses pencucian.
c. Penyikatan (brashing)
bubuhkan detergen pada pakaian, kemudian kucek atau sikat pada bagian yang
sangat kotor, agar kotoran dapat keluar dari teksti
d. Pembilasan (rinsing)
Pada proses ini dilakukan pembilasan dengan jalan disiapkan air secukupnya
Dengan mengucek atau mengocok (soaking) beberapa kali. Jika perlu bilas
sampai dua atau tiga kali hingga sisa air detergen bersih
e. Pemerasan (Extracting)
Langkah ini dilakukan untuk memeras cucian yang selesai dicuci agar tidak
banyak air yang tersisa dalam tekstil. Proses pemerasan ini harus dilakukan
dengan hati-hati agar pakaian tidak rusak/sobek
f. Pengeringan (drying)
Proses ini dilakukan dengan cara menggantungkan(hanging) pakaian
menggunakan hanger baju. Cucian selanjutnya dikeringkan dibawah sinar
matahari yang cukup. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis cucian dapat
dijemur dibawah matahari langsung karena dapat mengubah warnanya menjadi
putih, sehingga untuk pakaian jenis ini cukup diangin-anginkan.

Pencucian secara manual ini sampai saat ini masih dilakukan di hotel-hotel,
Baik hotel kecil, menengah maupun hotel besar dengan fasilitas laundry yang
lengkap. Hal tersebut dilakukan atas pertimbangan jenis bahan cucian atau
permintaan tamu.

Gambar 1. Menghilangkan noda

2. Proses Pencucian Dengan Mesin Cuci (Laundry Process)

Gambar 2. Pencucian

laundry Page 3
Proses pencucian dengan mesin cuci merupakan proses mencuci untuk cucian
dengan tingkat kotoran ringan, menengah dan berat menggunakan mesin serta
dipindahkan dari satu mesin ke mesin berikutnya dari awal hingga akhir pencucian.
Proses pencucian menggunakan mesin (makinal) yang bermacam-macam, mulai semi
makinal hingga yang otomatis menggunakan system digital. Berdasarkan bahan
pembersi yang digunakan, terdapat dua jenis mesin cuci yang digunakan dalam
pencucian binatu/laundry sebagai berikut :
a. Mesin cuci yang menggunakan media air untuk melepaskan kotoran disebut
Washing Machine. Proses pencuciannya disebut dengan pencucian biasa.
b. Mesin cuci yang menggunakan solvent sebagai media pelepas kotoran disebut
dengan Dry Cleaning Machine (Mesin Cuci Kering). Proses pencuciannya
disebut dengan proses cuci kering (dry cleaning process) dengan menggunakan
(dry cleaning machine). Dalam proses pencucian menggunakan mesin ini, kualitas
hasil proses pencucian dipengaruhioleh beberapa factor, diantaranya sebagai
berikut :
1) Aksi kimia(chemical action)
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu proses pencucian ditentukan oleh jenis
dan jumlah bahan pembersih yang digunakan
2) Aksi mekanis (mechanical action)
Besarnya gaya mekanis yang diterima oleh pakaian ditentukan :
a) Jenis mesin cuci, meliputi jumlah putaran tromol mesin cuci, besarnya
motor penggerak, dan besarnya tromol mesin cuci
b) Tinggi air dalam tromol
c) Kapasitas mesin cuci
d) Jarak jatuhnya pakaian didalam mesin cuci
3) Temperatur (Temperatur)
Tingginya temperatur air menentukan jumlah panas yang diberikan pada
waktu pencucian. Jumlah. Jumlah panas yang diberikan dibatasi oleh bahan
dasar pakaian dan tingkat kotoran pada pakaian
4) Waktu (time)
Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses pencucian mulai dari washing
hingga extracting sekitar 40-45 menit. Waktu cuci yang diperlukan akan tetap
apabila menggunakan metode pencucian secara otomatis dan berubah-ubah
sesuai keperluan apabila mesin cuci dioperasikan secara manual.

Adapun tahapan proses pencucian menggunakan mesin sebagai berikut :


a. Tahapan Persiapan adalah :
1) Mengumpulkan bahan cucian (collecting soiled linens)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan semua bahan cucian
(linen-linen hotel, uniform , guest laundry) ke dalam kantong linen atau
trolley antara lain semua linen yang akan dicuci harus disertai dengan daftar
cucian dan melalui general linen room, jumlah linen yang kotor harus tertulis
dalam daftar cucian dan jumlah linen bersih yang dikembalikan ke ruang linen
harus sama dengan jumlah linen kotor.
Apabila ada perbedaan jumlah harus ditindaklanjuti

2) Mengirim bahan cucian ke binatu/laundry


Seorang Linen Boy atau Linen Runner bertugas mengirimkan linen kotor dari
masing-masing outlet yang pada umumnya menggunakan kereta linen/trolley

laundry Page 4
3) Pengecekan dan penyortiran linen kotor (checking and sorting a soiled linens)
Tujuan dilakukannya pengecekan dan penyortiran ini untuk menentukan
proses pencucian serta mempercepat proses akhir. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam proses penyortiran antara lain asal bahan (serat, warna,
tenunan), tipe kotoran dan noda serta ukuran besar dan kecilnyacucian. Warna
pakaian dapat dibedakan menjadi warna yang mudah luntur (fugitive color).
Warna yang tidak cepat pudar (fast color), warna terang/muda (light color)
dan warna gelap/pekat (dark color)

4) Membersihkan noda (stain removal)


Proses ini dilakukan setelah pengecekan terhadap cucian. Apabila ditemukan
noda, noda tersebut dibersihkan dengan menggunakan penghilang noda yang
sesuai dengan jenis noda tersebut.

5) Memasukkan bahan cucian ke dalam mesin cuci (loading of soiled linen) cuci
untuk diproses dan disesuaikan dengan jenis bahan, jenis warna dan tingkat
kekotorannya

b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pencucian setelah melewati tahap persiapan diproses secara otomatis
menggunakan mesin cuci seperti berikut :

1) Pencucian (washing)
a) Wetting
Pembasahan awal dilakukan dengan tujuan melemaskan serat-serat kain,
menurunkan tegangan permukaan kain dan kotoran, melarutkan kotoran ke
dalam air serta menghemat penggunaan sabun

b) Drain
Pembuangan air yang sudah selesai digunakan untuk pembasahan (wetting)

c) Main wash
Proses pencucian utama yang dilakukan dengan menuangkan alkali dan
detergen ke dalam tromol mesin cuci sesuai takaran yang tepat

d) Drain
Pembuangan air hasil proses main wash bersamaan dengan keluarnya busa-
busa detergen

e) Rins I
Pembilasan pertama dengan menggunakan air hangat/panas untuk menjaga
suhu cucian. Dalam hal ini, cucian tidak boleh langsung terkena air dingin
karena dapat merusak serat-serat pakaian

f) Drain
Pembuangan air

g) Rins II
Pembilasan kedua menggunakan air hangat serta penambahan sour untuk
menetralkan kadar detergen dan alkali pada air dengan menurunkan suhu
bahan cucian secara perlahan

h) Drain
Pembuangan air dari bilasan kedua sehingga kadar busa semakin berkurang

laundry Page 5
i) Rins III
Pembilasan ketiga ini menggunakan air dingin ditambahkan softener untuk
melembutkan bahancucian

j) Drain
Pembuangan air dari pembilasan ketiga saat kadar busa sudah benar-benar
habis setelah dinetralkan dengan sour

k) Extract
Pemerasan bahan cucian agar tidak lembab. Apabila pemerasan kurang
lembab dapat diperas menggunakan mesin pemeras (extractor machine)

Gambar 3. Cara memasukkan pakaian dalam mesin pemeras

2) Proses terakhir (finishing process)


Setelah mengalami beberapa proses di atas, selanjutnya memeriksa kembali
karena terdapat beberapa informasi setelah proses extracting tidak
dikeringkan, tetapi langsung disetrika. Disamping itu, terdapat beberapa
nformasi apabila proses pengeringan terlalu panas, temperatur mesin harus
diturunkan pada pengeringan karena dapat mengerut. Demikian juga dalam
penyetrikaannya harus sesuai dengan petunjuk yang ada.

3) Pengeringan (drying)
Pada tahap pengeringan harus diperhatikan agar cucian tidak terlalu panas dan
mengerut. Jika linen tidak kering dengan sempurna dapat menimbukan
jamuran, noda atau bau yang tidak sedap/apek. Disamping itu, terdapat
beberapa informasi bahwa pengeringan yang terlalu panas. Temperatur mesin
harus diturunkan pengeringannya karena dapat mengerut.
Demikian juga dalam penyetrikaannya harus sesuai dengan petunjuk yang
ada. Selain hal-hal diatas, harus diperhatikan juga hal berikut :
a) Temperatur dari mesin pengeringan yang digunakan
b) Linen yang dimasukkan sesuai dengan kapasitas masin
c) Atur waktu yang diperlukan sesuai dengan jenis linen dan
d) Linen tidak boleh terlalu kering.

laundry Page 6
Gambar 4. Mengeringkan cucian

4) Penyetrikaan (ironing)
Proses penyetrikaan disesuaikan dengan jenis cucian. Untuk linen dapat
digunakan beberapa alat, seperti flat roll ironer dan hand ironer.

5) Pelipatan (folding)
Setelah proses penyetrikaan, linen harus dilipat atau digantung sesuai dengan
ketentuan atau permintaan tamu. Melipat linen dapat dilakukan secara manual
maupun menggunakan mesin. Pada hotel-hotel besar, pelipatan linen yang
yang berupa lembaran dilakukan dengan menggunakan folding machine yang
tergabung dalam mesin flat roll ironer. Saat linen dimasukkan kedalam rol,
ujung linen yang lain akan keluar dalam bentuk lipatan.

6) Penyimpanan (storing)
Linen yang sudah dlipat atau digantung diserahkan ke bagian penyimpanan
untukdisimpan. Linen tersebut harus diistirahatkan selama 24 jam setelah
dicuci. Linen yang langsung dipakai setelah dicuci akan lebih cepat rusak.

7) Pengiriman linen-linen ke empat yang memerlukan (transferring linens to use


areas)
Linen-linen yang bersih dikirim kembali ke tempat-tempat yang memerlukan
sehingga tidak terjadi kemacetan linen

3. Proses Pencucian Cuci kering (Dry Cleaning Process)

Proses pencucian cuci kering adalah proses pencucian menggunakan media solvent
untuk membersihkan kotorannya. Proses yang dilalui antara lain wash, extract dan
dry clean dengan hamya menggunakan satu mesin dari proses awal hingga akhir
pencucian.

laundry Page 7
Gambar 5. Mesin cuci kering (dry cleaning machine)

B. PENYETRIKAAN
Dapatkah Anda membayangkan seseorang yang mengenakan pakaian bersih dan wangi
tetapi terlihat lusuh? Pasti pemandangan tersebut tidak enak dilihat. Menggunakan
pakaian yang tidak licin/rapi dalam sebuah acara dapat mengurangi rasa percaya diri
pemakai. Selain membutuhkan prosedur pencucian yang benar untuk hasil yang
optimal (bersih dan wangi), pakaian juga membutuhkan proses lanjut yang disebut
dengan penyetrikaan atau “pressing”.
Bagi seorang tamu, hasil pencucian pakaian yang memuaskan dari departemen laundry
disebuah hotel dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan tamu tersebut terhadap
pelayanan hotel.
Kegiatan pressing dilakukan dengan hasil pakaian yang bersih, harum, kering dan rapi.
Teknik pressing dilakukan dengan standar dari pressing yang diperlukan dan
menggunakan alat serta bahan yang sesuai standar sehingga tidak terjadi kerusakan
pada pakaian atau linen.
Penyetrikaan (pressing) merupakan proses lanjutan dalam proses laundry sebelum
pakaian dikemas dan diserahkan kepada tamu.
Proses ini dilakukan setelah pakaian benar-benar kering. Tujuan dilakukannya
penyetrikaan ini untuk membuat cucian rapi saat disimpan atau diantar kembali kepada
tamu. Ada beberapa jenis cucian yang harus harus dicuci dalamkeadaan lembab,
misalnya pakaian tamu yang dicuci basah (laundry).

Sebelum dilakukan penyetrikaan, petugas laundryharus memerikasa kodidi pakaian


tamu terlebih dahulu apakah ada pakaian yang sobek, luntur, kancing hilang, masih ada
noda yang menempel dan lain-lain. Apabila masih terdapat masala, petugas harus
melaporkan kepada Supervisor.

1. Proses Penyetrikaan (Pressing Process)

Dalam melakukan tugasnya seorang petugas Laundry telah mendapatkan pelatihan


Sebelumnya untuk mengoperasikan berbagai alat mesinsetrika. Hal ini sangat
penting untuk mencegah kerusakan pada pakaian yang dapat menyebabkan
keluhan tamu bahkan apabila petugas kurang memiliki pengetahuan yang baik
dalam penggunaan mesin dapat berakibat fatal seperti melukai diri sendiri.

laundry Page 8
Agar penyetrikaan optimal diperlukan peralatan/mesin setrika yang sesuai dengan
jenis cuciannya :
a. Proses penyetrikaan yang baik :
1) Memeriksa setrika, pastikan benar-benar bersih. Kotoran yang melekat
pada pelat setrika dapat mengotori pakaian
2) Setrika semua bagian yang berlapis dari bagian dalam juga lapis kantong
baju bagian dalam
3) Setrika beberapa bagian, dimulai bagian dalam lebih dahulu jika perlu
4) Letakkan artikel (pakaian, linen dan sebagainya) yang akan disetrika
dengan baik. Arahkan bagian yang sudah disetrika mengarah keluar
menjauhi badan anda agar tidak kembali/kusut
5) Untuk jenis pakaian dress, mulailah dari bagian bawah terlebih dahulu.
kemudian bagian atas serta terakhir tangan dan leher
6) Apabila bahan berupa kemeja, setrika bagian dalam, serta pangkal lengan
dan dada dari bagian dalam
7) Jika perlu, berikan lipit garis pundak dan garis tangan, punggung bagian
belakang
8) Perhatiakan, menyetrika bagian kerah baju dilakukan dengan mendorong
setrika dari bagian ujung muka, ke arah bagian belakang leher, kemudian
dari bagian kerah kiri dan kerah bagian kanan. Demikian juga semua
kerah, kerah muka tidak akan kelihatan kusut
9) Sesekali lembabkan kain dengan lap lembab untuk menghilangkan kusut
atau semprotkan air yang sudah dicampur dengan softener
10) Ulang dan tekan berulang kali hingga licin dan kain menjadi kering serta
perhatikan tidak ada yang kusut lagi
11) Pada pakaian yang ada sulamannya, sebaiknya diberialas kain tipis dahulu
bagian atasnya, kemudian setrika.

b. Cara menyetrika baju/dress dan rok


1) Balik bagian baju, setrika bagian dalam dan berlapis bagian kantong jika
ada
2) Sterika bagian luar, arah menjauh dari bagian badan pelaku, setrika
bagian bawah, lalu badan, lengan dan terakhir kerah
3) Perhatikan bagian lipatan lengan, jika perlu berikan lipit. Perhatikan
bagian bahu agar tidak ada yang kusut
4) Jangan setrika bagian kancing tetapi sekitarnya tetap licin
5) Untuk rok, lakukan penyetrikaan secara keseluruhan terlebih dahulu,
kemudian buat liit lurus dari bawah ke bagian atas pinggang kemudian
tekan sampai licin
6) Pada bagian yang ada lipit atau rimpelnya, perhatikan agar selalu licin

c. Cara menyetrika kemeja


1) Mulai setrika bagian dalam kemeja dan bagian kemeja yang berlipat
2) Setrika bagian badan muka sebelah kanan, lalu punggung dan memutar
Kemudian bagian muka kiri. Perhatikan dengan saksama jangan sampai
ada yang kusut, sesekali lembabkan
3) Agar bagian bahu atas licin, setrika bagian dalam
4) Setrika ke arah bagian dalam baru bagian luar
5) Berikan lipit bahu belakang dan tengah
6) Setrika bagian lengan sepanjang permukaan, jika perlu beri lipatan

d. Cara menyetrika celana panjang


1) Setrika bagian dalam yang berlipat dan kantong
2) Setrika bagian kaki, kemudian bagian pangkal paha
3) Lembabkan seperlunya dan atur jika ada lipit, kemudian pres agar hasil
baik dan sempurna
4) Cara melipat dari bagian pangkal paha kearah pinggang, kemudian lipat
kaki dan panggung menjadi tiga bagian

laundry Page 9
e. Cara menyetrika jas/jacket/coat
1) Kerah harus tegak dan rapih
2) Pada bagian punggung harus licin dan halus
3) Kantong baju harus licin dan tidak ada kotoran
4) Pada bagian lengan atau kapnya harus licin, tidak boleh kusut dan
bergaris diusahakan bentuknya bulat

f. Cara menyetrika pakaian dalam wanita/Underwears


Pakaian-pakaian dalam pria yang terdiri dari under-short, terbuat dari bahan-
bahan rajutan katun, walaupun terdapat juga yang terbuat dari kain biasa
(weaved cotton), sedangkan pakaian-pakaian dalam wanita termasuk painties,
bra, chemises (kemeja dalam wanita) terbuat dari bahan-bahan halus seperti
sutera, nylon dan katun halus juga terbuat dari bahan rajutan (knitted cotton)
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) Pakaian dalam wanita dan pria yang terbuat dari bahan rajutan celuplah
dicuci dan dikeringkan, baru dilipat dan dibungkus
2) Pakaian dalam wanita dan pria yang dibuat dari bahan biasa, harus
disetrika lalu dibungkus
3) Pakaian-pakaian dalam wanita yang terbuat dari bahan-bahan halus
seperti sutera dan katun halus, harus di setrika dengan steam press

g. Cara menyetrika saputangan/handkerchiefes


yang harus diperhatikan adalah :
1) Keadaan bentuknya harus tetap persegi dan simetris
2) Melipatnya tidak boleh menggunakan tekanan mesin yang meninggalkan
garis tepi cukup dilipat tanpa tekanan

2. Proses pengemasan (packaging process) dan Penyimpanan


Setelah dilakukan proses pencucian dan penyetrikaan, kemudian pakaian tamu
dikemas sesuai dengan permintaan tamu yang tertera pada laundry list saat
pengambilan cucian tamu. Pada umumnya mengemas pakaian tamu dilakukan
dengan dua cara sebagai berikut :

a. Pengemasan pakaian dengan cara di lipat ( to be folded)


Pakaian yang dikemas dengan cara dilipat dilakukan pelipatan sesuai dengan
ukuran kemasan. Untuk pakaian yang dilipat umumnya berupa pakaian santai,
rok, pakaian dalam dan pakaian tidur. Hal-hal yang harus diperhatikan pada
saat melipat pakaian tamu antara lain sebagai berikut :
1) Kemeja yaitu :
1.1 Mulailah dengan meletakkan kemeja di permukaan yang datar
dengan permukaan depan berada di bawah
1.2 Pasang collar form pada kerah baju
1.3 Pasang kancing pada kemeja
2) Kemeja dilipat lurus dengan mengikuti bentuk kerah baju
3) Lipat bagian lengan ke belakang pakaian dan lipat lurus. Lipat bagian
kanan terlebih dahulu. Lipat kira-kira sepertiga badan. Garis lipatan
berawal dari tengah-tengah bagian bahu dan berakhir pada bagian ujung
baju
4) Lakukan pada lengan satunya. Pastikan anda meratakan setiap kerutan
yang muncul di masing-masing sisi sebelum melanjutkan
5) Jika perlu, pasang body form pada bagian belakang pakaian tamu agar
tampak rapi
6) Lipat ujung pakaian keatas sekitar 15 cm
7) Lipat pakaian menjadi dua bagian sama besar sehingga lipatan 15 cm
berada di bagian lipatan pakaian. Pada tahap ini, bagian ekor baju
seharusnya berada persis di bawah kerah baju
8) Balik baju yang telah dilipat

laundry Page 10
Gambar 6. Cara melipat kemeja

2) Rok
2.1 Lipat rok secara horizontal mengikuti ukuran pakaian lain
2.2 Bentangkan rok dengan bagian depan menghadap ke atas
2.3 Lipat rapi rok jika dilengkapi dengan hiasan pita
2.4 Lipat rok menjadi dua bagian sama besar
2.5 Lipat ujung bawah rok ke bagian pinggang
2.6 Lipat dua lagi dari sisi ke sisi. Ujung bawah rok harus berada di
lipatan dalam. Pada tahap ini lipatan akan berbentuk persegi panjang
2.7 Lipat ke bawah secara horizontal sehingga diperoleh hasil akhir
lipatan berbentuk persegi

Gambar 7. Cara melipat rok

3) Celana
3.1 Kibaskan celana agar tidak ada bagian yang mengerut
3.2 Lipat celana dengan ke dua kaki saling berhadapan. Usahakan garis
lipatan tepat
3.3 Lipatlah bagian pinggang hingga berbentuk memanjang
3.4 Rapikan bagian kantong dan kaitkan kancing pada saku. Masukkan
tangan ke dalam kantong celana agar tidak menggumpal saat dilipat
3.5 Lipat ke arah dalam celana agar bagian paha saling menimpa dengan
bagian jahitan berada di sisi luar
3.6 Lipat celana menjadi tiga bagian yang sama

laundry Page 11
Gambar 8. Cara melipat celana panjang

Setelah pakaian tamu dilipat rapi, langkah berikutnya mengambil pembungkus


lalu menempatkannya diatas meja. Letakkan tumpukan pakaian tamu diatas
pembungkus dan lipat pembungkus untuk menutupi ujung-ujung pembungkus.
Pastikan kemasan pembungkus terlihat rapi dan benar. Untuk mendapatkan
hasil lipatan yang sama atau sesuai dengan ukuran dan jenis kemasan, gunakan
bahan penunjang yang terbuat dari karton atau mika sehinggga hasil pengemasan
atau lipatan produk rapi.
Hal ini seperti halnya proses melipat menggunakan cetakan yang terbuat dari
karton. Adapun bahan penunjang dalam proses pengepakan guest laundry
dengan cara dilipat, antara lain:
1) Collar holder (penahan kerah bagian dalam dan terbuat dari karton)
2) Pressing tag (kartu untuk setrika)
3) Plastic wrapping/plastic bag (plastik untuk membungkus pakaian)
4) Cetakan ukuran lipatan terbuat dari karton
5) Penahan lipatan atau crocodile dalam berbagai jenis dan ukuran penahan
Lipatan pakaian yang terbuat dari karon
6) Penahan kancing dan kerah bagian tengah muka yang terbuat dari karton
atau mika
7) Penahan kerah bagian luar terbuat dari karton atau mika dengan panjang
dapat disesuaikan dengan ukuran lingkar leher produk

Gambar 9. Penahan kerah dari karton

laundry Page 12
Gambar 10. Back holder (karton untuk melipat kemeja)

b. Pengemasan pakaian dengan cara digantung (To be hanged)


Pada hotel-hotel besar, untuk jenis pakaian tertentu penyetrikaan atau pressing
pakaian tamu yang akan dikemas dilakukan dengan cara digantung.
Hal ini juga dilakukan sesuai dengan permintaan tamu. Setelah proses
pressing, pakaian digantung pada hanger kemudian dipasang hang tag dan
paper tag atau atribut lainnya. Selanjutnya dimasukkan dalam kemasan.

Langkah kerja produk yang harus digantung sebagai berikut :


1) Siapkan kemasan yang ukurannya telah disesuaikan dengan ukuran
pakaian
2) Gantung dengan hanger yang sesuai ukurannya
3) Masukkan gantungan produk pada plastik kemasan
4) Gantung pada tempat (hanger) untuk dilanjutkan dengan pemasangan
label. Alat yang digunakan untuk teknik pengemasan dengan cara
digantung yaitu vinyl cover for suit (kantong plastik penutup jas) dan
plastik cover

Gambar 11. Pembungkus Jas dan Pembungkus Kemeja

laundry Page 13
3. Penyimpanan

Pakaian tamu yang telah dikemas selanjutnya akan dilakukan penyimpanan.


Dalam penyimpanan pakaian tamu terdapat beberapa teknik. Teknik
penyimpanan cucian sebelum dikembalikan kepada tamu yaitu :
a. Setelah pakaian tamu dikemas kemudian disimpan dalam rak sesuai nomor
kamar tamu atau digantung
b. Menyimpan cucian tidak boleh disusun terlalu tinggi untuk menghindari
cucian menjadi kusut
c. Cucian tamu akan dikirim kembali sesuai SOP atau permintaan tamu

VI.
RINGKASAN

VII. LATIHAN

Anda ditugaskan melakukan proses pencucian dan proses


penyetrikaan sesuai Standar Operational Prosedur (SOP)

VIII. TUGAS
laundry Page 14
a. Tugas Perorangan
Identifikasikan jenis pakaian, metode pengemasan dan peralatan yang digunakan
dalam proses pengemasan pakaian tamu dan linen dalam tabel berikut ini :

Jenis Pakaian Metode Alat dan bahan Langkah-Langkah


pengemasan yang diperlukan Pengemasan

b. Tugas Kelompok
Carilah referensi dari youtube tentang cara pengemasan pakaian tamu yang
dilakukan di sebuah hotel besar. Diskusikan dengan kelompok Anda mengenai
kelebihan dan kekurangan dalam proses pengemasan menggunakan metode
folding dan hanging di video tersebut, kemudian presentasikan di depan kelas.

IX. EVALUASI

1. Jelaskan proses pencucian dengan mesin


2. Sebagai petugas laundry, Anda mendapatkan tugas menangani cucian berupa
apron, table cloth dan linen untuk dicuci. Jelaskan alat yang akan Anda pakai
untuk mencucinya dan jelaskan juga tahapan-tahapan pencuciannya.
3. Jelaskan langkah-langkah menyetrika kemeja
4. Jelaskan langkah-langkah menyetrika kemeja
5 Seorang tamu hotel memiliki pakaian kotor berupa gaun yang terbuat dari sutra,
pada gaun tersebut terdapat ornamen berupa payet. Jelaskan cara pencucian
pakaian tamu tersebut dan alat apa saja yang Anda gunakan.
6. Seorang tamu menghedaki pakaian berupa celana panjang untk dikemas dengan
cara dilipat. Jelaskan prosedur yang akan Anda lakukan sebagai petugas laundry
7. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan pada saat ingin melakukan pengemasan
pakaian tamu berupa rok dengan cara dilipat
8. Anda diminta melakukan pekerjaan sebagai petugas laundry untuk menangani
pengemasan pakaian tamu yang berupa jas. Sebutkan langkah yang akan Anda
lakukan
9. Anda mendapatkan cucian dari tamu berupa jas yang sudah mengalami tahapan
proses pencucian dry cleaning dan masuk tahap pengemasan. Sebagai petugas
laundry, Anda diminta melakukan pengemasan. Tentukan metode pengemasan
yang tepat untuk pakaian tersebut kemudian sebutkan peralatan yang Anda
butuhkan dalam melakukan tugas pengemasan tersebut
10. Terdapat beberapa bahan penunjang yang digunakanuntuk mengemas pakaian
tamu dengan cara dilipat. Sebutkan bahan penunjang tersebut dan jelaskan
fungsinya

laundry Page 15
X. Glosarium

XI. Daftar Pustaka

Indah Setiyawati, S.Pd. 2019 Laundry kelas XI. Jakarta: PT. Kuantum Buku Sejahtera

Asri Pujihastuti, 2020 Laundry kelas XII, Malang : PT. Kuantum Buku Sejahtera

Internet : http://www.google.com

Kupang, 22 Januari 2022


Guru Mata Pelajaran

Siti Makiah,SE
NIP. 19661017 199202 2 003

laundry Page 16

Anda mungkin juga menyukai